{"title":"Spiritualitas Orang Kristen Dalam Kaitannya Dengan Semangat Misi","authors":"J. Andersen, Nira Olyvia Purmanasari","doi":"10.54553/kharisma.v3i1.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.92","url":null,"abstract":"Dunia kekristenan diperhadapkan dengan fakta bahwa selama lima puluh tahun terakhir jumlah persentasi orang Kristen tidak bertambah. Sebagai wujud dari kepedulian atas masalah ini, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian guna menjawab apakah tingkat spiritualitas berpengaruh terhadap semangat misi orang Kristen? Penelitian dimulai dengan mempergunakan metode analisis dokumen yang berkaitan dengan rumusan masalah. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan penggalian ayat-ayat Alkitab yang sesuai dengan tema diatas. Pada akhirnya, peneliti sampai kepada sebuah kesimpulan bahwa tingkat spiritualitas berkaitan secara erat terhadap semangat orang Kristen di dalam menggenapi misi Allah, namun dengan catatan bahwa spiritualitas yang dimaksud harus memenuhi unsur pengetahuan, unsur pengalaman, unsur hubungan dan unsur ketaatan secara bersamaan. The Christian world is faced with the fact that over the last fifty years the percentage of the Christians has not increased. As a form of concern of this matter, researcher feels the need to conduct a research in order to answer whether the level of spirituality affects the spirit of Christian missions? The research began by using the document analysis method related to the formulation of the problem. Then the research was continued by extracting Bible verses that matched the above theme. In the end, the researcher come to a conclusion that the level of spirituality is closely related to the spirit of Christians in fulfilling God's mission, but with a note that spirituality in question must meet the elements of knowledge, elements of experience, elements of relationships and elements of obedience, alltogether.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127499345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mengatasi Degradasi Moral Anak Remaja Akibat Pengaruh Media Sosial","authors":"Fries Waty, Tjutjun Setiawan, Y. Hermanto","doi":"10.54553/kharisma.v3i1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.81","url":null,"abstract":"Adolescents 12-15 are an age group that is vulnerable to negative influences. In the process of searching for their identity, they are often carried away by a misleading spirit. This negative influence can be obtained from association with friends, the environment and also from social media where the technology of the digital era greatly affects many people, especially in this 12-15 year age group. Technological advances that should be useful can actually plunge this age group into the problem of pornography which if not handled properly will become an addiction and lead to moral degradation. This study examines the moral degradation experienced by adolescents aged 12-15 years which is the influence of social media in this age group exposed to pornographic content. The purpose of this research is how to overcome this problem so that it can be useful for parents, educators and church leaders. This study used a qualitative method with a literature study and used a survey instrument for adolescents aged 12-15 years. And the conclusion obtained is that the role of parents must be further intensified, such as education on the use of social media, education about sex, spiritual development. And also the support of educators, both formal at school and non-formal at church Keywords: Educators, Internet, Moral Degradation, Parents, Youth Remaja usia 12-15 merupakan kelompok usia yang rentan terhadap pengaruh negatif. Dalam proses pencarian identitas diri yang mereka lakukan seringkali terbawa arus yang menyesatkan. Pengaruh negatif tersebut bisa didapat dari pergaulan dengan teman- temannya, lingkungan dan juga dari media sosial di mana teknologi era digital ini sangat mempengaruhi banyak orang, terlebih pada kelompok usia 12-15 tahun ini. Kemajuan teknologi yang semestinya membawa manfaat malah dapat menjerumuskan kelompok usia ini ke dalam masalah pornografi yang jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi adiksi dan membawa ke arah degradasi moral. Penelitian ini mengkaji tentang degradasi moral yang dialami oleh kalangan remaja usia 12-15 tahun yang diakibatkan pengaruh media sosial di mana kelompok usia ini terpapar konten pornografi. Adapun tujuan penelitian ini adalah bagaimana cara mengatasi hal tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi kalangan orang tua, pendidik dan pemimpin gereja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka dan menggunakan instrumen survei terhadap remaja usia 12-15 tahun. