Martina G. Laloan, Douglas N. Pareta, Selvana S. Tulandi, Yessie K. Lengkey, C. N. Sambou
{"title":"Test of the effectiveness of white goroho banana weevil extract gel preparation (Musa acuminafe, sp) against the healing of white rat burns (Rattus nornvegicus)","authors":"Martina G. Laloan, Douglas N. Pareta, Selvana S. Tulandi, Yessie K. Lengkey, C. N. Sambou","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.184","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.184","url":null,"abstract":"Natural wealth has a variety of herbal plants, plants that are included in it efficacious as medicine. Traditional medicine, is an ingredient or herb that is usually used as traditional medicine and is used to accelerate the healing of diseases, one of the plants used to accelerate wound healing is the white goroho banana weevil (Musa acuminafe, sp). This study aimed to determine the effectiveness of banana weevil gel preparations against healing burns in white rats (Rattus norvegicus). The test animals used were 15 rats. A burn of 2.5 cm was made on the back of the mouse using metal coins. The method used in this study is in the form of laboratory experiments. This study used a Complete Randomized Design (RAL) consisting of 5 treatments, including 1 negative control, 1 positive control (bioplacenton), and 3 stratified concentrations, namely 5% concentration gel, 10% concentration gel and 15% concentration gel with 3 repetitions each. The treatment is carried out for 14 days. The results of measuring wound diameter in rats based on the results showed that banana weevil extract gel concentration of 15% provided a healing effect more effective than other extracts.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89115070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Salman, Sudewi Sudewi, Jazilul Amira, Meutia Indriana
{"title":"studi penggunaan pewarna kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) Dan Angkak Merah Dalam Formulasi Suspensi Parasetamol","authors":"S. Salman, Sudewi Sudewi, Jazilul Amira, Meutia Indriana","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.64","url":null,"abstract":"Pendahuluan; Kesumba keling (Bixa orellana L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, yang banyak dibudidayakan didaerah tropis dan subtropis. Angkak merah merupakan beras putih yang telah mengalami proses fermentasi dari beras dan kapang (Monascus Purpereus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kopigmentasi biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasi sebagai pewarna kedalam suspensi parasetamol yang pada konsentrasi tertentu dapat menghasilkan warna yang memenuhi syarat dan mampu memberikan kestabilan warna. Metode; Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, menggunakan bahan uji biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dengan perbandingan 1:2 memakai cara maserasi menggunakan penyari etanol 96%, diformulasi kedalam sediaan suspensi parasetamol konsentrasi 0,25%, 0,50%, 0,75%, serta blanko. Pemeriksaan mutu fisik sediaan mencakup, pemeriksaan organoleptis, penentuan pH sediaan, pengamatan stabilitas sediaan terhadap penyimpanan, dan uji viskositas. Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji kesumba keling (Bixa Orellana L.) dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasikan sebagai pewarna kedalam sediaan suspensi parasetamol. Sediaan suspensi parasetamol kopigmentasi ekstrak etanol biji kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah dengan perbandingan 1:2 merupakan sediaan yang stabil dan memiliki rentang pH 4,1-4,4 dan pH setelah cycling test 4,0-4,3. Memiliki warna yang berbeda untuk tiap konsentrasi yang dikandung dengan viskositas 102,0-136,0 dPa.s. Sediaan suspensi parasetamol formula I dengan konsentrasi 0,25% menghasilkan warna merah(+), sediaan formula II dengan konsentrasi 0,50% menghasilkan warna merah (++), sediaan formula III dengan konsentrasi 0,75% menghasilkan warna merah (+++) dan sediaan blanko berwarna putih.