Kusharyanto, Ageng Premadi, Jhonfri Bonardo Damanik
{"title":"Pengaruh Pelayanan PT. Pertamina International Shipping terhadap Kru Kapal di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Kusharyanto, Ageng Premadi, Jhonfri Bonardo Damanik","doi":"10.56943/ejmi.v3i2.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v3i2.29","url":null,"abstract":"Pelayanan berasal dari kata dasar layan, pelayanan adalah sebuah tindakan yang berkaitan dengan cara melayani. Pengaruh pelayanan PT Pertamina Internasional Shipping terhadap kru kapal dimasa pandemi merupakan permasalahan krusial yang perlu diperhatikan. Karena hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja para kru yang tentunya memiliki hubungan kausalitas dengan PT Pertamina International Shipping terutama di masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang nantinya akan menghasilkan data deskriptif berupa uraian kata-kata yang membentuk kalimat dari orang serta perilaku yang diamati. Penelitian ini dilakukan di PT Pertamina International Shipping Jakarta semasa melakukan Praktek Darat (PRADA) untuk mendapatkan data primer melalui riset langsung ke lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui pendekatan terhadap objek melalui observasi, wawancara serta mengamati langsung objek berdasarkan data dan dokumen yang berhubungan dengan penelitian.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117039252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Yulianto, Indah Purnaningratri, Indriana Purwaningsih
{"title":"Efektivitas Penerapan Port Waste Management System pada Inaportnet terhadap Pelaporan Data Limbah di atas Kapal di Pelabuhan Tanjung Priok","authors":"A. Yulianto, Indah Purnaningratri, Indriana Purwaningsih","doi":"10.56943/ejmi.v3i1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v3i1.24","url":null,"abstract":"Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia, sehingga resiko pencemaran limbah di wilayah perairan pelabuhan sangat besar. Pihak penyelenggara pelabuhan kemudian menerapkan Port Waste Management System (PWMS). Tujuan utamanya adalah untuk memperkecil dan mengurangi pembungan limbah secara ilegal dari kapal ke laut. Hasil analisis data yang diperoleh menampilkan persentase data limbah kapal dari Agustus 2021 hingga Mei 2022 menampilkan persentase 96%. Sedangkan persentase jumlah kapal yang mengisi data limbah kapalnya nol menampilkan persentase 3%. Pengguna jasa cukup tertib dalam melaporkan data limbah kapalnya berdasarkan persentase jumlah kapal yang mengisi di Port Waste Management System (PWMS) dinyatakan stabil pada angka 96%. Hal tersebut juga menjadikan salah satu tolak ukur penerapan Port Waste Management System (PWMS) telah berjalan dengan efektif. Penelitian ini dilaksanakan pada saat peneliti berada di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, wawancara dengan staff Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok dan pengguna jasa serta pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131216612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cholis Imam Nawawi, Mokhammad Zulkarnain, Muhammad Alif Aprianto
{"title":"Pengaruh Pelayanan Jasa Clearance In-Out terhadap Berthing Time Kapal diageni oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Tanjung Priok","authors":"Cholis Imam Nawawi, Mokhammad Zulkarnain, Muhammad Alif Aprianto","doi":"10.56943/ejmi.v3i1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v3i1.26","url":null,"abstract":"Setiap perusahaan keagenan akan berusaha untuk membuat cara yang efisien terutama bagaimana memberikan pelayanan jasa clearance in-out kapal dalam waktu yang cepat dan lancar, tanpa mengalami hambatan apapun, guna mencegah terjadinya keterlambatan kapal tiba pada pelabuhan berikutnya. Memberikan pelayanan keagenan kapal yang sebaik-baiknya merupakan bentuk persaingan para perusahaan pelayaran. Namun dalam pelaksanaannya sering terjadi keterlambatan waktu dalam pelayanan jasa clearance yang disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang didapatkan berasal dari data sekunder dan wawancara. Berdasarkan analisis data terdapat pengaruh pelayanan jasa clearance in-out kapal terhadap berthing time kapal yang diageni oleh PT PELNI cabang Tanjung Priok karena keterlambatan waktu pelayanan clearance in-out mengakibatkan lamanya kapal berada di pelabuhan sehingga kapal mengalami keterlambatan tiba di pelabuhan berikutnya. Adapun upaya yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah keterlambatan waktu pelayanan jasa clearance yaitu perusahaan harusnya menerapkan target waktu dalam penyelesaian pelayanan jasa clearance untuk satu kapal dengan waktu yang ideal dalam pelayanan clearance untuk satu kapal adalah satu jam, perusahaan sebaiknya menambah jumlah tenaga kerja, perusahaan sebaiknya menambah jumlah sarana penunjang kegiatan operasional.