Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia最新文献

筛选
英文 中文
Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry pada Anak Usia 5-11 Tahun di Cisarua Kabupaten Bandung Barat 母亲在万隆西部Cisarua Kabupaten 5-11岁时对竞争兄弟姐妹的了解
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/JPKI.V4I2.13708
Septian Andriyani, Dadang Darmawan
{"title":"Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry pada Anak Usia 5-11 Tahun di Cisarua Kabupaten Bandung Barat","authors":"Septian Andriyani, Dadang Darmawan","doi":"10.17509/JPKI.V4I2.13708","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I2.13708","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sibling rivalry merupakan persaingan antar saudara untuk memperebutkan perhatian dan kasih sayang orang tua dimana persaingan tersebut terjadi setelah kehadiran adik baru. Permasalahan yang terjadi dalam sibling rivalry adalah kurangnya waktu dan perhatian yang dimiliki oleh suatu keluarga. Angka kekerasan pada anak yang dilakukan oleh saudara kandungnya sendiri yaitu sebesar 26,2%.Pengetahuan ibu tentang sibling rivalry merupakan hal yang sangat penting karena jika tidak ditangani dengan baik anak-anak akan terus bersaing dan saling mendengki dan bisa berkelanjutan sepanjang hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang sibling rivalry pada anak. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 5-11 tahun yang memiliki adik dengan jarak yang berdekatan dengan jumlah 55 orang dan besar sampel 48 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada referensi yang sesuai. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang sibling rivalry hampir setengahnya dari responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 18 orang (37,5%). Hampir setengahnya dari responden memiliki latar belakang pendidikan SD yaitu sebanyak 23 orang (47,9%), dan sebagian besar berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 35 orang (72,9%). Saran bagi puskesmas yang diharapakan dapat memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang sibling rivalry pada anak secara rutin dan berkesinambungan.  ABSTRACT Sibling rivalry is a competition for the attention and affection of parents where such competition occurred after the arrival of the new baby. The problems that occurred in the sibling rivalry is the lack of time and attention that is owned by a family. Child abuse committed by his own brother in the amount of 26.2 %. To the knowledge of mothers about sibling rivalry is very important because if it is not handled well the children will continue to compete and jealous of one another and can be continuous throughout life the child. This research aims to describe mother’s knowledge of sibling rivalry in children. The research design used is descriptive quantitative. The population in this research are all mothers have a children aged 5-11 years who has a younger brother with closely spaced and the total is 55 people and the samples of this research is 48 people by using purposive sampling technique. Data was collected by using a questionnaire designed by the researchers with reference to the appropriate reference. The result showed that the level of knowledge of mothers about sibling rivalry almost half of the respondents have sufficient knowledge as many as 18 people (37.5 %). Almost half of the respondents have a background in elementary education as many as 23 people (47.9 %), and mostly aged 20-35 years as many as 35 people (72.9 %). Adv","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":"70 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67399428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dalam Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru 康固法治疗中的知行关系
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/JPKI.V4I2.13658
Linda Amalia, E. Herawati
{"title":"Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dalam Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru","authors":"Linda Amalia, E. Herawati","doi":"10.17509/JPKI.V4I2.13658","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I2.13658","url":null,"abstract":"ABSTRAKPada dasarnya setiap ibu hamil menghendaki agar anak yang dilahirkannya mempunyai berat badan lahir cukup sebab bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) selain memerlukan perawatan yang lebih rumit dan intensif juga meningkatkan kesakitan dan kematian bayi.