{"title":"Rancang Bangun Mesin Pengupas Tempurung Kelapa","authors":"Gaib Prayogi, Robby Wahyudy, Satria Yogaswara, Teguh Primayuldi","doi":"10.32530/agtk.v1i2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/agtk.v1i2.24","url":null,"abstract":"Kelapa banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan dan buah kelapa merupakan bagian yang paling sering dimanfaatkan. Buah kelapa diolah menjadi berbagai jenis makanan, minuman, masakan dan bahan baku pembuatan minyak (kopra). Untuk menghasilkan kopra dan santan, buah kelapa dipisah terlebih dahulu antara daging buah dan tempurung. Untuk produksi santan, pengupasan tempurung ini berguna untuk menjaga kemurnian santan. Pemarutan daging kelapa beserta tempurung secara manual atau mekanik dinilai kurang efektif karena cara pemarutan ini membuat tempurung juga ikut terparut sehingga hal ini mempengaruhi kualitas santan. Pengupasan tempurung kelapa dengan menggunakan mesin pengupas membutuhkan waktu rata–rata 205 detik per kelapa. Sedangkan pengupasan satu buah secara manual menghabiskan waktu sekitar 528 detik. Kapasitas pengupasan kelapa melalui penggunaan mesin dan manual adalah 17 buah kelapa/jam dan 8 buah/ jam. Hal ini membuktikan bahwa kinerja mesin 2 kali lebih cepat daripada kinerja pengupasan secara manual. Hasil analisa ekonomi mesin pengupas tempurung kelapa diperoleh biaya tetap sebesar Rp 748.696 /tahun, biaya tidak tetap sebesar Rp 11.147,87 /jam, biaya pokok untuk pengupasan satu buah kelapa adalah Rp 674 dan Break Event Point adalah 5.190 buah per tahun.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44477089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AgroteknikaPub Date : 2018-12-31DOI: 10.32530/agtk.v1i2.27
Siti Suleho Batubara, John Nefri, Nofrianil Nofrianil
{"title":"Analisis Pengaruh Pelapisan Benih dengan Bahan Desikan dan Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Benih Kakao (Theobroma Cacao L.) di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember","authors":"Siti Suleho Batubara, John Nefri, Nofrianil Nofrianil","doi":"10.32530/agtk.v1i2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/agtk.v1i2.27","url":null,"abstract":"Peran benih dari perbanyakan generatif sangat besar. Benih berkualitas biasanya disediakan oleh perkebunan besar yang jauh dari perkebunan petani kecil sehingga pengiriman benih membutuhkan waktu lama. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas biji kakao. upaya untuk menjaga kualitas benih dengan perlakuan pektin desiccant dan Polyethylene glycol 6000. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian bahan pengering, lama penyimpanan, dan interaksi keduanya dalam menjaga kualitas biji kakao. Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember. Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang diulang dua kali. Faktor pertama adalah desikan dan faktor kedua adalah lama penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pengeringan memiliki pengaruh yang signifikan pada galat 1% terhadap kadar air, tingkat perkecambahan, dan indeks vigor biji kakao, dan pada tingkat 5% terhadap benih berjamur selama penyimpanan, tidak signifikan dalam Berat biji setelah disimpan. Lama penyimpanan secara signifikan pada galat 1% mempengaruhi kadar air, tingkat perkecambahan biji, dan terbukti dalam perdagangan 5% dari indeks vigor benih kakao, tidak signifikan dalam berat benih setelah simpan, dan benih berkecambah selama penyimpanan. Pengaruh kedua faktor memiliki pengaruh yang signifikan pada galat 1% terhadap kadar air, benih berjamur selama penyimpanan, perkecambahan, dan indeks vigor benih, dan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap berat benih setelah penyimpanan dan benih berkecambah dalam penyimpanan.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44484305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AgroteknikaPub Date : 2018-12-31DOI: 10.32530/AGTK.V1I2.22
Muhammad Syahbeni, Arif Budiman, Rosda Syelly, I. Laksmana, H. Hendra