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79353165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulation of carrotle (Daucus carota L.) scrub cream as anti-aging","authors":"Fahma Shufyani, Muhammad Andry, R. E. Tarigan","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.177","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.177","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Wortel terkenal dengan kandungan beta karoten yang sangat tinggi pada buahnya disertai dengan kandungan vitamin lain yaitu vitamin B dan vitamin E. Peran vitamin E pada kulit meliputi sebagai antioksidan, menjaga kelembapan kulit, perlindungan terhadap sinar matahari, serta proses penyembuhan luka. Sebagai antioksidan alami, vitamin E mampu menangkal radikal bebas dan molekul oksigen. Tujuan: Untuk mengetahui sari wortel (Daucus carota L.) dapat diformulasikan sebagai krim lulur sebagai anti-aging serta untuk mengetahui pada konsentrasi berapa yang paling efektif dalam sediaan krim lulur sari wortel (Daucus carota L.) sebagai anti-aging. Metode: Jenis penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Penelitian ini meliputi pengumpulan responden, pengukuran kadar air, kehalusan, pori, noda, dan keriput pada kulit responden, pembuatan sari wortel, pembuatan sediaan lulur dari sari wortel dan uji evaluasi sediaan. Hasil: Penggunaan sediaan krim lulur yang mengandung sari wortel (Daucus carota L.) konsentrasi 15% selama 4 minggu menunjukkan perubahan kondisi kulit menjadi lebih baik dengan kadar air meningkat 19,3 menjadi 40 (107,25%), kehalusan kulit yang semakin halus 36,3 menjadi 20,6 (43,25%), pori-pori semakin mengecil 64 menjadi 20,6 (67,81%), banyak noda semakin berkurang 51 menjadi 11,3 (77,97%), kerutan yang semakin berkurang pada kulit responden menjukkan hasil yang lebih baik didapatkan yaitu perubahan kerutan 45 menjadi 13,6 dengan persen pemulihan sebesar (69,77%). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah Sari wortel (Daucus carota L.) dapat diformulasikan sebagai krim Lulur sebagai anti aging.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83718899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulasi sediaan body lotion dari ekstrak etanol buah bit (Beta vulgaris L.) sebagai pelembab kulit dan antioksidan","authors":"Tri Putri Ananda, Yessi Febriani, Sudewi Sudewi","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.51","url":null,"abstract":"Pendahuluan; Antioksidan adalah molekul yang dapat mencegah kerusakan sel oleh radikal bebas. Buah bit (Beta vulgaris L.) diketahui memiliki kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dan efek pelembab kulit tanpa iritasi kulit pada produk yang diformulasikan sebagai body lotion dari ekstrak etanol buah bit (Beta vulgaris L.) pada konsentrasi tertentu. Metode; Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan menggunakan bahan uji buah bit (Beta vulgaris L.) yang diperoleh dengan cara merendam ekstrak etanol 96% yang dibuat dalam sediaan body lotion dengan konsentrasi 1.5%, 2%, 2.5% dan blank sample. Pengujian sampel dan preparat berupa skrining fitokimia, uji homogenitas, uji pH inokulum, uji tipe emulsi, uji stabilitas inokulum, uji iritasi, uji kadar air dan uji aktivitas antioksidan. Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa body lotion berbahan dasar bit (Beta vulgaris L.) merupakan sediaan homogen dengan emulsi M/A dan memiliki kisaran pH segera setelah sediaan 6,2 - 6,3 dan pH setelah uji siklus adalah 6,2 - 6.3. Formula dengan konsentrasi 2,5% (F3) mampu memberikan kelembapan pada kategori basah dengan tingkat pemulihan 27,74% lebih rendah dibandingkan dengan losion tangan sejenis yang dioleskan pada bagian basah dengan tingkat pemulihan sebesar 28,18%. Ekstrak etanol buah bit pada konsentrasi 2,5% (F3) memiliki nilai IC50 sebesar 118,101 µg/mL yang menunjukkan kelas antioksidan sedang, sedangkan ekstrak etanol buah bit memiliki nilai IC50 sebesar 36,869 µg/mL yang tergolong antioksidan yang sangat kuat. Semua komposisi tubuh berdasarkan ekstrak etanol bit tidak mengiritasi kulit.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72849622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Andry, Fahma Shufyani, Muhammad Amin Nasution, M. Fadillah, Ika Julianti Tambunan, Firman Rezaldi
