KompetensiPub Date : 2024-06-04DOI: 10.36277/kompetensi.v17i1.213
Ari Musdolifah, Rika Istianingrum, Nurliani Maulida, Sesi Marselina
{"title":"Diskriminasi Perempuan Pada Berita Pelecehan Seksual Di Portal Berita Online Liputan 6.Com","authors":"Ari Musdolifah, Rika Istianingrum, Nurliani Maulida, Sesi Marselina","doi":"10.36277/kompetensi.v17i1.213","DOIUrl":"https://doi.org/10.36277/kompetensi.v17i1.213","url":null,"abstract":"Diskriminasi terhadap perempuan menjadi satu hal yang rumit karena menjadi kekhasan bagi perempuan. Salah satu bentuk diskriminasi adalah diskriminasi gender. Diskriminasi gender khususnya pelecehan seksual mencerminkan ketimpangan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan diskriminasi terhadap perempuan dalam berita mengenai pelecehan seksual di portal berita online. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah portal berita online Tribunnews.com dan Liputan6.com yang memuat 4 berita yang terkait dengan pelecehan seksual terhadap perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menyimak dan mencatat. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah adanya diskriminasi gender khususnya perempuan dalam bentuk kekerasan fisik dan non fisik. Kekerasan fisik dalam 4 berita tersebut adalah adanya sentuhan fisik dari laki-laki terhadap perempuan. Selain itu, bentuk kekerasan non fisiknya adalah tuturan verbal yang berupa sindiran terhadap perempuan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca terkait kekerasan seksual sehingga dapat diambil tindakan yang efektif untuk melindungi hak-hak perempuan dan mengatasi permasalahan diskriminasi yang terjadi.","PeriodicalId":512063,"journal":{"name":"Kompetensi","volume":"21 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141266615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINDAK TUTUR PADA PATAMPEI PARSAHAPAN ETNIK SIMALUNGUN","authors":"Triputri Sigiro, Warisman Sinaga, Flansius Tampubolon","doi":"10.36277/kompetensi.v17i1.218","DOIUrl":"https://doi.org/10.36277/kompetensi.v17i1.218","url":null,"abstract":"Kurangnya pemahaman generasi muda tentang adat istiadat terutama adat patampei parsahapan maka diperlukannya dokumentasi. Penelitian ini berjudul “Tindak Tutur pada Patampei Parsahapan Etnik Simalungun”. Bertujuan untuk mendeskripsikan adat patampei parsahapan, menjelaskan tentang penuturnya, menganalisis tindak tuturnya, dan menjelaskan fungsi tindak tutur pada adat patampei parsahapan etnik Simalungun. Teori tindak tutur sesuai digunakan untuk penelitian ini. Teori Austin dan Searle dipilih dan digunakan dalam penelitian ini. Austin membagi tindak tutur menjadi tiga yaitu: tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Sedangkan Searle membedakan tindak tutur ilokusi berdasarkan fungsinya menjadi lima yaitu: tindak tutur representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini dapat ditemukan sebagai berikut: adat patampei parsahapan adalah perkenalan secara resmi kedua keluarga belah pihak, membahas mengenai jumlah partadingan, lokasi dan waktu pesta, jumlah hiou, dan lain sebagainya. Pada patampei parsahapan ini anak boru jabu, anak boru sanina dari pihak paranak dan parboru, tulang dari pengantin perempuan, tokoh adat turut memberikan tuturan. Tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi ditemukan dalam adat patampei parsahapan. Terdapat empat fungsi tindak tutur yaitu tindak tutur representatif, direktif, komisif, dan ekspresif.","PeriodicalId":512063,"journal":{"name":"Kompetensi","volume":"53 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141273839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
KompetensiPub Date : 2024-06-02DOI: 10.36277/kompetensi.v17i1.190
Halimahtu Sadiah, Marlisa Amelia
{"title":"Konstrusi Sosial Fenomena Child Free di Sosial Media Instagram (Studi pada Kasus Gita Savitri)","authors":"Halimahtu Sadiah, Marlisa Amelia","doi":"10.36277/kompetensi.v17i1.190","DOIUrl":"https://doi.org/10.36277/kompetensi.v17i1.190","url":null,"abstract":"Technological advances provide convenience in every activity carried out by humans, including sharing all their activities on social media. Social media is an online platform that able to see human activities in it. One of the most popular social media is Instagram. The presence of Instagram has made many influencers appear and one of the phenomenal influencers is Gita Savitri with her opinion about Child Free. This study uses the Phenomenological methodology with Peter L. Berger's Social Construction theory. The research method was carried out by means of a literature study with several references","PeriodicalId":512063,"journal":{"name":"Kompetensi","volume":"11 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141273236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
KompetensiPub Date : 2024-01-31DOI: 10.36277/kompetensi.v16i2.210
Prita Indriawati, I. Ratnawati, Ari Musdolifah, Maryatin Maryatin, Lidya Intan Hidayah
{"title":"EKSISTENSI PENDIDIK YANG BERKUALITAS MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DI SMK NEGERI 3 BALIKPAPAN","authors":"Prita Indriawati, I. Ratnawati, Ari Musdolifah, Maryatin Maryatin, Lidya Intan Hidayah","doi":"10.36277/kompetensi.v16i2.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.36277/kompetensi.v16i2.210","url":null,"abstract":"Perkembangan pengetahuan dan tantangan pembelajaran pada era globalisasi mengharuskan guru untuk meningkatkan profesionalisme sesuai bidangnya. Pada saat ini tidak hanya penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang menjadi tantangan profesi guru, lebih dari itu dibutuhkan penguasaan kompetensi yang diharapkan berhasil mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang peningkatan kualitas guru secara personal, serta untuk mengetahui gambaran kompetensi profesional guru, serta hambatan peningkatan profesionalisme guru. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Teknik Analisis Data menggunakan tiga alur kegiatan meliputi Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil temuan penelitian menunjukkan sekolah dalam peningkatan kompetensi profesional yaitu pertama melaksanakan pelatihan guru pada program kurikulum dan pembelajaran, kedua pemantauan oleh kepala sekolah melalui supervise internal dan supervise eksternal oleh pengawas pendidikan, ketiga melibatkan pengawas, serta komite dalam kegiatan kurikuler, non kurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah, keempat peningkatan penyediaan fasilitas yang cukup seperti media sarana pembelajaran dan informasi yang lengkap untuk pembelajaran. Dalam pengembangan kualitas personal yaitu melalui pelatihan penguatan kelembagaan yang sekolah adakan rutin setiap semester melibatkan pakar serta melalui dukungan sekolah untuk keterlibatan dalam organisasi profesi guru seperti KKG dan MGMP. Hambatan eksistensi peningkatan kualitas guru dalam profesionalisme ditemukan belum optimalnya pemahaman guru akan tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan profesional, ditemukannya beberapa guru yang tidak mengikuti pelatihan, hambatan kendala fisik faktor umur, kesulitan waktu karena tuntutan regulasi. Dibutuhkan upaya melalui kerjasama antara sekolah, dinas, industri dan komite dalam pengawasan efektifitas pembelajaran diluar dan didalam kelas. ","PeriodicalId":512063,"journal":{"name":"Kompetensi","volume":"162 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140473995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}