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127307306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Henni Sutryani, Astri Kustina Dewi, Isnanto Ramadhan Wibowo
{"title":"Penggunaan Peralatan Navigasi untuk Menghindari Terjadinya Kecelakaan Kapal","authors":"Henni Sutryani, Astri Kustina Dewi, Isnanto Ramadhan Wibowo","doi":"10.56943/ejmi.v3i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v3i1.28","url":null,"abstract":"Penggunaan peralatan navigasi sejatinya rutin dilakukan oleh seorang mualim jaga ketika melaksanakan tugas penjagaan di anjungan. Kecelakaan kapal dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah kurangnya optimalnya mualim jaga mengoperasikan peralatan navigasi di atas kapal ketika kondisi atau situasi jarak pandang bernavigasi buruk. Penggunaan peralatan navigasi harus dilakukan dengan pengetahuan seorang perwira jaga mengenai peralatan navigasi, serta pengetahuan akan aturan-aturan COLREG 1972 sehingga perwira jaga dapat menghindar dari terjadinya kecelakaan kapal dalam situasi dan kondisi apapun. Adapun waktu dam tempat penelitian ini adalag pada saat praktek laut (PRALA) di atas kapal. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan data primer yang mana diperoleh langsung dari observasi/pengamatan pada saat melaksanakan tugas jaga di atas kapal, mendokumentasikan pada saat penjagaan di atas kapal dan melakukan wawancara dengan mualim jaga pada saat melaksanakan tugas jaga di anjungan. Dan data sekunder yang diperoleh dari data yang sudah ada di atas kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perwira jaga memahami penggunaan alat navigasi untuk mengantisipasi kecelakaan namun belum bisa melakukan perawatan peralatan navigasi dengan optimal. Tindakan perwira jaga sesuai dengan aturan 8, 9, dan 19 COLREG 1972.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129998649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perawatan Sistem Udara Pejalan Mesin Induk di Kapal MV. Dry Transport","authors":"Cholis Imam Nawawi, I. Safi’i, M. Z. Hasani","doi":"10.56943/ejmi.v3i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v3i1.25","url":null,"abstract":"Sistem yang perlu mendapat perhatian khusus adalah sistem udara pejalan dikarenakan udara pejalan memiliki kapasitas yang terbatas dan perlu waktu untuk mengisi kembali, untuk itu memastikan sistem udara pejalan dalam keadaan baik mutlak diperlukan sebelum kapal olah gerak dan ini berlaku untuk semua jenis kapal berpenggerak mesin diesel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami setiap permasalahan yang terjadi pada pengoperasian sistem udara pejalan dan cara mengantisipasinya erta memahami perawatan berkala (PMS) pada setiap komponen sistem udara pejalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan (field research) didukung dengan melakukan wawancara terhadap beberapa pihak terkait topik penelitian dan didukung dengan metode kepustakaan (library research). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka ditemukanlah hasil sebagai berikut: (1) perawatan terhadap sistem udara pejalan sangat penting guna menunjang pengoperasian mesin kapal; (2) pada kapal MV. Dry Transport, pemeriksaan sistem udara pejalan dilakukan setiap 6 bulan sekali sesuai dengan instruksi pembuat; (3) penyebab mesin induk tidak mau di start salah satunya adalah adanya masalah pada sistem udara pejalan; dan (4) terdapat gangguan kerusakan pada sistem udara pejalan diakibatkan karena kurangnya perawatan dan perbaikan pada bagian-bagian tertentu (aux).","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128167449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi Pengawasan Crew terhadap Proses Bongkar Muat pada Kapal Tanker MT Gamkonora","authors":"Dapid Rikardo, Sahar Saleh, Ckimberley Bulqiest","doi":"10.56943/ejmi.v3i1.