{"title":"METODE PENAFSIRAN MUHAMMAD BIN ALI AL-BALANSI DALAM TAFSIR MUBHAMAT AL-QUR’AN","authors":"Hamzah Hamzah, N. Haris","doi":"10.59622/jiat.v1i2.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i2.45","url":null,"abstract":"Kajian ini berjudul “Metode penafsiran Muhammad bin Ali al-Balansi dalam Tafsir Mubhamat Al-Qur’an”, tema ini diangkat karena keresahan penulis terhadap perhatian salah satu ilmu Al-Qur’an, yaitu mubham yang seringkali agak kurang diperhatikan. Karena dengan ilmu mubham ini, penjelasan Al-Qur’an akan lebih jelas dengan Asbab al-Nuzulnya. Pemilihan Tafsir Mubhamat Al-Qur’an dikarenakan satu kitab tafsir ini yang spesifik membahas tentang kata-kata mubham yang ada dalam Al-Qur’an dan kitab ini tergolong langka dalam penelitian ilmiah, khususnya di bangku perkuliahan.Dalam kajian ini membahas tentang pengertian mubham, alasan-alasannya secara umum beserta contohnya, namun lebih khususnya dan spesifiknya adalah mengkaji metode yang digunakan oleh Muhammad bin Ali al-Balansi dalam menafsirkan Tafsir Mubhamat Al-Qur’an dengan menggunakan metode penelitian Deskriptif Analisis. Setelah dianalisa, Mubham dalam Al-Qur’an disebabkan tujuh alasan yang menjadikan rahasia kenapa subjek atau tokoh dalam Al-Qur’an tersebut disamarkan. Sedangkan metode yang digunakan Muhammad bin Ali al-Balansi dalam menafsirkan Tafsir Mubhamat Al-Qur’an adalah menggunakan metode Ijmali dan Muqaran, serta menggunakan pendekatan bi al-Ma’tsur dan bi al-Ra’yi sekaligus.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85589606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP INTERAKSI SOSIAL DALAM AL-QUR’AN","authors":"Hamzah Hamzah, Al Fajar","doi":"10.59622/jiat.v1i2.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i2.40","url":null,"abstract":"Konsep interaksi sosial yang terdapat di dalam al-Qur’an mempunyai banyak karakter dan macam-macamnya, setiap ayat yang berbicara tentang interaksi memiliki makna-makna yang bisa dibilang berbeda, namun jika diteliti dengan seksama itu semua adalah satu pemahaman. Seperti yang terdapat pada surah al-Mumtahanah ayat 8 bahwasannya interaksi sosial itu adalah proses timbal balik yang dilakukan oleh seluruh belahan manusia dengan tidak membeda-bedakan antara ras, suku, ideologi, negara bahkan agama. Dan Allah SWT tidak melarang atau bahkan menganjurkan untuk berinteraksi kepada siapapun. Dalam artian berintraksi kepada orang-orang yang tidak memerangi kalian. Dan Allah SWT juga menganjurkan untuk berbuat adil dengan mereka semuanya. Berbuat adil dalam masalah interaksi itu tidak ada batasannya, baik kepada sesama agama maupun lintas agama. Dengan syarat interaksi sosial yang terjalin itu tidak melanggar syari’at dan hukum-hukum Allah SWT.Interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat. Baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok, yang mana tidak saling membedakan atara satu dengan yang lain, baik dari aspek sosial, kasta, posisi, suku, ekonomi bahkan agama.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89339304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS AYAT-AYAT ANJURAN NIKAH DALAM TAFSIR AL JAMI LI AHKAM AL QUR’AN KARYA IMAM AL- QURTUBI","authors":"Muhammad Yusron Shidqi, Dede Apandi","doi":"10.59622/jiat.v1i2.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i2.15","url":null,"abstract":"Pernikahan merupakan sala satu fitrah kemanusiaan (‘garizah insaniyah) naluri kemanusiaan, karena itu islam menganjurkan menikah. Bila garizah tidak dipenuhi dengan jalan yang sah yaitu pernikahan, maka ia mencari jalan-jalan syetan yang banyak menjerumuskan ke lembah hitam. Islam telah menjadikan ikatan pernikahan yang sah berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntunan naluri manusia yang asasi serta sarana untuk membina keluarga yang islami.Skripsi ini ditunjukan untuk mengadakan kajian yang lebih mendalam terhadap makna yang terkandung di balik teks ayat al-Qur’an tentang anjuran menikah, sehingga dapat diketahui dengan jelas apakah suatu ayat al-Qur’an akan di maknai dengan tekstuala atau kontekstual. Adapun pembahasan ayat al-Qur’an tentang anjuran menikah ini secara rinci terumus pertanyaan berikut: Bagaimana pemahaman dan pemaknaan al- Qurtub> tentang ayat-ayat anjuran menikahSetelah dianalisa, metode yang digunakn Abu Abdilah Muhamad al-Qurtubi dalam menafsirkan ayat al-Qur’an beliau menggunakan metode Ijmali dan Muqaran, serta menggunakan pendekatan fiqih (bilmatsur) bi al-Ra’yi sekaligus.