Jurnal Filsafat Indonesia最新文献

筛选
英文 中文
Tradisi Semedi di Makam Raja-Raja Masjid Gedhe Mataram Kotagede Yogyakarta Tinjauan Filsafat : Ontologi
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.56289
Yulita Jumada Barqah, A. Fauzi
{"title":"Tradisi Semedi di Makam Raja-Raja Masjid Gedhe Mataram Kotagede Yogyakarta Tinjauan Filsafat : Ontologi","authors":"Yulita Jumada Barqah, A. Fauzi","doi":"10.23887/jfi.v6i2.56289","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.56289","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tradisi masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta, terkait kegiatan semedi di depan makam raja-raja mataram islam untuk mendapatkan wasilah atau berkat. Tradisi ini dilihat dari aspek ritualistik yang dikorelasikan dengan filsafat ontologi. Dasar teori yang digunakan adalah teori filsafat ontologi dan teori mistik. Dalam teori ini, ontologi lebih melihat semedi dalam kacamata metafisika dan mistik sendiri dilihat dari aspek kebatinan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggabungkan metode etnografi yaitu peneliti melakukan studi lapangan terkait sebuah budaya dengan analisis observasi dan wawancara. Informan dari penelitian ini adalah abdi dalem penjaga makam dan penziarah yang melakukan ritual semedi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan manusia mencari sebuah realitas kebenaran yang menurut keyakinannya ada meski dalam kenyataannya dianggap abstrak atau non empiris tetap bisa diterima oleh akal rasional manusia dan representatif dari kajian teori mistik dapat menjawab sebuah tradisi di suatu kelompok masyarakat yang mampu menafsirkan suatu pengalaman spiritual dengan ilmu kebatinan. Simpulan dari artikel ini filsafat ilmu ontologi bisa menjadi jembatan untuk menjelaskan sebuah realitas yang terjadi di masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta terkait tradisi budaya non empiris dalam kacamata dimensi ritualistik dan metafisika. \u0000Kata Kunci: Semedi., Mistik., Ontologi., Metafisika","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"446 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124273111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Dilema Moral Teknik “Three-Parents-Baby” Pada Mitochondrial Replacement Therapy “三亲婴儿”帕达线粒体替代疗法
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.53689
Asyti Febliza
{"title":"Dilema Moral Teknik “Three-Parents-Baby” Pada Mitochondrial Replacement Therapy","authors":"Asyti Febliza","doi":"10.23887/jfi.v6i2.53689","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.53689","url":null,"abstract":"Penyakit mitokondria merupakan salah satu penyakit maternal yang belum dapat disembuhkan. Salah satu cara untuk mencegah diturunkannya penyakit mitokondria yaitu melalui terapi pengganti mitokondria (Mitochondrial Replacement Therapy). Artikel ini bertujuan untuk membahas teknik Mitochondrial Replacement Therapy (MRT) dari aspek moral melalui kajian teoritis dari berbagai referensi yang sesuai. Secara ontologi, penyakit mitokondria merupakan fenomena unobservable yang menyebabkan sekitar 50 bayi dilahirkan menderita penyakit yang parah setiap tahun dan banyak yang meninggal sebelum usia lima tahun di beberapa negara. Secara epistemologi, teknik MRT terjadi secara evolusi yang dikembangkan dari hasil kajian fertilisasi in vitro. Secara aksiologi berkaitan dengan penerapan teknik MRT yang menimbulkan berbagai kontroversial di masyarakat. Dalam menghindari terjadinya dehumanisasi terhadap penerapan teknik MRT, maka teknik MRT terikat oleh nilai (value-bound) yang diatur melalui berbagai kebijakaan pemerintah. Selanjutnya, dipandang dari etika teknik MRT dapat dipandang dari paham deontologi dan paham teleologi. Paham deontologi dalam teknik MRT memberikan rekomendasi cara yang baik dalam melaksanakan MRT melalui aturan kebijakan pemerintah. Sedangkan paham teleologi mengarahkan teknik MRT hanya boleh diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk mencegah penularan penyakit mitokondria yang parah.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"15 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120912757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Proposisi, Logika dalam Berpikir Sebagai Dasar Penalaran Ilmiah dalam Menghasilkan Pengetahuan Baru 命题,逻辑思维是产生新知识的科学推理的基础
