Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat最新文献

筛选
英文 中文
PERAN MEDIA DIGITAL DAN BASIS DATA ARKEOLOGI: MENCEGAH KEBENCANAAN IDENTITAS BANGSA INDONESIA 数字媒体和考古数据库的作用:防止印尼民族存在
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.33
Samuel Gandang Gunanto
{"title":"PERAN MEDIA DIGITAL DAN BASIS DATA ARKEOLOGI: MENCEGAH KEBENCANAAN IDENTITAS BANGSA INDONESIA","authors":"Samuel Gandang Gunanto","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.33","url":null,"abstract":"Nusantara terkenal memiliki sejarah peradaban yang agung. Penemuan-penemuan arkeologi dan kajian yang membuktikannya banyak dijumpai baik dalam museum, artikel ilmiah, buku, maupun media digital. Informasi dan pengetahuan tentang kebudayaan masa lampau tersebut sangat penting sebagai pelajaran bagi bangsa Indonesia dalam memahami karakter budaya dan nilai luhur yang ditinggalkan oleh nenek moyang di bumi nusantara ini. Generasi saat ini lebih menyukai mengkonsumsi informasi secara digital dibandingkan dengan membaca buku. Informasi visual menjadi penting saat alih wahana media informasi. Kurangnya informasi sejarah, pengetahuan mengenai karakter budaya, dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia akan memicu timbulnya bencana identitas bangsa. Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang tidak memiliki ciri khas atau budaya yang unik lagi. Oleh karena itu strategi pencegahan kurangnya pemahaman identitas bangsa perlu dirancang dan dikaji formulasinya yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia dengan keragamannya. Penelitian ini akan memformulakan kajian literatur secara sistematis mengenai perkembangan strategi adaptasi media digital dan basis data arkeologi di dunia yang akan dipaparkan dan ditelaah kesesuaiannya bagi informasi yang ada di Indonesia. Media digital yang tak lekang waktu dan dapat diakses dimana saja sangat strategis sebagai solusi. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan penerapan strategi digital bagi pengembangan informasi, media, dan basis data arkeologi di Indonesia.\u0000 ","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127685403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
REKAMAN TSUNAMI DI PESISIR BARAT ACEH: SEBUAH LAPORAN AWAL DAN PROSPEK PENELITIANNYA 亚齐西海岸海啸的录音:初步报告和研究前景
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.3
Taufiqurrahman Taufiqurrahman
{"title":"REKAMAN TSUNAMI DI PESISIR BARAT ACEH: SEBUAH LAPORAN AWAL DAN PROSPEK PENELITIANNYA","authors":"Taufiqurrahman Taufiqurrahman","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.3","url":null,"abstract":"Tsunami 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencanaalam yang besar yang pernah terjadi di wilayah Pesisir Barat Aceh. Bencana tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi pada wilayah tersebut. Hasil penelitian di Gua Ek Leunthie telah menemukan bukti terjadinya minimal 11 kali tsunami sejak 7.400 tahun yang lalu. Salah satu data baru terkait tsunami ini ditemukan rekaman stratigrafi tanah di Gua Mabitce. Pada stratigrafi ditunjukkan adanya hasil proses sedimentasi oleh fluida yang berlangsung secara seketika yang dapat disebabkan oleh badai atau tsunami. Lapisan stratigrafi tersebut berkonteks dengan tinggalan budaya preneolitik, seperti kapak batu sumatralith, serpih batu, ekofak tulang, serta cangkang kerang. Saat ini, kronologi absolut terkait hal ini belum diperoleh karena sampel pertanggalan belum dapat teranalisis. Selain Gua Mabitce, hasil survey yang dilakukan pada tahun 2018 dan 2019 juga telah menemukan Gua Tuandigedong dan Gua Paroy Indah yang memiliki dimensi ruang luas, sedimen lantai tebal, dan mulut gua menghadap ke Samudra Hindia. Dua lokasi ini kemungkinan juga memiliki lapisan stratigrafi terkait tsunami dan dan kemungkinan konteks budayanya.\u0000 ","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"161 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114846368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KEHANCURAN PRODUKSI DAN HILANGNYA PABRIK KINA MASA KOLONIAL DI BANDUNG: BUKTI BENCANA BUDAYA DAN SOSIAL 万隆殖民时期KINA工厂的生产和损失:文化和社会灾难的证据