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76417215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODERASI DALAM AL-QUR’AN (Diskursus Kisah-Kisah 25 Rasul)","authors":"Sofiuddin Sofiuddin","doi":"10.59622/jiat.v1i2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i2.13","url":null,"abstract":"Jurnal ini berjudul \"MODERASI DALAM AL-QUR’AN (Diskursus Kisah-Kisah 25 Rasul)\". Penelitian ini dibatasi pada lingkup, tema dan objek. Pembatasan dari segi tema yaitu potret komprehensif tentang konsep moderat dalam al- Qur’an, sedangkan objek penelitiannya yaitu kisah-kisah 25 Rasul yang mencerminkan sikap moderat. Dalam upaya penelitan skripsi ini, penulis ingin memberikan paparan data tentang kisah- kisah 25 Rasul yang dalam hidupnya mereka semua telah mengajarkan kepada seluruh umat di dunia berprilaku baik, mempunyai sikap teladan dan berfikir secara matang sebelum melakukan sesuatu dengan mengusung semangat moderasi.Peran penting penelitian ini untuk memberikan kontribusi pengetahuan tentang sikap-sikap moderat yang berdasarkan keteladanan 25 Rasul, disamping untuk mengisi ruang kosong yang belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu (yakni para peneliti secara intens yang ingin mengembangkan wacana Islam moderat yang bisa ditransmisikan pada seluruh elemen masyarakat). Dengan demikian penulis memilih judul “MODERASI DALAM AL-QUR’AN (Diskursus Kisah-Kisah 25 Rasul)” yang menurut penulis kiranya penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan berfikir masyarakat secara luas.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72595719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP TOLERANSI PERSPEKTIF PARA PAKAR DAN MUFASIR","authors":"Subur Wijaya","doi":"10.59622/jiat.v1i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i2.14","url":null,"abstract":"Toleransi merupakan hal yang sangat urgen dalam kehidupan yang majemuk seperti negara Indonesia. Keadaan ini membuat negara yang kaya akan keragaman ini yang mungkin tidak ditemukan di Negara lain, namun keadaan yang seperti ini juga rentan terhadap permusuhan dan perpecahan antar golongan. Dari sini pendapat mufassir menjadi penting melihat mayoritas masyarakat Indonesia adalah umat Muslim yang berpegang teguh pada ajaran al-Qur'an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan al-Qurtubi terhadap penafsirannya tentang toleransi. Hasil dari penilitian ini adalah konsep toleransi menurut al Qurtubi diantaranya: pertama, Pengakuan terhadap adanya keberagaman yang Allah SWT tetapkan, kedua, Tidak ada pemaksaan untuk memeluk agama, ketiga, menerapkan keadilan baik untuk Muslim maupun non-Muslim, keempat, mengutamakan perdamaian, kelima, meneguhkan persatuan, keenam, larangan merusak dan mencela simbol keagamaan orang lain.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78988014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsep Pendidikan Karakter Perspektif Tafsir al-Marâghî (Analisis Surat Luqmân [31]: 12-19)","authors":"A. Fatah","doi":"10.59622/jiat.v1i1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i1.3","url":null,"abstract":"Pelaksanaannya pendidikan karakter di Indonesia masih dibilang jauh dari harapanatau dapat dikatakan gagal. Hal itu disebabkan pendidikan karakter yang dilakukan di negaraini masih sebatas transfer ilmu saja. Oleh karena itu, pendidikan karakter sudah sangatmendesak untuk dilakukan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan manusia yang berakhlakmulia dalam orientasi sains dan teknologi serta dijiwai oleh iman dan takwa kepada AllahSWT. Sebagai umat Islam, tentunya kita tidak menafikan adanya al-Qur`an sebagai sumberutama ajaran agama. Di dalam al-Qur`an ada kisah seorang tokoh bernama Luqmân Hakîmyang terkenal dengan sebutan ahli ẖikmah. diyakini Luqmân adalah seorang teladan yangsangat baik bagi anaknya. Sebab, dia mempunyai karakter baik yang siap diajarkan kepadaanaknya. Untuk menggali beberapa nasehat itu, maka penelitian akan dilakukan terhadapsalah satu tafsir karya salah satu ulama kontemporer, yaitu Tafsir al-Marâghî.