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan sikap Ibu  Bayi BBLR dengan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru di Ruang Perinatologi RSUD Cianjur Tahun 2014. Perawatan metode kanguru adalah perawatan bayi baru lahir dengan meletakkan di dada ibu (kontak kulit dengan bayi) sehingga suhu bayi tetap hangat. Perawatan metode kanguru ini sangat menguntungkan terutama untuk bayi berat badan lahir rendah (Depkes RI, 2008).Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLR di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur pada bulan Desember sampai dengan Februari yaitu sebanyak 296 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 ibu. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling.Analisa data yang digunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian menunjukan bahwa kurang dari setengahnya berpengetahuan baik, lebih dari setengahnya bersikap mendukung dan lebih dari setengahnya mau melakukan  perawatan metode kanguru. Dari hasil uji Chi Square terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru. Sehingga Diharapkan pada tenaga kesehatan khususnya bidan dan perawat perinatologi untuk terus memberikan informasi yang berguna bagi ibu tentang perawatan pada bayi berat badan lahir rendah seperti pelaksanaan perawatan metode kanguru.ABSTRACTBasically every expectant mother wants a son was born to her birth weight has enough for babies with low birth weight in addition to requiring more complex care and intensive also increase pain and mortality.The purpose of this research is to know the relation of knowledge and attitude of mother of a baby who had low birth weight infant with implementation of kangaroo mother care in perinatologi RSUD Cianjur 2014. Kangaroo mother care is treatment of newborn with putting on chest of mother (skin contact with baby) so the baby’s temperature keep warm. Kangaroo mother care is very beneficial, especially for low birth weight infants ( Depkes RI, 2008 ).This research uses descriptive method of correlation, the population of the entire mother who gives birth to a baby of low birth weight in the RSUD Cianjur on the Desember to march as many as 296 people. The sample used as many as 75 mother. The sampling technique in this study is the purposive sampling. Data analysis univariate and bivariat use by using the chi square test.Results of the study showed that less than half of knowledgeable good, more than half of them being supportive and more than half of them want to do kangaroo care method. From the test results, there is a relationship between the square of knowledge and attitude of mothe","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44112825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Pola Asuh Orang Tua yang Menitipkan Anak Prasekolah di Daycare Kota Bandung 万隆市日托中心幼儿园的老人住房模式
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-09-04 DOI: 10.17509/JPKI.V4I1.12344
Adilla Shabarina, Henny Suzana Mediani, W. Mardiah
{"title":"Pola Asuh Orang Tua yang Menitipkan Anak Prasekolah di Daycare Kota Bandung","authors":"Adilla Shabarina, Henny Suzana Mediani, W. Mardiah","doi":"10.17509/JPKI.V4I1.12344","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I1.12344","url":null,"abstract":" ABSTRAK Latar belakang : Orang tua sebagai pendidik utama pada anak  harus memberikan pola asuh yang terbaik untuk menunjang proses perkembangan anak. Fenomena yang terjadi saat ini adalah adanya kesenjangan dalam pola asuh yang diberikan oleh orang tua pada anaknya yang dititipkan di daycare, adanya interaksi anak dengan orang yang kurang akrab dan ada masalah komunikasi dua arah yang dapat meningkatkan gangguan perkembangan anak prasekolah  serta kesibukan orang tua yang bekerja sehingga perkembangan anak tidak terpantau secara optimal dan  memilih daycare sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua bekerja yang memiliki anak usia prasekolah yang dititipkan di daycare. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 36 orang (salah satu orang tua anak antara ayah atau ibu yang menitipkan anak di daycare). Penelitian ini menggunakan instrumen Pola Asuh Anak Pada Usia Prasekolah yang diadaptasi dari teori Maccoby dan Martin (1983) dan dikembangkan oleh Chadijah (2009). Instrumen ini terdiri dari 2 dimensi dengan 53 item pernyataan yang memiliki nilai validitas 0,768 dan nilai reliabilitas 0,793. Teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner. Data yang terkumpul dianalisa dengan hasil ukur kategorisasi sehingga didapatkan hasil    bentuk pola asuh yang diterapkan. Hasil : Hasil dari penelitian ini adalah penerapan bentuk