年轻城市的情商

I. darmawati, Dwi Yuniar
{"title":"年轻城市的情商","authors":"I. darmawati, Dwi Yuniar","doi":"10.17509/JPKI.V4I1.12343","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Kenakalan remaja didorong oleh ketidakstabilan remaja dalam mengelola emosi yang berujung pada perilaku kekerasan kepada teman sebaya maupun komunitas lainnya di sekitar remaja. Kecerdasan emotional menjadi indikator penting bagi remaja untuk bersikap dan berperilaku. Ketidakstabilan emosi dalam menghadapi berbagai masalah saat remaja dapat memicu remaja untuk menutupinya dengan perilaku negatif seperti, berkelahi, keras kepala, melamun, senang menyendiri, menggunakan obat terlarang atau  minum-minuman keras dan tawuran. Penelitian dilaksanakan dengan desain deskriptif kuantitatif dengan penggembangan instrumen kuesioner emotional quotient dari berbagai teori oleh peneliti. Penelitian dilakukan  terhadap 170 siswa SMA dengan teknik multistage sampling dari berbagai cluster wilayah utara, barat, timur dan selatan Kota Bandung untuk mengetahui tingkat emotional quotient (kecerdasan emosional) remaja. Hasil penelitian menunjukan menunjukan kecenderungan nilai yang hampir sama antara kecerdasan emotional tinggi dan rendah. Kecerdasan emosional tinggi sebesar 51.8% dan kecerdasan emosional rendah sebesar 48.2%. Dari ke lima aspek kecerdasan emosional terdapat dua aspek kecerdasan emosional yang dimiliki oleh remaja dalam kategori rendah yaitu dari 170 responden 96 orang (56.5%) diantaranya memiliki  kemampuan mengelola emosi dalam kategori rendah dan dari 170 responden terdapat 101 remaja (59.4%) memiliki motivasi yang rendah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu dukungan sosial, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, sosio-ekonomi keluarga dan jenis kelamin dari remaja. Hal ini menjadi masukan bagi perawat, keluarga serta pengelola pendidikan remaja untuk meningkatkan kenyamanan secara psikologis pada anak dalam mengenali emosi sendiri untuk meningkatkan kesehatan remaja si masa depan.  ABSTRACTJuvenile delinquency can be driven by adolescents instability in managing emotions that lead to violent behavior to their peers and other communities. Emotional quotient is an important indicator for adolescents attitude and behavior. Emotional instability can trigger adolescents to cover up with negative behaviors such as, fighting, stubbornness, daydreaming, joy alone, using drugs or drinking and fighting. The research was carried out with quantitative descriptive and the questionnaire of emotional quotient is the conduct of the various theories by researcher.The study was conducted on 170 high school students with multistage sampling technique from various cluster of Bandung City to describe emotional quotient level of adolescent. Results showed a similar values between the high and low emotional quotient. the High was 51.8% and the low was 48.2%. Of the five aspects of emotional intelligence emotional intelligence there are two aspects  in the low category of respondents 96 people (56.5%) of them have the ability to manage emotions in categories and low of 101 teens (59.4%) had low motivation.This is due to several factors like social support, family environment, socio-economic environment of the school, family and sex of teens. Nurse, family and school need to increase the comfort of psychologically on recognizing their emotional quotient to improve their health in the future.","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Emotional Quotient Remaja Kota Bandung\",\"authors\":\"I. darmawati, Dwi Yuniar\",\"doi\":\"10.17509/JPKI.V4I1.12343\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK Kenakalan remaja didorong oleh ketidakstabilan remaja dalam mengelola emosi yang berujung pada perilaku kekerasan kepada