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85654320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMAN DAN AMAL PERSPEKTIF MURJI ’AH DAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH","authors":"Ahmad Luthfi Zainuddin","doi":"10.59622/jiat.v1i1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i1.1","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas permasalahan iman dan amal yang memiliki banyak perbedaan sehingga menjadi perdebatan dikalangan mazhab-mazhab teologi seperti Murji’ah dan Ahlussunnah. Konsep iman menurut Murji’ah diantaranya iman merupakan entitas tunggal yang terdiri atas dua unsur yaitu tasdi>q bi al-qalb dan iqra >r bi al-lisa>n kemudian mengeluarkan amal darinya, sedangkan Ahlusunnah menyertakan amal kedalam konsep keimanannya. Keberadaan dua golongan ini dilatarbelakangi oleh konflik politik kekuasaan yang kemudian berhaluan masuk ke ranah mazhab teologi, Murji’ah timbul dari konflik Khawarij dan Syi’ah sedangkan Ahlussunnah dari ketidakpuasan terhadap ajaran Mu’tazilah yang cenderung mendewakan akal dalam memutuskan persoalan-persoalan akidah dan mengesampingkan keberadaan nash-nash Alquran dan hadits. Tujuan penelitian ini adalah menelaah kembali asas-asas keimanan beserta korelasinya diantara dua aliran besar yaitu Murji’ah dan Ahlussunnah.Penelitian ini menggunakan metode library research atau penelitian kepustakaan. Adapun sumber-sumber data yang digunakan adalah data-data primer dan sekunder baik dari jurnal ilmiah maupun artikel yang terkait dengan pembahasan sejarah diatas. Data akan dianalisa dengan beberapa metode pengumpulan data baik metode maudhu>’i secara lafzi dan lughowi dalam mengumpulkan data-data yang sesuai, serta menggunakan metode deskriptif-analisis, dan historis, kemudian dikomparasikan dengan teksteks atau nash yang memungkinkan kesamaan penafsiran. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa iman menurut Murji’ah adalah suatu bentuk utuh yang tidak dapat dibagi, semua orang yang beriman tetap akan sempurna imannya sebagaimana imannya para sahabat dan nabi yang mana ia tidak akan pernah berkurang maupun bertambah karena perbuatan dosa atau amal kebaikan. Dan itulah doktrin Murji’ah yang mengeluarkan amal dari iman dan menangguhkan segala sesuatunya kepada Allah Swt. Ahlussunnah memandang iman dan amal sebagai asas penting yang mengikat satu sama lain, seorang mukmin yang berbuat dosa akan dikenai status fasiq dan imannya akan berkurang sebab perbuatan dosa tersebut","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78973577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP JIHAD PERSPEKTIF SYEKH ‘ABDUL RAUF AS- SINGKILI (Kajian Analisis Tafsir Turjuman al-Mustafid)","authors":"Abdul Kodri Komairi","doi":"10.59622/jiat.v1i1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i1.2","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul ”Konsep Jihad Perspektif Syekh ‘Abdul RaufAs-Singkili (Kajian Analisis Tafsir Turjuma>n Al-Mustafi>d)”, tema inidiangkat karena keresahan penulis terhadap fenomena konsepsi jihad yangterjadi pada masa ini, khususnya di Indonesia. Pemilihan tokoh kepada AbdulRauf As-Singkili karena beliau adalah mufassir pertama di Indonesia,sehingga penulis ingin mengetahui tentang bagaimanakah konsep jihadmenurut ‘Abdul Rauf As-Singkili di dalam Tafsirnya Turjuma>n al-Mustafi>d?Penelitian ini membahas beberapa ayat-ayat jihad (13 ayat jihad) yangmemiliki peran vital terhadap kesalahfahaman makna bagi mereka pelakuteror dengan mengatsnamakan jihad. Pembatasan masalah terhadap 13 ayatjihad dikarenakan banyak sekali ayat-ayat jihad di dalam al-Qur’an.Setelah ditelusuri secara mendalam dan dianalisis secara detail, AsSingkili cenderung lebih memaknai jihad dari satu sudut pandang yaknidengan perang secara khusus (perang dengan senjata), kendati demikianterdapat juga pemaknaan jihad secara global. Dan hal yang demikian akanmembuahkan sebuah hasil yang akan mendorong pembaca tafsir Turjuma>n alMustafi>d untuk bersikap hati-hati dalam memaknai ataupun menafsirkan alQur’an agar tidak terjerumus ke dalam kesalahan yang fatal.