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.56233
Nada Shofa Lubis, Fenti Farleni, Dase Erwin Juansah, L. Nulhakim
{"title":"Proposisi, Logika dalam Berpikir Sebagai Dasar Penalaran Ilmiah dalam Menghasilkan Pengetahuan Baru","authors":"Nada Shofa Lubis, Fenti Farleni, Dase Erwin Juansah, L. Nulhakim","doi":"10.23887/jfi.v6i2.56233","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.56233","url":null,"abstract":"Saat ini, pemahaman dan pengetahuan tentang proposisi, logika, dan penalaran ilmiah menjadi semakin penting bagi semua anggota masyarakat yang secara teratur membutuhkan konfirmasi fakta, bukan hanya untuk akademisi dalam disiplin filsafat saja. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang logika berfikir sebagai dasar penalaran ilmiah dalam menghasilkan pengetahuan baru berdasarkan proposisi. Penelitan ini berupakan jenis penelian kualitatif deskriptif berbasis kepustakaan dengan menggunakan berbagai sumber berupa buku, artikel jurnal, proseding, dan sumber lainnya yang mendukung analisis dan pembahasan tema pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proposisi diperlukan untuk bernalar dan membuktikan sesuatu, tetapi proposisi adalah hasil dari beberapa pemahaman. Pertumbuhan pengetahuan dan evaluasi pengetahuan tertentu keduanya sangat bergantung pada logika. Logika berfungsi sebagai dasar penalaran ilmiah berupa pemikiran yang jelas, tepat, dan sehat. Karena peran logika adalah menemukan, menciptakan, dan menerapkan temuan yang ditegakkan. Pemikiran yang valid harus mengikuti norma-norma yang berlaku, dan logika adalah ilmu yang menawarkan pedoman ini. Hal ini disebabkan oleh persyaratan bukti kebenaran yang terintegrasi dalam penalaran ilmiah. antara kebenaran akal dan kenyataan, atau antara deduktif dan induktif, keduanya menggunakan hipotesis sebagai penghubung di antara mereka. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Jadi penalaran merupakan salah satu atau proses dalam berpikir yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik sebuah kesimpulan untuk mendapatkan pengetahuan baru.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124034122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme 从人文教育哲学的角度来看,自由学习和独立的校园
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.56092
Atika Cahya Fajriyati Nahdiyah, Sigit Prasetyo, Nidya Ferry Wulandari, Ach Chairy
{"title":"Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme","authors":"Atika Cahya Fajriyati Nahdiyah, Sigit Prasetyo, Nidya Ferry Wulandari, Ach Chairy","doi":"10.23887/jfi.v6i2.56092","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.56092","url":null,"abstract":"Fokus utama artikel ini adalah mengkaji Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) dari sudut pandang filosofi pendidikan humanisme. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang berupa studi kepustakaan (library research). Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM)merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa memperoleh berbagai ilmu untuk memasuki dunia kerja. Kampus terlepas dari kebijakan belajar mandiri sesuai Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dari perspektif humanistik, merdeka belajar menawarkan mahasiswa kesempatan untuk belajar secara otonomi atau mandiri dan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Mahasiswa berhak mengikuti ekstrakurikuler di kampus dan berbagai kegiatan di luar universitas, seperti pertukaran mahasiswa, magang/pengalaman kerja, pendampingan mengajar di unit studi, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi/proyek mandiri dan pembangunan desa /Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT). Keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran (experiential learning) sebagai bekal hidup dan kehidupan di masa depan. Untuk mewujudkan pengalaman belajar tersebut, perguruan tinggi harus menjalin kerjasama dengan dunia