{"title":"Rancang Bangun Pendeteksi Curah Hujan Menggunakan Tipping Bucket Rain Sensor dan Arduino Uno","authors":"Muhammad Syahbeni, Arif Budiman, Rosda Syelly, I. Laksmana, H. Hendra","doi":"10.32530/AGTK.V1I2.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGTK.V1I2.22","url":null,"abstract":"Curah hujan merupakan salah satu parameter hujan yang dapat diukur. Dimana curah hujan menyatakan seberapa besar tinggi air yang ditimbulkan oleh hujan di suatu daerah. Alat untuk megukur jumlah curah hujan yang turun kepermukaan tanah per satuan luas, disebut Penakar Curah Hujan. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 (satu) milimeter atau tertampung air sebanyak 1 (satu) liter atau 1000 ml. Penakar hujan Tipping Bucket, nilai curah hujannya tiap bucket berjungkit tidak sama, serta luas permukaan corongnya beragam, misalnya ada yang 0.1 mm, 0.2 mm, 0.5 mm dan lain-lain. Dalam perancangan alat ini resolusi Tipping Bucket yang digunakan ialah 0.2 mm, dan juga memakai Modul Sensor Reed Switch. Reed Switch akan bekerja ketika magnet yang di tempel pada bagian tengah Tipping Bucket mendekati sensor Reed Switch, yang dimana Tipping Bucket akan bergerak disaat curah hujan masuk ke dalam corong dan akan ditampung pada Tipping Bucket yang membuat Tipping Bucket akan berjungkit. Kemudian Reed Switch akan mendeteksi magnet yang ada pada Tipping Bucket. Mikrokontroler berfungsi untuk membaca data dari Modul Sensor Reed Switch yang tiap kali ada sentuhan dari magnet.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45220394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rancang Bangun Mixer Adonan Kerupuk Tipe Horizontal","authors":"Ruri Jalil Jabbar, Shohibul Ihsan, Pino Gusnedi, Arbi Zuladha","doi":"10.32530/AGTK.V1I2.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGTK.V1I2.26","url":null,"abstract":"Kerupuk ikan termasuk jenis makanan kering bertekstur renyah yang digemari masyarakat luas. Kerupuk terbuat dari bahan-bahan yang mengandung pati cukup tinggi. Dalam proses produksi kerupuk ikan, diperlukan beberapa peralatan salah satunya adalah mixer adonan kerupuk tipe horizontal. Mixer adonan kerupuk tipe horizontal memiliki keunggulan, seperti mudah dalam perawatan dan pengoperasian serta harga jual yang murah dan terjangkau oleh produsen skala menengah dan kecil. Mixer adonan kerupuk tipe horizontal memiliki kapasitas kerja rata-rata 138,5 kg/jam.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49193991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AgroteknikaPub Date : 2018-12-31DOI: 10.32530/agtk.v1i2.23
Fauzan Azima, Perdana Putera, Oktaviyani, Rahmad Zulfani, Rudi Hernando
{"title":"Rancang Bangun Mesin Pengiris Buah Pinang Muda Tipe Horizontal","authors":"Fauzan Azima, Perdana Putera, Oktaviyani, Rahmad Zulfani, Rudi Hernando","doi":"10.32530/agtk.v1i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/agtk.v1i2.23","url":null,"abstract":"Biji pinang merupakan salah bahan campuran dalam memakan sirih, bahan campuran pembuatan permen, zat pewarna merah alami, dan diekstrak untuk mendapatkan zat-zat antioksidan alami yang menguntungkan seperti tanin. Pinang muda diolah ditingkat petani dalam bentuk irisan yang kemudian dikeringkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat proses produksi dan mengurangi kecelakaan kerja karena pengolahan buah pinang muda biasanya dilakukan dengan cara diiris tipis dengan menggunakan pisau. Prinsip pengirisan pinang ini dilakukan secara horizontal dengan mengubah gerak rotasi dari motor listrik menjadi gerak linear bolak-balik. Dengan adanya mesin ini diharapkan pekerjaan pengirisan akan lebih efektif dan efisien dari segi waktu serta aman bagi pekerja itu sendiri. Perbandingan kinerja mesin pengiris pinang muda dengan alat manual dengan menggunakan mesin pengiris adalah 1 :15,54. Dari uji analisa ekonomi maka didapat harga jual Rp. 5.070.000, biaya tetap (Fixed cost) Rp 1.277.640,- /tahun, biaya tidak tetap (Variable cost) Rp 11.361,56,-/jam, biaya pokok Rp.458.869 dan Break Event Point 20.607,09 kg/tahun.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43142744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AgroteknikaPub Date : 2018-06-30DOI: 10.32530/AGTK.V1I1.16
