Miftafu Darussalam, R. Lestari, Ferianto, Dini Threes Harjanti
{"title":"Cegah Komplikasi Gangguan Muskuloskeletal Dengan Balut Bidai Melalui Posyandu Remaja Parikesit","authors":"Miftafu Darussalam, R. Lestari, Ferianto, Dini Threes Harjanti","doi":"10.30989/jice.v4i2.731","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i2.731","url":null,"abstract":"ABSTRAK Fraktur merupakan terputusnya kontuinitas tulang yang dapat menimbulkan gejala yang umum seperti nyeri atau rasa sakit, pembengkakan dan kelainan bentuk tubuh. Fraktur atau patah tulang harus ditangani dengan cepat, tepat dan harus sesuai dengan prosedur pelaksanaan. Menurut WHO 70% kecelakaan lalu lintas dialami oleh pelajar atau remaja. Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional melaporkan bahwa kasus fraktur pada tahun 2017 secara Nasional mengalami peningkatan sebesar 27,7%. Kecelakaan pada sistem musculoskeletal harus ditangani dengan cepat dan tepat. Apabila tidak dilakukan akan menimbulkan cidera yang semakin parah dan dapat memicu terjadinya perdarahan. Dampak lain yang terjadi dapat mengakibatkan kelainan bentuk tulang, kecacatan dan sampai kematian. Untuk mencegah terjadinya cidera pada sistem muskuloskeletal dibutuhkan pertolongan balut bidai. Balut bidai merupakan tindakan memfiksasi atau mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cidera yang menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fiksator. Pertolongan balut bidai dapat dilakukan oleh semua orang awam yang terlatih. Salah satu orang awam yang terlatih disekolah yaitu siswa yang telah mendapatkan pendidikan dasar kegawatdaruratan melalui kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR), dan seharusnya pendidikan dasar kegawatdaruratan tidak hanya diberikan kepada anggota PMR tetapi juga semua siswa disekolah atau remaja di lingkungan desa. Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Tamanmartani ini diikuti oleh 21 kader remaja Parikesit. Metode yang digunakan dengan pemberian materi secara online pada hari pertama dan praktik secara langsung di hari kedua. Pengetahuan kader remaja sebelum dan setelah edukasi pembalutan dan pembidaian ada peningkatan pengetahuan dengan mean nilai pretest adalah 62,38 dan mean nilai posttest adalah 95,24. Jadi ada peningkatan sebesar 32,86. Kader sebelum pelatihan yang tidak terampil menjadi terampil sebanyak 12 (57%) kader, sedangkan 4 (19%) kader masih belum terampil. Dibutuhkan pendampingan dari pihak puskesmas Kalasan agar kader remaja Parikesit dapat mengaplikasi ilmu yang telah didapatkan untuk pencegahan komplikasi akibat gangguan fraktur. \u0000KATA KUNCI: Posyandu Remaja; Fraktur; Kader Remaja \u0000 \u0000ABSTRACT A fracture is a break in the continuity of the bone that can cause general symptoms such as pain or tenderness, swelling and deformity of the body. Fractures or fractures must be treated quickly, accurately and follow the implementation procedure. According to WHO 70% of traffic accidents are experienced by students or teenagers. Based on the National Health Survey reports, fracture cases in 2017 increased by 27.7% nationally. Accidents to the musculoskeletal system must be treated quickly and appropriately. Failure to do so will result in more severe injury and lead to bleeding. Other impacts can result in bone deformities, disability and even death. To prevent injury to the musculoskeletal system, splints are n","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125489467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di Tk Islam Sunan Gunung Jati","authors":"Latifah Susilowati, Dwi Susanti, Afi Lutfiyati, Masta Hutasoit","doi":"10.30989/jice.v4i1.697","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.697","url":null,"abstract":"Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak, bahkan gangguan menetap. