{"title":"Fraksinasi Asam Laurat, Short Chain Triglyceride (SCT) dan Medium Chain Triglyceride (MCT) dari Minyak Kelapa Murni","authors":"Mirna Isyanti, S.TP, M.Si., Shinta D. Sirait","doi":"10.32765/wartaihp.v38i2.7455","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i2.7455","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134082501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tita Aviana, Nobel Christian Siregar, Ning Ima Arie Wardayanie
{"title":"Pendugaan Masa Simpan Bumbu Rawon dengan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT)","authors":"Tita Aviana, Nobel Christian Siregar, Ning Ima Arie Wardayanie","doi":"10.32765/wartaihp.v38i2.7523","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i2.7523","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125055374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rhoito Frista Silitonga, D. Faridah, Dias Indrasti, F. Afandi, A. Jayanegara
{"title":"Kadar Pati Resisten Pangan Tinggi Karbohidrat Hasil Autoclaving-Cooling 2 Siklus: Studi Meta-Analisis","authors":"Rhoito Frista Silitonga, D. Faridah, Dias Indrasti, F. Afandi, A. Jayanegara","doi":"10.32765/wartaihp.v38i1.6987","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i1.6987","url":null,"abstract":"Autoclaving-cooling merupakan salah satu metode modifikasi pati fisik yang banyak digunakan untuk meningkatkan kadar pati resisten. Namun metode ini memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada tiap jenis pangan tinggi karbohidrat. Studi ini bertujuan untuk menganalisis jenis pangan karbohidrat yang memiliki pengaruh signifikan dalam peningkatan kadar pati resisten akibat proses autoclaving-cooling 2 siklus . Studi ini menggunakan 9 artikel yang diseleksi melalui metode panduan PRISMA dari total 279 artikel yang diperoleh. Data dianalisis berdasarkan nilai ukuran efek Hedges’d ( standardized mean difference /SMD) dan nilai selang kepercayaan (CI) menggunakan perangkat lunak Meta-Essentials . Studi meta-analisis menunjukkan bahwa metode autoclaving-cooling pada pangan serealia memiliki efek signifikansi yang lebih tinggi dalam meningkatkan kadar pati resisten (SMD: 7,39; 95% CI: 2,8 s.d 11,97; p<0,001) dibandingkan kacang-kacangan dan umbi-umbian. Dalam kelompok serealia, jenis sampel oat (SMD: 10,91; 95% CI: 3,89 s.d 17,94; p<0,001) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar pati resisten dibandingkan sampel beras. Kesimpulan dari studi ini yaitu metode autoclaving-cooling 2 siklus memiliki pengaruh yang signifikan (tingkat kepercayaan 95%) dalam peningkatan kadar pati resisten pada kelompok pangan serealia, yaitu oat.","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132363278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Sensori dan Fisiko-Kimia Es Krim Kefir dan Ubi Jalar Ungu","authors":"Agung Kurniawan, Dewi Fortuna Ayu, E. Rossi","doi":"10.32765/wartaihp.v38i1.6365","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i1.6365","url":null,"abstract":"Es krim kefir memiliki karakteristik sensori kurang menarik sehingga perlu ditambahkan bahan pangan alami kaya antioksidan, salah satunya ubi jalar ungu. Penelitian ini bertujuan mempelajari karakteristik sensori dan fisiko-kimia es krim kefir dan ubi jalar ungu. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah perbandingan kefir dan ubi jalar ungu antara lain 50: 50, 60: 40, 70: 30, dan 80: 20 dalam adonan es krim. Data secara statistik dianalisis menggunakan Anova dan DNMRT pada taraf 5%. Hasil menunjukkan perbandingan kefir dan ubi jalar ungu mempengaruhi es krim pada uji organoleptik warna, rasa, tekstur, dan penilaian keseluruhan, total padatan, kadar lemak, protein, dan serat kasar, aktivitas antioksidan, waktu leleh, serta overrun . Perlakuan terbaik adalah perbandingan kefir dan ubi jalar ungu sebesar 50: 50 dengan penilaian organoleptik secara deskriptif berwarna ungu tua, rasa manis, tekstur lembut, dan secara hedonik keseluruhan es krim disukai oleh panelis. Es krim kefir dan ubi jalar ungu memiliki total padatan 40,60%, kadar lemak 4,38%, kadar protein 2,28%, kadar serat kasar 0,73%, IC 50 152,93 ppm , waktu leleh 15,42 menit, dan overrun 23,78%.","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126923390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Windi Atmaka, Af’idatusholikhah Af’idatusholikhah, S. Prabawa, B. Yudhistira