teman sebaya maupun komunitas lainnya di sekitar remaja. Kecerdasan emotional menjadi indikator penting bagi remaja untuk bersikap dan berperilaku. Ketidakstabilan emosi dalam menghadapi berbagai masalah saat remaja dapat memicu remaja untuk menutupinya dengan perilaku negatif seperti, berkelahi, keras kepala, melamun, senang menyendiri, menggunakan obat terlarang atau  minum-minuman keras dan tawuran. Penelitian dilaksanakan dengan desain deskriptif kuantitatif dengan penggembangan instrumen kuesioner emotional quotient dari berbagai teori oleh peneliti. Penelitian dilakukan  terhadap 170 siswa SMA dengan teknik multistage sampling dari berbagai cluster wilayah utara, barat, timur dan selatan Kota Bandung untuk mengetahui tingkat emotional quotient (kecerdasan emosional) remaja. Hasil penelitian menunjukan menunjukan kecenderungan nilai yang hampir sama antara kecerdasan emotional tinggi dan rendah. Kecerdasan emosional tinggi sebesar 51.8% dan kecerdasan emosional rendah sebesar 48.2%. Dari ke lima aspek kecerdasan emosional terdapat dua aspek kecerdasan emosional yang dimiliki oleh remaja dalam kategori rendah yaitu dari 170 responden 96 orang (56.5%) diantaranya memiliki  kemampuan mengelola emosi dalam kategori rendah dan dari 170 responden terdapat 101 remaja (59.4%) memiliki motivasi yang rendah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu dukungan sosial, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, sosio-ekonomi keluarga dan jenis kelamin dari remaja. Hal ini menjadi masukan bagi perawat, keluarga serta pengelola pendidikan remaja untuk meningkatkan kenyamanan secara psikologis pada anak dalam mengenali emosi sendiri untuk meningkatkan kesehatan remaja si masa depan.  ABSTRACTJuvenile delinquency can be driven by adolescents instability in managing emotions that lead to violent behavior to their peers and other communities. Emotional quotient is an important indicator for adolescents attitude and behavior. Emotional instability can trigger adolescents to cover up with negative behaviors such as, fighting, stubbornness, daydreaming, joy alone, using drugs or drinking and fighting. The research was carried out with quantitative descriptive and the questionnaire of emotional quotient is the conduct of the various theories by researcher.The study was conducted on 170 high school students with multistage sampling technique from various cluster of Bandung City to describe emotional quotient level of adolescent. Results showed a similar values between the high and low emotional quotient. the High was 51.8% and the low was 48.2%. Of the five aspects of emotional intelligence emotional intelligence there are two aspects  in the low category of respondents 96 people (56.5%) of them have the ability to manage emotions in categories and low of 101 teens (59.4%) had low motivation.This is due to several factors like social support, family environment, socio-economic environment of the school, family and sex of teens. Nurse, family and school need to increase the comfort of psychologically on recognizing their emotional quotient to improve their health in the future.\",\"PeriodicalId\":34109,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I1.12343\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I1.12343","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

摘要

深奥的情商成为青少年行为举止的重要指标。青少年在处理各种问题时的情绪不稳定会引发青少年的负面行为,如打架、固执、忧郁、自娱自乐、使用违禁药物或饮酒献礼。本研究采用定量描述性设计,研究人员根据各种理论开发了情商衔接工具。采用多阶段抽样技术,对来自北部、西部、东部和南部城市的170名高中生进行了研究,以确定青少年的情商水平。研究表明,高情商和低情商之间存在着几乎相同价值的趋势。在情绪智力的五个方面中,青少年的情绪智力有两个方面属于低类别,即在170名应答者中,96人(56.5%)有能力管理低类别的情绪,在170名响应者中,101人(59.4%)有动机低的这是由于一些因素造成的:社会支持、家庭环境、学校环境、家庭社会经济和青少年的性别。这是护士、家庭和青少年教育管理人员的一项投入,目的是从心理上提高儿童在识别自己情绪方面的舒适度,以改善青少年未来的健康。[UNK][UNK]摘要青少年犯罪可能是由于青少年在管理情绪方面的不稳定导致对同龄人和其他社区的暴力行为。情商是青少年态度和行为的重要指标。情绪不稳定会引发青少年用消极行为来掩饰,如打架、固执、做白日梦、独自快乐、吸毒或酗酒打架。本研究采用定量描述的方法进行,情商调查表是研究者对各种理论的综合运用。本研究采用多阶段抽样技术,对万隆市不同地区的170名高中生进行了青少年情商水平的描述。结果显示,高情商和低情商之间的数值相似。在情绪智力的五个方面中,情绪智力有两个方面[UNK]在低类别的受访者中,96人(56.5%)有管理情绪的能力,低类别的101名青少年(59.4%)有低动机。这是由于几个因素造成的,如社会支持、家庭环境、学校的社会经济环境、家庭和青少年的性别。护士、家庭和学校需要在心理上提高对情商的认识,以改善他们未来的健康状况。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Emotional Quotient Remaja Kota Bandung