Muhammad Awal Nasution, G. Putra, Adito Putra, Satria Andika
{"title":"Rancang Bangun Alat Pencacah Daun dan Ranting Gambir","authors":"Muhammad Awal Nasution, G. Putra, Adito Putra, Satria Andika","doi":"10.32530/AGTK.V1I1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/AGTK.V1I1.16","url":null,"abstract":"Tanaman Gambir merupakan tanaman perdu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ekstrak (getah) daun dan ranting gambir mengandung asam katechu tannat (tanin), katechin, pyrocatechol, florisin dan lilin fixed oil. Sumatera Barat merupakan penghasil gambir terbesar di Indonesia namun bila dilihat dari produktivitas per hektar masih rendah yaitu berkisar antara 300 sampai 400 kg gambir kering per hektar per tahun. Hal ini disebabkan pengolahan gambir yang masih tradisional. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan dibuatnya alat pencacah daun dan ranting gambir. Alat pencacah daun dan ranting gambir ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam proses pengempaan karena daun dan ranting gambir sudah dicacah terlebih dahulu. Kapasitas alat pencacah ini adalah 53,83 kg/jam dan laju pengumpanan 63,6 kg/jam. Untuk analisa ekonomi teknik didapat total biaya tetap Rp.1.911.052/tahun, total biaya tidak tetap Rp. 91.088,8 / jam, biaya sewa alat Rp. 1.706,9 /jam dan BEP untuk pengoperasionalan alat 2.365,45 Kg/jam. Harga jual alat pencacah daun dan ranting gambir adalah Rp. 7.463.000 dengan laba 30%","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49121797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AgroteknikaPub Date : 2018-06-30DOI: 10.32530/agtk.v1i1.21
I. Baskara, Perdana Putera, Ira Harini Sari, Aidil Saputra, E. Ardianto, Refi Darwisman, Rizki Ardianto
{"title":"Rancang Bangun Mesin Pengiris Bawang Merah Tipe Vertikal","authors":"I. Baskara, Perdana Putera, Ira Harini Sari, Aidil Saputra, E. Ardianto, Refi Darwisman, Rizki Ardianto","doi":"10.32530/agtk.v1i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/agtk.v1i1.21","url":null,"abstract":"Bawang goreng merupakan salah satu bentuk olahan dari bawang merah yang dalam proses pembuatannya melalui tahap pengirisan. Tahap pengirisan dalam pembuatan bawang goreng di usaha industri kecil masih dilakukan secara manual. Pengirisan bawang merah secara manual memiliki kelemahan seperti memerlukan banyak waktu dan tenaga kerja. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaan waktu dan tenaga kerja dalam proses pengirisan bawang merah, dirancanglah mesin pengiris bawang merah tipe vertikal. Pengujian kinerja mesin pengiris bawang merah tipe vertikal diperoleh kapasitas alat 56,21 kg/jam dengan kecepatan pengirisan 162 RPM, efisiensi pengirisan 89%, rendemen 89 %, persentase kerusakan hasil 11%, kehilangan hasil rata-rata 0,11 kg, laju pengumpanan 63,50 kg/jam, dan tebal rata-rata pengirisan 0,21 mm. Analisa ekonomi mesin pengiris bawang merah didapat biaya pembuatan mesin pengiris bawang merah Rp 2.574.200,-, harga jual Rp 3.346.200,-, biaya tetap Rp 843.242,4,-/tahun, biaya tidak tetap Rp 10.550,39,- /jam, biaya pokok Rp 539,05 Kg, Break Event Point (BEP) 1.038,09,- kg/jam, B/C ratio Rp 1,3,-.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41343916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AgroteknikaPub Date : 2018-06-30DOI: 10.32530/agtk.v1i1.19
M. Yusuf, Yolanda Aprilla, Ilham Mardotillah, A. Saputra