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa peran orang tua harus lebih diintensifkan lagi seperti edukasi pemakaian media sosial, edukasi tentang seks, pembinaan rohani. Juga dukungan para pendidik, baik yang formal di sekolah maupun non-formal di gereja. Kata Kunci: Degradasi Moral, Media Sosial, Orangtua, Remaja, Tenaga Pendidik","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132786443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsep Lewi Dalam Estafet Kepemimpinan Gembala: Masihkah Relevan Bagi Gereja Saat Ini?","authors":"Samuel Kelvin Ruslim, Ceria Ceria, Imayanti Nainggolan, Fransiskus Irwan Widjaja, Talizaro Tafonao","doi":"10.54553/kharisma.v3i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.84","url":null,"abstract":"This study was conducted to explore the concept of Levitical leadership in the Bible. The problem that often occurs is that even if there are leaders who are born genetically because they are inherited, strict rules are still needed so that the next generation of churches can continue the leadership relay well. Given the existence of a church that carries the concept of the Levitical priesthood, the writer is interested in examining whether it is still relevant to the church today and formulating it in a scientific study, namely \"The Levitical Concept in the Leadership Relay and Its Relevance to the Church Today\". The author uses a descriptive analysis qualitative research method, with a literature and library approach. The church that carries the concept of the Levitical priesthood, indirectly rejects the New Testament priesthood where Jesus continues the line of the Melchizedek priesthood, and not the Levitical priesthood, this is what clarifies the difference between the New Testament priesthood and the Levitical priesthood. So it can be concluded that the Levitical priesthood is no longer relevant in a church that recognizes Jesus as high priest, according to the Melchizedek line.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129384805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada Masa Pandemi Covid-19 di Tinjau dari Perspektif Etika Kristen","authors":"Sugiono Sugiono","doi":"10.54553/kharisma.v3i1.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.62","url":null,"abstract":"AbstractDomestic violence (KDRT) is a universal social fact. But its existence has increased after the COVID-19 pandemic. This issue is increasing due to increased family burdens, stress, and economic hardship due to the loss of a portion of income / work which has the potential to trigger conflict within the family. In writing this paper, the author will use descriptive qualitative research methods, with research stages with a literature approach or literature study. Based on the results of the discussion, it can be found several roles of Christian ethics that must be played by the church in order to uphold justice and truth and minimize the occurrence of victims of domestic violence, especially during the Covid-19 pandemic. Some of these roles include: the church must carry out biblical teachings about Christian family life, the Church must also commit to visiting the homes of Christian family members, the Church must always provide guidance and counseling and the Church must also be able to instill important principles, namely the importance of parenting and education. in family.AbstrakKekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan fakta sosial yang bersifat universal. Tapi keberadaannya semakin meningkat setelah ada pandemi COVID-19. Isu ini meningkat dikarenakan meningkatnya beban keluarga, stres, dan kesulitan ekonomi akibat kehilangan sebagian penghasilan/pekerjaan berpotensi memicu konflik dalam keluarga. Dalam penulisan karya tulis ini penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif deskritif, dengan tahapan penelitian dengan pendekatan pustaka atau studi literatur. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditemukan beberapa peran etika kristen yang harus dimainkan oleh gereja dalam rangka menegakkan keadilan dan kebenaran serta meminimalisisr terjadinya korban kekerasan dalam rumah tangga khususnya di masa pandemi Covid-19. Beberapa peran tersebut antara lain: gereja harus melaksanakan pengajaran yang Alkitabiah tetang kehidupan keluarga Kristen, Gereja juga harus berkomitmen untuk mengunjungi rumah anggota keluarga Kristen, Gereja juga harus senantiasa memberikan bimbingan dan konseling serta Gereja juga harus mampu menanamkan prinsip penting yaitu pentingnya pola asuh dan pendidikan dalam keluarga. Kata Kunci: Violence; Household; Covid-19; Perspective; Christian Ethics; Kekerasan; Rumah Tangga; Covid-19; Perspektif; Etika Kristen.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122657686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Merekonstruksi Ibadah Kreatif: Sebuah Upaya Membangun Minat Remaja Kristen Untuk Bergereja","authors":"Diana Novita, D. Setiawan, Melania Dean, Fariasa -, Carles Roberto Marcos","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.69","url":null,"abstract":"This article aims to explore the church's efforts to rebuild creative worship so that it can attract Christian youth to come to worship. This is because Worship is no longer attractive, especially among Christian youth. Surver Bilangan Research Center (BRC) proved that as many as 28.2% said that there were many interesting activities outside the church, which made Christian youth less active in attending church due to boring worship, monotonous worship, lack of creativity, and the church did not have a good impact on Christian youth growth. The method used is literature study (document), which is data collection juxtaposed to build the church's understanding of reconstructing creative worship. Thus, the church needs to reconstruct creative worship in order to attract the attention and interest of Christian youth to come to worship. As a result, Christian youth can be active in church by planning a worship program that is not boring, making simple decorations, holding worship activities interspersed with outdoor activities, fellowships together after worship. Artikel ini bertujuan