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v3i1.27","url":null,"abstract":"Dalam melakukan pelaksanaan bongkar muat perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar terhindar dari masalah yang kerap kali terjadi dalam proses bongkar muat. Permasalahan yang peneliti ambil adalah mengapa diperlukan dilakukan optimalisasi pengawasan crew terhadap proses bongkar muat di MT Gamkonora serta apa penyebab kurang optimalnya proses bongkar muat. Bongkar muat adalah proses pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya yang didukung dengan jasa dan peralatan bongkar muat itu sendiri di pelabuhan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan mengumpulkan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil dari data-data yang peneliti dapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa kurang optimalnya pengawasan bongkar muat disebabkan oleh kurangnya kedisiplinan dan kesadaran awak kapal dari awal proses bongkar muat dimulai misalnya persiapan kapal dalam penerimaan dan penurunan barang. Kesimpulan penelitian untuk menunjang kebijakan dari Pertamina International Shipping mengenai pengendalian pengawasan crew terhadap proses bongkar muat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kurangnya pengawasan pada saat bongkar muat dilakukan perwira jaga dan awak kapal yang terlibat dalam jam jaga.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130987950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Upaya Meningkatkan Keselamatan Pelayaran di atas Kapal KMP Kirana IX","authors":"Amirullah, Sandy Wahyu Purnomo, M. Agung","doi":"10.56943/ejmi.v2i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v2i2.23","url":null,"abstract":"Keselamatan diatas kapal merupakan hal yang perlu diperhatikan, keselamatan dan keamanan pelayaran merupakan faktor yang sangat esensial dalam menunjang kelancaran pelayaran kapal, karena kecelakaan susah diprediksi dan dapat terjadi dimana saja. Untuk itu sebelum kapal digunakan sebaiknya keadaan dan kondisi kapal perlu diperhatikan. Oleh sebab itu, perlu suatu upaya dalam meningkatkan keselamatan diatas kapal sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan di laut. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keselamatan diatas kapal dengan beberapa upaya yang dapat dilakukan.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114779138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Terganggunya Sirkulasi Freon terhadap Mesin Pendingin di KMP Lakaan","authors":"Alvian Demas Peramutya, Rahmat Santoso, Mangku Prasetya Dinata","doi":"10.56943/ejmi.v2i2.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v2i2.22","url":null,"abstract":"Untuk menunjang proses penyimpanan dan pengawetan bahan makanan yang diperlukan dari mesin pendingin adalah mesin pendingin harus dalam keadaan baik. Dengan ketentuan untuk menyimpan sayur dan buah agar tetap segar diperlukan suhu ruangan antara 4°C sampai 10°C dan untuk ruangan daging dan ikan harus mampu menyediakan suhu antara -12°C sampai -18°C. Ada banyak kendala yang menyebabkan ruang pendingin menjadi tidak dingin. Salah satu syarat agar mesin pendingin dapat bekerja dengan baik adalah tidak terganggunya sirkulasi freon. Jika sirkulasi freon terganggu akan menyebabkan kapasitas penguapan bahan pendingin dalam evaporator juga akan menurun yang menyebabkan ruangan pendingin tidak mampu mencapai suhu pendinginan yang diinginkan. Ada banyak hal yang menyebabkan terganggunya sirkulasi freon. Jika gangguan-gangguan tersebut tidak segera diatasi dengan baik akan sangat merugikan. Maka, untuk mengurangi tingkat kerugian akibat kerusakan dan pembusukan bahan makanan, maka mesin pendingin harus dirawat dan dijaga dengan baik. Perawatan-perawatan yang ada dalam Instruction Manual Book harus dilakukan secara konsisten dan terencana baik perawatan harian,mingguan, 3 bulanan dan tahunan. Selain itu, masinis dituntut cepat dan tanggap jika terjadi kelainan kerja pada mesin pendingin. Satu hal lagi yang tidak boleh terlupakan adalah awak kapal harus selalu menjaga hubungan baik dengan perusahaan pemilik kapal. Peran perusahaan disini adalah dalam penyediaan suku cadang dan tenaga teknisi ahli dari darat jika diperlukan. Dalam hal ini permohonan suku cadang harus terstruktur dan terencana dengan baik.