pola asuh yang diterapkan oleh orang tua pada anak usia prasekolah di Growing Tree Daycare and Preschool dan Pusat Penitipan Anak (PUSPA) Sehat Universitas Padjadjaran adalah pola asuh authoritative (100%). Simpulan, pola asuh yang diberikan oleh orang tua sudah baik dan perlu dipertahankan karena pola asuh authoritative merupakan predictor dari bentuk pola asuh lainnya sehingga penerapan warmth dan control pada anak seimbang. ABSTRACTBackground : Parents as the main educator in children must certainly provide the best parenting for supporting children developmental process. The phenomenon that occurs at this time is the gap in parenting provided by the parents to their children who are raised in the daycare, the interaction of children with people who are less familiar and there are two-way communication problems that can improve the development disorders of preschoolers and busy working parents so that the child's development is not monitored optimally and choose daycare as a complement to parental care.The purpose of this study is to determine parenting style descriptions of working parents who have children of preschool age entrusted in daycare. Method : The method used in this study is quantitative descriptive with 36 respondents (father or mother who entrust their child in daycare). This study used Pediatric Parenting Instruments at Preschool adapted from Maccoby and Martin theory (1983) and developed by Chadijah (2009). This instrument consists of 2 dimensions with 53 statements that h","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49600326","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Pengaruh Faktor Demografi Terhadap Quality of Nursing Work Life (QNWL) Perawat di Puskesmas Kota Bandung pada Era BPJS 护理工作生活质量
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.17509/JPKI.V4I1.12338
T. A. Suparto, A. P. W. Puspita, Yanti Hermayanti, Slamet Rohaedi, L. Fitriani
{"title":"Pengaruh Faktor Demografi Terhadap Quality of Nursing Work Life (QNWL) Perawat di Puskesmas Kota Bandung pada Era BPJS","authors":"T. A. Suparto, A. P. W. Puspita, Yanti Hermayanti, Slamet Rohaedi, L. Fitriani","doi":"10.17509/JPKI.V4I1.12338","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I1.12338","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sistem jaminan kesehatan nasional di Indonesia baru beroperasi sejak 2014 melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Dalam pelaksanaannya, pemberian pelayanan kesehatan pada pasien BPJS menggunakan sistem rujukan berjenjang, dimulai dari Fasilitas Kesehatan (FasKes) tingkat pertama, salah satunya yaitu Puskesmas. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa program BPJS kesehatan ini, teridentifikasi dapat memengaruhi pemberi pelayanan kesehatan, termasuk salah satunya dapat memengaruhi Kualitas Kehidupan Kerja Perawat/Quality of Nursing Work Life (QNWL) perawat di Puskesmas Kota Bandung. Padahal QNWL tersebut, pada akhirnya sangat memengaruhi komitmen dan kinerja perawat (Gray & Smelzer, 1990). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran QNWL dan mengetahui gambaran faktor demografi beserta pengaruhnya terhadap QNWL. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan  cross-sectional survey. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 di 15 Puskesmas Kota Bandung. Data dikumpulkan dengan kuesioner, dan dianalisis menggunakan  uji beda 2 mean independen (uji t) dan uji Anova (α=5%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:  1) perawat di Puskesmas Kota Bandung memiliki nilai QNWL secara keseluruhan dan dimensi-dimensi QNWL yang berada dalam kategori baik. Namun demikian terdapat 3 komponen yang masih bermasalah, yaitu: masih banyaknya tugas non keperawatan, alat dan bahan untuk perawatan pasien yang kurang memadai, tempat perawat/tempat istirahat/loker yang kurang memadai; 2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan faktor-faktor demografi (umur (p=0.096), jenis kelamin (p=0.776), status pernikahan (p=0.953), tingkat pendidikan (p=0.183), status kepegawaian (p=0.217), lama bekerja sebagai perawat (p=0.162))  terhadap Quality of Nursing Work Life (QNWL) perawat di Puskesmas Kota Bandung. Implikasi penelitian ini adalah perlu adanya upaya perbaikan komponen-komponen dan faktor-faktor QNWL yang masih bermasalah. Selain itu, perlu adanya upaya peningkatan status kepegawaian perawat kontrak BLUD menjadi PNS atau minimal setara dengan PNS ABSTRACT National health insurance system in Indonesia has been operated since 2014 by the Social Insurance Administration Organization (BPJS). Practically, the provision of health services used tiered referral system, from the first-level health facilities (FasKes), such as Health Center. The result of preliminary studies showed that BPJS program may affect health care providers, including one that can affect the Quality of Nursing Work Life (QNWL) nurses at the health center of Bandung. In the end, QNWL affects the commitment and performance of nurses (Gray &Smelzer, 1990). This research aimed to describe QNWL and to find out demographic factors and its influence on QNWL.  