TAFSE: Journal of Qur'anic Studies最新文献

筛选
英文 中文
PEMBELAJARAN TAFSIR DI DAYAH UMMUL AYMAN SAMALANGA
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V6I1.9200
Z. Zainuddin, Zyaul Haqqi
{"title":"PEMBELAJARAN TAFSIR DI DAYAH UMMUL AYMAN SAMALANGA","authors":"Z. Zainuddin, Zyaul Haqqi","doi":"10.22373/TAFSE.V6I1.9200","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V6I1.9200","url":null,"abstract":"Dayah Ummul Ayman merupakan salah satu dayah terbesar di Aceh. Pembelajaran tafsir pada dayah ini dilakukan melalui kurikulum dayah yang disesuaikan dengan kemampuan santri. Standarisasi pengajaran didasari pada rancangan mata pelajaran tafsir yang diajarkan menurut tingkat kemampuan belajar santri. Atas dasar fenomena tersebut, ada tiga persoalan yang dibahas dalam kajian ini; pertama, bagaimana pola pembelajaran tafsir yang digunakan pada Dayah Ummul Ayman; kedua, bagaimana pemahaman santri Dayah Ummul Ayman dalam memahami tafsir; ketiga, bagaimana peluang dan tantangan kemampuan santri dalam menerapkan pembelajaran tafsir pada Dayah Ummul Ayman. Tulisan ini menunjukkan bahwa pembelajaran tafsir di Dayah Ummul Ayman dilaksanakan dengan belajar secara terpadu dan terpisah, dengan metode belajar seperti tanya jawab, pengulangan dan demontrasi. Pemahaman santri dalam menguasai materi tafsir terbatas pada satu kitab tafsir saja yaitu tafsir al-Jalalain. Santri dan guru (teungku) tidak memiliki kesulitan dalam proses pembelajaran, namun terkadang ada pembahasan yang panjang di luar topik. Tantangan lainnya adalah santri kurang menguasai qawai’d tafsir karena pembelajaran hanya terfokus pada teks kitab tafsir al-Jalalain, terjemahan dan pemahaman yang dijelaskan guru.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127213211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KRITERIA PEMIMPIN DALAM AL-QUR`AN DAN APLIKASINYA PADA MASYARAKAT KEMUKIMAN LAMGAROT ACEH BESAR
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V6I1.9201
Muhammad Zaini, N. Nurlaila, Nurshadiqah Fiqria
{"title":"KRITERIA PEMIMPIN DALAM AL-QUR`AN DAN APLIKASINYA PADA MASYARAKAT KEMUKIMAN LAMGAROT ACEH BESAR","authors":"Muhammad Zaini, N. Nurlaila, Nurshadiqah Fiqria","doi":"10.22373/TAFSE.V6I1.9201","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V6I1.9201","url":null,"abstract":"Setiap manusia adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Dalam pembahasan ini, pemimpin yang dimaksudkan adalah seseorang yang diunggulkan dan dipilih oleh masyarakat untuk memangku tongkat kekuasaan atau kepemimpinan di dalam wilayah tertentu. Dalam hal ini, al-Qur`an sudah memaparkan beberapa kriteria dalam memilih pemimpin. Akan tetapi, masyarakat tidak terlalu memerhatikan kriteria tersebut ketika memilih pemimpin. Pembahasan ini akan berfokus pada sejauhmana pemahaman masyarakat Kemukiman Lamgarot mengenai kriteria pemimpin serta aplikasinya dalam memilih dan menentukan pemimpin. Penulis menemukan kriteria pemimpin yang disebutkan dalam al-Qur`an adalah Islam (QS. al-Ma`idah (5): 51, adil dan amanah (QS. al-Nisa` (4): 58, dan kuat (QS. al-Qashash (28): 26. Secara garis besar, masyarakat Kemukiman Lamgarot sudah memahami kriteria pemimpin seperti yang dijelaskan di dalam al-Qur`an. Hanya saja, dari segi aplikasinya, baru sebagian masyarakat yang menerapkan pemahaman mereka","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"265 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128771841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Konsep Persatuan dalam Al-Qur'an dan Relevansinya dengan Pancasila Sila Ketiga
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V6I1.9205
Siti Nazlatul Ukhra, Zulihafnani Zulihafnani
{"title":"Konsep Persatuan dalam Al-Qur'an dan Relevansinya dengan Pancasila Sila Ketiga","authors":"Siti Nazlatul Ukhra, Zulihafnani Zulihafnani","doi":"10.22373/TAFSE.V6I1.9205","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V6I1.9205","url":null,"abstract":"Muslims have a way of life, namely the Qur'an. In addition, Indonesian Muslims also have another guideline to be used as a guide in the life of the state and society, namely Pancasila. One of the precepts of Pancasila is the Unity of Indonesia. These two rules for Indonesian Muslims require a study of the relevance between the values of unity in the Qur'an and the values of unity contained in the third Pancasila principle. This paper aims to find the relevance of