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"52 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133872196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Perbandingan Sewa Kapal menggunakan Model Penyewaan Time Charter dan Voyage Charter oleh PT Minamas Plantation","authors":"Ageng Premadi, Kusharyanto","doi":"10.56943/ejmi.v2i2.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v2i2.20","url":null,"abstract":"Minyak kelapa sawitr termasuk contoh dari muatan curah cair (liquid bulk cargo) yakni muatan curah yang berbentuk cairan yang diangkut dengan menggunakan kapal-kapal khusus. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam penjualan minyak kelapa sawit yaitu PT. Minamas Plantation. Dalam melakukan penjualan, perusahaan ini menggunakan sarana transportasi laut berupa kapal sebagai alat angkut untuk mengirimkan muatan tersebut kepada buyer. Kapal yang akan digunakan PT. Minamas Plantation merupakan transportasi yang disewa dengan menggunakan perjanjian time charter dan voyage charter. Mengingat produksi minyak kelapa sawit yang tidak menentu setiap bulannya menyebabkan kurang efisiennya penggunaan kapal sewa time charter. Hal ini dilihat dari kapasitas ruang muat yang ada tidak digunakan secara maksimal, sehingga terjadi tingginya idle capacity dalam pengiriman crude palm oil. Dengan latar belakang masalah tersebut, dapat dijadikan suatu rumusan masalah dalam penelitian tentang hubungan efisiensi penggunaan kapal sewa terhadap biaya sewa dan operasional yang ditanggung oleh PT. Minamas Plantation. Dari penelitian tersebut, diharapkan mendapatkan manfaat berupa bahan pertimbangan praktis ketika mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, terutama ketika perusahaan bertemu dengan permasalahan dilematis yang sama sedemikian halnya.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116013329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Strategi Awak Kapal dalam Menghadapi Bahaya Perompakan Ketika Melewati Daerah Berbahaya","authors":"Zaldy Satria, Harri Mochamad Mansur","doi":"10.56943/ejmi.v2i2.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.56943/ejmi.v2i2.21","url":null,"abstract":"Perompakan terhadap suatu kapal sering menjadi isu di dalam dunia kemaritiman, karena hal tersebut berhubungan juga dengan keselamatan jiwa seorang Anak Buah Kapal. Pencegahan akan terjadinya suatu perompakan kapal harus melibatkan banyak pihak, baik itu yang datang dari pihak kapal, perusahaan, maupun petugas yang akan disewa perusahaan guna melakukan pengawalan terhadap kapal yang melintasi daerah berbahaya tersebut. Yang sering kali menjadi suatu permasalahan adalah kurangnya koordinasi antara pihak-pihak terkait ketika suatu kapal harus melintasi daerah berbahaya (high risk area). Dilatar belakangi oleh permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba untuk merumuskan suatu rumusan masalah tentang bagaimana koordinasi pihak kapal dengan pihak perusahaan serta otoritas yang bertanggung jawab atas pengamanan di suatu wilayah sebelum dan selama memasuki daerah berbahaya. Dengan mengetahui rumusan masalah dari penelitian ini, maka diketahui juga tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana koordinasi pihak kapal dengan pihak perusahaan serta otoritas yang bertanggung jawab atas pengamanan di wilayah sebelum dan selama memasuki daerah berbahaya. Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menggunakan metode yang bersifat kualitatif yang mana dapat digunakan untuk menyimpulkan suatu pemecahan masalah yang salah satunya adalah penggunaan rencana perjalanan berupa company planning yang mana hal itu merupakan susunan rencana perjalanan yang dimiliki suatu perusahaan guna mengantisipasi terjadinya perompakan. Dengan mengacu pada company planning yang di dalamnya terdapat perintah-perintah yang dapat disiapkan oleh kapal ketika memasuki high risk area, maka kapal akan berlayar dengan selamat melewati perairan yang berbahaya tersebut.","PeriodicalId":396315,"journal":{"name":"E-Journal Marine Inside","volume":"157 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128428715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}