{"title":"Pengaruh Variasi Konsentrasi Kappa Karagenan terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Gel Cincau Hijau (Cyclea barbata L. Miers)","authors":"Windi Atmaka, Af’idatusholikhah Af’idatusholikhah, S. Prabawa, B. Yudhistira","doi":"10.32765/wartaihp.v38i1.6093","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i1.6093","url":null,"abstract":"Tanaman cincau hijau rambat ( Cyclea barbata L. Miers ) sudah banyak dikenal masyarakat sebagai bahan pembentuk gel dalam pembuatan minuman segar. Salah satu kelemahan cincau hijau rambat adalah mudah mengalami sineresis . Penambahan hidrokoloid diharapkan mampu menurunkan nilai sineresis sehingga gel cincau hijau rambat lebih tahan lama . Kappa karagenan merupakan jenis hidrokoloid yang diekstrak dari jenis rumput laut Kappaphycus alverizii yang mampu memberikan peningkatan viskositas dan pembentukan gel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kappa karagenan terhadap karakteristik fisik dan kimia gel cincau hijau rambat. Pembuatan gel cincau hijau rambat dilakukan dengan menambahkan berbagai konsentrasi kappa karagenan (0,0%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; dan 0,6%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan One Way ANOVA, dan jika berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi α = 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kappa karagenan yang ditambahkan maka nilai tekstur, kadar air, kadar abu, pH, serat kasar, dan aktivitas antioksidan meningkat. Sedangkan pada parameter sineresis dan rendemen mengalami penurunan.","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129566192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Heni Rizqiati, Siti Susanti, Nurwantoro Nurwantoro, A. N. Albaari, Yehezkiel Bobby Slamet
{"title":"Pengaruh Waktu Fermentasi terhadap Sifat Fisiko Kimia Kefir Whey dari Susu Kambing","authors":"Heni Rizqiati, Siti Susanti, Nurwantoro Nurwantoro, A. N. Albaari, Yehezkiel Bobby Slamet","doi":"10.32765/wartaihp.v38i1.6404","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i1.6404","url":null,"abstract":"Kefir adalah salah satu produk susu fermentasi yang dibuat dengan menggunakan starter kefir grain yang berisi Bakteri Asam Laktat (BAL) dan khamir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi pada sifat fisiko kimia kefir whey dari susu kambing. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan. Kefir diberi perlakuan fermentasi selama 12 (T1), 24 (T2), 36 (T3), 48 (T4), dan 60 jam (T5) dengan 4 kali ulangan. Data hasil pengujian diolah dengan aplikasi Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.0 menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Sifat fisiko kimia kefir whey yang dianalisis terdiri dari kadar lemak, protein, alkohol, kadar air, total asam, pH dan rendemen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perbedaan waktu fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) pada semua sifat fisiko kimia kefir whey . Semakin lama waktu fermentasi kefir whey maka hasil kadar protein, kadar alkohol, kadar air, total asam dan rendemen semakin meningkat, sedangkan kadar lemak serta nilai pH semakin menurun.","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131022943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Candra Efendi Hasibuan, Dewi Fortuna Ayu, Yelmira Zalfiatri
{"title":"Aktivitas Antioksidan dan Mutu Sabun Transparan Ekstrak Umbi Bit (Beta vulgaris L.)","authors":"Candra Efendi Hasibuan, Dewi Fortuna Ayu, Yelmira Zalfiatri","doi":"10.32765/wartaihp.v38i1.6550","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i1.6550","url":null,"abstract":"Umbi bit ( Beta vulgaris L.) terbukti memiliki aktivitas antioksidan sehingga dapat digunakan dalam sediaan yang diaplikasikan pada kulit untuk menangkal radikal bebas. Pemanfaatan ekstrak umbi bit diharapkan menghasilkan sabun transparan guna memberi pelindungan kulit dari radikal bebas. Penelitian ini mengkaji pengaruh penambahan ekstrak umbi bit terhadap aktivitas antioksidan dan kualitas sabun padat transparan. Perlakuan yang diberikan adalah variasi penambahan ekstrak umbi bit, antara lain UP1 (0 ml), UP2 (2,5 ml), UP3 (5 ml), UP4 (7,5 ml), dan UP5 (10 ml) dalam formulasi sabun transparan. Penambahan ekstrak umbi bit secara signifikan mempengaruhi aktivitas