PanggungPub Date : 2024-04-04DOI: 10.26742/panggung.v34i1.3260
Muhamad Fauzan Sidik, N. Damayanti, I. Mutiaz, Banung Grahita
{"title":"Artistic Affordance in Virtual Reality Painting","authors":"Muhamad Fauzan Sidik, N. Damayanti, I. Mutiaz, Banung Grahita","doi":"10.26742/panggung.v34i1.3260","DOIUrl":"https://doi.org/10.26742/panggung.v34i1.3260","url":null,"abstract":"Kemunculan Virtual Reality (VR) memungkinkan kegiatan melukis dilakukan di dunia maya, \u0000menawarkan media seni yang unik dengan sifat yang sangat berbeda dengan media seni \u0000konvensional. Perbedaan materialitas ini berpotensi menghasilkan alternatif media baru, sebuah \u0000teori yang dikemukakan oleh Gibson tentang bagaimana suatu lingkungan/sistem menawarkan \u0000alternatif berkreasi yang baru. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen untuk mengeksplorasi \u0000pengalaman pembuatan karya seni dalam ranah virtual menggunakan software VR-Pain. Kami \u0000menggunakan pendekatan kualitatif heuristik yang terdiri atas keterlibatan awal, pencelupan, \u0000inkubasi, iluminasi, penjelasan, dan sintesis kreatif. Pada proses penelitian, ditemukan bahwa \u0000kemungkinan berkreasi dengan VR-Pain dihasilkan dari kuas virtual. Simulasi lukisan dalam \u0000VR juga melahirkan sense of agency, yaitu rasa kontrol seniman saat menciptakan karya seni \u0000pada lingkup virtual. Studi ini mengusulkan konsep baru keterjangkauan artistik dalam VR, \u0000yang mengacu pada segala sesuatu di lingkungan virtual yang memengaruhi proses kreatif \u0000dan ekspresi artistik selama pembuatan seni VR. Pemahaman terhadap kemampuan artistik \u0000membantu mengomunikasikan fungsionalitas dan kegunaan VR ke sarana kreatif dan artistik \u0000serta dapat meningkatkan kepuasan dan keterlibatan pengguna dalam praktik pembuatan seni. \u0000Studi ini menunjukkan bahwa diperlukan kolaborasi antara umpan balik diperlukan pengembang, \u0000peneliti, dan seniman untuk merancang antarmuka pengguna atau pilihan tools dalam sistem \u0000VR yang lebih kaya sehingga akan menjadikan VR sebagai media artistik yang lebih baik. \u0000 \u0000Kata Kunci: alternatif-media-baru, lukis, rasa-kontrol, seni, virtual-reality","PeriodicalId":509465,"journal":{"name":"Panggung","volume":"22 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140741315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PanggungPub Date : 2024-04-04DOI: 10.26742/panggung.v34i1.3259
Kristian Oentoro, Wiyatiningsih Wiyatiningsih
{"title":"Creative Workspace Design as A Form of Local Creative Industries Collaboration in Suryatmajan Tourism Kampong","authors":"Kristian Oentoro, Wiyatiningsih Wiyatiningsih","doi":"10.26742/panggung.v34i1.3259","DOIUrl":"https://doi.org/10.26742/panggung.v34i1.3259","url":null,"abstract":"Pariwisata dan industri kreatif merupakan penggerak ekonomi lokal yang saling berkaitan di \u0000Yogyakarta. Pengembangan industri kreatif lokal di kampung wisata Yogyakarta berpotensi \u0000memajukan perekonomian masyarakat/komunitas. Kampung wisata Suryatmajan merupakan \u0000destinasi wisata baru di kawasan Malioboro, Yogyakarta yang berfokus pada promosi \u0000kolaboratif melalui pariwisata kreatif. Penelitian ini mengidentifikasi potensi industri kreatif \u0000dan kolaborasi di antara masyarakat dalam creative workspace di kampung wisata Suryatmajan. \u0000Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan untuk mengeksplorasi peran industri kreatif dalam \u0000membentuk jejaring relasi kepedulian dalam kerangka Tourism Social Entrepreneurs. Kajian ini \u0000terfokus pada desain ruang kerja kreatif untuk mendukung ekosistem kreatif. Data kualitatif \u0000dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan diskusi kelompok. Sementara itu, konsep \u0000desain Suryatmajan creative workspace dikembangkan secara kolaboratif dengan menggunakan \u0000pendekatan Tourism Experience Design. Hasil evaluasi desain secara konseptual mengusulkan \u0000relasi dan posisi creative workspace untuk mempromosikan industri kreatif lokal melalui \u0000pengalaman wisatawan dalam konteks pariwisata kreatif. \u0000 \u0000Kata kunci: Industri Kreatif, Kampung Wisata, Ruang Kreatif, Suryatmajan, Yogyakarta","PeriodicalId":509465,"journal":{"name":"Panggung","volume":"19 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140744305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PanggungPub Date : 2024-04-04DOI: 10.26742/panggung.v34i1.3258
Ketut Gura Arta Laras
{"title":"Limbah Besi dalam Fotografi Kolase: Perspektif Ecoart","authors":"Ketut Gura Arta Laras","doi":"10.26742/panggung.v34i1.3258","DOIUrl":"https://doi.org/10.26742/panggung.v34i1.3258","url":null,"abstract":"Limbah besi merupakan barang bekas yang sudah tidak ada nilai maupun fungsinya, baik \u0000untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan yang lainnya. Limbah besi banyak \u0000ditemukan di berbagai tempat, ada yang masih bisa dijual Kembali, tetapi banyak juga yang \u0000sudah tidak dapat dijual atau digunakan Kembali. Limbah besi menjadi objek dalam penciptaan \u0000karya fotografi, yaitu menciptakan karya seni dengan menggunakan material limbah sehingga \u0000dapat menciptakan visual karya fotografi tiga dimensional dengan menggunakan teknik \u0000kolase. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian berbasis praktik (practice-based research), \u0000sebuah kreatifitas dengan melakukan langkah atau tindakan eksplorasi, yaitu melakukan \u0000pengamatan langsung keberbagai lokasi dan visualisasi dengan melakukan eksperimentasi \u0000dan menggunakan perspektif EcoArt. Penelitian ini menghasilkan karya fotografi dengan \u0000menggunakan barang bekas atau rongsokan sebagai fotografi kolase dengan perspektif EcoArt \u0000yang mempunyai nilai-nilai estetik. \u0000 \u0000Kata kunci: limbah-besi, fotografi, kolase, dan EcoArt","PeriodicalId":509465,"journal":{"name":"Panggung","volume":"16 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140743381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}