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.22
Lia Nuralia
{"title":"KEHANCURAN PRODUKSI DAN HILANGNYA PABRIK KINA MASA KOLONIAL DI BANDUNG: BUKTI BENCANA BUDAYA DAN SOSIAL","authors":"Lia Nuralia","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.22","url":null,"abstract":"Perkebunan kina di Bandung Jawa Barat hampir punah dan produksi kina yang masih berlangsung sekarang hanya ada di Pabrik Kina Bukit Unggul. Mengapa hanya tinggal satu pabrik yang masih beroperasi, dan mengapa kehilangan bangunan pabrik menjadi penting, menjadi permasalahan pokok dalam tulisan ini. Metode yang digunakan adalah metode penelitian arkeologi dengan pendekatan sejarah. Tujuan tulisan ini adalah mengetahui penyebab kehancuran produksi dan hilangnya bangunan pabrik kina masa kolonial sebagai satu bencana budaya atau bencana sosial. Bekas pabrik kina di lokasi bekas kebun kina lainnya masih bisa ditelusuri jejaknya dalam kondisi fisik tidak utuh dan terabaikan. Kehilangan jejak budaya perkebunan bernilai sejarah dan sumber ilmu pengetahuan menjadi informasi penting diketahui. ","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"283 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127480047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
GEMPA BUMI BATAVIA 1699 DAN 1780: MEMORI KOLEKTIF KEBENCANAAN
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.7
Omar Mohtar
{"title":"GEMPA BUMI BATAVIA 1699 DAN 1780: MEMORI KOLEKTIF KEBENCANAAN","authors":"Omar Mohtar","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.7","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membangkitkan kembali memori kolektif kebencanaan gempa bumi di Jakarta. Sejarah mencatat, Jakarta yang dahulu bernama Batavia pernah beberapa kali diguncang gempa bumi. Guncangan yang paling besar yang pernah mengguncang Batavia adalah gempa bumi tahun 1699 dan 1780. Gempa bumi tahun 1699 membuat kerusakan yang cukup parah. Banyak bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Kondisi ini diperparah dengan rusaknya jaringan air minum dan saluran pembuangan serta kondisi cuaca Batavia saat itu yang membuat banyak orang-orang Belanda di Batavia meninggal dunia. Banyaknya orang Belanda yang meninggal membuat Batavia saat itu mendapat julukan graf der Hollanders atau kuburan orang-orang Belanda. Bencana alam yang pernah terjadi di Batavia pada masa lalu, sangat penting untuk selalu diingat. Narasi dari sejarah bencana alam, yang dalam tulisan kali ini berfokus pada gempa bumi, dapat menjadi memori kolektif pengingat bencana. Memori kolektif ini kemudian menjadi penting sebagai salah satu cara agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana gempa bumi menjadi lebih waspada terhadap bencana yang mengintai mereka. Sebagai manusia, hendaknya sesekali melihat ke masa lalu agar dapat memahami bencana yang pernah terjadi. Dengan demikian, kita dapat mengetahui potensi bencana yang mungkin akan terjadi di masa depan dan menjadi lebih siap untuk menghadapinya.             ","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127748034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IMPLIKASI FENOMENA ALAM DAN MISKOMUNIKASI RADIOTELEPHONY PADA KECELAKAAN PENERBANGAN: KAJIAN AEROLINGUISTIK
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.17