these two rules. This library research uses the maudhu'i method, namely interpreting the verses of the Qur'an thematically or discussing certain themes. Data collection is done by collecting related verses using Mu'jam al-Mufahras li Alfaz al-Qur'an al-Karim. Furthermore, the understanding of writer on these verses based on the interpretation of mufassir and from other references. Based on the results of the research, it is known that the difference is a form of gift and mercy from Allah SWT and to prove the power of Allah. The author also finds several verses of the Qur'an that discuss the concept of unity in fullness. Likewise with the explanation of the third Pancasila principle of unity. The values of unity contained in Pancasila do not conflict with the values of unity contained in the Qur'an. Umat muslim memiliki pedoman hidup yaitu al-Qur’an. Di samping itu, muslim Indonesia juga memiliki pedoman lain untuk dijadikan panduan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat, yaitu Pancasila. Salah satu sila Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Dua aturan yang dihadapkan kepada umat muslim Indonesia ini, memerlukan kajian relevansi antara nilai-nilai persatuan dalam al-Qur’an dan nilai-nilai persatuan yang terkandung dalam Pancasila sila ketiga. Tulisan ini bertujuan menemukan relevansi pada dua aturan tersebut. Penelitian kepustakaan ini menggunakan metode maudhu’i yaitu menafsirkan ayat al-Qur’an secara tematik atau yang membahas tema-tema tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang terkait menggunakan Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Qur’an al-Karim. Selanjutnya, penulis memahami ayat-ayat tersebut berdasarkan penafsiran para mufasir dan dari referensi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa perbedaan yang ada adalah anugerah dan rahmat dari Allah Swt dan untuk membuktikan kekuasaan Allah. Penulis juga mendapatkan beberapa ayat al-Qur’an yang membahas tentang konsep persatuan secara lengkap. Begitu juga dengan penjelasan dari Pancasila sila ketiga tentang persatuan. Nilai-nilai persatuan yang terkandung dalam Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai persatuan yang ada dalam al-Qur’an. ","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121800714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
TRADISI MENGAJI AL-QUR’AN DI KUBURAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA 在印尼人民的墓地里供奉着古兰经的传统
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2020-11-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V5I2.9174
N. Nuraini, W. Jannah
{"title":"TRADISI MENGAJI AL-QUR’AN DI KUBURAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA","authors":"N. Nuraini, W. Jannah","doi":"10.22373/TAFSE.V5I2.9174","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V5I2.9174","url":null,"abstract":"After the burial process is complete, there are many traditions carried out by some Muslims in various parts of Indonesia, such as sprinkling flowers on graves, watering graves with flower water, reciting the Quran in graves, and various other traditions. During the time of the Prophet, there was never any activity to recite the Quran in the grave. Some Muslims in Indonesia who carry out this activity, take several traditions to strengthen the activity of reciting the Quran at the cemetery. The method used is literature study. This article discusses the arguments for the practice of reciting the Quran in a grave based on the Prophet's hadith, the views of four fiqh scholars and Indonesian Islamic organizations, as well as models of the practice of reciting the Quran in graves. There are five traditions that are included in the article about reciting the Quran in the grave. There are also differences in the views of scholars towards reciting the Quran in the graves. There are three models of the practice of the Quran in the grave, namely reciting the Quran in the grave after burial, reciting the Quran in the grave on Friday, and reciting the Quran after the Eid prayer. Based on the Prophet's hadith, there are two views of the Islamic scholars of fiqh and Indonesian Islamic organizations. Abstrak: Setelah proses penguburan selesai, ada tradisi yang dilakukan oleh sebagian muslim di berbagai daerah di Indonesia, seperti menaburkan bunga di atas kuburan, menyiram kuburan dengan air bunga, mengaji al-Qur’an di kuburan, dan berbagai tradisi