{"title":"PERBEDAAN PENGETAHUAN PRE DAN POST PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS PADA WANITA DI DUSUN RINGINSARI BOKOHARJO PRAMBANAN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Vio Nita, Tutik Astuti","doi":"10.36577/JKKH.V7I2.228","DOIUrl":"https://doi.org/10.36577/JKKH.V7I2.228","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Kanker serviks merupakan kanker kedua di dunia yang paling banyak dideritawanita setelah kanker payudara terutama di Negara Berkembang seperti Indonesia. Faktor yangmembuat telambatnya deteksi dini yang dilakukan oleh wanita karena kurangnya pengetahuantentang kanker serviks, misalnya untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan (vagina)sangatlah penting dilakukan khususnya untuk wanita dan bagaimana cara mendeteksi dini agarwanita tidak terkena kanker serviks.Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan Pre dan Post Penyuluhan KesehatanTentang Kanker Serviks Pada Wanita Di Dusun Ringinsari Bokoharjo Prambanan SlemanDaerah Istimewa YogyakartaMetode : Metode yang digunakan yaitu quasi eksperiment dengan pendekatan “One GroupsPretest-Posttest Design”. Jumlah sampel yaitu 35 orang. Pengambilan sampel pada penelitian iniyaitu menggunakan teknik sampling Accidental Sampling.Hasil : Sebagian besar (45,71%) pre test pengetahuan kanker serviks dan deteksi dini dalamkategori kurang dan setelah diberi penyuluhan sebagian besar (71,43%) dalam kategori baik.Diketahui p_value 0,000 < 0,05.Kesimpulan : Ada perbedaan antara pengetahuan tentang kanker serviks sebelum diberipenyuluhan dan setelah diberi penyuluhan.","PeriodicalId":347154,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Karya Husada","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128682990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMANFAATAN SIRUP BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN","authors":"Siti Mahmudah","doi":"10.36577/jkkh.v7i2.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.36577/jkkh.v7i2.236","url":null,"abstract":"Latar Belakang :Anemia merupakan masalah kesehatan pada wanita lanjut usia yang seringterabaikan dengan penyebab tersering adalah anemia akibat penyakit kronik dan defisiensibesi. Gejala anemia sering dianggap akibat usia yang lanjut dan kemampuan fisik yangmenurun. Buah naga merah kaya kandungan zat besi sebagai penyusun utama sel darah merahsehingga mampu mencegah dan mengatasi anemia. Sirup buah merupakan cara praktisdalam mengkonsumsi buah Naga Merah sehingga kadar hemoglobin dapat meningkat.Tujuan Penelitian : untuk mengetahui manfaat sirup buah Naga Merah (HylocereusPolyrhizus) untuk meningkatkan kadar Hemoglobin.Metode : Desain penelitian quasi eksperiment menggunakan non equivalent (pretest danposttest) control group design. Sampel penelitian wanita pra lansia dan lansia Dusun NangsriPundong Bantul sejumlah 24 responden kelompok perlakuan dan kontrol. Teknik purposivesampling, pengujian hipotesis menggunakan Paired Samples T test dan uji IndependentSamples T test.Hasil Penelitian : didapatkan rerata kadar Hemoglobin pada kelompok perlakuanmeningkat 1 mg/dl sedangkan pada kelompok kontrol terdapat penurunan kadar Hemoglobin1,02 mg/dl dengan ρ value 0,034 < alpha 0,05 sehingga ada perbedaan yang signifikan antararerata kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian sirup buah Naga Merah.Kesimpulan : konsumsi sirup buah Naga Merah 250 mg/hari selama 7 hari bermanfaat untukmeningkatkan kadar Hemoglobin pada wanita pra lansia dan lansia.","PeriodicalId":347154,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Karya Husada","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130021588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN INISIASI SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA","authors":"Laily Mualifah, Budi Punjastuti","doi":"10.36577/jkkh.v7i2.233","DOIUrl":"https://doi.org/10.36577/jkkh.v7i2.233","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Seks pra nikah di Kota Yogyakarta telah dilakukan survey sejak tahun 1994yang difokuskan pada masalah di kalangan mahasiswa, dan tahun 1999 diperluas di kalanganremaja. Hasil survey tersebut diperoleh 8 dari 10 remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah. Inisiasi seksual dini merupakan isu kesehatan dan sosial yang penting. Studi yang sudahdilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar yang sudah seksual ada keinginan menundalebih lama dalam melakukan hubungan seksual. Dampaknya, remaja yang melakukan seksualdini lebih banyak.Tujuan: Mengetahui gambaran inisiasi seks pra nikah pada remaja.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di BadranKelurahan Bumijo Jetis Yogyakarta. Jumlah responden sebanyak 34 responden. Instrument yangdigunakan menggunakan kuesioner yang dimodifikasi.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inisiasi seks pra nikah yang sudah dilakukan olehresponden adalah dari 34 responden, pernah berpegangan tangan sebesar (55.8%), berpelukansebesar (35.29%), kencan khusus berduaan sebesar (14.70%), cium pipi sebanyak (14.70%)serta cium bibir sebanyak (5.8%).Kesimpulan: Gambaran inisiasi seks pra nikah yang dilakukan remaja adalah berpegangantangan, berpelukan, kencan khusus berduaan, cium pipi, cium bibir","PeriodicalId":347154,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Karya Husada","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116245339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2018","authors":"Tenny Tarnoto, H. Kurniawati","doi":"10.36577/JKKH.V7I2.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.36577/JKKH.V7I2.231","url":null,"abstract":"Latar belakang: Di Indonesia, data pre eklampsia-eklampsia terjadi masih terbatas, terutama ditingkat nasional. Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 tiga besar penyebabkematian adalah perdarahan persalinan 28%, pre eklampsia 24% dan infeksi 11% ketiga penyakittersebut dapat dicegah jika dilakukan pemeriksaan antenatal yang berkualitas dengan melakukanskrining pre eklampsia pada setiap ibu hamil >20 minggu dan usia yang baik untuk hamilberkisar antara 20-35 tahun.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui usia ibu dengan kejadian pre eklampsia di RS PKUMuhammadiyah Bantul Yogyakarta Tahun 2018.Metode penelitian: Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control.Teknik pengambilan sampel menggunakan data rekam medic di RS PKU MuhammadiyahBantul pada bulan januari 2015-Desember 2017. Jumlah sampel dalam penelitian ini 40respondent.Hasil: Hasil uji statistik Chi-Square dimana p value 0,010 yang berati ada hubungan usia ibudengan kejadian pre eklampsia di RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan nilai koefisienkontigensi 0,026.Kesimpulan: Health Technology Assesment dapat mengupayakan kesehatan ibu hamil dalampemberian antenatal care (ANC Terpadu) sekurang-kurangnya 4x selama kehamilan,untukmendeteksi gejala dan tanda yang berkembang selama kehamilan","PeriodicalId":347154,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Karya Husada","volume":"24 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126063823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN TUGAS PMO DALAM MENGINGATKAN PERIKSA DAHAK DENGAN KEJADIAN DROP OUT (DO) PENGOBATAN TUBERKULOSIS","authors":"N. Sari, G. Nugraha","doi":"10.36577/JKKH.V7I2.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.36577/JKKH.V7I2.229","url":null,"abstract":"Latar belakang: Tuberculosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan didunia. Dalam program pemberantasan penyakit TB masih adanya kejadian drop out (DO)pengobatan TB. TB di Indonesia menjadi penyebab kematian nomor dua setelah stroke. Angkakematian akibat TB dipengaruhi oleh gagalnya pengobatan atau DO. Tugas PMO selainmendampingi pasien menjalani pengobatan TB juga mengingatkan periksa dahak sebagaipengawasan perkembangan pengobatan pasien TB.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tugas PMO (Pengawas MenelanObat) dalam mengingatkan periksa dahak dengan kejadian drop out (DO) pengobatan TB diwilayah kerja puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya.Metode penelitian : metode analitik menggunakan rancangan retrospektif dengan pendekatancase control. Populasi terdiri dari populasi kasus yaitu penderita TB yang DO dan populasikontrol yaitu penderita TB yang tidak DO. Sampel yang diambil terdiri dari sampel kasus 56orang dan sampel kontrol 56 orang diperoleh dengan menggunakan teknik simple randomsampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam penelitian inidianalisis uji Chi Square dengan p value 0,05 dan menghitung nilai Odds Ratio (OR).Hasil : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pelaksanaan tugas PMO dalammengingatkan periksa dahak berhubungan signifikan dengan DO pengobatan TB. (pvalue=0.018, OR=2.600). Saran : Berdasar hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai dasarpeningkatan kinerja dari petugas programer TB dan PMO dalam meningkatkan kesadaranpenderita TB dalam kepatuhan pengobatan.","PeriodicalId":347154,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Karya Husada","volume":"133 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114829233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI","authors":"E. Fauziandari","doi":"10.36577/JKKH.V7I2.230","DOIUrl":"https://doi.org/10.36577/JKKH.V7I2.230","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Anemia adalah masalah gizi yang sering terjadi di negara berkembang denganprevalensi terbesar adalah pada anak-anak dan wanita usia subur (15-49 tahun). Kejadian anemiapada wanita usia subur (WUS) adalah 30 persen. Target WHO pada tahun 2025 terjadipenurunan anemia pada WUS yaitu 25 persen. Angka kejadian anemia pada WUS di Indonesiaadalah 35,3 persen. Kejadian anemia pada WUS akan berpengaruh terhadap kesehatanreproduksi yaitu melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan komplikasi lainselama kehamilan, persalinan dan nifas. Hasil penelitian Sukidjo (2016) bahwa anemia gizi besipaling banyak di tanggulangi dengan konsumsi zat besi. Menurut beberapa penelitian daun kelor(moringa oliefera) adalah sebagai salah satu sumber zat besi. Daun kelor (moringa oliefera)dikenal mempunyai berbagai macam kandungan gizi. salah satunya adalah zat besi, protein,vitamin A, Vitamin C, kalium dan kalsium. Daun kelor menjadi alternatif untuk mengatasikondisi anemia karena memiliki kandungan zat besi sebesar 28,2 mg. Daun kelor juga menjadialternatif untuk pengobatan karena dipercaya mengandung berbagai zat antioksidan.Tujuan : dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas peningkatan kadar hemoglobin denganmegonsumsi ekstrak daun kelor.Metode : Penelitian ini dilakukan dengan rancangan pre post test design. Dengan observasi yangdilakukan pada sampel sebelum dan sesudah mengkonsumsi ekstrak daun kelor. Sampel padapenelitian ini adalah 15 sampel remaja putri.Hasil : Dengan hasil terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar hb sebelum dan sesudahpemberian ekstrak daun kelor. Dengan hasil p value 0,009 < 0,005. Berdasarkan p value tersebutmaka dapat disimpulkan bahwa ektrak daun kelor efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobinpada remaja putri.","PeriodicalId":347154,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Karya Husada","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129454115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}