Rani Siti Fitriani
{"title":"IMPLIKASI FENOMENA ALAM DAN MISKOMUNIKASI RADIOTELEPHONY PADA KECELAKAAN PENERBANGAN: KAJIAN AEROLINGUISTIK","authors":"Rani Siti Fitriani","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.17","url":null,"abstract":"Fenomena kecelakaan pesawat terbang disebabkan oleh beragam faktor. Menurut Federal Aviation Administration (FAA) ada tiga faktor penyebab kecelakaan, yaitu cuaca (weather) sebesar 13,2 %, armada (pesawat) yang digunakan sebesar 27,1 % dan hampir 66% dari keseluruhan kecelakaan (accidents) maupun insiden (incidents) penerbangan disebabkan manusia (human factors). Kajian Aerolinguistik akan membedah bagaimana faktor cuaca atau fenomena alam dan faktor manusia seperti miskomunikasi radiotelephony menjadi faktor penyebab kecelakaan penerbangan. Miskomunikasi dalam radiotelephony antara pilot dan ATC atau APP dapat dibedah dengan menggunakan kajian Aerolinguistik dengan ICAO Annex dalam aeronautika dan pragmatik dalam linguistik yakni, teori Prinsip Kerja Sama Grice. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kecelakaan pesawat GIA 152 (1997) di Buah Nabar Sumatera Utara dan kecelakaan tabrakan tabrakan pesawat Boeing 747, KLM penerbangan 4805 dan Pan Am penerbangan 1736 (1977) di landasan pacu Bandar Udara Los Rodeos di Tenerife Spanyol, terjadi karena faktor cuaca atau alam dan manusia yakni kesalahpahaman dalam konevrsasi radiotelephony antara pilot, ATC, dan APP.","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128148614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
BENCANA ALAM DI WILAYAH INDONESIA DARI MASA PRASEJARAH HINGGA MASA KLASIK: SEBUAH TINJAUAN GEOLOGI & GEOMITOLOGI
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.1
E. Yulianto
{"title":"BENCANA ALAM DI WILAYAH INDONESIA DARI MASA PRASEJARAH HINGGA MASA KLASIK: SEBUAH TINJAUAN GEOLOGI & GEOMITOLOGI","authors":"E. Yulianto","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.1","url":null,"abstract":"Indonesia berada di wilayah tektonik aktif karena berada di pertemuan tiga lempeng besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Interaksi ketiga lempeng ini menyebabkan gempabumi, tsunami, letusan gunungapi sering terjadi di wilayah Indonesia. Ketika manusia hadir di wilayah Indonesia, peristiwa-peristiwa alam ini mungkin telah mempengaruhi kelompok-kelompok manusia dan peradabannya. Namun, rekaman tertulis peristiwa gempabumi, tsunami dan letusan gunungapi di wilayah Indonesia hanya terekam hingga sekitar 400 tahun silam. Padahal bencana alam bermagnitudo besar umumnya memiliki waktu perulangan panjang bahkan lebih dari 500 tahun. Akibatnya, di wilayah-wilayah dengan rentang waktu sejarah pendek, bencana alam yang terjadi sebelum masa modern sulit ditemukan rekamannya secara tulisan. Metode untuk mengetahuinya adalah dengan membaca rekaman yang tidak tertulis berupa bukti-bukti di dalam tanah dan batuan. Manusia juga mencatat peristiwa alam di masa lalu secara tidak tertulis. Hal-hal tersebut terjadi karena manusia selalu mendambakan rasa aman secara fisik dan secara psikologis dari peristiwa yang menakutkan atau mengancam keselamatannya. Persepsi manusia terhadap kejadian yang dialaminya selalu dijelaskan dan dicatat berbasiskan kepada agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat yang mengalaminya dan kemudian terejawantahkan dalam bentuk pengetahuan tradisional dan budaya, baik benda maupun tak benda. Dari sudut pandang ini, setiap pengetahuan tradisional dan budaya adalah rekaman kolektif atas peristiwa-peristiwa yang telah dilalui oleh sekelompok manusia pencipta budaya itu. Rekaman bisa dibedah dan direkonstruksi ulang, kemudian dikembalikan lagi ke jalan cerita yang sebenarnya. Dalam