untuk menggali upaya gereja untuk membangun kembali ibadah kreatif sehingga dapat menarik minat remaja Kristen untuk datang beribadah. Hal ini di karenakan Ibadah saat ini sudah tidak menarik khususnya dikalangan remaja Kristen. Surver Bilangan Research Center (BRC) membuktikan bahwa sebanyak 28,2% mengatakan bahwa ada banyak kegiatan yang menarik diluar gereja sehingga membuat remaja Kristen kurang aktif bergereja dikarenakan Ibadah yang membosankan, ibadah yang monoton, kurang kreatif, dan gereja tidak memberi dampak yang baik bagi pertumbuhan remaja Kristen. Metode yang digunakan adalah studi literatur (dokumen), yaitu pengambilan data yang disandingkan untuk membangun pemahaman gereja mengenai merekonstruksi ibadah kreatif dengan demikian gereja perlu melakukan rekonstruksi ibadah kreatif guna menarik perhatian dan minat remaja Kristen untuk datang beribadah. Hasilnya remaja Kristen dapat aktif bergereja dengan merencanakan program ibadah yang tidak membosankan, membuat dekorasi sederhana, mengadakan kegiatan ibadah diselingi dengan kegiatan outdoor, fellowship bersama-sama setelah ibadah.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"173 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123228004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pandangan Etika Kristen Terhadap Korupsi di Indonesia","authors":"H. Yolanda, Ferry Simanjuntak","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.44","url":null,"abstract":"Korupsi merupakan perilaku yang sudah jadi kekhawatiran di masyarat secara global dan nasional. Kekhawatiran mulai memotivasi orang untuk mencegah dan mengatasi perilaku korupsi termasuk adalah wacana tindakan hukuman mati, korupsi bukan saja masalah sosial tapi juga ini adalah masalah teologis, utamanya dngan berurusan mengenai etika dan moral. Korupsi terkadang terjadi karena faktor peluang dan faktor niat. Secara etis, korupsi pada fator niat koruptor yang memiliki niat untuk kebutuhan manusia atau ekonomi. Pembahasan ini akan menyoroti perilaku korupsi pada pandangan Etika Kristen. Internal dan motivasi manusia untuk faktor niat perilaku korupsi tersebut dipertimbangkan dan dihargai dengan berdasarkan pandangan Etika Kristen. Metode kualitatif Etika Kristen yang akan jadi sumber adalah Alkitab dan dengan mendekatkan eksposisi sehingga kita dapat mengerti dan menanggapi perilaku korupsi dengan sangat baik berdasarkan pandangan iman Kristen.hasil dan pembahasan penelitian ini memberitahukan bahwa dapat beberapa tafsiran Alkitab tentang faktor-faktor korupsi dan hukuman mati terhadap kejahatan jenis apapun, termasuk korupsi.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134559805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendekatan Komunikasi Injil Lintas Budaya terhadap Tradisi Bong Pay Etnis Tionghoa","authors":"Irawan Budi Lukmono","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.70","url":null,"abstract":"AbstractThe important task of Christians is to carry out the Great Commission. Every Christian must share his life with Christ to the world around him. The world around here includes ethnic groups in Indonesia. One of the ethnic groups who need the gospel of Christ in Indonesia is the Chinese who practice bong pay, so that their ancestors will bless their future descendants. The purpose of this study was to find a cross-cultural gospel communication strategy in the Chinese ethnic bong pay tradition. This study uses a qualitative approach with hermeneutic (exegesis) methods, interviews, and literature studies. The result of this research is a cross-cultural gospel communication approach to the Chinese ethnic bong pay tradition, based on Colossians 2: 6-15 which includes: communicator, communicant, news content, and means of communication (channel of communication). Keywords: cross cultural communication approach, bong pay, Chinese. Tugas penting orang Kristen adalah melaksanakan Amanat Agung. Setiap orang Kristen harus bersaksi mengenai kehidupan mereka bersama Kristus kepada dunia sekitar. Dunia sekitar di sini termasuk suku atau etnis di Indonesia. Salah satu etnis yang memerlukan Injil Kristus di Indonesia adalah etnis Tionghoa yang mempraktikkan bong pay, agar para leluhur memberkati keturunan selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk menemukan pendekatan komunikasi Injil lintas budaya dalam tradisi bong pay etnis Tionghoa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode hermeneutika (eksegesa), wawancara, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan komunikasi Injil lintas budaya terhadap budaya bong pay etnis Tionghoa berdasarkan surat Kolose 2:6-15 yang meliputi: komunikator, komunikan, isi berita, dan sarana komunikasi (saluran komunikasi). Kata kunci: pendekatan komunikasi lintas budaya, bong pay, Tionghoa. ","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127046471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Suatu Refleksi Teologis: Memaknai Karya Seni Catacomb Dan Implikasi Bagi Pembinaan Warga Gereja","authors":"Angilata Kebenaran Halawa, D. Setiawan, Alton Perejon Tahya, Andhy Readhy Gidion Sitanala","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.65","url":null,"abstract":"Jemaat dalam sebuh gereja membutuhkan pembinaan. Pembinaan Warga Gereja ialah suatu usaha atau tindakan pengorganisasian warga gereja, untuk melengkapi dan melatih warga jemaat agar iman kepada Yesus Kristus bertumbuh. gereja perlu membina jemaat agar semakin bertumbuh