lainnya. Tradisi mengaji al-Qur’an di kuburan tidak pernah dilakukan  pada masa Rasulullah Saw. Namun, sebagian muslim di Indonesia yang melakukan kegiatan ini, mengambil beberapa hadis untuk memperkuat argumen membolehkan kegiatan mengaji al-Qur’an di kuburan. Fenomena ini tentunya memerlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat dasar dalil yang digunakan dan pendapat imam mazhab serta ormas Indonesia tentang praktek dan model mengaji di kuburan oleh masyarakat ini. Untuk mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian ini, maka digunakan metode studi literature atau content analysis. Yaitu sebuah analisis terhadap hadis Rasulullah Saw, pandangan empat ulama fikih dan organisasi Islam Indonesia, serta model-model praktek mengaji di kuburan yang terdapat di Indonesia. Dari penelitian terhadap literatur yang digunakan tersebut diketahui bahwa mereka tidak menyandarkan pandangannya pada dalil al-Qur’an, akan tetapi kepada hadis-hadis Nabi tentang kedaan si mayit di kuburan sebanyak 5 (lima) buah hadis. Pandangan 4 imam mazhab dan ormas Indonesia terhadap mengaji al-Qur’an di kuburan ada yang membolehkan dan ada yang memakruhkan. Terdapat pula tiga model praktek mengaji di kuburan yaitu mengaji di kuburan setelah penguburan, mengaji di kuburan pada hari Jumat, dan mengaji al-Qur’an setelah shalat ied.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"181 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125823911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
PENGGUNAAN PAJANGAN AYAT KURSI SEBAGAI PELINDUNG 使用固定经文显示器作为保护
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2020-11-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V5I2.9103
Zulihafnani Zulihafnani, N. Nurlaila, Muhammad Rifqi Hidayatullah
{"title":"PENGGUNAAN PAJANGAN AYAT KURSI SEBAGAI PELINDUNG","authors":"Zulihafnani Zulihafnani, N. Nurlaila, Muhammad Rifqi Hidayatullah","doi":"10.22373/TAFSE.V5I2.9103","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V5I2.9103","url":null,"abstract":"This article describe about the living Qur’an of a Kursi verse display. One side, many people display the Kursi verse in their effors to avoided from all kinds of negative thing and taking blessings. But in the other side, as far as writer has researched from arguments of aqli and naqli, writer hasn’t yet found an argument that can be used as evidence about a Kursi verse display can be protection for a business place from negative thing. Based of this, writer feels need to more atudy about this. This research is library research, with a descriptive analysis method. The data sources include the tafseer book and fiqh book with various writings related to this research. From results of this, writer concludes that to protect a place of business or to take blessings from the verses of the Qur’an, not by displaying or hanging up the Kursi verse, but the verses of the Qur’an will be useful and blessing if they are read, memorized, and practiced in life.Abstrak: Tulisan ini mendeskripsikan pengamalan ayat al-Qur’an berupa pajangan ayat kursi. Di satu sisi, banyak masyarakat memajang ayat kursi pada dinding-dinding tempat usaha agar usahanya terhindar dari segala macam gangguan negatif dan mendatangkan berkah. Namun di sisi lain, sejauh penelusuran yang penulis teliti melalui dalil aqli dan naqli, belum ditemukan dalil yang bisa dijadikan hujjah bahwa pajangan ayat kursi bisa dijadikan pelindung dari gangguan dan pengaruh negatif. Berdasarkan hal ini, penulis merasa perlunya kajian terhadap pengamalan ayat al-Qur’an berupa pajangan ayat kursi. Tulisan ini bersifat kepustakaan, dengan metode deskriptif analisis. Sumber datanya antara lain berupa kitab tafsir dan kitab fikih serta berbagai tulisan yang berhubungan dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa untuk melindungi tempat usaha atau mengambil berkah dari ayat al-Qur’an bukan dengan memajang atau menggantungkan ayat kursi, tetapi ayat al-Quran akan bermanfaat dan mendatangkan keberkahan dengan dibaca, dihafal dan diamalkan dalam kehidupan.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127579666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
REFLEKSI AYAT-AYAT TOLERANSI: MEMUPUK KEBERAGAMAN DALAM MENJALANKAN SYARIAT ISLAM DI ACEH
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2020-11-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V5I2.9053
Salman Abdul Muthalib, M. Umam