{"title":"Skrining Fitokimia Dan Analisis Kadar Kafein Pada Kopi Bubuk Jenis Arabika Di Kota Takengon Menggunakan Spektrofotometri Ultraviolet","authors":"Muhammad Andry, Fahma Shufyani, Muhammad Amin Nasution, M. Fadillah, Ika Julianti Tambunan, Firman Rezaldi","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.176","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.176","url":null,"abstract":"Latar belakang: Kopi merupakan jenis tumbuhan yang mengandung kafein dan dapat diolah minuman lezat. Saat ini kopi menjadi minuman paling disukai masyarakat dunia setelah air dan teh. Tujuan untuk mengetahui kadar kafein pada kopi bubuk arabika yang beredar di pasaran kota takengon tersebut sesuai standar nasional Indonesia (SNI 01-7152-2006). Jenis penelitian ini eksperimental dengan mengambil sampel secara purposive. Metode penelitian yang dilakukan adalah skrining fitokimia, analisa kualitatif, dan spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang 273 nm. Parameter validasi yaitu Presisi, lineritas, LOD dan LOQ. Hasil dari skrining fitokimia sampel A pada perlakuan uji meyer mendapatkan hasil negatif tetapi yang lainnya positif. Dan pada sampel B semua pengujian mendapatkan hasil positif. Pada ketiga pengujian analisa kualitatif pada sampel A dan B mendapatkan hasil yang positif. Hasil rata-rata analisa kuantitatif pada sampel A sekali minum 11,632 mg dan kadar sehari 34,897 mg. sedangkan pada sampel B kadar sekali minum 6,663 mg dan sehari minum 19,989 mg. Hasil uji Validasi diperoleh linearitas r2 = 0,998, LOD dan LOQ yaitu 0,882 µg/ml dan 2,94 µg/ml, nilai RSD yaitu 1,11%. Kesimpulan, sampel A dan sampel B memenuhi syarat menurut SNI tahun 2006 (50 mg sekali dan 150 mg sehari) dan juga memenuhi syarat menurut farmakope edisi III yaitu dosis maksimum sekali 500 mg dan sehari 1,5 g","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79933870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji perbandingan efektivitas ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum ) dan daun mint (Mentha arvensis) sebagai insektisida larva nyamuk Aedes aegypti","authors":"Ali Napiah Nasution, Mahwina Yusari Harahap, Erika Auria Sinaga, Salsabila Bizlany Harahap","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.175","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.175","url":null,"abstract":"Nyamuk merupakan vektor dari berbagai penyakit parasit dan virus, terutama di daerah tropis dan subtropis. Nyamuk adalah sejenis serangga kecil yang termasuk dalam keluarga Culicidae. Mereka dikenal karena sifat mengganggu dan menggigit manusia serta hewan lain untuk mendapatkan darah sebagai sumber makanan. Nyamuk betina membutuhkan protein yang terkandung dalam darah untuk mengembangkan dan meletakkan telur-telurnya. Penelitian ini merupakan eksperiemental laboratorium, dengan rancangan true experimental post-test only control grup design yang bertujuan untuk uji perbandingan efektivitas ekstrak daun kemangi ocimum sanctum. dan daun mint mentha arvensis. sebagai insektisida larva nyamuk Aedes aegpyti. Pada konsentrasi 5% ekstrak kemangi larva yang mati adalah 40% dan ekstrak daun mint 24% larva yang mati. Pada konsentrasi 10% ekstrak mint larva yang mati 32% sedangkan esktrak daun kemangi 56% larva yang mati. Pada konsentrasi 15% ekstrak daun mint larva yang mati 60% sedangkan ekstrak daun kemangi 60% larva yang mati, dan pada konsentrasi 25% ekstrak daun mint larva yang mati 64% sedangkan ekstrak daun kemangi 72% larva yang mati.Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun kemangi lebih efektif sebagai insektisida larva nyamuk Aedes aegpyti dari pada ekstrak daun kemangi. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun mint dan ekstrak daun kemangi semakin tinggi efektif sebagai insesktisida larva nyamuk Aedes aegpyti.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77649533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Priska C. Londoran, Jabes Kanter, Christel N. Sambou, Hariyadi Hariyadi