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82357727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENAFSIRAN IBNU KATS|IR DAN AL-ZAMAKHSYARI< TENTANG KEWAFATAN DAN KEBANGKITAN NABI I","authors":"Muhamamad Fadhil","doi":"10.59622/jiat.v1i1.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i1.7","url":null,"abstract":"Kisah nabi I<sa As yang tergolong lengkap dalam al-Qur’an. Terlebih perihalkedatangannya ke dunia pada akhir zaman. Sebagian berpendapat bahwa kematian pada nabi I<sa As adalah kematian pada umumnya, sebagian lain berpendapat bahwa jasad dan ruhnya di angkat oleh Allah SWT. Begitu pula perihal kedatanngannya nanti menjelang akhir zaman, sebagian berpendapat akan muncul sebagai pertanda akan terjadinya kiamat, namun sebagian yang lainnya menyatakan bahwa bukan merupakan kepastian bahwa dia akan muncul kembali. Penilitian ini juga melihat berbagai pandangan terkait dua hal tersebut dengan argumennya masing-masing. Adapun yang menjadi sumber primer dalam penilitian ini adalah kitab Tafsir al-Qur’an al-Az}im dan al-Kassyaf Denganmetode analisis data deskriptif-analisis dengan pendekatan historis.Melalui metode tersebut untuk menjawab permasalahan terkait tentangkewafatan dan kedatangannya pada akhir zaman nanti, dan adapun hasil daripenilitian ini adalah diantaranya adalah Ibnu Kasir dan al-Zamakhsyari> memaknai kata tawaffa dengan konteks kewafatan dalam tidur. Dengan artian bahwa belum di wafatkan seperti halnya manusia pada umumnya, melainkan di tangguhkan hingga nanti pada akhir zaman di turunkan kembali, Kemudian nanti di wafatkan di bumi.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79184366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMIMPIN PEREMPUAN PERSPEKTIF BUYA HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR","authors":"Ahmad Syawqibik","doi":"10.59622/jiat.v1i1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.59622/jiat.v1i1.10","url":null,"abstract":"Skripsi ini ditulis bertujuan untuk mengetahui tentang legalitas pemimpinperempuan dalam tafsir al-Azhar karya Hamka. Hal ini sangat penting karena banyak dari kaum perempuan yang meginginkan jabatan pemimpin yang diemban laki-laki. Penelitian ini berbeda dengan penilitian yang dilakukan oleh Rohmat Sraiffudin (Tahun 2017) yang mengerucutkan pembahasannya pada status keislaman seorang pemimpin itu sendiri. Penelitian ini sama dengan penelitian Fitriyani (Tahun 2014) dalam pengangkatan temanya, yaitu Kepemimpinan perempuan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menjadikan Tafsir Al-Azhar sebagai sumber data premier. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode dokumentasi. Untuk mencapai suatu kesimpulan yang konkrit maka penulis menggunakan metode deskriptif-analisis, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang ada kaitannya dengan permasalahan dan memeriksa secara konseptual makna yang terkandung dalam istilah-istilah yang digunakan untuk mendapatkan kejelasan makna yang sebenarnya. Berdasarkan metode tersebut, penulis memperoleh suatu kesimpulan bahwa Hamka mengatakan seluruh manusia baik laki-laki ataupun perempuan diciptakan dari satu diri yang sama, sama-sama diturunkan ke bumi sebagaimana Adam dan Hawa, dan sama-sama mendapat tugas. Akan tetapi meskipun keduanya memikul tugas tidaklah sama masing-masing dari tugas mereka itu. Salah satunya adalah tugas memimpin yang merupakan tugas seorang laki-laki, bukanlah tugas seorang perempuan.","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72866755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}