Yuliana Tri Risky, Agrijanti Agrijanti, Nurul Inayati
{"title":"Uji Screening Methicillin-resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) Menggunakan Antibiotik Cefoxitin (fox) 30 µg Pada Pasien Penderita Abses Gigi di Klinik BPJS Mataram","authors":"Yuliana Tri Risky, Agrijanti Agrijanti, Nurul Inayati","doi":"10.32807/JAMBS.V6I2.140","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/JAMBS.V6I2.140","url":null,"abstract":"Salah satu bakteri penyebab infeksi pada manusia adalah bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) pada pasien penderita abses gigi di klinik BPJS Mataram. jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, adapun pengertian dari metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 10 sampel swab abses pada gigi diperoleh 3 sampel yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, kemudian dilanjutkan dengan uji sensitivitas untuk mengetahui adanya bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) dengan menggunakan antibiotik Cefoxitin (fox) 30µg diperoleh hasil sensitif antibiotik untuk ketiga sampel. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ditemukan bakteri yang resistant terhadap antibiotik Cefoxitin (fox) 30 µg pada pasien penderita abses gigi di klinik gigi BPJS Mataram.","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128137681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lale Budi kusuma Dewi, Ida Bagus Rai Wiadnya, Iswari Pauzi
{"title":"Analisis Kesadahan Air Alkali Yang Beredar Di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat","authors":"Lale Budi kusuma Dewi, Ida Bagus Rai Wiadnya, Iswari Pauzi","doi":"10.32807/jambs.v6i2.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jambs.v6i2.138","url":null,"abstract":"Air alkali mengacu pada air elektrolisis yang dihasilkan dari mineral seperti magnesium dan kalsium, yang ditandai dengan hidrogen jenuh, pH tinggi, dan potensial reduksi oksidasi negatif. Air yang banyak mengandung ion kalsium dan magnesium disebut air sadah. Kadar maksimum kesadahan dalam air minum adalah 500 mg/liter, sedangkan persyaratan pH air minum adalah 6,5 sampai 8,5. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keamanan air alkali yang beredar di Kota Mataram berdasarkan kadar kesadahan. Terhadap 30 sampel air alkali dengan pH label 9, 10 dan 11 masing-masing sebanyak 10 sampel dilakukan analisa kadar kesadahan. Rata-rata kadar kesadahan air alkali dengan pH label 9, 10 dan 11 berturut-turut adalah 99 mg/liter, 118 mg/liter dan 117 mg/liter. Berdasarkan kadar kesadahan, air alkali yang beredar di Kota Mataram masih layak konsumsi.","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122839881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aida Wildatun Muthmainnah, Lalu Srigede, Yunan Jiwintarum
{"title":"Penggunaan Bahan Dasar Pisang Ambon (Musa Acuminata) Sebagai Media Alternatif Untuk Pertumbuhan Jamur Aspergillus Niger","authors":"Aida Wildatun Muthmainnah, Lalu Srigede, Yunan Jiwintarum","doi":"10.32807/jambs.v6i2.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jambs.v6i2.139","url":null,"abstract":"Jamur adalah mikroorganisme yang tidak berklorofil sehingga dalam memenuhi kebutuhan pangannya sangat bergantung dari luar, media pertumbuhan yang baik adalah meia yang mengandung semua nutrien yang diperlukan oleh organisme yang akan ditumbuhkan salah satunya adalah karbohidrat, sumber karbohidrat dalam penelitian ini diperoleh dari tepung pisang ambon.Tujuan Penelitian mengamati pertumbuhan jamur Aspergillus niger pada media alternatif berbahan dasar pisang ambon dengan konsentrasi 10% dan konsentrasi 20% secara makroskopis dan mikroskopis.Metode Penelitian: penelitian ini bersifat deskriptif penelitian ini berlangsung menggunakan metode purposive sampling, jamur Aspergillus niger diisolasi dari bahan pangan dan ditumbuhkan pada media PDA ( potato Dextrose Agar ) dan media alternatif pisang ambon ( musa acuminata ) di amati selama 5 hari dengan melihat warna,diukur diameter koloni dan bentuk koloninya.Hasil penelitian: konsentrasi 10% dan konsentrasi 20% koloni tumbuh dengan baik dilihat secara makroskopis dan mikroskopis. Kesimpulan: bubuk pisang ambon dapat digunakan sebagai media alternatif untuk pertumbuhan jamur Aspergillus