{"title":"Rancang Bangun Alat Pengasap Ikan","authors":"M. Yusuf, Yolanda Aprilla, Ilham Mardotillah, A. Saputra","doi":"10.32530/agtk.v1i1.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/agtk.v1i1.19","url":null,"abstract":"Alat pengasap ikan merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengeringkan ikan dengan panas yang terdapat pada asap. Pengasapan ikan merupakan teknik pengolahan hasil pertanian yang bertujuan untuk mengawetkan ikan serta meningkatkan harga jual ikan di pasaran. Selain meningkatkan harga jual, pengasapan ikan juga berfungsi untuk meningkatkan cita rasa ikan. Penelitian ini menghasilkan purwarupa alat pengasap ikan dengan spesifikasi, panjang 120 cm, lebar 61 cm, tinggi 135 cm. Hasil analisa ekonomi yang alat pengasap ikan ini memiliki harga jual sebesar Rp 1.540.000, dengan biaya pokok Rp 23.401/kg dan Break Event Point (BEP) sebanyak 16 kg/tahun.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48313146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AgroteknikaPub Date : 2018-06-30DOI: 10.32530/agtk.v1i1.17
Yulia Chyntia Hariati, Dedi Wardianto, Finky Anggara, Dion Nofriendi Pratama, Aulian Ilmi, W. Pratama
{"title":"Modifikasi Garu Pegas dan Bajak Piring Menjadi Alat Pembumbun dan Pembuat Bedengan","authors":"Yulia Chyntia Hariati, Dedi Wardianto, Finky Anggara, Dion Nofriendi Pratama, Aulian Ilmi, W. Pratama","doi":"10.32530/agtk.v1i1.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/agtk.v1i1.17","url":null,"abstract":"Pembumbunan dan pembuatan bedengan merupakan kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan setelah dan sebelum penanaman. Pembumbunan dan pembuatan bedengan masih dilakukan secara manual dengan menggunakan koret dan cangkul. Pembumbunan dan pembuatan bedengan secara manual memerlukan lebih banyak waktu, tenaga dan biaya. Alat pembumbn dan pembuat bedengan terdiri dari garu pegas dan bajak piring yang jarang digunakan karena kurang efektif saat penggunaan di lahan. Alat pembumbun dapat digunakan pada berbagai jarak tanam dengan menyesuaikan letak piringan dan rear wheel traktor terhadap barisan tanaman. Alat pembuatan bedengan akan membentuk bedengan dengan lebar bedengan atas 55 cm, lebar bedengan bawah 1 m, tinggi bedengan 25 cm dan jarak antar bedengan atau alur adalah 30 cm. Dalam 1 kali lintasan alat pembuat bedengan dapat membuat 1 bedengan dengan dengan 1 alur sedangkan alat pembumbun akan membumbun 2 baris tanaman. Dari uji kinerja alat, didapat kapasitas kerja alat pembuat bedengan adalah 0.2767 ha/jam dan kapasitas alat pembumbun 0.371 ha/jam. Untuk pembumbunan dan pembuatan bedengan, biaya pokok dan BEP berturut-turut adalah Rp. 199.533 /ha dan 19,21 ha/tahun dan Rp. 271.517/ha dan 20,90 ha/tahun.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46521142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AgroteknikaPub Date : 2018-06-30DOI: 10.32530/agtk.v1i1.20
Eddi Paisal, Fandra Mahatta, Bambang Abi Mayu
{"title":"Rancang Bangun Alat Pengering Tipe Tray Dryer","authors":"Eddi Paisal, Fandra Mahatta, Bambang Abi Mayu","doi":"10.32530/agtk.v1i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/agtk.v1i1.20","url":null,"abstract":"Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu daerah penghasil pinang di Sumatera Barat. Salah satu penanganan pasca panen terhadap buah pinang adalah pengeringan. Tahap pengeringan pinang oleh petani dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari. Pengeringan dengan cara ini sangat bergantung dengan keadaan cuaca sehingga tahap pengeringan tidak berjalan dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan pengeringan buah pinang diatas, maka dibuat alat pengering sederhana yang mudah, efisien dan efektif jika di bandingkan dengan pengeringan secara manual. Alat pengering pinang ini memiliki sumber panas dari pembakaran serbuk gergaji. Berdasarkan pengujian kinerja, alat pengering pinang mampu mengeringkan 10 kg menjadi 1 kg dengan waktu pengeringan selama 10 jam, kadar air 10,1%. Analisa ekonomi teknik pada alat pengering pinang tipe tray drayer didapat biaya pokok Rp. 18. 795,51812/jam, BEP (Break Event Point) Rp. 34. 0361 Kg/tahun dengan harga jual alat Rp. 4.214.600,-.","PeriodicalId":34055,"journal":{"name":"Agroteknika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42802534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}