rentang 100 ribu tahun hingga Masa Klasik terdapat beberapa peristiwa alam besar yang terekam secara geologi dan mungkin berpengaruh pada peradaban manusia di wilayah Indonesia yaitu Letusan Kaldera Toba, Letusan Kaldera Maninjau, Letusan Kaldera Ranau, Letusan Kaldera Masurai, Letusan Kaldera Batur, Letusan dan Tsunami Proto Krakatau, Letusan Samalas, serta Gempabumi dan Tsunami Selatan Jawa.","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129863284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MENAFSIRKAN MITOS SEBAGAI MEDIA MITIGASI BENCANA DI MASYARAKAT SUNDA 将神话解释为巽他社区的减灾媒介
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.34
Yeni Mulyani Supriatin
{"title":"MENAFSIRKAN MITOS SEBAGAI MEDIA MITIGASI BENCANA DI MASYARAKAT SUNDA","authors":"Yeni Mulyani Supriatin","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.34","url":null,"abstract":"Makalah ini dilatarbelakangi smong sebuah mitos Simeuleu di Aceh yang menyebutkan jika terjadi gempa harus segera mencari tempat tinggi untuk menghindari tsunami. Ketika tahun 2004 gempa melanda Aceh, korban tsunami di Simeuleu cenderung sedikit karena masyarakat dapat menafsirkan dan memanfaatkan mitos Simeuleu. Penelitian ini bertujuan menafsirkan mitos-mitos Sunda yang berkaitan dengan keselamatan umat manusia agar dapat dimanfaatkan sebagai media mitigasi bencana. Masalah penelitian ini adalah bagaimana menafsirkan mitos-mitos Sunda sebagai media mitigasi bencana? Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan modern dengan menerapkan teknik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan pengecekan rekan sejawat. Hasil penelitian ditemukan mitos-mitos yang dapat dimanfaatkan sebagai media mitigasi bencana. Simpulan penelitian ini adalah bahwa mitos Sunda sejenis smong dapat dimanfaatkan sebagai media mitigasi bencana. \u0000 ","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117352849","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ARAH KEBIJAKAN RAJA PADA MASA JAWA KUNO PASCA PERISTIWA PRALAYA DARI SUDUT PANDANG TEORI KONTRAK SOSIAL 从社会契约理论的角度来看,国王在大爪哇时代的政策方向
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.21
Muhamad Alnoza
{"title":"ARAH KEBIJAKAN RAJA PADA MASA JAWA KUNO PASCA PERISTIWA PRALAYA DARI SUDUT PANDANG TEORI KONTRAK SOSIAL","authors":"Muhamad Alnoza","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.21","url":null,"abstract":"Kiamat atau akhir dari dunia dalam kebudayaan Hindu-Buddha dikenal sebagai pralaya.  Konsep pralaya berkaitan dengan salah satu siklus zaman dalam kepercayaan Hindu-Buddha, yaitu zaman Kaliyuga. Keberadaan pralaya sebagai bencana menyebabkan suatu perubahan mendasar bagi kekuasaan di Jawa pada masa lampau. Tulisan ini secara khusus mengangkat permasalahan mengenai kebijakan apa yang dikeluarkan oleh seorang raja pasca pralaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui arah kebijakan raja pasca-pralaya sebagai bencana atau kiamat dalam sudut pandang kontrak sosial. Tulisan ini menjadikan contoh Raja Sindok dan Airlangga sebagai perbandingan raja yang berkuasa pasca pralaya. Metode arkeologi digunakan untuk menjawab permasalahan ini. Metode tersebut terdiri dari pengumpulan data, analisis dan interpretasi. Rangkaian penelitian tersebut menghasilkan suatu pemahaman bahwa kedua raja secara langsung maupun tidak telah mengklaim diri sebagai Dewa Wisnu yang selamat dari pralaya, sehingga rakyat berhak mendapatkan keselamatan dan kemaslahatan pasca pralaya melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh sang raja, baik berupa pembangunan ataupun pelindungan.\u0000 ","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"129 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131966875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