The method used in this research is quantitative descriptive cross-sectional survey. This research was conducted in 2017 in 15 health centers in Bandung. The data were col","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49548576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Correlation between Nutritional States with Hematological Toxicity in Children with Acute Lymphoblastic Leukemia 儿童急性淋巴细胞白血病营养状况与血液毒性的相关性
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.17509/JPKI.V4I1.12339
E. Puspita, Henny Suzana Mediani, Ikeu Nurhidayah
{"title":"Correlation between Nutritional States with Hematological Toxicity in Children with Acute Lymphoblastic Leukemia","authors":"E. Puspita, Henny Suzana Mediani, Ikeu Nurhidayah","doi":"10.17509/JPKI.V4I1.12339","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I1.12339","url":null,"abstract":"ABSTRAKStatus gizi pada anak dengan acute lymphoblastic acute (ALL) diketahui dapat mempengaruhi efek samping yang mungkin timbul setelah dilakukan kemoterapi. Salah satu efek samping yang sering terjadi pada anak dengan ALL pasca kemoterapi adalah hematological toxicity. Hematological toxicity adalah efek toksik yang ditimbulkan dari obat kemoterapi yang menyebabkan gangguan pada sel darah yang bila tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan kematian. Hematological toxicity sering terjadi pada anak ALL pasca kemoterapi namun belum menjadi perhatian tenaga kesehatan terutama perawat. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara status gizi dengan hematological toxicity pada anak ALL yang sedang menjalani kemoterapi. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung pada bulan Desember 2016 dengan metode penelitian korelasi dengan pendekatan retrospektif. Penelitian ini dilakukan pada 198 responden yang diambil dari catatan rekam medis bulan Januari-Juli 2016 dengan menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Korelasi Spearman Rank (Rho). Hasil penelitian didapatkan 13 dari 17 responden berstatus gizi sangat kurus mengalami hematological toxicity dan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan hematological toxicity pada anak ALL (p=0,015) dengan korelasi yang sangat lemah (r=-0,172). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan hematological toxicity pasca kemoterapi pada anak LLA yang menjalani kemoterapi. Oleh karena itu, pentingnya pengkajian status gizi dan monitoring tanda-tanda hematological toxicity untuk mencegah terjadinya efek buruk akibat dari pengobatan kemoterapi pada anak dengan ALL. ABSTRACTAcute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most common cancer in children and one of the leading causes of death in children. Many factors affect the prognosis of acute lymphoblastic leukemia, one of which is the nutritional status. Nutrition status in children with acute lymphoblastic acute is known to affect side effects that arise after chemotherapy. One of the side effects which often occur in children with ALL post chemotherapy was hematological toxicity. Hematological toxicity was one of the side effect chemotherapy if not treated properly can caused death. The aimed of this research was to analyze the correlation of nutritional status with hematological toxicity on children with ALL in chemotherapy. This study was done in Hasan Sadikin General Hospital in Bandung in December 2016 with correlational research was performed with retrospective approach. 198 respondents were selected using purposive sampling taken from medical records during January-July in 2016. Data was analyzed using Spearman Rank Correlation Test (Rho). The study showed that 17 children with ALL were categorized in very thin (86,7%) suffered from hematological toxicity thus discovered significant correlation between nutritional status pre chemotherapy and hematological toxicity post chemotherapy in childr","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48967086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Spiritual Well-Being Of Post-Stroke Patients In Neurological Polyclinic of Al Ihsan Regional Public Hospital, West Java Province 西爪哇省Al Ihsan地区公立医院神经综合诊所中风后患者的精神健康状况