usaha/industri dan pemerintah. Kerjasama didasarkan pada peningkatan keterampilan profesional civitas akademika. Kerangka ini mempengaruhi struktur kurikulum dalam mendefinisikan hasil belajar dan menempatkan kuliah di luar perguruan tinggi. Kualitas belajar dan pembelajaran yang bermakna dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran humanistik, yaitu. belajar (learning), belajar mandiri, motivasi diri dan pendidikan afektif. Dengan demikian, MBKM merupakan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat mengembangkan hard skill dan soft skill, mempersiapkan peserta didik agar lebih siap dan memenuhi kebutuhan zaman, mempersiapkan lulusan menjadi pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan kepribadian dapat dicapai secara optimal di masa yang akan datang.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116938311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Fenomena Kaunan dalam Masyarakat Toraja Dari Perspektif Emmanuel Levinas 从Emmanuel Levinas的角度来看,托拉雅社会的等级现象
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.53594
Dody Grace Febryanto Rongrean, Pius Pandor
{"title":"Fenomena Kaunan dalam Masyarakat Toraja Dari Perspektif Emmanuel Levinas","authors":"Dody Grace Febryanto Rongrean, Pius Pandor","doi":"10.23887/jfi.v6i2.53594","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.53594","url":null,"abstract":"Fokus studi ini ialah ingin melihat dan mengungkapkan bagaimana relasi kaunan dalam masyarakat Toraja. Penulis hendak melihat mengapa kaunan dipandang begitu rendah dalam masyarakat yang pada dasarnya mereka adalah manusia yang berpikir dan berperasaan. serta penulis juga hendak melihat bagaimana relasi yang terbangun dalam keadaan mereka yang terpandang hina tersebut. apakah kaunan tidak memiliki keunikan? Bukankah mereka juga adalah ciptaaan yang unik? Fenomena apa yang membuat mereka terpandang begitu rendah? Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yaitu dengan membiarkan subjek menghadirkan dirinya seadanya tanpa adanya gagasan yang membatasi. Data diperoleh dengan membaca literatur yang terkait dan wawancara mendalam (depth intrview).  Dengan menggunakan perspektif Emmanuel Levinas akan dilihat bagaimana relasionalitas kaunan. Sebagai temuan dalam tulisan ini ialah bahwa relasi kaunan ialah relasi tanggung jawab dengan konsep keluarga sebagai tanggung jawab atas kehadiran yang lain. Sejalan dengan yang Levinas sampaikan bahwa, kita mesti bertanggung jawab atas kehadiran yang lain (the other). Kaunan dipandang rendah karena ide universal. Di dalam perjumpaan antara kaunan dan To sugi’, relasi yang terbangun ialah relasi asimetris.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116288920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA: TINJAUAN FILOSOFIS DARI PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN BARAT DAN TIMUR SERTA REALITASNYA 独立的大学学习:西方和东方教育哲学观点及其现实的哲学概述
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.57668
Kardiyem, Siti Mukoyimah, Mansyur Arsyad
{"title":"MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA: TINJAUAN FILOSOFIS DARI PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN BARAT DAN TIMUR SERTA REALITASNYA","authors":"Kardiyem, Siti Mukoyimah, Mansyur Arsyad","doi":"10.23887/jfi.v6i2.57668","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.57668","url":null,"abstract":"Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) menjadi paradigma baru pendidikan Indonesia. MBKM bertujuan mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan, hard skills dan soft skills dalam dunia kerja. MBKM dirumuskan berdasarkan landasan filsafat pendidikan barat dan timur. Penelitian ini mencoba mendialogkan harapan baik, tujuan dari masing-masing aliran filsafat (das sollen) yang dikorelasikan dengan realitas dan kesenjangan penerapan MBKM (das sein) agar memperoleh gambaran yang holistik. Metode penelitian ini menggunakan studi penelitian kepustakaan dengan  pendekatan hermeneutika filosofis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa filosofis MBKM memiliki relevansi dengan landasan pendidikan humanisme, konstruktivisme