ABSTRAK Kenakalan remaja didorong oleh ketidakstabilan remaja dalam mengelola emosi yang berujung pada perilaku kekerasan kepada teman sebaya maupun komunitas lainnya di sekitar remaja. Kecerdasan emotional menjadi indikator penting bagi remaja untuk bersikap dan berperilaku. Ketidakstabilan emosi dalam menghadapi berbagai masalah saat remaja dapat memicu remaja untuk menutupinya dengan perilaku negatif seperti, berkelahi, keras kepala, melamun, senang menyendiri, menggunakan obat terlarang atau  minum-minuman keras dan tawuran. Penelitian dilaksanakan dengan desain deskriptif kuantitatif dengan penggembangan instrumen kuesioner emotional quotient dari berbagai teori oleh peneliti. Penelitian dilakukan  terhadap 170 siswa SMA dengan teknik multistage sampling dari berbagai cluster wilayah utara, barat, timur dan selatan Kota Bandung untuk mengetahui tingkat emotional quotient (kecerdasan emosional) remaja. Hasil penelitian menunjukan menunjukan kecenderungan nilai yang hampir sama antara kecerdasan emotional tinggi dan rendah. Kecerdasan emosional tinggi sebesar 51.8% dan kecerdasan emosional rendah sebesar 48.2%. Dari ke lima aspek kecerdasan emosional terdapat dua aspek kecerdasan emosional yang dimiliki oleh remaja dalam kategori rendah yaitu dari 170 responden 96 orang (56.5%) diantaranya memiliki  kemampuan mengelola emosi dalam kategori rendah dan dari 170 responden terdapat 101 remaja (59.4%) memiliki motivasi yang rendah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu dukungan sosial, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, sosio-ekonomi keluarga dan jenis kelamin dari remaja. Hal ini menjadi masukan bagi perawat, keluarga serta pengelola pendidikan remaja untuk meningkatkan kenyamanan secara psikologis pada anak dalam mengenali emosi sendiri untuk meningkatkan kesehatan remaja si masa depan.  ABSTRACTJuvenile delinquency can be driven by adolescents instability in managing emotions that lead to violent behavior to their peers and other communities. Emotional quotient is an important indicator for adolescents attitude and behavior. Emotional instability can trigger adolescents to cover up with negative behaviors such as, fighting, stubbornness, daydreaming, joy alone, using drugs or drinking and fighting. The research was carried out with quantitative descriptive and the questionnaire of emotional quotient is the conduct of the various theories by researcher.The study was conducted on 170 high school students with multistage sampling technique from various cluster of Bandung City to describe emotional quotient level of adolescent. Results showed a similar values between the high and low emotional quotient. the High was 51.8% and the low was 48.2%. Of the five aspects of emotional intelligence emotional intelligence there are two aspects  in the low category of respondents 96 people (56.5%) of them have the ability to manage emotions in categories and low of 101 teens (59.4%) had low motivation.This is due to several factors like social support, family environment, socio-economic environment of the school, family and sex of teens. Nurse, family and school need to increase the comfort of psychologically on recognizing their emotional quotient to improve their health in the future.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
20 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信