{"title":"MODEL PERMINTAAN EKSPOR UDANG OLAHAN INDONESIA OLEH PASAR JEPANG, AMERIKA SERIKAT DAN UNI EROPA PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM)","authors":"A. Asnawi, Estu Sri Luhur, Siti hajar Suryawati","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.9768","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.9768","url":null,"abstract":"Pengolahan dan pemasaran hasil perikanan memberi kontribusi yang cukup besar dalam menciptakan produk perikanan bermutu tinggi dan aman dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja ekspor komoditas udang Indonesia dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor udang Indonesia. Penelitian ini diperlukan untuk menganalisis fenomena kinerja ekspor produk udang yang menunjukkan tren menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pasar tujuan ekspor yang dianalisis adalah tiga pasar utama bagi ekspor komoditas udang Indonesia yaitu Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dari tahun 1989-2017. Data dianalisis menggunakan Pendekatan Error Correction Model (ECM). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa model permintaan ekspor udang olahan Indonesia menunjukkan hasil yang baik dilihat dari segi ekonomi maupun statistik. Prospek ekspor udang olahan Indonesia masih mempunyai peluang yang cukup baik untuk pasar Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Daya saing produk udang olahan Indonesia ke pasar Jepang terkait dengan persaingan harga dengan negara-negara pengekspor produk udang olahan ke pasar Jepang. Peningkatan GDP Jepang merupakan peluang bagi para eksportir untuk meningkatkan ekspor produk olahan udang Indonesia ke pasar Jepang. Pasar Amerika Serikat berbeda dengan pasar Jepang, dimana daya saing produk udang olahan Indonesia di pasar Amerika Serikat bukan terletak pada harga. Diduga, yang menjadi persaingan adalah kualitas dan kesinambungan produk udang olahan. Sedangkan untuk pasar Uni Eropa hampir sama dengan pasar Jepang yaitu persaingan harga. Hanya saja, perubahan harga tersebut tidak dapat direspon secara cepat oleh para eksportir. Hal ini ditunjukkan dengan berpengaruhnya variabel lag harga ekspor produk udang olahan Indonesia secara signifikan. Untuk meningkatkan kinerja ekspor produk udang olahan Indonesia ke pasar Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa, diperlukan kestabilan harga udang domestik, ketersediaan bahan baku yang cukup dan kualitas produk yang terjaga.Title: Model of Export Demand of Indonesian Processed Shrimp by Japan, United States (US) and European Union (EU) Markets An Error Correction Model (ECM) ApproachProcessing and marketing of fisheries products has a significant contribution in creating high quality and safe fisheries products.This study aims to analyze the export performance of Indonesian shrimp commodities and to analyze factors influence demands of Indonesian processed shrimp exports. Research is needed to analyze export performance of shrimp products that showed a decrease trend in recent years. The export destination countries analyzed are Japan, United States (US) and European Union (EU). This study uses time series data from 1989-2017. An Error Correction Model (ECM) approach was employed in this study. Results show that model of export demand of Indonesian Processed Shrimp provides an economic and statistical pers","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122498856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Nurhayati, Indah Riyantini, I. Nurruhwati, I. Aisah
{"title":"Optimizing the Role of Social Media for Fisheries Business Development (Case Study in the Middle of Covid 19 Pandemic in West Java)","authors":"A. Nurhayati, Indah Riyantini, I. Nurruhwati, I. Aisah","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.8981","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.8981","url":null,"abstract":"The spread of the Covid 19 outbreak felt its impact in the fisheries sector. The spread of Corona Virus has brought new challenges and risks in social life, including fisheries businesses. Fishery business practitioners, namely fishermen, fish cultivators, fishery product processors and fishery product marketers, experience logistical and marketing problems. Some indications of the impact of the Covid-19 pandemic are evident in the fisheries business. These indications are a decrease in the price of fishery products, a logistic system that cannot run normally, and a decrease in demand for fishery products, all of which impact on the household