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.17509/JPKI.V4I1.12341
Tita Mulyani, Efri Widianti, Ristina Mirwanti
{"title":"Spiritual Well-Being Of Post-Stroke Patients In Neurological Polyclinic of Al Ihsan Regional Public Hospital, West Java Province","authors":"Tita Mulyani, Efri Widianti, Ristina Mirwanti","doi":"10.17509/JPKI.V4I1.12341","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I1.12341","url":null,"abstract":"ABSTRAK Stroke fase rehabilitasi dapat mengakibatkan perubahan fisik dan psikologis sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien yang kemudian menyebabkan masalah psikosial berupa cemas dan depresi. Cemas dan depresi ini memiliki korelasi terhadap kesejahteraan spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kesejahteraan spiritual  pada pasien pasca stroke di poliklinik RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan instrumen SIWB. Penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria insklusi pasien stroke fase rehabilitasi yang mempunyai nilai Mini Mental State Examination (MMSE) normal 24-30, dan didapatkan 105 responden. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesejahteraan spiritual tinggi sebanyak 57 responden (54,3%) dan tingkat kesejahteraan spiritual rendah sebanyak 48 responden (45,7%). Karakteristik responden paling banyak pada rentang usia lansia akhir yaitu berjumlah 41 responden (39,0%), dengan lama stroke > 12 bulan 58 responden (55,2%), memiliki penyakit penyerta 82 responden (78,1%), dan mengalami serangan stroke 1x sebanyak 54 responden (51,4%). Pada penelitian ini, antara tingkat kesejahteraan spiritual tinggi dan rendah tidak jauh berbeda persentasenya. Sehingga  masih diperlukan upaya untuk meningkatakan kesejahteraan spiritual melalui perbaikan sarana dan prasaran ibadah ,mengoptimalkan spiritual care, mengadakan seminar-seminar dan pelatihan spiritual care, melakukan berdo’a bersama sebelum pemeriksaan dimulai, menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan damai, serta mengadakan peer group khusus pasien stroke. ABSRTACTStroke rehabilitation phase can lead to physical and psychological changes. It has an impact on the quality of life of patients that later caused psychosocial problems such as anxiety and depression. These anxiety and depression have a correlation to the spiritual well-being. The purpose of this study was to identify the level of spiritual well-being in post-stroke patients in polyclinic RSUD Al Ihsan West Java Province. This research was a quantitative descriptive research using SIWB instruments. It used a purposive sampling method with the inclusion criteria of rehabilitation phase stroke patients who had 24-30 as the normal score of Million Minimum State Examination (MMSE) and obtained 105 respondents. The data presented in the form of the frequency distribution. The results of this study indicated that the respondent’s amount who reached the high level of spiritual well-being was 57 respondents (54.3%) and low level of spiritual well-being was 48 respondents (45.7%). The most respondents’ characteristic were respondents with age range of elderly as of 41 respondents (39.0%), with stroke length more than 12 months as of 58 respondents (55.2%), had comorbid disease as of 82 respondents (78.1%), and suffered once stroke attack as of 54 respondents ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45835782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Edukasi Berbasis Nutrisi dan Budaya pada Penderita Luka Kronis 慢性疼痛的营养文化教育
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.17509/jpki.v4i1.12307
Nurul ' Huda, E. Febriyanti, Diva ' de Laura