niger.","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134593692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Lama Penundaan Pengecatan Setelah Fiksasi Apusan Darah Tepi Terhadap Morfologi Eritrosit","authors":"Nurul Warsita, Zainal Fikri, Pancawati Ariami","doi":"10.32807/jambs.v6i2.145","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jambs.v6i2.145","url":null,"abstract":"Sediaan apus darah bertujuan untuk menilai morfologi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Dalam pengecatan Giemsa sebelumnya sediaan apus darah difiksasi menggunakan methanol absolute. Tujuan untuk Mengetahui adanya pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi apusan darah tepi terhadap morfologi eritrosit. Penelitian Quasi Experimental dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random Purposive Simple. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan analisis uji Chi- square. Hasil: Pengamatan mikroskopis terhadap warna dan ukuran eritrosit dengan lama penundaan pengecatan selama 1, 2, 3, 4 dan 5 hari memiliki morfologi kriteria yang baik. Perubahan bentuk krenasi pada eritrosit terjadi mulai penundaan hari ke 2 (20%) dengan kriteria sedang, hari ke 3 (60%) dengan kriteria sedang, hari ke 4 (60%) dengan kriteria sedang, hari ke 5 (40%) dengan kriteria sedang dan (40%) dengan kriteria buruk. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p sebesar 0,048 (<0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi apusan darah tepi terhadap morfologi krenasi eritrosit. Kesimpulan: Pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi berupa perubahan morfologi eritrosit yang membentuk krenasi terjadi sejak hari kedua penundaan.","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134259717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Investasi Kecacingan Dengan Kadar Hemoglobin Pada Anak Dipesisir Pantai Dusun Seriwe Desa Seriwe","authors":"Dina Nurmayani, F. Ernawati, M. Jannah","doi":"10.32807/jambs.v6i2.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jambs.v6i2.147","url":null,"abstract":"Kecacingan ini merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan dapat dikurangi jika masyarakat sekitar berperilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan. Seperti yang diketahui bahwa kebersihan lingkungan pesisir pantai di Dusun Seriwe masih tergolong rendah. Namun pemeriksaan kecacingan belum pernah di lakukan di wilayah pesisir pantai Dusun Seriwe. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan Hb pada anak-anak di wilayah pesisir pantai Dusun Seriwe yang terduga terinfeksi kecacingan. Mengetahui investasi kecacingan dengan kadar hemoglobin pada anak dipesisir pantai Desa Seriwe. Penelitian ini bersifat analitik obsevasional yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Sebanyak 49 responden diperiksa kadar hemoglobin dan fesesnya hal tersebut dilakukan untuk melihat hubungan antara investasi kecacingan dengan kadar hemoglobin. Rata-rata kadar hemoglobin pada anak di pesisir pantai dusun seriwe desa seriwe adalah 11,0 gr/dl. Dari 49 sampel feses, sebanyak 18 sampel fesesyang positif kecacingan. Terjadi penurunan kadar Hemoglobin pada infeksi kecacingan","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128524688","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbedaan Kadar Kolesterol Total Menggunakan Antikoagulan EDTA (CH 2 CO 2 H), Natrium Sitrat (Na 3 C 6 H 5 O 7 ), dan Natrium Oksalat (Na 2 C 2 O4)","authors":"Ni Putu Winda, Y. Jiwantoro, A. Khusuma","doi":"10.32807/JAMBS.V6I2.146","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/JAMBS.V6I2.146","url":null,"abstract":"Pemeriksaan laboratorium klinik merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk menegakkan diagnose dan terapi suatu penyakit seperti hiperkolesterol nemia yang disebabkan karena peningkatan kadar kolesterol. Kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh Jenis sampel plasma. Plasma didapatkan darah yang dicampur dengan antikoagulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Perbedaan Kadar Kolesterol Total Menggunakan Antikoagulan EDTA (CH 2 CO 2 H), Natrium Sitrat (NA 3 C 6 H 5 O 7 ) dan Natrium Oksalat (NA 2 C 2 O 4 ). Rancangan penelitian ini menggunakan pre-eksperimen sebagai eksperimen dengan menggunakan darah yang ditambahkan antikoagulan