{"title":"REFLEKSI AYAT-AYAT TOLERANSI: MEMUPUK KEBERAGAMAN DALAM MENJALANKAN SYARIAT ISLAM DI ACEH","authors":"Salman Abdul Muthalib, M. Umam","doi":"10.22373/TAFSE.V5I2.9053","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V5I2.9053","url":null,"abstract":"The application of Islamic Sharia in Aceh should give birth to a tolerant diversity of life, because the qanun covers these procedures, but Aceh is considered to be intolerant of a number of groups, especially institutions that carry out research in the field of diversity, in this article the author wants to examine further the matter of stipulation. Aceh Province seems intolerant, the author examines this case through a document review then the author observes based on the reality that occurs. The result is that the authors assess that there are Non-Muslim people who igNore qanun regulations in the element of building houses of worship that are carried out without obtaining permission and have Not met the terms and conditions stipulated in the Islamic Sharia qanun, apart from these problems, the Acehnese people in general can accept the differences well. social. Therefore, the attitude of caring for unity in carrying out each other's beliefs and obeying and obeying the law of the qanun must be a shared commitment. Reflecting on and practicing the verses of tolerance will foster mutual respect and tolerance among human beings. Abstrak: Penerapan Syariat Islam di Aceh seharusnya melahirkan kehidupan keberagaman yang toleran, karena qanun telah mengcover tata cara tersebut. Tetapi, Aceh dinilai intoleran oleh sejumlah kalangan, terutama lembaga-lembaga yang melakukan riset di bidang keberagaman. Dalam artikel ini, penulis ingin mengkaji lebih lanjut perihal penetapan Provinsi Aceh sebagai daerah yang terkesan intoleran. Penulis mengkaji kasus ini melalui review dokumen dan mengamati realita yang terjadi. Hasilnya, penulis menilai adanya oknum Non-muslim yang mengabaikan peraturan qanun pada pembangunan rumah ibadah yang dilakukan tanpa izin dan belum memenuhi syarat serta ketentuan yang telah diatur dalam qanun Syariat Islam. Terlepas dari permasalahan tersebut, masyarakat Aceh pada umumnya dapat menerima dengan baik perbedaan-perbedaan sosial. Oleh karenanya, sikap merawat persatuan dalam menjalankan keyakinan masing-masing serta patuh dan taat pada hukum qanun haruslah menjadi komitmen bersama. Merenungi serta mengamalkan ayat-ayat toleransi akan menumbuhkan sikap saling menghormati dan tenggang rasa antar umat manusia.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121496479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
KETAHANAN PANGAN DALAM AL-QURAN DAN AKTUALISASINYA DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN BERDASARKAN PENAFSIRAN TERHADAP SURAH YUSUF AYAT 47-49 《可兰经》中的粮食安全以及它在印尼的行为,根据对约瑟夫书47-49节的解释
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2020-11-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V5I2.9100
Samsul Bahri, Musdawati Musdawati, Raudhatul Jinan
{"title":"KETAHANAN PANGAN DALAM AL-QURAN DAN AKTUALISASINYA DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN BERDASARKAN PENAFSIRAN TERHADAP SURAH YUSUF AYAT 47-49","authors":"Samsul Bahri, Musdawati Musdawati, Raudhatul Jinan","doi":"10.22373/TAFSE.V5I2.9100","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V5I2.9100","url":null,"abstract":"is an agrarian country, but in reality food security is apparently still very fragile. The evidence is evident from the large number of people's food imported from abroad. There is still a lot of wrong food management which causes Indonesia to not have food sovereignty. This article discusses food security in the Koran by analyzing Qs. Joseph verses 47-49. This study is qualitative, literature and will conduct a search of Qs. Joseph 47-49. This article found that, first, Qs. Yusuf explained the meaning contained in the interpretation of dreams of the fertile period and famine explained what people must do to maintain food security. Second, the contextualization of Indonesia's food defense includes: Increasing the quality and quantity of agricultural products, environmentally friendly agriculture, proportional consumption, moderation, and knowledge of weather and disasters. Abstrak: Pangan merupakan kebutuhan esensial bagi manusia dalam melangsungkan kehidupannya. Indonesia merupakan negara yang agraris, namun