{"title":"Edukasi Berbasis Nutrisi dan Budaya pada Penderita Luka Kronis","authors":"Nurul ' Huda, E. Febriyanti, Diva ' de Laura","doi":"10.17509/jpki.v4i1.12307","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i1.12307","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap responden terhadap nutrisi pada luka kronik menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian adalah 30 responden yangdibagi menjadi 15 responden kelompok eksperimen dan 15 responden kelompok kontrol yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan purposive sampling. Kelompok eksperimen diberikan pendidikan kesehatan berupa edukasi tentang nutrisi pada luka kronik. Alat ukur yang digunakan untuk variabel pengetahuan dan sikap adalah kuesioner tentang pengetahuan dan sikap. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan Independent sample T-test dan dependent sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok eksperimen adalah 84.67 dan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan pendidikan kesehatan adalah 60.00.sedangkan rata-rata sikap responden setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok eksperimen adalah 47.07 dan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan pendidikan kesehatan adalah 42.33.Hasil statistik diperoleh p value untuk variabel pengetahuan (0.000) < alpha (0.05), dan p value untuk variabel sikap (0.001) < alpha (0.05) sehingga dapat disimpulkan pendidikan kesehatanberpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap responden dan dapat direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap responden tentang nutrisi pada luka kronik berdasarkan perspektif budaya.ABSTRACT The aim of this research was to identify the effect of health education on respondent knowledge and attitude. Design of this study was a quasy experiment with non-equivalent control group design. The data was conducted by 30 samples which divided into 15 as the experimental group and 15 as a control group based on inclusions criteria using purposive sampling. The experimental group was given health education meanwhile control group was not. Knowledge and attitude were measured by questionnaire. The univariate analysis was conducted to show frequency distribution and bivariate analysis was conducted by an independent sample T-test and dependent sample T-test. The result showed that mean of knowledge after given health education in experiment group was 84.67 and in control group was 60.00, and mean of attitude after given health education in the experimental group was 47.07 and in control group was 42.33. The statistic showed p-value in knowledge variable (0.000) < alpha (0.05) and p-value in attitude variable (0.001) < alpha (0.05) which means that health education effective for respondent knowledge and attitude and recommended to be applied in nursing intervention to increase knowledge and attitude about nutrition in chronic wound based on cultural perspective.","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46774679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Gambaran Perubahan Psikososial dan Sistem Pendukung Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Cemara Gegerkalong Bandung 创可贴装备相机之家中的艾滋病毒/艾滋病患者心理社会变革和支持系统(ODHA)照片
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.17509/JPKI.V4I1.12346
Rizka Amalia, S. Sumartini, Afianti Sulastri
{"title":"Gambaran Perubahan Psikososial dan Sistem Pendukung Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Cemara Gegerkalong Bandung","authors":"Rizka Amalia, S. Sumartini, Afianti Sulastri","doi":"10.17509/JPKI.V4I1.12346","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I1.12346","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi penderita setelah terinfeksi HIV/AIDS mengalami perubahan fisik dan psikis karena harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru dalam hidupnya. AIDS adalah menurunnya daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh virus HIV. Stigma yang negatif dan diskriminasi oleh masyarakat  membuat ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) mempunyai kondisi yang semakin melemah, bahkan depresi. Motivasi hidup adalah suatu keyakinan dan dorongan bagi diri sendiri yang akan mempengaruhi individu bersikap dalam menghadapi situasi yang beragam.  Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomologi deskriptif dan menggunakan sampel teknik purposive sampling. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran motivasi pada orang dengan HIV/AIDS di Rumah Cemara Geger Kalong Bandung. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, keabsahan data diuji dengan triangulasi. Sejumlah 10 informan (4 ODHA dan 4 anggota keluarga dan 2 pengurus ODHA) berpartisipasi dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan adanya beberapa perubahan terutama pada aspek fisik, psikologis, sosial dan sistem pendukung. Penderita ODHA mempunyai semangat untuk bekerja, semangat untuk bersosialisasi, semangat untuk berkarya dan pikiran yang positif.  