income of the fishery business. The disruption of distribution channels between businesses and consumers due to restrictions on human mobility that is applied to overcome the Covid 19 outbreak is the root cause. Regional quarantine as well as large-scale social restrictions do not prohibit mobility in the transportation of goods, but in reality these restrictions significantly impede the traffic of fishery products. This is reminiscent of the implementation of the 4.0 revolution in the fisheries and marine sector, where fisheries and marine businesses including fish farmers to innovate in the use of automation tools that are controlled from smartphone applications. With digital applications, cultivation can use it to anticipate during current conditions, when the Covid 19 pandemic occurs, where market access is directly restricted which can be circumvented by online marketing where producers and consumers do not make transactions directly. This reserach aims to analyze the optimization of the role of social media for the development of fisheries business case studies in the middle of the Covid 19 pandemic in West Java. Research time is from February to May 2020. The research method used was a survey method. The data used are primary and secondary data. Primary data were obtained by taking the technique of non-probability sampling respondents to 40 respondents of fisheries businesses. The analytical tool used in this reserach is non-parametric statistics with Friedman and Kendalls using twigs to scale. Based on the results of research, the level of knowledge of fisheries business operators regarding handling of Covid 19 averages 70% of knowing, understanding and implementing health protocols in carrying out daily activities, the role of social media is high for fisheries business actors consisting of fishermen, fish cultivators, fishery product processors and marketer of fishery products. Social media used include Instagram, Short Message Service (SMS), Websites, Blogs, Facebook and Whatsapps. The most optimal use of social media activities is carried out by fishery product marketers via Whatsapps. and Instagram. ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129432956","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Front and Back matter","authors":"Editorial Front and Back Matter","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.10686","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.10686","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121484840","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SURPLUS PRODUSEN PERIKANAN DEMERSAL DI PROVINSI JAWA BARAT DENGAN BERBAGAI NILAI DISCOUNT RATE","authors":"Donny Orlando Wijayanto, Akhmad Fauzi, Luky Adrianto","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.9593","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.9593","url":null,"abstract":"Terdapat pandangan secara global mengenai status sebagai nelayan yang diidentikkan dengan kemiskinan, suatu pandangan yang sejalan dengan beberapa hasil penelitian di Indonesia. Produksi perikanan tangkap laut di Provinsi Jawa Barat relatif besar secara nasional. Produksi perikanan demersal berkontribusi sebesar 34,52% dari total produksi pada tahun 2017. Hasil produksi ini diperoleh dari aktivitas nelayan Provinsi Jawa Barat yang berada di WPP-712 dan di WPP-573. Tujuan pengelolaan perikanan, baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi pemerintahan adalah untuk menyejahterakan pelaku usahanya. Indikator yang saat ini digunakan untuk mengukur kesejahteraan nelayan adalah Nilai Tukar Nelayan (NTN). Nilai tersebut untuk Provinsi Jawa Barat adalah 105,06 pada tahun 2014, dan 113,02 pada tahun 2017. Besaran tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan nelayan di Provinsi Jawa Barat adalah sejahtera. Di sisi lain, konsep NTN tidak menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan adalah biaya korbanan (opportunity cost), dan tidak mengakomodir konsep time value of money. Melihat kondisi ini maka pertanyaan yang ditimbulkan adalah apakah nelayan di Provinsi Jawa Barat masih sejahtera apabila dilihat melalui indikator lain selain NTN. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesejahteraan nelayan perikanan demersal di Provinsi Jawa Barat menggunakan Surplus Produsen sebagai alat ukurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata – rata, Surplus Produsen terbesar yang dialami nelayan yang berada di Laut Jawa adalah sebesar Rp3.897.109.483.225,20 pada discount rate 10%, dan nelayan di Samudra Hindia sebesar Rp104.452.115.805,11 pada discount rate 20%. Besaran discount rate tidak seiring dengan peningkatan Surplus Produsen. Perbandingan besaran Surplus Produsen dengan Angka Kemiskinan menunjukkan bahwa nelayan di Laut Jawa tidak dapat dikategorikan sebagai miskin, namun mereka yang berada di Samudra Hindia masih berada tepat di atas garis kemiskinan. Hal ini suatu hasil yang sedikit berbeda dibandingkan dengan angka NTN. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan variabel Surplus Produsen sebagai komplemen bagi Nilai Tukar Nelayan sebagai ukuran kesejahteraan nelayan.Title: Producer Surplus Of Demersal Fisheries in West Java Province With Various Discount Rate ValuesThere is a global view of status as a fishers who is identified with poverty, a view that is in line with several research results in Indonesia. Marine capture fisheries production in West Java Province is nationally relatively large. Demersal fisheries production contributed 34.52% of total production in 2017. This production result was obtained from the activities of fishers in West Java Province of WPP-712 and in WPP-573. The purpose of fisheries management, both from an economic perspective and from a government perspective, is the welfare of business actors. The indicator currently used to measure fishers’s welfare is in terms of fishers term of trade index (NTN). The value for West Java Provin","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129084027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elinah Elinah, Auliya Al Bayyinah, Devi Nurkhasanah
{"title":"ANALISIS KELAYAKAN USAHA ALAT TANGKAP JARING UDANG (TRAMMEL NET) DI KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT","authors":"Elinah Elinah, Auliya Al Bayyinah, Devi Nurkhasanah","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.9416","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.9416","url":null,"abstract":"Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah yang memanfaatkan sumber daya perikanan dan kelautan melalui usaha perikanan tangkap. Salah satu alat tangkap yang di gunakan di Kabupaten Cirebon adalah trammel net. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan usaha penangkapan trammel net di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - September 2020. Metode yang digunakan adalah survei dengan responden sebanyak 30 dengan teknik wawancara menggunakan kuisioner. Metode analisis finansial usaha yang digunakan yaitu NPV, IRR, R/C ratio dan PP. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapal trammel net berukuran < 5 GT dan memiliki mesin penggerak berkekuatan 24 PK. Hasil analisis kelayakan usaha yang diperoleh nilai NPV rata-rata sebesar Rp150.406.777 dan bernilai positif, nilai R/C ratio sebesar 1,32 lebih dari 1, nilai IRR sebesar 47% dan PP sebesar 2,50 tahun. Hal ini menunjukan bahwa berdasarkan hasil perhitungan kelayakan usaha maka usaha trammel net layak untuk dilanjutkan dan menguntungkan, sedangkan nilai Payback Period (PP) menunjukan bahwa rata-rata nelayan trammel net dapat mengembalikan modal dalam kurun waktu 2 tahun 5 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trammel net merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan dan layak diusahakan oleh nelayan di Kabupaten Cirebon.Title: Feasibility Analysis of Trammel Net at the Cirebon Regency, West JavaCirebon Regency is one of the areas that utilizes fishery and marine resources in the capture fisheries business. One of the fishing gears used in Cirebon Regency is trammel net. This research aims to analyze business feasibility of trammel net at the Cirebon Regency. The survey was conducted in April to September 2020. The research method used is survey using 30 respondents with interview techniques using a questionnaire. Financial analysis method of NPV, IRR, R/C ratio, and Payback Periods analysis were used in this study. Results showed that the trammel net of <5 GT had a 24 PK propulsion engine. Results of analysis obtained an average NPV value of IDR 150,406,777 and a positive value, an R/C ratio of 1.32 more than 1, NPV 150,406,777, IRR 47% and a PP of 2,50 years. These results showed that trammel net is a feasible fishing gear being used by fishers in Cirebon regency.","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122779255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ESTIMASI PENDAPATAN DAN TINGKAT KERENTANAN PENGHIDUPAN NELAYAN DALAM MENGHADAPI VARIABILITAS MUSIM DI KABUPATEN LUMAJANG","authors":"I. Fitriani, Asri