{"title":"PENGARUH PEMBERIAN INTERMITTEN DAN CONTINUOUS ULTRASOUND DALAM PENGURANGAN NYERI PADA ANKLE SPRAINS","authors":"Ignatius Heri Dwianto Heri","doi":"10.54040/jpk.v12i1.225","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Secara fungsional, ankle merupakan area yang menerima beban dari seluruh tubuh baik saat berdiri maupun berjalan, sehingga area ankle cenderung mengalami gangguan akibat trauma mekanis. Sprain ankle adalah kondisi peregangan berlebihan pada ligamen lateral kompleks ankle yang disebabkan oleh inversi mendadak dan fleksi plantar. Kondisi ini menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada sisi lateral ankle serta penurunan fungsi berjalan. Sprain ankle umumnya diberikan sebagai modalitas ultrasound untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada sisi lateral ankle. Penelitian ini menggunakan desain penelitian two group pretest posttest design yang melibatkan 30 pasien dari Visic (Vincetius Sport Injury Clinic), berusia 18-42 tahun, laki-laki dan perempuan dan menjadi subyek dalam 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok yang mendapat USG intermitten dan kelompok yang mendapat pemeriksaan USG continuous. USG selama 1 bulan (10 x), 2-3 x dalam 1 minggu. Data dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik. Nilai rata-rata dan standar deviasi dari perbedaan (delta) AS intermiten VAS pada kedua kelompok adalah 46,00±5,071 milimeter dan uji beda antar kelompok menghasilkan nilai p 0,000. Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara USG intermitten dan continuous. Sedangkan nilai mean dan standar deviasi selisih (delta) pemberian USG continuous pada kedua kelompok adalah 30,67±5.936 milimeter dan uji beda antar kelompok diperoleh nilai p = 0,000 Nilai p<0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara USG intermitten dan continuous. Tidak ada perbedaan antara penggunaan ultrasound intermitten dan continuous dalam mengurangi rasa sakit pada sprain ankle.","PeriodicalId":410265,"journal":{"name":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54040/jpk.v12i1.225","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH PEMBERIAN INTERMITTEN DAN CONTINUOUS ULTRASOUND DALAM PENGURANGAN NYERI PADA ANKLE SPRAINS
Abstrak: Secara fungsional, ankle merupakan area yang menerima beban dari seluruh tubuh baik saat berdiri maupun berjalan, sehingga area ankle cenderung mengalami gangguan akibat trauma mekanis. Sprain ankle adalah kondisi peregangan berlebihan pada ligamen lateral kompleks ankle yang disebabkan oleh inversi mendadak dan fleksi plantar. Kondisi ini menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada sisi lateral ankle serta penurunan fungsi berjalan. Sprain ankle umumnya diberikan sebagai modalitas ultrasound untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada sisi lateral ankle. Penelitian ini menggunakan desain penelitian two group pretest posttest design yang melibatkan 30 pasien dari Visic (Vincetius Sport Injury Clinic), berusia 18-42 tahun, laki-laki dan perempuan dan menjadi subyek dalam 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok yang mendapat USG intermitten dan kelompok yang mendapat pemeriksaan USG continuous. USG selama 1 bulan (10 x), 2-3 x dalam 1 minggu. Data dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik. Nilai rata-rata dan standar deviasi dari perbedaan (delta) AS intermiten VAS pada kedua kelompok adalah 46,00±5,071 milimeter dan uji beda antar kelompok menghasilkan nilai p 0,000. Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara USG intermitten dan continuous. Sedangkan nilai mean dan standar deviasi selisih (delta) pemberian USG continuous pada kedua kelompok adalah 30,67±5.936 milimeter dan uji beda antar kelompok diperoleh nilai p = 0,000 Nilai p<0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara USG intermitten dan continuous. Tidak ada perbedaan antara penggunaan ultrasound intermitten dan continuous dalam mengurangi rasa sakit pada sprain ankle.