dan progresivisme. Merdeka Belajar juga sudah digagas oleh KH Dewantara dan beberapa tokoh pendiri bangsa lainnya secara tersirat dan tersurat. Program Mahasiswa Magang Bersertfikat dan Kampus Mengajar merupakan kegiatan MBKM yang memfasilitasi mahasiswa mengembangkan kompetensi mengajar di luar kelas. Kebijakan mbkm secara filosofis memberikan manfaat untuk peningkatan mutu kampus. Mutu kampus dapat diakselerasi melalui penambahan sarana dan prasarana, tenaga pendidik yang berkualitas, dan kurikulum yang mendukung, mengingat masih terdapat kendala dalam implementasinya. \u0000Kata Kunci: MBKM; Filsafat Pendidikan; Realitas","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129735414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STUDI KOMPARATIF EKSISTENSI MANUSIA DALAM PANDANGAN J.P SARTRE DAN S.H NASHR 在J.P . SARTRE和S.H . NASHR的观点下,对人类存在的比较研究
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.56528
Mukhammad Lutfi
{"title":"STUDI KOMPARATIF EKSISTENSI MANUSIA DALAM PANDANGAN J.P SARTRE DAN S.H NASHR","authors":"Mukhammad Lutfi","doi":"10.23887/jfi.v6i2.56528","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.56528","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji eksistensi manusia dalam pandangan J.P Sartre dan S.H Nashr. Penelitian inimenggunakan pendekatan hermeneutika dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan untuk memaparkan bagaimana eksistensi manusia pandangan Barat dan Islam yang dalam hal ini difokuskan pada pemikiran Sartre dan Nashr. Jenis penelitian ini adalah library research. Hasilnya ditemukan ada titik temu sekaligus titik pisah dalam pemikiran keduanya. Titik pisah yang sangat mencolok terutama terilihat bagaimana keduanya melihat faktor lain di luar diri manusia, bisa jadi itu makhluk lain, manusia lain atau bahkan Tuhan. Dilihat dari sisi manusia sebagai objek Sartre berpendapat bahwa manusia yang tidak memiliki kesadaran akan nasibnya maka manusia itu tergolong ’etre-en-soi, sementara Nashr melihatnya sebagai fitrah bagi manusia, karena Tuhan telah menentukan nasib manusia sebelumnya. Dari sisi subjek, Nashr berpendapat manusia memang memiliki kekuasaan atas dirinya (khalīfah) sebagai subjek namun realitas itu merupakan amanat yang diberikan Tuhan kepada manusia, sementara Sartre mengartikan kekuasaan atau kebebasan itu sebagai sesuatu yang mutlak (’etre-pour-soi). Meski faktisitas menjerat, dan menghantui manusia Sartre menganggapnya sebagai materi kosong belaka. Nashr mengatakan manusia aktif sebagai khalīfah dan pasif menjadi hamba. Berkenaan dengan fungsi khalīfah, manusia harus mengaktifkan potensinya sebagai manusia universal dan manusia yang utuh.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127756617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
REALITAS KEJAHATAN DAN EKSITENSI TUHAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PROSES WHITEHEAD 从怀特黑德过程的哲学角度来看,邪恶和上帝存在的现实
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.51887
Siti Mustaghfiroh
{"title":"REALITAS KEJAHATAN DAN EKSITENSI TUHAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PROSES WHITEHEAD","authors":"Siti Mustaghfiroh","doi":"10.23887/jfi.v6i2.51887","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.51887","url":null,"abstract":"  \u0000                                                                                                      ABSTRAK \u0000                Segala sesuatu yang dikategorikan sebagai kejahatan sudah ada sejak sejarah awal manusia ada di muka bumi. Pada umumnya tindakan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan selalu dilihat atau dipahami dari sudut pandang ilmu khusus terutama dari sudut pandang ilmu hukum, ilmu psikologi dan ilmu sosial. Tindakan kejahatan jarang dipahami dari sudut pandang ilmu filsafat. Pada umumnya analisis ilmiah-akademis tentang kejahatan selalu terkait dengan ilmu-ilmu khusus. \u0000               Dalam penelitian ini akan memahami masalah kejahatan dan eksistensi Tuhan dari sudut pandang ilmu filsatat. Dengan menggunakan pemikirian filsafat proses Whitehead, penelitian ini mencoba menguraikan dan mendamaikan