{"title":"Galatia 3:28 dan Pelayanan Perempuan: Sebuah Penafsiran Menggunakan Epistolary Approach Untuk Menjelaskan Pelayanan Kaum Perempuan di Gereja","authors":"Christo Antusias Davarto Siahaan","doi":"10.59002/jtp.v3i2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.59002/jtp.v3i2.63","url":null,"abstract":"Galatia 3:28 adalah salah satu teks Alkitab yang mendukung kesetaraan antara kaum perempuan dan laki-laki. Namun demikian, ayat ini tidak terlalu banyak dipakai untuk memberikan pemahaman tentang pelayanan kaum perempuan di dalam gereja. Oleh karena itu, dengan menggunakan pendekatan Epistolary Approach pemahaman berdasarkan Galatia 3:28 tentang pelayanan kaum perempuan di dalam kehidupan gereja dapat didapatkan.","PeriodicalId":488933,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Pambelum","volume":"22 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140412340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Makna Teologis dalam Tradisi Mangenta di Jemaat GKE Mandomai","authors":"T. Cambah, Retni Mulyani, Alexandra Binti","doi":"10.59002/jtp.v3i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.59002/jtp.v3i2.66","url":null,"abstract":"Tradisi mangenta adalah tradisi pertanian di kalangan Suku Dayak Ngaju. Tradisi tersebut juga dipraktikkan di kalangan warga jemaat GKE Mandomai. Penelitian tentang tradisi mangenta, sejauh yang diketahui tim, belum pernah digali makna teologisnya. Oleh sebab itu, tim meneliti dan menuliskannya. Penelitian ini dilakukan dengan kualitatif. Penelusuran awal dengan meneliti tulisan-tulisan yang berkaitan dengan kearifan lokal, tradisi mangenta dan Mandomai. Setelah itu, tim berada di lokasi penelitian mengamati dan mewawancarai berbagai informan dan fenomena yang terkait dengan tradisi mangenta. Setelah itu, tim penulis merumuskan makna teologis yang berkaitan dengan tradisi tersebut. Tim menemukan bahwa tradisi tersebut sudah mulai tercerabut di kalangan warga jemaat GKE Mandomai. Padahal, nilai-nilai teologis yang terkandung di dalamnya sangat berharga untuk dipertahankan. Makna teologis yangditemukan tersebut antara lain kebersamaan atau kapakat, kesatuan atau kahinje, ungkapan syukur/kahanjak, keakraban/kasene arep/tawan ekae dan ketepatan/pas, dia labih, dia kurang.","PeriodicalId":488933,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Pambelum","volume":"101 S1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140411188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dialog Nilai Mira Pakat Dayak Ma’anyan Di Banjarmasin Dengan Teks Filipi 2:1-7","authors":"Sudianto Sudianto, Kinurung Maleh, Ripaldi","doi":"10.59002/jtp.v3i2.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.59002/jtp.v3i2.69","url":null,"abstract":"Mira Pakat merupakan nilai luhur yang berorientasi pada kesamaan tujuan dan kesadaran kolektif sebagai orang Maanyan. Nilai tersebut mengikat masyarakat Dayak Maanyan sebagai suatu identitas dan karakter orang Maanyan. Dalam teks Filipi 2:1-7, pesan untuk sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan berakar pada teladan Yesus. Dialog atas nilai Mira Pakat dan teks Filipi 2:1-7 dilakukan oleh peneliti pada komunitas Dayak Maanyan yang ada di Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Mira Pakat merupakan nilai luhur yang harus terus dipertahankan dalam komunitas Dayak Maanyan. ","PeriodicalId":488933,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Pambelum","volume":"24 35","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140409175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lia Afriliani, Enta Malasinta Lantigimo, Keloso S. Ugak
{"title":"TRADISI PIWARA’AN DALAM KONTEKS DAYAK MA’ANYAN DI JEMAAT GKE HOSANA IV PIR","authors":"Lia Afriliani, Enta Malasinta Lantigimo, Keloso S. Ugak","doi":"10.59002/jtp.v3i2.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.59002/jtp.v3i2.68","url":null,"abstract":"Tradisi Piwara’an adalah salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh suku Dayak Maanyan di Desa Palu Rejo yang dihayati dalam kehidupan Jemaat GKE Hosana IV PIR. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan gambaran Tradisi Piwara’an beserta nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, serta melakukan rekonstruksi teologi menurut Model Antropologis serta aktualisasinya bagi Jemaat GKE Hosana IV PIR. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Tradisi Piwara’an memiliki nilai-nilai luhur yang positif, terutama berkaitan erat dengan eksistensi keluarga Kristen dalam kesaksiannya di tengah kehidupan bersama dengan masyarakat dari berbagai latar belakang. Terdapat tiga temuan dalam Tradisi Piwara’an yakni orang Dayak Maanyan di Desa Palu Rejo hendak membangun keluarga yang menghargai budaya, ada pemahaman bahwa pernikahan dan keluarga adalah bagian dari peristiwa sosial di tengah masyarakat, serta pernikahan dan upaya membangun keluarga memiliki kaitan dengan Tuhan. Tradisi Piwara’an mengingatkan ada hubungan erat antara manusia dan sesama, serta manusia dengan Tuhan yang harus terus dibangun.","PeriodicalId":488933,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Pambelum","volume":"85 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140414587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Revitalization of Disaster Management System in GBKP Klasis Sinabun towards Resilience of Mount Sinabung Survivors Community","authors":"Eikel Karunia Ginting","doi":"10.59002/jtp.v3i2.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.59002/jtp.v3i2.67","url":null,"abstract":"In the ecclesiastical system, the presbyterian-synodal system is known as a system that is centered on the presbyterian role (elders/elders) and also on the synodal (central) role. These are interrelated and have a role, each in the building of the church. So this article wants to see the vital role of the church system adopted by GBKP (Batak Karo Protestant Church) for the survivors of the Sinabung eruption. The eruption of Mount Sinabung, which has been going on since 2010, continues to be active and shows activity to this day. GBKP Sinabun Class which covers the service area around Mount Sinabung, is the focus of this research. Research using library research combined with interviews is a research method to examine the vital role of GBKP in increasing the capabilities of the community around Sinabung. Using the theory of human resilience and security in looking at the problems and challenges that exist in fulfilling the security of the community around Sinabung. Through the theory of human resilience and security, it is clear that there is a real and vital role between the GBKP Klasis Sinabun and the people around Sinabung. This reciprocal role is supported by the revitalization of the synodal presbyterian system in policy making. As well as the functions that the church can perform, to jointly enhance the capabilities of the Sinabung survivors community.","PeriodicalId":488933,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Pambelum","volume":"3 35","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140410472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Reinterpretasi Kisah Abigail dari Perspektif Pairan Dapo’ di Mamasa Sulawesi Barat","authors":"Jefri Andri Saputra, W. Yunita, Rina Lestari Tanan, Yumita Selvi Rombe Payung","doi":"10.59002/jtp.v3i2.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.59002/jtp.v3i2.70","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menanggapi stereotip dan diskriminasi yang dialami oleh perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Penulis menanggapi masalah ini dengan melakukan reinterpretasi kisah Abigail dalam 1 Samuel 25:2-44. Metode penelitian dalam tulisan ini menggunakan pendekatan seeing through. Lensa perspektif yang digunakan adalah konsep pairan dapo’ di Mamasa, Sulawesi Barat. Penulis menemukan bahwa teks 1 Samuel 25:2-44 mengisahkan Abigail sebagai ibu rumah tangga yang tidak sekadar berdiam diri di rumah dan selalu tunduk pada perintah dan keputusan suaminya. Abigail memiliki ruang dan peran untuk mengkritisi sikap dan tindakan Nabal yang keliru. Tindakan Abigail menjadi bahan reflektif untuk mengonstruksikan bahwa ibu rumah tangga dapat berperan dalam mengupayakan kesejahteraan keluarganya. Peran tersebut tidak terletak pada peran ekonomis, melainkan kebijaksaaan dan pengetahuan akan nilai etis untuk mengkritisi suaminya dan keluarganya.","PeriodicalId":488933,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Pambelum","volume":"22 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140413845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}