ODHA membutuhkan dukungan dari keluarga dan dukungan dari teman sebaya (peer support), dengan adanya stigma dan diskriminasi dari masyarakat seringkali ODHA tidak mau membuka status mereka karena takut dan khawatir. Faktor utama yang mempengaruhi Perubahan psikologi ODHA adalah optimisme hidup yang kuat dalam diri penderita. Dengan Keyakinan positif dalam kehidupan dan sistem pendukung yang dapat baik mampu membawa ODHA untuk memiliki tujuan hidup yang bermakna setelah terinfeksi HIV/AIDS. ABSTRACT Background of the present study is the physical and psychological changes of the individual after infected by HIV/AIDS that s/he has to adjust to the different condition in his/her life. AIDS is the decrease of body immune caused by HIV virus. Negative stigma and society discrimination weaken the condition of PLWHA (People Living with HIV/AIDS), even depression. Life motivation is a self-belief and self-push, which will influence an individual in facing varied situation.The study employs qualitative method with descriptive phenomenological research design and utilizes purposive sampling technique.The aim of the present study is to identify a motivation description of PLWHA at Rumah Cemara, Geger Kalong, Bandung. Data collection is derived from interview technique, while the data validity is tested by triangulation. There are ten respondents (4 PLWHA, 4 family members and 2 PLWHA nurses/social workers) taking part in the study. The result of this research indicated some changes especially in physical aspects, psychological, social and support system.The spirit odha have to work, vigor to socialize, vigor to work and mind positive. PLWHA needs support from family and support from their peers (peer support ),","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46106611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Efektivitas Metode Pembelajaran Cooperative Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi pada Mahasiswa 合作学习方法对学生沟通能力的有效性
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.17509/jpki.v4i1.12347
Iin Patimah, S. Megawati, Tanti Suryawantie
{"title":"Efektivitas Metode Pembelajaran Cooperative Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi pada Mahasiswa","authors":"Iin Patimah, S. Megawati, Tanti Suryawantie","doi":"10.17509/jpki.v4i1.12347","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i1.12347","url":null,"abstract":"ABSTRAK Komunikasi  merupakan elemen vital dalam keperawatan, karena komunikasi yang baik dapat menunjang keberhasilan asuhan keperawatan sebaliknya  komunikasi yang buruk dapat menimbulkan kesalahan medis yang berimbas pada injury bahkan kematian pada pasien. Kemampuan komunikasi perawat harus diasah sedini mungkin yaitu dimulai dari pendidikan tahap akademik. Metode pembelajaran Cooperative Learning merupakan metode pembelajaran yang terstruktur, sistematis yang dirancang oleh dosen/pengajar untuk memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas dilakukan pada kelompok kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dimana masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari materi pembelajaran tertentu dan menjelaskan ke teman lainnya begitupun kelompok anggota lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur  efektivitas metode pembelajaran Cooperative Learning terhadap kemampuan komunikasi pada mahasiswa tingkat satu pada Program Studi S1 Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut tahun 2016. Metode pembelajaran dilaksanakan dalam kurun waktu  tujuh kali pertemuan masing-masing pertemuan selama 200 menit. Rancangan metode penelitian menggunakan quasi experiment with control group pre and posttest design dengan perhitungan total sampling selama periode Juni-Agustus 2016. Alat ukur yang digunakan yaitu ICCS (Interpersonal Communication Competence Scale) untuk mengukur kemampuan komunikasi mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti metode pembelajaran Cooperative Learning. Untuk selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji t. Dari hasil penelitian diperoleh nilai p value sebesar 0.571 (p value> 0.05) yang artinya H nol ditolak. Hal ini berarti menunjukan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan komunikasi antara kelompok perlakuan dan control. Disarankan dalam penelitian ini dlakukan dengan kurun waktu yang lebih panjang.  ABSTRACT Communication is a vital element in nursing.  