JEJAK BENCANA GEOLOGI PADA BEBERAPA SITUS VERTEBRATA BERUMUR PLISTOSEN DI CEKUNGAN SOA FLORES 在索阿弗洛雷斯盆地的一些古老脊椎动物遗址上发现了地质灾难的痕迹
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2021-10-30 DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.2
U. Unggul
{"title":"JEJAK BENCANA GEOLOGI PADA BEBERAPA SITUS VERTEBRATA BERUMUR PLISTOSEN DI CEKUNGAN SOA FLORES","authors":"U. Unggul","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.2","url":null,"abstract":"Cekungan Soa secara geografis terletak pada koordinat 08o 39’ 00” LS – 08o 46’ 00” LS dan 121o 03’ 00” BT – 121o 13’ 00” BT dan secara administratif terletak di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini memiliki situs-situs paleontologi vertebrata berumur Pleistosen dimana salah satu temuan yang terkenal adalah fosil rahang bawah dan gigi mirip manusia purba Homo floresiensis di situs Matamenge. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menginventarisir lokasi situs-situs dan mengidentifikasi bukti-bukti jejak bencana geologi di Cekungan Soa. Metode yang digunakan terdiri dari studi literatur dan survei lapangan. Secara umum situs-situs tersebut pada masa lalu menunjukkan pernah terjadi bencana yang terekam pada lapisan-lapisan batuan berumur Pleistosen Awal dan Pleistosen Tengah.\u0000 ","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125369431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TEKS DAN KONTEKS DALAM JEJAK BUDAYA TAKBENDA STUDI KASUS: BABASAN DAN PARIBASA SUNDA
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat Pub Date : 2020-12-29 DOI: 10.24164/PROSIDING.V3I1.24
Yayat Hendayana
{"title":"TEKS DAN KONTEKS DALAM JEJAK BUDAYA TAKBENDA STUDI KASUS: BABASAN DAN PARIBASA SUNDA","authors":"Yayat Hendayana","doi":"10.24164/PROSIDING.V3I1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.24164/PROSIDING.V3I1.24","url":null,"abstract":"Babasan (perumpamaan) dan paribasa (peribahasa) yang terdapat dalam bahasa Sunda, merupakan warisan budaya takbenda yang masih tetap hidup dan digunakan oleh masyarakat Sunda hingga saat ini. Bahasa Sunda termasuk rumpun bahasa-bahasa Austronesia, yang mempunyai hubungan erat dengan rumpun bahasa Austro-Asia. Keduanya disebut sebagai rumpun bahasa Austris. Bahasa Sunda merupakan anggota dari keluarga bahasa yang besar dan penting sekali di dunia. Bahasa Sunda mengenal tiga tahapan perkembangan, yaitu bahasa Sunda Buhun (kuno), bahasa Sunda Klasik (peralihan) dan bahasa Sunda Kiwari (Masa Kini), yaitu bahasa Sunda yang mulai digunakan sejak tahun 1900-an, ketika kolonialisme Belanda mulai melancarkan politik balas budi (politik etis). Sejak saat itulah awal mula berkembangnya perumpamaan dan pribahasa dalam bahasa Sunda, yang masih tetap digunakan di zaman kini. Babasan dan paribasa tersebut merupakan teks yang diciptakan oleh para leluhur (Sunda) ketika itu, yang sudah tentu disesuaikan dengan kebutuhan zamannya, dengan konteksnya. Zaman sudah berubah. Konteks pun berubah pula. Babasan dan paribasa produk para leluhur Sunda itu tentu saja tidak semuanya cocok untuk digunakan pada masa sekarang, yang sudah jauh berubah dari masa lalu. Pikiran bahwa semua produk masa lalu bersifat adiluhung (berkualitas sangat tinggi) tidak sepenuhnya benar.. Terhadap babasan dan paribasa yang merupakan produk masa lalu itu harus dilakukan langkah-langkah penyesuaian bertahap agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari zaman kini. Langkah-langkah bertahap itu ialah: (1) reseleksi, (2) redeskripsi, (3) reorientasi, dan (4) reimplementasi.","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114385209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信