di dalam Kristus melalui berbagai bentuk. Seperti halnya, orang Kristen mula-mula, mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan didalam Catacomb atau sebuah Lorong yang dijadikan sebagai tempat orang yang sudah meninggal. Mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan-lukisan yang ada di dalam salah satu koleksi Kristen mula-mula, yaitu kubikula sakramen. Lukisan mengenai Yunus, Yesus dan Samaria, Yesus Gembala yang baik dan sebagainya. Dengan demikian, model ini dapat dijadikan saran untuk pembinaan warga gereja melalui luksian-lukisan yang menginspirasi dan menguatkan iman.The congregation in a church needs formation. Community Development of the Church is an effort or act of organizing church members, to equip and train members of the congregation so that their faith in Jesus Christ grows. the church needs to nurture the congregation to grow in Christ through various forms. Like the early Christians, they inspired themselves through a painting in a Catacomb or a hallway that was used as a place for the dead. They inspire themselves through the paintings in one of the early Christian collections, namely the sacrament cubicle. Paintings of Jonah, Jesus and Samaria, Jesus the Good Shepherd and so on. Thus, this model can be used as a suggestion for the formation of church members through paintings that inspire and strengthen faith.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127767455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kontekstualisasi Injil Terhadap Suku Migani Papua","authors":"Styadi Senjaya, Y. Hermanto","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.71","url":null,"abstract":"Abstrak: Masyarakat suku Migani, Papua merupakan daerah yang perlu dijangkau Injil. Penelitian ini untuk menjawab bagaimana agar Injil dapat masuk dan diterima secara sepenuhnya oleh suku Migani di Papua dengan metode pemuridan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap tokoh Peagabega, kebudayaan Suku Migani dan pemudridan yang berkelanjutan merupakan hal-hal yang bisa dilakukan dalam memperkanalkan Injil. Dengan demikian pengabar Injil dapat masuk sesuai konteks budaya suku Migani. Abstract: The Migani tribal community, Papua is an area that needs to be reached by the Gospel. This research is to answer how the Gospel can be fully accepted and accepted by the Migani tribe in Papua with the discipleship method that is applied in everyday life. The research method used is a qualitative approach. The results of this study indicate that an understanding of Peagabega figures, Migani culture and sustainable discipleship are things that can be done in introducing the gospel. Thus the evangelist can enter according to the cultural context of the Migani tribe.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128169846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pernikahan \"intra-religi\": Kristen Protestan dan Katolik Roma","authors":"J. E. Abraham","doi":"10.54553/kharisma.v2i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i1.53","url":null,"abstract":"ABSTRACT: While Christian teaching on marriage between a believer and an unbeliever is clear, the one between couples from different church traditions is not as straightforward. Although sharing several core beliefs, the differences that exist between the Protestant Church and the Roman Catholics are too real to be ignored. Besides, ignoring them may result in complications and conflicts in marriage life later. The research method used in this writing, which is a qualitative literature study, finds that there are several factors to be satisfied to build a strong marriage. This writing hopes to assist Protestant and Roman Catholic couples to assess their decision to get married by raising their awareness of some relevant differences between the two churches tradition. This writing will discuss the pillars of strong marriage, differences and similarities between Protestant and Roman Catholic teachings as well as some underlying conditions to be met to make a strong union between the two. Key words: marriage, church, tradition, Protestant, Catholics ABSTRAK: Ajaran Kristen tentang pernikahan antara orang percaya dan orang yang tidak percaya cukuplah jelas. Namun, pandangan Kristen tentang pernikahan pasangan yang berasal dari dua tradisi gereja yang berbeda tidaklah demikian. Meskipun memiliki beberapa kepercayaan inti yang sama, namun perbedaan yang ada di antara gereja Kristen Protestan dan Katolik Roma terlalu nyata untuk diabaikan. Lagipula, apabila diabaikan, perbedaan ini dapat mengakibatkan timbulnya masalah dan konflik di dalam rumah tangga kelak. Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu metode kualitatif studi pustaka, menemukan bahwa ada faktor yang harus dipenuhi agar sebuah pernikahan dapat dibangun dengan kokoh. Tulisan ini diharapkan dapat membantu pasangan dari latar belakang Kristen Protestan dan Katolik Roma untuk mempertimbangkan keputusan mereka untuk menikah dengan meningkatkan kesadaran mereka akan beberapa perbedaan yang relevan antara kedua tradisi gereja. Tulisan ini akan membahas tentang pilar pernikahan yang kokoh, perbedaan dan persamaan antara ajaran Protestan dan Katolik Roma serta beberapa syarat mendasar yang harus dipenuhi untuk menyatukan keduanya. Key words: pernikahan, gereja, tradisi, Protestan, Katolik","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123426012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}