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas di perlukan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Sebagai upaya untuk mencegah adanya keterlambatan pada perkembangan dan masalah pertumbuhan maka perlu adanya deteksi dini. Deteksi dini pertumbuhan berdasarkan buku panduan SDIDTK menggunakan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Sedangkan deteksi dini perkembangan dapat dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Kegiatan deteksi dini dapat dilaksanakan melalui pengabdian masyarakat dengan alur sebagai berikut pengabdi melakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan selanjutnya menentukan status gizi. Pemeriksaan perkembangan dilakukan kepada peserta menggunakan KPSP untuk mengetahui apakah peserta mengalami keterlambatan dalam perkembangannya dan diinterpretasikan hasilnya. Tahap terakhir adalah konsultasi hasil pemeriksaan oleh pengabdi. Hasil pengabdian masyarakat adalah peserta berjenis kelamin perempuan sebanyak 60,9% dan 39,1% berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar peserta berusia 6 tahun yaitu sebanyak 47,83% diikuti usia 5 tahun sebanyak 39,13% dan usia 4 tahun sebanyak 13,04%. Sebagian besar peserta memiliki status gizi baik yaitu sebesar 87% sedangkan peserta yang berisiko gizi lebih sebanyak 8,7% dan obesitas sebanyak 4,3%. Perkembangan peserta sesuai umur sebanyak 95,7% sedangkan peserta dengan perkembangan meragukan sebesar 4,3%. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah anak usia pra sekolah masih ada yang mengalami masalah keterlambatan perkembangan dan memiliki status gizi beresiko gizi berlebih serta obesitas.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125780621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Hidayati, Novita Nirmalasari, Ike Wuri Winahyu Sari, Dwi Kartika Rukmi
{"title":"Pengaruh Edukasi Tantrum dan Manajemen Marah Anak Pra Sekolah Pada Ibu di Tk Sunan Gunung Jati","authors":"R. Hidayati, Novita Nirmalasari, Ike Wuri Winahyu Sari, Dwi Kartika Rukmi","doi":"10.30989/jice.v4i1.683","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.683","url":null,"abstract":"Tantrum merupakan ledakan emosi yang dialami oleh anak usia prasekolah yang bersifat alami dengan angka kejadian yaitu 80% dan hal ini terjadi pada usia 2 – 6 tahun. Namun, orang tua sering kali menyalahartikan bahkan merasa hal tersebut adalah perbuatan tercela. Padahal, tantrum merupakan ekspresi anak ketika ia merasa tidak nyaman hingga keinginan tidak terpenuhi. Oleh karena itu, butuh pengetahuan tentang tantrum pada orang tua menjadi dasar agar perkembangan psikologis anak dapat berjalan dengan baik. Sehingga, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada ibu tentang tantrum dan manajemen marah pada anak usia pra sekolah. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Sebelum dan sesudah kegiatan ibu diberikan soal tentang materi terkait. Berdasarkan hasil terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan nilai p yaitu 0,001 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa edukasi efektif untuk meningkatkan pemahaman ibu tentang tentrum dan manajemen marah pada anak di usia pra sekolah.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121572508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Y. Wibowo, Nendyah Roestijawati, Joko Mulyanto, Dyah Krisnansari, Siti Munfiah, M Fikri Marhadhani, Machfira Bulantrisna
{"title":"Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan dan Praktik Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Di Kelurahan Rejasari, Purwokerto Barat","authors":"Y. Wibowo, Nendyah Roestijawati, Joko Mulyanto, Dyah Krisnansari, Siti Munfiah, M Fikri Marhadhani, Machfira Bulantrisna","doi":"10.30989/jice.v4i1.663","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.663","url":null,"abstract":"ABSTRAK Per tanggal 21 November 2020, di Kabupaten Banyumas, tercatat 1.341 kasus dan 43 kasus kematian. Di Kec. Purwokerto Barat tercatat 64 kasus dan di Rejasari tercatat 13 kasus dengan kematian 2 orang. Kelurahan Rejasari berada di Kecamatan Purwokerto Barat, terdiri dari 9 RW dan RW 3 merupakan kantong masyarakat tidak mampu yaitu 263 KK dari 391 KK termasuk keluarga pra-sejahtera. Upaya memutus rantai penularan covid-19 melalui 3M. Pengetahuan dan sikap masyarakat sangat mempengaruhi kepatuhan terhadap upaya pencegahan dan pengendalian covid-19. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahun dan praktik pencegahan dan penangulangan covid-19. Metode dengan penyuluhan, simulasi dan praktik menggunakan masker dan cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang benar sesuai ketentuan. Hasil uji Firedman dan Post Hoc Wilcoxon didapatkan peningkatan pengetahuan sebelum penyuluhan dibandingkan setelah penyuluhan, evaluasi 1 dan 2 serta berbeda signifikan secara statistik (p=0,005, p=0,032 dan p=0,043). Untuk sikap tidak berbeda signifikan secara statistik sebelum penyuluhan dengan setelah penyuluhan, evaluasi 1 dan 2 (p=0,393) dengan uji Friedman. Implikasinya bahwa penyuluhan meningkatkan pengetahuan peserta tentang covid-19. Simpulan bahwa masyarakat perlu diberi penyuluhan dan role model disiplin protokol kesehatan. \u0000 ","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130163776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Apoteker Sharing Session: Fakta Dan Hoax Vaksin Covid-19","authors":"Nadiatul Husna, Sugiyono","doi":"10.30989/jice.v4i1.690","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.690","url":null,"abstract":"ABSTRAK Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) sejak Maret 2020. Penanganan yang telah diberikan sejauh ini adalah tindakan kuratif berupa pemberian agen farmakologi dengan pendekatan simptomatik yang terjadi pada pasien. Vaksinasi sebagai bagian dari tindakan preventif telah mulai diberikan sejak Januari 2021 dengan suntikan pertama pada Presiden Republik Indonesia. Banyaknya informasi yang salah mengenai vaksinasi dan kurangnya informasi menghasilkan rendahnya minat dan kontribusi masyarakat terhadap program ini. Rendahnya kontribusi masyarakat dapat menghambat percepatan berakhirnya pandemi ini di Indonesia. Pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat luas yang memiliki dan atau dapat mengakses akun media sosial sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap vaksinasi. Kegiatan ini akan dilakukan dengan metode diskusi interaktif dua arah yang dikemas dalam bentuk podcast secara audio-visual yang disaksikan sebanyak 50 orang selama 2 minggu penayangan. Diskusi dilakukan dan dipandu oleh seorang pembawa acara yang berasal dari mahasiswa prodi keperawatan selama kurang lebih 32 menit. Kegiatan berlangsung dengan baik dan mendapatkan perhatian yang cukup dari masyarakat. \u0000 ","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114378414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemberdayaan Kader Remaja Parikesit dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Remaja","authors":"Fajriyati Nur Azizah, Ratna Lestari, Suwarno","doi":"10.30989/jice.v4i1.682","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.682","url":null,"abstract":"ABSTRAK Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis mengalami perubahan dalam kehidupannya. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental, sosial, dan emosional. WHO tahun 2018 menyebutkan prevalensi penderita gangguan mental emosional di dunia usia 10-19 tahun, 16%nya mencakup dalam beban penyakit dan cedera global. Setengah dari semua kondisi kesehatan mental dimulai pada usia 14 tahun, tetapi kasus tidak terdeteksi dan tidak diobati karena sejumlah alasan. Riskesdas tahun 2018 mencatat masalah mental emosional penduduk Indonesia usia >15 tahun di Yogyakarta mencapai 10,1%. Tingginya prevalensi gangguan mental emosional pada remaja menunjukkan perlunya implementasi nyata untuk mengatasi dan mengantisipasi peningkatan angka kejadian gangguan mental emosional di kalangan remaja. Pembentukan kader kesehatan remaja merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan untuk membantu mengoptimalkan peran remaja dalam upaya meningkatkan keterampilannya melakukan deteksi dini kesehatan jiwa. \u0000Universitas Jenderal Achmad Yani bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan Puskesmas Kalasan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memfasilitasi pemahaman kader remaja Parikesit tentang kesehatan jiwa remaja dan meningkatkan keterampilan remaja dalam melakukan deteksi dini kesehatan jiwa remaja. Untuk mengukur tingkat pengetahuan kader tentang deteksi dini kesehatan jiwa dilakukan pre dan posttest. Sedangkan untuk mengetahui kemampuan kader dalam melakukan pengkajian dengan kuesioner SDQ dan PSC diukur dengan lembar observasi pengkajian. Hasil yang didapatkan, sebagian besar pengetahuan dan keterampilan kader tentang kesehatan jiwa remaja sebelum dilatih berada pada katagori berpengetahuan baik yaitu sebanyak 59%, katagori cukup 35%, dan katagori kurang 6%. Setelah dilakukan pelatihan didapatkan peningkatan persentase pengetahuan kader remaja yang masuk katagori pengetahuan baik menjadi 82%, dan tidak ada kader yang pengetahuannya dalam katagori rendah. Sedangkan kemampuan kader dalam melakukan pengkajian setelah dilatih didapatkan hasil 100% kader memiliki keterampilan cukup dalam mengkaji kesehatan mental dengan menggunakan kuesioner SDQ dan PSC.