EDTA, Natrium Sitrat dan Natrium Oksalat yang diukur kadar kolesterol menggunakan alat photometer 5010 dan menggunakan reagen kolesterol. Data yang diperoleh diukur menggunakan one way anova. Hasil penelitian menentukan kadar kolesterol dengan antikoagulan EDTA adalah 159,25 mg/dl, antikoagulan natrium sitrat adalah 110,5 mg/dl, antikoagulan natrium oksalat adalah 131,75 mg/dl. Uji anova p (0,000) ≤ 0,05. Hasil penelitian dapat disimpulkan penggunaan antikoagulan EDTA, Natrium Sitrat, dan Natrium Oksalat menunjukan ada perbedaan kadar kolesterol total.","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129602339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Krim Ekstrak Sarang Burung Walet Terhadap Penyembuhan Luka Mencit Di Kota Bima","authors":"A. Haris","doi":"10.32807/jambs.v6i2.150","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/jambs.v6i2.150","url":null,"abstract":"Luka merupakan hal yang sering terjadi dan dapat mengenai semua orang di seluruh dunia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Luka merupakan kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh seseorang secara tiba-tiba terpajan kekuatan yang berlebihan atau terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Anak-anak yang berusia 5-15 tahun cukup rentan mendapatkan cedera, pada usia itu anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan mempunyai keinginan untuk menelusuri sesuatu serta bereksperimen yang tidak seimbang dengan kemampuan dalam memahami atau bereaksi terhadap bahaya. Anak-anak usia SD yang mengalami cedera sebanyak 42,56% terdiri dari cedera ringan 36,89% dan cedera berat 5,67%. Jenis cedera yang paling umum adalah tergores 31,2% kemudian cedera karena memar, terkilir, tergigit, robek, luka bakar, kecelakaan lalu lintas, kemasukan benda kecil, dan patah tulang 1,1% (Kuschithawati; 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas sarang burung walet dalam proses penyembuhan luka mencit. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah true experiment dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design dengan jumlah sampel 15 ekor mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok. Analisis dalam penelitian ini adalah analisa bivariate dengan menggunakan uji one way anova. Hasil penelitian menunjukan lama waktu penyembuhan luka mencit yaitu pada hari ke 5 pada kelompok intervensi dengan krim ekstrak sarang burung walet 20% dengan nilai p value 0,001 (<0,05), kesimpulannya pemberian krim ekstrak sarang burung walet 20% lebih efektif dalam penyembuhan luka mencit dibandingkan dengan ekstrak sarang burung walet 10%. ","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125648371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Ikan Teri Jengki (Stolephorus indicus) Sebagai Bahan Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus","authors":"Tutur Mutmainnah Novitasari, Rohmi Rohmi, Nurul Inayati","doi":"10.32807/JAMBS.V6I1.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/JAMBS.V6I1.119","url":null,"abstract":"Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif yang memiliki bentuk bulat bergerombol menyerupai buah anggur (Staphylococcus) dan koloni keemasan (aureus). Manitol Salt Agar (MSA) adalah media pertumbuhan selektif dan diferensial untuk bakteri Gram Positif. Ikan teri jengki (Stolephorus indicus) kering memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan daging maka diharapkan ikan teri jengki (Stolephorus indicus) dapat dijadikan media alternatif untuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ikan teri jengki (Stolephorus indicus) sebagai bahan media alternatif untuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat True Eksperiment dengan menggunakan 5 replikasi dan 5 perlakuan yaitu media MSA sebagai kontrol dan bakteri Gram Negatif (Eschericia coli), media ikan teri jengki (Stolephorus indicus) dengan kosentrasi 2%, 3%, 4%, 5% dan 6%. Berdasarkan hasil uji laboratorium, bakteri Staphylococcus aureus dapat tumbuh pada semua konsentrasi. Namun, warna koloni paling baik terlihat pada konsentrasi 3% sampai 6%,dengan zona manitol fermentasi terluas dan warna koloni kuning keemasan paling pekat pada konsentrasi 6%.. Hasil ini membuktikan bahwa ikan teri jengki (Stolephorus indicus) dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132092691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Waktu Penyimpanan Antisera Terhadap Daya Aglutinasi Metode Slide","authors":"Raehun Raehun, Yunan Jiwintarum, Iswari Fauzi","doi":"10.32807/JAMBS.V6I1.