masalah kejahatan dan eksistensi tuhan secara komprehensif. Bagi teisme proses, Tuhan  bukanlah pengada absolut bagi seluruh entitas aktual, termasuk apa yang dikategorikan sebagai kejahatan, tetapi Tuhan dalam gradasinya sendiri bertindak sebagai penyokong keseluruhan keteraturan alam, juga menyediakan sumber-sumber baru bagi keteraturan itu. Kejahatan dalam hal ini dianggap sebagai suatu proses tersendiri. Adanya kejahatan di dunia ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang menggugurkan eksistensi Tuhan. \u0000Kata kunci: kejahatan, Eksistensi Tuhan, Filsafat Proses \u0000  \u0000 ","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125352218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kajian Aksiologi Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.42373
Lutfi
{"title":"Kajian Aksiologi Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid","authors":"Lutfi","doi":"10.23887/jfi.v6i2.42373","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.42373","url":null,"abstract":"Aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan yang didapat, dan bagaimana cara mempergunakannya secara baik. salah satunya pengaplikasian teknolgi, pengaplikasian teknologi dalam kegiatan belajaran mengajar, khususnya di masa pandemik menjadi pembelajaran daring, berdampak pada penurunan minat belajar pada siswa. Penelitian ini berisi tentang kajian aksiologi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang sangat sensitif dalam pembelajaran.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kajian pustaka (literarur reseach) dari berbagai sumber yang bisa di dapat sebagai referensi mendalam. Referensi yang dignakan elalui penelitian studi lietratur digunakan sebagai alat utama pengkajian dilapangan.Keterbatasan interaksi antara pengajar dan peserta didik di masa pandemik menjadi sebuah persoalan lumrah dimata masyarakat. Nilai-nilai aksiologi jika dipegang teguh oleh peserta didik dan pengara makan akan mendapatkan nilai yang maksimal dalam proses pembelajaran, nilai kreatifitas dan inovasi menjadi sebuah kunci utama dalam pembelajaran secara daring","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130255820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Productive Intolerance and Utilitariansm 生产不宽容与功利主义
Jurnal Filsafat Indonesia Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.23887/jfi.v6i2.55041
Muhammad Rizkita, Kirwan, Muhammad Fatkhan, Niko Sulpriyono
{"title":"Productive Intolerance and Utilitariansm","authors":"Muhammad Rizkita, Kirwan, Muhammad Fatkhan, Niko Sulpriyono","doi":"10.23887/jfi.v6i2.55041","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.55041","url":null,"abstract":"In its classical understanding, tolerance means restraining oneself and accepting differences even when one may have opposing views. Tolerance is reciprocal and is the essence of liberal democracy. In practice, however, tolerance has limitations, specifically the idea that it is impossible to extend tolerance to individuals who exhibit intolerance. This condition leads to the consequence that there is no way to determine the limits of tolerance, and any attempt to do so would be considered an arbitrary act of intolerance. To address this problem, the concept of productive intolerance is proposed. Through this concept, intolerant actions can be justified based on their consequences. Intolerant actions can be carried out as a form of punishment against specific parties that disrupt the fulfillment of citizens' rights. In order for such actions to be productive, the punishment must be proportionate and serve the utility function for the public, promoting happiness and avoiding pain. The concept of productive intolerance finds its roots in the moral theory of utilitarianism. The argument is that productive intolerance can be highly beneficial in understanding and justifying the repressive actions of the Indonesian government towards radical Islamic groups such as the Front Pembela Islam (FPI).","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124567370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信