antioksidan, kadar air, asam lemak bebas, tingkat keasaman (pH), stabilitas busa, serta karakteristik sensori sabun transparan. Perlakuan UP5 merupakan perlakuan terbaik dengan aktivitas antioksidan 95,58 ppm , kadar air 16,00%, asam lemak bebas 0,43%, pH 9,87, stabilitas busa 79,74%, dan uji eritema 0,05 (hampir tidak nampak). Penilaian secara deskriptif terhadap sabun transparan menunjukan bahwa sabun berwarna cokelat, agak beraroma umbi bit, dan tekstur agak lembut.","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128983219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penambahan Minyak Zaitun pada Yogurt Susu Kambing terhadap Profil Asam Lemak, Kolesterol, pH dan Jumlah Bakteri Asam Laktat","authors":"W. Zain, I. Mirdhayati","doi":"10.32765/wartaihp.v38i1.6377","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i1.6377","url":null,"abstract":"Yogurt termasuk jenis produk hasil pengolahan susu yang sangat terkenal saat ini dan diolah dengan memanfaatkan teknologi fermentasi. Produk susu fermentasi banyak diteliti karena telah terbukti mencegah gangguan gastrointestinal. Salah satu jenis yogurt dapat berasal dari susu kambing. Tujuan dilaksanakan penelitian ini ialah untuk mengetahui konsentrasi minyak zaitun terbaik dalam menghasilkan yogurt susu kambing yang memiliki profil asam lemak, kolesterol, pH dan jumlah bakteri asam laktat (BAL) dengan penambahan minyak zaitun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan penambahan minyak zaitun pada lima konsentrasi : 0%, 0,1%,0,2%, 0,3% dan 0,4% (v/v) dan diulang sebanyak dua kali. Penelitian ini mengamati profil asam lemak, kolesterol, pH serta jumlah BAL. Berdasarkan hasil penelitian, profil asam lemak yogurt susu kambing yang diperkaya minyak zaitun sampai 0,4% mengandung asam oleat sebagai asam lemak tidak jenuh dominan. Penambahan minyak zaitun pada konsentrasi 0,2% menghasilkan kadar kolesterol paling rendah pada yogurt susu kambing. pH yogurt tidak berbeda antar perlakuan. Populasi bakteri asam laktat yogurt susu kambing secara optimum diperoleh pada penambahan minyak zaitun 0,2%-0,3%. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi minyak zaitun yang dapat digunakan sebesar 0,2% pada yogurt susu kambing.","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121187931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulasi Cookies Kaya Serat Berbasis Tepung Terigu dan Tepung Ganyong (Canna edulis Kerr) dengan Penambahan Tepung Daun Kolesom (Talinum triangulare (Jacq.) Willd)","authors":"F. Wibisono, Hermawan Seftiono, M. Taufik","doi":"10.32765/wartaihp.v38i1.6470","DOIUrl":"https://doi.org/10.32765/wartaihp.v38i1.6470","url":null,"abstract":"Cookies umumnya dibuat dari tepung terigu yang merupakan bahan impor, sehingga ketergantungan terhadap bahan baku impor tersebut sangat besar. Substitusi tepung terigu dengan bahan lokal diperlukan untuk mengurangi ketergantungan bahan tersebut. Bahan lokal yang berpotensi digunakan adalah tepung umbi ganyong dan tepung daun kolesom. Penambahan tepung daun kolesom bertujuan untuk meningkatkan kandungan serat pada produk cookies dan juga sebagai pewarna alami. Tujuan penelitian ini adalah mengkarakterisasi sifat fisikokimia serta sensori cookies yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung ganyong dengan penambahan tepung daun kolesom. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua faktor, yaitu persentase tepung umbi ganyong (10; 20 dan 30%) dan tepung daun kolesom (0; 2,5 dan 5,0%). Hasil penelitian ini diperoleh nilai rendemen dari tepung ganyong sebanyak 19,3%, dan nilai rendemen dari tepung kolesom sebesar 8,55%. Hasil uji hedonik terhadap aroma, warna, tekstur, rasa, dan aftertaste menunjukkan nilai yang bervariasi, yaitu tidak suka sampai sangat suka. Formula terpilih berdasarkan uji pembobotan adalah F3 yaitu cookies dengan subtitusi tepung ganyong 30% dan penambahan tepung kolesom sebesar 5%. Hasil analisis fisikokimia cookies ganyong F3 diperoleh kadar air sebesar 2,55%, kadar abu 2,53%, kadar protein 5,38%, kadar lemak 29,8%, kadar karbohidrat 58,69% dan kadar serat pangan 15,60% serta tingkat kekerasan 532,83 gf.","PeriodicalId":393161,"journal":{"name":"Warta Industri Hasil Pertanian","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115370796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}