Good  skill communication can support the success of a nurse  otherwise poor communication can lead medical errors that impact on injury and even death in patients. The nurse's communication skills should be honed as early as possible starting from the academic stage of education. Cooperative Learning is a structured, systematic learning method designed by lecturers/lecturers to solve a problem/case or do a task performed on small groups to achieve certain learning objectives, where each group member is responsible for studying learning materials certain and explain to other friends as well as other group members. The purpose of this study is to measure the effectiveness of Cooperative Learning methods on communication skills in the first-grade students in the Program Study of Nursing S1 STIKes Karsa Husada Garut in 2016. The learning method is conducted within seven meetings of each meeting for 200 minutes. The design of the research method used quasi-experiment with control group pre and posttest design with total sampling calculation d","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44073101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Emotional Quotient Remaja Kota Bandung 年轻城市的情商
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.17509/JPKI.V4I1.12343
I. darmawati, Dwi Yuniar
{"title":"Emotional Quotient Remaja Kota Bandung","authors":"I. darmawati, Dwi Yuniar","doi":"10.17509/JPKI.V4I1.12343","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I1.12343","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kenakalan remaja didorong oleh ketidakstabilan remaja dalam mengelola emosi yang berujung pada perilaku kekerasan kepada teman sebaya maupun komunitas lainnya di sekitar remaja. Kecerdasan emotional menjadi indikator penting bagi remaja untuk bersikap dan berperilaku. Ketidakstabilan emosi dalam menghadapi berbagai masalah saat remaja dapat memicu remaja untuk menutupinya dengan perilaku negatif seperti, berkelahi, keras kepala, melamun, senang menyendiri, menggunakan obat terlarang atau  minum-minuman keras dan tawuran. Penelitian dilaksanakan dengan desain deskriptif kuantitatif dengan penggembangan instrumen kuesioner emotional quotient dari berbagai teori oleh peneliti. Penelitian dilakukan  terhadap 170 siswa SMA dengan teknik multistage sampling dari berbagai cluster wilayah utara, barat, timur dan selatan Kota Bandung untuk mengetahui tingkat emotional quotient (kecerdasan emosional) remaja. Hasil penelitian menunjukan menunjukan kecenderungan nilai yang hampir sama antara kecerdasan emotional tinggi dan rendah. Kecerdasan emosional tinggi sebesar 51.8% dan kecerdasan emosional rendah sebesar 48.2%. Dari ke lima aspek kecerdasan emosional terdapat dua aspek kecerdasan emosional yang dimiliki oleh remaja dalam kategori rendah yaitu dari 170 responden 96 orang (56.5%) diantaranya memiliki  kemampuan mengelola emosi dalam kategori rendah dan dari 170 responden terdapat 101 remaja (59.4%) memiliki motivasi yang rendah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu dukungan sosial, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, sosio-ekonomi keluarga dan jenis kelamin dari remaja. Hal ini menjadi masukan bagi perawat, keluarga serta pengelola pendidikan remaja untuk meningkatkan kenyamanan secara psikologis pada anak dalam mengenali emosi sendiri untuk meningkatkan kesehatan remaja si masa depan.  ABSTRACTJuvenile delinquency can be driven by adolescents instability in managing emotions that lead to violent behavior to their peers and other communities. Emotional quotient is an important indicator for adolescents attitude and behavior. Emotional instability can trigger adolescents to cover up with negative behaviors such as, fighting, stubbornness, daydreaming, joy alone, using drugs or drinking and fighting. The research was carried out with quantitative descriptive and the questionnaire of emotional quotient is the conduct of the various theories by researcher.The study was conducted on 170 high school students with multistage sampling technique from various cluster of Bandung City to describe emotional quotient level of adolescent. Results showed a similar values between the high and low emotional quotient. the High was 51.8% and the low was 48.2%. Of the five aspects of emotional intelligence emotional intelligence there are two aspects  in the low category of respondents 96 people (56.5%) of them have the ability to manage emotions in categories and low of 101 teens (59.4%) had low motivation.This is due to several factors like social s","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45571369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信