{"title":"PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO INKONTINENTIA URINE PADA LANJUT USIA","authors":"Dwi Purwantini, Emiliana Indah Eko Setyawati","doi":"10.54040/jpk.v12i2.234","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v12i2.234","url":null,"abstract":"Incontinentia urine merupakan salah satu masalah umum pada lansia perempuan dan laki-laki yang merupakan pengeluaran urine yang tidak terkendali dan dapat menyebabkan masalah fisik, sosial, spiritual dan psikologis pada penderitanya. Tujuan dari penelitian ini mengetahui prevalensi dan hubungan faktor resiko inkontinensia urine pada lanjut usia. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dari International Consultant Incontinence Questionnaire –Urine incontinence Short Form (ICIQ-UISF). Subyek penelitian 40 lanjut usia laki-laki dan perempuan dengan Teknik total sampling. Hasil penelitian: rata-rata usia pada penelitian ini adalah 68 tahun (usia terendah 46 tahun dan usia tertua 84 tahun). Prevalensi Incontinentia urine (IU) 72,5% dengan skor ICIQ-UISF 75,9% IU ringan, 13,8% IU sedang dan 10,3% IU berat. 72,4% berjenis kelamin perempuan, 27,6% laki-laki. Indeks Massa Tubuh (IMT) 41,4% normal, 31% Obesitas tingkat 1. Usia dan IMT mempunyai hubungan yang lemah dan sangat lemah dengan derajat urin inkontinensia. Kesimpulan sebagian besar kejadian IU terjadi pada perempuan. Faktor resiko IU dilihat dari umur. Dampak IU pada kualitas hidup lansia memerlukan penelitian lanjutan.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128193830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGAKATAN PENGETAHUAN KADER DALAM UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PKM GANDUSARI","authors":"Levita Sari, Nevy Norma Renityas","doi":"10.54040/jpk.v12i2.233","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v12i2.233","url":null,"abstract":"Saat ini kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas tujuan dari program MDG’s (Millenium Development Goals) yang merupakan pembangunan di era millenium yang dideklarasikan oleh negara-negara berkembang dan negara-negara maju salah satunya Negara Indonesia. Anemi menjadi salah satu penyakit bagi ibu hamil yang berdampak kesulitan bernapas, pingsan, kelelahan, jantung berdebar, kesulitan tidur, infeksi, preeklamsia, dan perdarahan serta masalah pasca persalinan seperti gangguan kognitif dan masalah perilaku. Untuk menurunkan tingkat anemia pada ibu hamil, maka diberikan pendidikan kesehatan kepada kader posyandu sebagai garda terdepan di masyarakat. Tujuan penelitian adalah Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan kader dalam upaya pencegahan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja PKM Gandusari. Desain penelitian ini adalah Quasi eksperimental design. Penelitian ini menggunakan pendekatan one group pre-posttest design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 kader posyandu di wilayah kerja PKM Gandusari. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 kader posyandu. Dalam penelitian ini menggunakan analisis uji Wilcoxon signed rank test. hasil perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test p= 0.003 dimana (>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader tentang pencegahan anemia pada ibu hamil. Hasil ini sesuai dengan konsep tujuan pendidikan kesehatan yaitu dapat untuk menanamkan pengetahuan atau pengertian, pendapat, dan konsep-konsep mengenai anemia pada ibu hamil.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"124 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127400802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS DISMENORE PRIMER","authors":"Laily Prima Monica, Maria Ulfa, Wahyu Wibisono","doi":"10.54040/jpk.v12i2.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v12i2.236","url":null,"abstract":"Menstruasi merupakan peristiwa yang wajar terjadi pada setiap wanita. Namun terkadang menstruasi menimbulkan masalah yaitu adanya keluhan nyeri haid atau yang disebut dengan dismenore. Dismenore terkadang sampai tidak tertahankan sehingga memerlukan suatu managemen nyeri. Ada 2 macam managemen nyeri yaitu secara farmakologis dan nonfarmakologis. Dari berbagai macam managemen nyeri secara nonfarmakologis salah satunya dengan menggunakan kompres panas yang dinilai efektif untuk mengurangi nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres panas dalam menurunkan intensitas dismenore primer. Penelitian ini menggunakan desain penelitian One Group Pre Post test Design, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan uji statistic Wilcoxon Match Pairs Test dengan signifikasi 5%. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar analog visual dari skala nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 17 responden mengalami penurunan intensitas dismenore primer setelah diberikan kompres panas. Sehingga diketahui bahwa ada pengaruh antara pemberian kompres panas terhadap penurunan intensitas dismenore primer.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127393219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ignata Yuliati, Emiliana Indah Eko Setyawati, Sri Wahyuni
{"title":"KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN PRINSIP DUA BELAS BENAR PEMBERIAN OBAT","authors":"Ignata Yuliati, Emiliana Indah Eko Setyawati, Sri Wahyuni","doi":"10.54040/jpk.v12i1.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v12i1.229","url":null,"abstract":"The behavior of nurses in giving drugs to patients must be in accordance with Standard Operational Procedures (SPO) so that patients are safe from drug-administration errors. There is still a lack of knowledge of nurses about the 12 correct principles of giving drugs to patients, not double checking with other nurses when giving drugs and there are still nurses who do not wait for patients to take their drugs and leave drugs on the patient's table. This study aims to identify the compliance of nurses in implementing the 12 correct principles of drug administration. This research design uses a descriptive study. The number of samples was 40 implementing nurses who were selected using simple random sampling. The measuring instrument used is a knowledge and compliance questionnaire of nurses about the twelve correct principles of drug administration. Data were analyzed using Descriptive Statistical Proportion Percentage Analysis (ASDPP). The results showed that most of the more than 50% (65%) of the respondents had an obedient attitude. Nurses more often do double checks before giving drugs. The Head of the Division of Nursing can provide updates on the 12 correct principles of drug administration.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125095416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN RESIKO CIDERA EKTRIMITAS BAWAH PADA ATLET WUSHU CSWI SURABAYA USIA REMAJA","authors":"Dominggus Ruku Yudit Pramono","doi":"10.54040/jpk.v12i1.224","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v12i1.224","url":null,"abstract":"Abstrak: Wushu merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan komponen fisik yang sangat penting antara lain : kekuatan otot, stabilisasi sendi, keseimbangan serta daya ledak otot yang baik. Agar komponen fisik ini bisa terpenuhi dengan baik maka program latihan yang di desain oleh pelatih harus tepat bertujuan untuk memenuhi komponen fisik tersebut serta untuk menghindari resiko cidera pada ekstrimitas bawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran resiko cidera pada atlet wushu CSWI Surabaya usia remaja. Desain penelitian dengan study deskriptif. Subyek penelitian ini adalah atlet remaja usia 14-17 tahun di komunitas Wushu CSWI Surabaya usia remaja sebanyak 34 responden. Teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling. Data dikumpulkan saat pelaksanaan penelitian adalah data karakteristik yaitu jenis kelamin, usia, single leg balance. Data karakteristik sample dikumpulkan dengan cara dilakukan test atau assesment secara. Data penelitian menunjukkan 68,75% memiliki resiko cidera pada ekstrimitas bawah dan 31,25 memiliki resiko cidera ekstrimitas bawah kategori rendah. Kesimpulan dari penelitian di komunitas Wushu CSWI Surabaya usia remaja sebagian besar atlet memiliki resiko cidera pada ekstremitas bawah, dimana diatas 50 % atlet didapatkan diatas 50 % persen atlet menunjukan hasil tes single leg balance < 30 detik. Hasil single leg balance test ini mempunyai hubungan dengan kondisi fisik ektremitas bawah.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"214 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134478345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN INTERMITTEN DAN CONTINUOUS ULTRASOUND DALAM PENGURANGAN NYERI PADA ANKLE SPRAINS","authors":"Ignatius Heri Dwianto Heri","doi":"10.54040/jpk.v12i1.