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125747777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Edukasi Kesehatan Seksual Dengan Media Video dan Permainan Ular Tangga Sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak Yang Bersekolah Dengan Basis Asrama","authors":"Retno Sumiyarini, Sujono Riyadi, Dwiyati, Latifah Susilowati","doi":"10.30989/jice.v4i1.691","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.691","url":null,"abstract":"ABSTRAK : Isu pelecehan dan kekerasan seksual pada anak yang bersekolah dengan basis asrama dilaporkan mengalami peningkatan. Pelecehan seksual di asrama dapat meliputi sodomi, meraba bagian tubuh bahkan hingga pemerkosaan berkedok kegiatan spiritual. Hal ini disebabkan faktor budaya hirarki dan maskulinitas yang terlalu kuat ditambah rendahnya pemahaman anak mengenai praktik pelecehan seksual. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masayarakt ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam melakukan pencegahan kekerasan seksual khususnya saat mereka berada di asrama. Kegiatan ini melibatkan 19 orang anak usia sekolah dasar di Rumah Belajar Ummu Yasmin yang bersekolah di asrama. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, pemutaran video dan permainan ular tangga. Kegiatan ini diawali dengan pre test untuk mengukur pengetahuan awal siswa, dilanjutkan dengan pemberian materi dan evaluasi akhir mengenai materi yang diberikan melalui post test. Setelah edukasi, pengetahuan siswa mengenai pendidikan seksual naik secara signifikan dengan nilai P< 0,05. Aspek pengetahuan yang spesifik yakni pengetahuan mengenai tindakan pencegahan kekerasan seksual dan dampak kekerasan seksual mengalami peningkatan yang jauh lebih siginifikan (P= 0,01). Hal ini berarti edukasi seksual efektif meningkatkan pengetahuan siswa untuk mencegah kekerasan seksual. \u0000 ","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116267340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lily Yulaikhah, D. Puspitasari, Ratih Kumorojati, E. ., Anastasia Agnes Wulandari, Aisyah Anamardiyah Ramadani, Anisa Putri Arthadewi, Ayu Widyastuti, Desmanita
{"title":"Pengurangan Nyeri Haid Melalui Yoga Pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Yogyakarta","authors":"Lily Yulaikhah, D. Puspitasari, Ratih Kumorojati, E. ., Anastasia Agnes Wulandari, Aisyah Anamardiyah Ramadani, Anisa Putri Arthadewi, Ayu Widyastuti, Desmanita","doi":"10.30989/jice.v4i1.717","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.717","url":null,"abstract":"ABSTRAK. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi. Perubahan biologis yang mendasar pada remaja disebut pubertas, gangguan menstruasi yang sering dialami perempuan seperti nyeri perut bagian bawah, menstruasi yang tidak teratur, nyeri pinggang, dan salah satunya yaitu dismenore. Upaya penanganan untuk mengurangi dismenore adalah dengan pemberian terapi farmakologi dan terapi non farmakologis diantaranya adalah menggunakan teknik relaksasi, olahraga dan yoga. Yoga merupakan tehnik yang mengajarkan seperti tehnik relaksasi, pernafasan, dan posisi tubuh untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan dan mengurangi rasa nyeri. Oleh karenanya dalam rangka memberikan pemahaman bagi para remaja tentang nyeri haid dan yoga telah dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk edukasi dan melatih remaja untuk menggunakan beberapa gerakan yoga yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri haid. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari secara daring menggunakan zoom meeting dan luring bertempat di Balai Desa Tirtomartani Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah remaja perempuan dari Parikesit dengan tujuan meningkatkan pemahaman remaja mengenai yoga serta melatih gerakan yoga untuk mengurangi nyeri haid. Hasil dari kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan remaja tentang yoga untuk mengurangi nyeri haid berdasarkan hasil pretes dengan rata-rata 68,33 dan postes dengan rata-rata 83,06. Dengan adanya peningkatan pengetahuan remaja dapat dievaluasi bahwa pendidikan kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang nyeri haid dan yoga untuk mengatasi nyeri haid. Dalam praktik yoga sebagian besar peserta juga dapat mengikuti gerakan yoga dengan tepat. Luaran dari kegiatan ini berupa publikasi di jurnal nasional serta media koran elektronik tribunnews. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini pengetahuan remaja senantiasa dijaga dan ditingkatkan serta dapat diterapkan dalam mengatasi dismenorhea saat menstruasi. Pihak Puskesmas diharapkan dapat melakukan pemantauan terhadap remaja dalam implementasi yoga untuk mengurangi nyeri saat haid serta memberikan pendidikan kesehatan lain terkait dengan remaja. \u0000 ","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114592822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. J. Bantam, Arini Mifti Jayanti, Muhammad Erwan Syah