ketahanan pangan ternyata masih sangat rapuh. Bukti itu terlihat dari masih banyaknya bahan pangan rakyat yang diimpor dari luar negeri. Masih banyak pengelolaan pangan yang salah sehingga menyebabkan Indonesia tidak mempunyai kedaulatan pangan. Artikel ini membahas tentang ketahanan pangan dalam al-Quran dengan menganalisis QS. Yusuf (12): 47-49. Kajian ini bersifat kualitatif, kepustakaan dan akan melakukan penelusuran ragam penafsiran terhadap QS. Yusuf(12): 47-49. Artikel ini menemukan bahwa, pertama, ayat tersebut menjelaskan makna yang terkandung dalam tafsiran mimpi, terkait masa subur dan paceklik dan menjelaskan apa yang harus dilakukan masyarakat demi menjaga ketahanan pangan. Kedua, kontekstualisasi pertahanan pangan Indonesia meliputi: Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, pertanian ramah lingkungan, konsumsi yang proporsional dan tidak berlebihan, serta pengetahuan tentang cuaca dan bencana. ","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126850826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KESADARAN EKOLOGI DALAM AL-QUR'AN: STUDI PENAFSIRAN AL-RAZI PADA QS. AL-RUM (30): 41
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2020-11-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V5I2.9065
Lukman Hakim, M. Munawir
{"title":"KESADARAN EKOLOGI DALAM AL-QUR'AN: STUDI PENAFSIRAN AL-RAZI PADA QS. AL-RUM (30): 41","authors":"Lukman Hakim, M. Munawir","doi":"10.22373/TAFSE.V5I2.9065","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V5I2.9065","url":null,"abstract":"The environment is God's gift to mankind on earth. In order to use natural resources and increase public welfare, such as the 1945 Constitution has provided for in achieving the happiness of life. However, directly or indirectly, human activities have caused environmental damage. This article examines environmental damage in the Koran by looking at the interpretation of Fakhruddin al-Razi in QS. al-Rum (30): 41. This study is of a qualitative type, literature and will carry out a search of al-Razi's interpretation of the QS. al-Rum (30): 41. This article finds that, first, the meaning of damage is indicated by the word al-fasad, al-Razi argues that what is meant by all the damage caused by human hands is the result of human shirk. Second, the relevance of al-Razi's interpretation of the phenomenon of environmental damage in Indonesia due to hurricanes, damage to green land, higher salinity and acidity of sea water, and damage to water sources in urban areas. Abstrak: Lingkungan hidup ialah karunia Tuhan bagi umat manuia dimuka bumi. Dalam rangka menggunakan sumber daya alam dan menaikkan kesejahteraan umum seperti yang telah dimanahkan UUD 1945 dalam menggapai pencapaian kebahagian hidup. Akan tetapi, secara langsung maupun tidak, aktivitas manusia telah banyak menyebabkan kerusakan lingkungan. Artikel ini mengkaji kerusakan lingkungan dalam al-Quran dengan melihat penafsiran Fakhruddin al-Razi dalam QS. al-Rum (30): 41. Kajian ini berjenis kualitatif dengan melakukan penelusuran terhadap penafsiran al-Razi atas ayat tersebut. Artikel ini menemukan bahwa, pertama, makna kerusakan ditunjukkan oleh kata al-fasad, al-Razi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan segala kerusakan yang terjadi sebab ulah tangan manusia adalah akibat kesyirikan manusia. Kedua, relevansi penafsiran al-Razi terhadap fenomena kerusakan lingkungan di Indonesia diakibat oleh angin topan, rusaknya lahan hijau, keasinan dan keasaman air laut semakin tinggi, dan rusaknya sumber air di area perkotaan.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117206655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
PEMBACAAN SURAT ALKAHFI DI KALANGAN MUSLIM INDONESIA
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2020-11-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V5I2.9171
Z. Zainuddin, Qarri 'Aina