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v12i1.225","url":null,"abstract":"Abstrak: Secara fungsional, ankle merupakan area yang menerima beban dari seluruh tubuh baik saat berdiri maupun berjalan, sehingga area ankle cenderung mengalami gangguan akibat trauma mekanis. Sprain ankle adalah kondisi peregangan berlebihan pada ligamen lateral kompleks ankle yang disebabkan oleh inversi mendadak dan fleksi plantar. Kondisi ini menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada sisi lateral ankle serta penurunan fungsi berjalan. Sprain ankle umumnya diberikan sebagai modalitas ultrasound untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada sisi lateral ankle. Penelitian ini menggunakan desain penelitian two group pretest posttest design yang melibatkan 30 pasien dari Visic (Vincetius Sport Injury Clinic), berusia 18-42 tahun, laki-laki dan perempuan dan menjadi subyek dalam 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok yang mendapat USG intermitten dan kelompok yang mendapat pemeriksaan USG continuous. USG selama 1 bulan (10 x), 2-3 x dalam 1 minggu. Data dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik. Nilai rata-rata dan standar deviasi dari perbedaan (delta) AS intermiten VAS pada kedua kelompok adalah 46,00±5,071 milimeter dan uji beda antar kelompok menghasilkan nilai p 0,000. Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara USG intermitten dan continuous. Sedangkan nilai mean dan standar deviasi selisih (delta) pemberian USG continuous pada kedua kelompok adalah 30,67±5.936 milimeter dan uji beda antar kelompok diperoleh nilai p = 0,000 Nilai p<0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara USG intermitten dan continuous. Tidak ada perbedaan antara penggunaan ultrasound intermitten dan continuous dalam mengurangi rasa sakit pada sprain ankle.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114325498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PREVALENSI LOW BACK PAIN PADA PERAWAT DI DUNIA : LITERATURE REVIEW","authors":"Martha Sri Astuti","doi":"10.54040/jpk.v12i1.230","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v12i1.230","url":null,"abstract":"Low Back Pain (LBP) is a condition presenting sustain pain in area between waist and gluteal fold. The prime cause of LBP is ergonomic position. Nurse does a lot of bending, twisting, lifting patients or in a certain position for along time. This positions are ergonomically bad. Some interventions are done on researches gave positive result for one year. On another hand prevalence of LBP on nurses in the world is not changing for 12 years (2008-2019), between 50-70%. This prevalence is consistent whether in the poor countries, developing countries or developed countries. Psychological factors, deficiency of health allied sources and time management of the health human resource also interference the LBP prevalence on nurses. It is need to do ergonomic intervention and time human management for nurses in the workplace to know its efficiency towards decreasing LBP prevalence","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128361131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK GADGET PADA KESEHATAN REMAJA DI SALAH SATU PAROKI SURABAYA","authors":"Iriene Kusuma Wardhani, Ignata Yuliati","doi":"10.54040/jpk.v11i2.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v11i2.223","url":null,"abstract":"Gadget merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi pada masa ini. Gadget membawa dampak positif dengan memberikan berbagai kemudahan, tetapi juga membawa dampak negative. Keadaan ini berpengaruh pada pola kehidupan manusia baik dari segi pola pikir maupun perilaku. Pada remaja, keterikatan pada gadget dapat menyebabkan remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya dan akan mengganggu dalam bersosialisasi. Remaja mempunyai sifat yang khas yaitu rasa ingin tahu, menyukai tantangan dan berani menanggung risiko tanpa mempetimbangkan dengan benar. Upaya untuk meningkatakan pengetahuan remaja tentang dampak positif dan dampak negative dalam penggunaan gadget perlu dilakukan agar remajaa mempunyai kesadaran daalam menggunakan gadget secara benar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang dampak gadget terhadap kesehatan remaja di salah satu paroki di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental one-grup pra-post test design. Sampel penelitian ini adalah remaja dan warga usia dewasa di salah satu paroki di kota Surabaya yang memenuhi kriteria inklusi yang dipilih dengan teknik purposive sampling, jumlah responden 40 orang. Variabel bebas penelitian adalah pendidikan kesehatan dan variabel terikat adalah pengetahuan tentang dampak gadget terhadap kesehatan remaja. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner pengetahuan. Pada hasil penelitian, sesudah dilakukan pendidikan kesehatan didapatkan 20% responden memiliki pengetahuan sedang dan 80% responden memiliki pengetahuan tinggi. Hasil analisis Wilcoxon Signed Ranks menunjukan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang dampak gadget terhadap kesehatan remaja (p= 0,001). Pendidikan kesehatan yang diberikan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga membuat responden dapat menyampaikan pendapat maupun bertanya tentang hal yang kurang dimengerti","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121654344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"VARIABEL PENGHAMBAT TERHADAP LATIHAN PADA PASIEN DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH: SYSTEMATICAL REVIEW","authors":"Martha Sri Astuti","doi":"10.54040/jpk.v11i2.222","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v11i2.222","url":null,"abstract":" Low Back pain (LBP) is a condition that could lead to disability. The most prevalenve is amongs the productive age leads to decreasing productivity. The interventions create to solve it. It doen’t always give significant result. There are some inhibiting variables. The aim of this article ia analizing the inhibiting variables of intervention effectiveness. The methods is systematical review. The study analyzes inhibiting variables on the effectiveness of LBP intervention of 15 jounal studies. The journals quality are Q1-Q4 scopus level. The study shows that the inhibiting variables are adherence,. The journals quality are Q1-Q4 scopus level. The study shows that the inhibiting variables are the psychologic factors as obedience, adherence, environmental support and communication. As the conclusion the biopsychosocial approach could be the better one for the intervention. The technology advancement should be involved in the intervention in the future.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132175652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Winarni, Yustina Kristianingsih, Devita Febrianti Maria
{"title":"KINERJA PERAWAT PELAKSANA PASCA PROGRAM ORIENTASI","authors":"Sri Winarni, Yustina Kristianingsih, Devita Febrianti Maria","doi":"10.54040/jpk.v11i2.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.54040/jpk.v11i2.221","url":null,"abstract":"Kinerja perawat merupakan kemampuan perawat untuk mengimplementasikan proseskeperawatan. Perawat baru memerlukan orientasi agar dapat meningkatkan kinerja sesuai yangdiharapkan mengenai standar asuhan keperawatan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. DiRumah Sakit Swasta masih dijumpai perawat baru yang tidak lengkap dalam pendokumentasianasuhan keperawatan, tidak mengisi riwayat alergi obat. Tujuan dari penelitian ini adalahmengidentifikasi kinerja perawat baru setelah dilakukan orientasi di Rumah Sakit Swasta diSurabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluation study dengan variablegambaran kinerja perawat baru setelah mendapat orientasi di Rumah Sakit Swasta di Surabaya.Populasi terjangkau adalah perawat baru yang lulus seleksi dan mengikuti orientasi. Metode yangdigunakan adalah total sampling sejumlah 16 responden. Penelitian dilakukan dengan mengisikuesioner penilaian kinerja yang diisi oleh tim penilai. Hasil analisa statistik deskriptif proporsiprosentase didapatkan 75% responden kinerja baik, 12,5% responden kinerja kurang, dan 12,5%responden memiliki kinerja sangat baik. Peneliti menyarankan kepada pihak manajemen RumahSakit dengan tetap mempertahankan kinerja perawat baru, melalui Kepala Ruangan masingmasing agar tetap memberikan motivasi supaya perawat baru dapat meningkatkan tanggungjawab dan prestasi dalam pemberian asuhan keperawatan, menciptakan lingkungan kerja yangkondusif. Bagi manajemen dapat memberikan reward berupa kesempatan pada perawat baruuntuk pendidikan berkelanjutan dan pengembangan professional sesuai kinerja yang telahdicapai.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129535589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}