{"title":"Uji Efektivitas Etanol Daun Pandan (Panandus amarylifolius Roxb) Sebagai Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)","authors":"Priska C. Londoran, Jabes Kanter, Christel N. Sambou, Hariyadi Hariyadi","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.174","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.174","url":null,"abstract":"Luka sayat merupakan area kulit yang tersayat dikarenakan terkena benda tajam . Masyarakat Indonesia sangat banyak menggunakan tanaman obat dalam pengobatan tradisional ataupun modern. Salah satu tanaman yang dapat menjadi bahan obat yaitu daun pandan wangi yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas yang terdapat pada sari daun pandan. Penelitian ini menggunakan tikus putih sebanyak 15 ekor yang kemudian di sayat dibagian punggungnya dengan menggunakan surgical blades sepanjang 1 cm dengan kedalaman ± 2 mm. Penelitian ini menggunakan eksperimental laboratorium dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan, diantaranya 1 negative control, positive control (povidone iodine 10 persen) dan 3 konsentrasi bertingkat yaitu sari daun pandan konsentrasi 5, 10 hingga 15 persen dengan masing-masing 2 kali pengulangan. Hasil pengukuran panjang luka pada tikus menunjukkan bahwa sari daun pandan wangi konsentrasi 10 persen dan 15 persen memiliki efektivitas yang sama baiknya.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80112025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anastasia Walukow, Douglas N. Pareta, Silvana L. Tumbel, J. L. Tombuku, Christel N. Sambou
{"title":"Uji Efektitivitas Sediaan Gel Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum L) Terhadap Penyembuhan Luka Sayatan Tikus Putih (Rattus nornvegicus)","authors":"Anastasia Walukow, Douglas N. Pareta, Silvana L. Tumbel, J. L. Tombuku, Christel N. Sambou","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.173","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.173","url":null,"abstract":"Kekayaan alam memiliki berbagai macam tumbuhan herbal, tumbuhan yang tergolong kedalamnya berkhasiat sebagai obat. Obat tradisional, merupakan ramuan atau bahan yang seringkali dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan dugunakan untuk mempercepat penyembuhan penyakit, salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mempercepat penyembuhan luka yaitu daun kemangi (Ocimum basilicum L.). Penelitian ini bertujuan dalam melihat efektivitas sediaan gel daun kemangi terhadap penyembuhan luka sayatan pada tikus putih (Rattus norvegicus). Hewan untuk pengujian dipergunakan yakni tikus sebanyak 15 ekor. Luka sayat sepanjang 1 cm dibuat pada punggung tikus menggunakan pisau bedah. Metode yang dipergunakan pada penelitian berupa eksperimen laboratorium. Penelitian ini mempergunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan, antara lain 1 kontrol negatif, 1 kontrol positif (bioplacenton), dan 3 konsentrasi bertingkat yaitu gel konsentrasi 5%, gel konsentrasi 10% dan gel konsentrasi 15% dengan masing-masing 3 kali pengulangan. Perlakuan diterapkan selama 7 hari. Hasil pengukuran diameter luka pada tikus berdasar kepada hasil penelitian memperlihatkan jika gel ekstrak daun kemangi konsentrasi 15% memberikan efek penyembuhan lebih efektif daripada ektrak lainnya.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80727010","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fauziah Fauziah, N. Zakaria, A. Adriani, Nazirah Nazirah, Khamdiyah Indah Kurniasih