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/JAMBS.V6I1.120","url":null,"abstract":"Latar belakang: Penyimpanan reagen harus sangat diperhatikan agar mendapatkan hasil yang akurat. Antisera golongan darah merupakan reagen untuk melakukan pemeriksaan golongan darah metode slide, sebagai reagen alternatif dapat digunakan serum manusia. Baik serum atau plasma harus segera dipisahkan dari sel-sel darah dan segera digunakan atau disimpan dalam jangka waktu tertentu agar kandungan antibodi dalam serum tetap dalam keadaan optimal saat digunakan. Penyimpanan pada suhu ruang (15-25°C) selama 4 jam praktis tidak mengubah metabolit, enzim-enzim dan elektrolit-elektrolit.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan antisera terhadap daya aglutinasi metode.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu (Quasi Eksperimental Design). Jumlah perlakuan sampel adalah 4 dengan replikasi sebanyak 6 kali sehingga menjadi 24 unit percobaan. Analisis data dilakukan secara deskriptif, data yang dikumpulkan berupa data grade daya aglutinasi metode slide dengan menggunakan antisera dari serum sebagai reagen.Hasil: Didapatkan hasil daya aglutinasi pada 0 hari, 2 hari dan 4 hari penyimpanan antisera adalah +4, penyimpanan antisera pada 6 hari menyebabkan terjadinya perubahan daya aglutinasi menjadi +3.Kesimpulan: Ada pengaruh waktu penyimpanan antisera terhadap daya aglutinasi metode slide pada hari keenam penyimpanan","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127443500","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Jamur Aspergillus fumigatus penyebab Aspergillosis di Pasar Cakranegara Kota Mataram dengan Media Pertumbuhan Potato Dextrose Agar (PDA)","authors":"Ni Luh Gita Gandi, Wayan Getas, M. Jannah","doi":"10.32807/JAMBS.V6I1.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.32807/JAMBS.V6I1.128","url":null,"abstract":"Aspergillosis merupakan penyakit opportunistik yang disebabkan oleh jamur Aspergillus fumigatus. Jamur ini tersebar secara kosmopolitan di seluruh dunia. Gejala penyakit aspergillosis ditandai dengan gangguan pernafasan, gangguan kulit, keracunan serta alergi. Penyakit ini dapat terjadi akibat masuknya spora jamur yang ada di udara melalui sistem inhalasi. Dimana jamur ini dapat ditemukan pada udara, makanan, sayuran, tanah, humus. Sehingga dapat dilakukan studi terhadap jamur Aspergillus fumigatus pada sumber-sumber ditemukannya jamur tersebut untuk pencegahan aspergillosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan menganalisis jamur Aspergillus fumigatus penyebab aspergillosis di Pasar Cakranegara Kota Mataram dengan Media Pertumbuhan Potato Dextrose Agar (PDA). Metode penelitian ini menggunakan Observasional deskriptif dengan teknik pengambilan sampel Non Random Purposive Sampling. Sampel penelitian berjumlah 15 sampel yang terdiri atas 3 jenis yaitu udara, sayuran dan makanan (jajanan pasar). Masing-masing sampel dipreparasi kemudian diisolasi dengan menggunakan media PDA dan diinkubasi selama 3x24 jam pada suhu 37ºC kemudian diidentifikasi dan dianalisis untuk ditemukan jamur Aspergillus fumigatus pada masing-masing sampel tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil dari 15 sampel yaitu 9 sampel positif (+) ditemukan Aspergillus fumigatus dan 6 sampel negatif (-) ditemukannya Aspergillus fumigatus. Rincian persentase pada masing-masing sampel yaitu pada sampel udara diperoleh 4 dari 5 sampel (80%) positif ditemukan Aspergillus fumigatus, pada sampel sayuran diperoleh 3 dari 5 sampel (60%) positif ditemukan Aspergillus fumigatus, dan pada sampel makanan diperoleh 2 dari 5 sampel (40%) positif ditemukan Aspergillus fumigatus. Persentase tertinggi ditemukan Aspergillus fumigatus terdapat pada sampel udara, yang merupakan kontak langsung penyebab aspergillosis. Dengan persentase total keseluruhan sampel yaitu ditemukan Aspergillus fumigatus sebanyak 60%.","PeriodicalId":346654,"journal":{"name":"Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130152596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}