{"title":"PEMBACAAN SURAT ALKAHFI DI KALANGAN MUSLIM INDONESIA","authors":"Z. Zainuddin, Qarri 'Aina","doi":"10.22373/TAFSE.V5I2.9171","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V5I2.9171","url":null,"abstract":"This article discusses about the recitation of Surah Alkahfi at certain times among Muslims, and it also contains the introduction of Surah Alkahfi, the recitation model and how Muslims interpret the recitation of Surah Alkahfi. This article uses a analysis descriptive method by collecting data in the form of readings in accordance with the theme of the discussion. The results showed that most of Muslims read Surah Alkahfi on Friday, because it is a very noble day for Muslims. However, there are also those who read on the other days. In addition, Muslims also interpret the recitation of Surah Alkahfi as a worship to get reward from Allah, then to form self-protection from the defamation of Dajjal, and to obtain peace and tranquility of heart. Abstrak: Artikel ini membahas tentang pembacaan surah al-Kahfi pada waktu-waktu tertentu di kalangan muslim. Memuat pula tentang pengenalan surat al-Kahfi, model pembacaan serta bagaimana umat muslim memaknai pembacaan surat al-Kahfi. Artikel ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan cara mengumpulkan data-data berupa bacaan yang sesuai dengan tema pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat muslim kebanyakan membaca surat al-Kahfi ketika hari Jumat, dikarenakan Jumat ialah hari yang sangat mulia bagi umat Islam. Namun, ada juga yang membaca pada hari-hari lainnya. Umat muslim memaknai pembacaan surat al-Kahfi pertama hanyalah sebagai ibadah untuk meraih pahala dari Allah, kemudian sebagai bentuk perlindungan diri dari fitnah dajjal, dan untuk mendapatkan ketenangan dan  ketentraman hati.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131487474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
LAFAL LAYTA DALAM AL-QUR’AN 古兰经中的诗句
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Pub Date : 2020-11-30 DOI: 10.22373/TAFSE.V5I2.8549
Syukran Abu Bakar, S. Maysarah
{"title":"LAFAL LAYTA DALAM AL-QUR’AN","authors":"Syukran Abu Bakar, S. Maysarah","doi":"10.22373/TAFSE.V5I2.8549","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/TAFSE.V5I2.8549","url":null,"abstract":"This article is a research about the word of layta in the Qur’an. Generally, the using of the word of layta in the Qur'an referred to unbelievers when expressing their remorse in the afterlife. However, there are Qur'an verses that use the word of layta referred to the believers and in the context of the world. Due to the variations of this designation, the author feels the need for more in-depth research related to the using of the word of layta in the Qur'an. This research is library research, using content analysis techniques in processing data. The data sources that the authors refer to are Balâghah books such as al-Balâghat al-Wâdhihah, and the book of interpretation. The results of this study can be concluded that the word of layta is mentioned fourteen times in the Qur'an, with three speakers: believers, unbelievers and hypocrites. The meanings that indicated by this word are regret, delusion and good wishes. Then, these meanings are connected with psychology. And the result is that if the pronunciation of this word relies on the believer, it shows a positive meaning, such as a sense of empathy. Conversely, if it relies on other than believers, it has a negative meaning.Abstrak: Tulisan ini merupakan penelitian terhadap lafal layta yang terdapat dalam al-Qur’an. Umumnya, penggunaan lafal layta dalam al-Qur’an disandarkan kepada orang-orang kafir ketika mereka mengungkapkan penyesalannya di akhirat. Namun, ada ayat al-Qur’an yang menggunakan lafal layta dengan disandarkan kepada orang mukmin dan dalam konteks dunia. Berangkat dari adanya variasi penyandaran lafal tersebut, penulis merasa perlu meneliti lebih dalam terkait penggunaan lafal layta di dalam al-Qur’an. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research), dengan menggunakan teknik analisa isi (content analysis) dalam mengolah data. Sumber data yang penulis rujuk adalah kitab-kitab Balâghah seperti  al-Balâghat al-Wâdhihah dan kitab-kitab tafsir. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lafal layta disebut sebanyak empat belas kali dalam al-Qur’an, yang disandarkan kepada tiga subjek, yaitu mukmin, kafir dan munafik. Makna yang ditunjukkan lafal layta adalah penyesalan, angan-angan dan harapan yang baik. Selanjutnya, makna-makna tersebut dihubungkan dengan ilmu psikologi. Maka, hasil yang didapatkan adalah jika pengucapan lafal ini disandarkan kepada orang mukmin, ia menunjukkan makna positif, seperti rasa empati. Sebaliknya, jika disandarkan kepada selain mukmin, maka ia bermakna negatif.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114309112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信