{"title":"Makna Teologis dalam Tradisi Mangenta di Jemaat GKE Mandomai","authors":"T. Cambah, Retni Mulyani, Alexandra Binti","doi":"10.59002/jtp.v3i2.66","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tradisi mangenta adalah tradisi pertanian di kalangan Suku Dayak Ngaju. Tradisi tersebut juga dipraktikkan di kalangan warga jemaat GKE Mandomai. Penelitian tentang tradisi mangenta, sejauh yang diketahui tim, belum pernah digali makna teologisnya. Oleh sebab itu, tim meneliti dan menuliskannya. Penelitian ini dilakukan dengan kualitatif. Penelusuran awal dengan meneliti tulisan-tulisan yang berkaitan dengan kearifan lokal, tradisi mangenta dan Mandomai. Setelah itu, tim berada di lokasi penelitian mengamati dan mewawancarai berbagai informan dan fenomena yang terkait dengan tradisi mangenta. Setelah itu, tim penulis merumuskan makna teologis yang berkaitan dengan tradisi tersebut. Tim menemukan bahwa tradisi tersebut sudah mulai tercerabut di kalangan warga jemaat GKE Mandomai. Padahal, nilai-nilai teologis yang terkandung di dalamnya sangat berharga untuk dipertahankan. Makna teologis yangditemukan tersebut antara lain kebersamaan atau kapakat, kesatuan atau kahinje, ungkapan syukur/kahanjak, keakraban/kasene arep/tawan ekae dan ketepatan/pas, dia labih, dia kurang.","PeriodicalId":488933,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Pambelum","volume":"101 S1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teologi Pambelum","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59002/jtp.v3i2.66","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tradisi mangenta adalah tradisi pertanian di kalangan Suku Dayak Ngaju. Tradisi tersebut juga dipraktikkan di kalangan warga jemaat GKE Mandomai. Penelitian tentang tradisi mangenta, sejauh yang diketahui tim, belum pernah digali makna teologisnya. Oleh sebab itu, tim meneliti dan menuliskannya. Penelitian ini dilakukan dengan kualitatif. Penelusuran awal dengan meneliti tulisan-tulisan yang berkaitan dengan kearifan lokal, tradisi mangenta dan Mandomai. Setelah itu, tim berada di lokasi penelitian mengamati dan mewawancarai berbagai informan dan fenomena yang terkait dengan tradisi mangenta. Setelah itu, tim penulis merumuskan makna teologis yang berkaitan dengan tradisi tersebut. Tim menemukan bahwa tradisi tersebut sudah mulai tercerabut di kalangan warga jemaat GKE Mandomai. Padahal, nilai-nilai teologis yang terkandung di dalamnya sangat berharga untuk dipertahankan. Makna teologis yangditemukan tersebut antara lain kebersamaan atau kapakat, kesatuan atau kahinje, ungkapan syukur/kahanjak, keakraban/kasene arep/tawan ekae dan ketepatan/pas, dia labih, dia kurang.