{"title":"Formulasi Dan Uji Stabilitas Sabun Padat Transparan Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt)","authors":"Fauziah Fauziah, N. Zakaria, A. Adriani, Nazirah Nazirah, Khamdiyah Indah Kurniasih","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.172","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.172","url":null,"abstract":"Sabun padat transparan merupakan salah satu sabun teksturnya padat. Sabun padat diformulasikan dengan penambahan ekstrak biji pala berfungsi sebagai pengantar obat untuk mengatasi infeksi pada kulit penyebab bakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui formulasi dan stabilitas sabun padat dari ekstrak biji pala. Metode penelitian merupakan metode eksperimental. Perlakuan yang digunakan dengan konsentrasi, pada formula 1 (0,5%), formula 2 (1%) dan formula 3 (1,5%). Parameter penelitian adalah uji organoleptik, uji pH, uji stabilitas busa, uji kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bentuk sabun padat transparan dari ekstrak biji pala sangat padat, warna yang bervariasi yaitu coklat bening (Formula 1), coklat (Formula 2) dan coklat pekat (Formula 3) dengan bau yang tidak terlalu bau pala. Sabun ini memiliki pH 11 dan memiliki tinggi busa yang berbeda-beda. Formula 1 dengan tinggi busa awal 6,7 cm dan tinggi busa akhir 5,5 cm (kadar air 5,17%). Formula 2 memiliki tinggi busa 7,4 cm dan tinggi busa akhir 5,8 cm (kadar air 4,99%), sedangkan formula 3 tinggi busa awal 8 cm dan tinggi busa akhir 6,3 cm (kadar air 4,96%). Kesimpulannya, sabun padat transparan yang terbuat dari ekstrak biji pala telah memenuhi persyaratan sabun sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia untuk uji stabiltas sabun (SNI 3532-2016).","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87928882","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hanafis Sastra Winata, H. Faisal, Muhammad Andry, Nurul Aulia, Muhammad Amin Nasution, Ika Julianti Tambunan
{"title":"Penetapan kadar flavonoid total ekstrak etanol buah asam kandis (Garcinia xanthochymus) dengan metode spektrofotometri Uv-Vis dan LCMS","authors":"Hanafis Sastra Winata, H. Faisal, Muhammad Andry, Nurul Aulia, Muhammad Amin Nasution, Ika Julianti Tambunan","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i3.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i3.159","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Buah asam kandis (Garcinia xanthocymus Hook.f ex T.Anderson) merupakan tumbuhan jenis famili Clusiase dan termasud pada jumlah spesies yang cukup banyak. Buah asam kandis mempunyai variasi dalam hal aktivitas biologis dan farmakologis diantaranya sitotoksik, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan antioksidan. Tujuan: Untuk mengetahui kandungan dan kadar flavonoid total buah asam kandis dengan menggunakan baku pembanding kuersetin.\u0000Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis) menggunakan analisis kualitatif dengan parameter Rf, kemudian menggunakan metode spektrofotometri dalam analisis kuantitatif dengan parameter kadar flavonoid total (Nilai mg QE/g sampel) dan Metode LCMS (Liquid Crhomatograph Mass Spectomety) dengan parameter waktu retensi (Rt). Hasil: Menunjukkan bahwa buah asam kandis memiliki nilai Rf 0,86 yang menyatakan buah asam kandis positif flavonoid dengan baku pembanding kuersetin, kadar flavonoid total sebesar 34,8364 mg QE/g sampel dengan standar devisi 0,4355 dan persentase 0,6967 % dan memiliki 5 jenis senyawa flavonoid yaitu methyl dihydro quersetin, 1,5-Dihydroxy-3- methoxy xanthone, Afzelechin, Myricetin-3-O-ß-D-galactopiranoside, dan Myricetin 7- glucoside. methyl dihydro quersetin merupakan flavonoid dengan komposisi terbesar yakni sebesar 49,57 % dengan waktu retensi menit 0,485. Kesimpulan: Total flavonoid yang teridentifikasi memiliki jenis dan kadar yang berbeda-beda.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":2.7,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88979642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}