{"title":"Efektivitas Goal Setting untuk Peningkatan Career Efficacy pada Remaja di Bawah Asuhan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulon Progo","authors":"D. J. Bantam, Arini Mifti Jayanti, Muhammad Erwan Syah","doi":"10.30989/jice.v4i1.713","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.713","url":null,"abstract":"Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan Goal Setting, guna meningkatkan career efficacy pada Forum Anak Kulon Progo, khusunya Remaja di bawah asuhan/ naungan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulon Progo Dinsos (PPPA Kulon Progo). Pengabdi pada PkM ini adalah dosen Prodi Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan mahasiswa dengan jumlah total pengabdi adalah 4 (dua) orang. Peserta yang mengikuti PkM berjumlah 10 orang. Pengumpulan data career efficacy menggunakan kuesioner CDMSE (Career Decision Making Self Efficacy Scale Short Form) dari Betz dan Taylor (2012), berjumlah 25 aitem, yang terdiri dari 5 aspek yaitu accurate self-appraisal, gathering occupational information, goal selection, making plans for the future, dan problem solving. Sedangkan modul pelatihan goal setting ini dikembangkan dengan menggunakan modifikasi dari prinsip goal setting dari Moran (Singgih-Salim & Sukadji, 2006) dan komponen goal setting dari Locke dan Latham (2013). Rancangan pengambilan data menggunakan Pre-Experimental Design, dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.037 (p<0.05). Dimana Mean rank prates (7.75) lebih kecil dari mean rank pascates (13.25). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pelatihan goal setting efektif untuk meningkatkan career efficacy pada remaja di bawah asuhan/ nauangan Dinsos PPPA Kulon Progo.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127958848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Meningkatkan Pengetahuan Swamedikasi Pada Era Pandemi Covid-19 di SMA N 1 Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta","authors":"Nadia Husna, Yuni Andriani","doi":"10.30989/jice.v4i1.677","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i1.677","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 hingga saat ini di Indonesia menyebabkan banyak permasalahan yang terjadi, salah satunya adalah pemerintah yang memberlakukan Pembatasan Pusat Kegiatan Masyarat (PPKM) di berbagai daerah khususnya Yogyakarta. Hal tersebut membuat kecemasan masyarakat semakin meningkat dan terpaksa melakukan pengobatan sendiri dari rumah. Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berkompeten melakukan kegiatan swamedikasi. Kegiatan swamedikasi merupakan suatu tindakan pemilihan obat (tanpa resep dokter) untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Swamedikasi dalam prakteknya memerlukan informasi yang benar agar dapat dicapai mutu pengobatan sendiri yang baik, sehingga perlu dilakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka dalam melakukan swamedikasi di lingkungan keluarga selama masa pandemi. Kegiatan terdiri dari empat tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. Tahapan persiapan terdiri dari observasi lapangan, pengumpulan bahan, penyusunan proposal, dan persiapan materi. Tahap pelaksanaan kegiatan yaitu pre test, ceramah, diskusi. Tahapan evaluasi meliputi pos test, pengisian kuisioner, dan penyusunan laporan. Sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi SMA N 1 Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta. Hasil tes pengetahuan peserta tentang swamedikasi sebelum dan sesudah kegiatan dilaksanakan meningkat dari 69,30% menjadi 78,60%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan swamedikasi secara benar kepada siswa/siswi SMA N 1 Kalibawang.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126916690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}