Sawiji, Noverma Noverma","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.9543","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.9543","url":null,"abstract":"Perubahan musim mengakibatkan terjadinya pola pergeseran musim barat ataupun timur dan kondisi perairan laut yang tidak dapat diprediksi. Hal ini menyebabkan jumlah hari melaut menjadi tidak menentu yang mempengaruhi besaran pendapatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi besar pendapatan kelompok nelayan di Pantai Dampar, Kabupaten Lumajang saat musim timur dan barat, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi, serta tingkat kerentanan penghidupan nelayan dalam menghadapi variabilitas musim. Jumlah sampel penelitian sebanyak 66 orang dari total 78 orang nelayan di Pantai Dampar yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama Nelayan (KUBN Dampar). Analisis untuk mengetahui besar pendapatan kelompok nelayan diperoleh dari selisih antara penerimaan total dengan total biaya operasional. Selanjutnya, analisis faktor penentu dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS versi 25, sedangkan terkait tingkat kerentanan dianalisis menggunakan metode Livelihood Vulnerability Index (LVI). Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapatan nelayan pada musim timur lebih tinggi dibandingkan musim barat. Persentase selisih pendapatan nelayan pada musim timur dibandingkan pada musim barat sebesar 34% pada kelompok nelayan pancing, 14% pada kelompok nelayan jaring dan 16% pada kelompok nelayan pancing dan jaring. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi: jumlah hari melaut, jarak tempuh, kedalaman, lama melaut, pengalaman, tinggi gelombang, angin dan hujan. Namun lama melaut mempunyai pengaruh paling besar dengan persentase 36,5 %. Hasil analisis LVI menunjukkan bahwa tingkat kerentanan untuk semua kelompok nelayan masuk dalam ketegori rentan dengan skala LVI sebesar 0,28 sampai 0,31. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi skala LVI, maka kelompok nelayan semakin rentan terhadap variabilitas musim, sehingga pendapatan yang diperolehnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan kelompok nelayan lainnya. Penilaian pada lima modal yakni modal sosial, ekonomi, manusia, fisik, dan alam masih perlu dilakukan guna mendukung tingkat resiliensi atau kelompok nelayan.Title: Income Estimation and Fishers Livelihood Vulnerability in Facing Season Variability in Lumajang DistrictSeason change results in shifting patterns of west or east monsoons and unpredictable marine conditions. This causes days of fishing become uncertain that may affect income of fishers. This study aims to determine the income of fishers in Dampar Beach, Lumajang Regency during east and west seasons and determine the vulnerability index of fishers’s livelihood in facing season variability. Research was conducted on 66 members of fishers joint venture group in Dampar Beach (KUBN Dampar). Determining income of the fishers group is obtained from the subtraction of total fishing revenue with total operating costs. Furthermore, determinant factors were analyzed by multiple linear regression with SPP version 25; whilst the vulnerability index to se","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120946020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STRATEGI PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) TAWANG, KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH","authors":"Hesa Karunia Fitri, A. Suherman, Herry Boesono","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.10091","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.10091","url":null,"abstract":"Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang adalah penyumbang transaksi hasil perikanan tangkap terbesar di Kabupaten Kendal dengan prosentase 42,56% dari total produksi perikanan tangkap di Kabupaten Kendal yaitu 1.894.351 kg, namun kondisi sarana prasarana dan sistem pengelolaan saat ini yang belum memadai menjadikan peran TPI Tawang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal terkait kinerja TPI Tawang dan menyusun strategi pengembangan TPI Tawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden 50 orang yang terdiri dari nelayan sebanyak 22 orang, 21 orang bakul, 2 personil pengelola TPI, 1 pelaksana KUD Mina Jaya, 2 personil pengelola Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang dengan jabatan staf operasional dan kesyahbandaran, serta 2 pengelola UPTD TPI. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal dalam merumuskan strategi pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi tertinggi di TPI Tawang terjadi pada tahun 2020 sebesar 839.130 kg. Retribusi lelang untuk nelayan dipungut biaya sebesar 3% dan untuk bakul sebesar 2% dengan total sebanyak 5%. Komoditas yang paling banyak dihasilkan di TPI Tawang antara lain Tembang (Sardinella sp.), Tongkol (Euthynnus affinis), Teri (Stolephorus sp.), Kembung (Rastrelliger sp.), dan Peperek (Leiognathus dussumieri). Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal diketahui bahwa sarana prasarana TPI Tawang belum dikelola secara optimal. Berdasarkan analisis SWOT posisi TPI Tawang berada pada kuadran I, dimana pada kuadran tersebut digunakan strategi S-0 sebagai strategi prioritas, yaitu melakukan penguatan dan pengembangan SDM berupa pelatihan, perumusan/internalisasi budaya kerja; pengembangan fasilitas TPI Tawang; pengembangan sentra industri pengolahan ikan yang lebih variatif; dan meningkatkan pelayanan dan menjaga sistem operasional TPI Tawang dengan melakukan survei kepuasan berkala.Title: Strategy of Developing of Tawang Fish Auction (FAP) at Kendal Regency, Central JavaThe Tawang Fish Auction Place (FAP) is the largest contributor to capture fisheries transactions in Kendal Regency with a percentage of 42.56% of the total capture fishery production in Kendal Regency, which is 1,894,351 kg, but the current condition of infrastructure and management systems is not adequate. the role of FAP Tawang has not been optimal. This study aims to analyze internal and external factors related to the performance of FAP Tawang and develop a strategy for developing FAP Tawang. The method used in this research is descriptive method. Sampling used purposive sampling method with 50 respondents consisting of 22 fishermen, 21 wholesellers, 2 FAP management personnel, 1 Mina Jaya KUD implementer, 2 Tawang Coastal Fishery Port (CFP) management personnel with operational and harbor staff positions. , as well as 2 ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134503366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andhatu Achsa, Rian Destiningsih, Yustirania Septiani, D. Verawati
{"title":"PEMETAAN DAYA SAING PRODUK PERIKANAN PULAU JAWA DI PASAR TUJUAN UTAMA","authors":"Andhatu Achsa, Rian Destiningsih, Yustirania Septiani, D. Verawati","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.9373","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.9373","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya penurunan nilai ekspor perikanan yang terjadi di tahun 2003 hingga 2016, walaupun setelah itu mengalami peningkatan kembali. Hal tersebut diduga terjadi karena kuantitas ekspor perikanan mengalami penurunan sebesar -0,15 persen. Adapun usaha awal mencegah penurunan ekspor perikanan semakin berkepanjangan yaitu dengan mengidentifikasi wilayah produksi perikanan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Dalam hal ini, sentra perikanan dibagi menjadi dua kelompok yaitu perikanan tangkap dan perikanan budi daya. Metode yang digunakan antara lain Shiftshare Esteban Marquilas (SS-EM), Revealed Comparative Advantage (RCA) dan metode Ekspor Produk Dinamika (EPD). Hasil penelitian menunjukkan daya saing perikanan hanya ada pada provinsi DIY; sedangkan provinsi lainnya hanya memiliki spesialisasi. Selanjutnya, daya saing perikanan Indonesia pada ketujuh pasar tujuan utama ekspor perikanan yaitu Tiongkok, Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, Malaysia, Uni Eropa dan ASEAN memiliki daya saing kuat. Selanjutnya, produk perikanan Indonesia selama tahun 2000-2018 tergolong rising star pada pasar Malaysia, Tiongkok dan Amerika Serikat.Title: Mapping The Competitiveness of Java Island Fishery Products In Main Destination MarketThe decrease of fisheries export values from 2003 to 2016 initiated this research. Despite its increasing afterwards, the decreasing is presumed due to the decrease of export quantities by -0.15 percent. Initial effort to prevent on decreasing of export quantities is identifying fisheries production centers with comparative and competitive advantages. Fisheries production centers are divided into two groups: capture fisheries and aquaculture. Shiftshare Esteban Marquilas (SS-EM), Revealed Comparative Advantage (RCA) and Export Product Dynamics (EPD) methods are employed in this research. The results indicate that fisheries competitiveness is only seen in Yogyakarta, while other provinces only have specialization in fisheries. It is notified that competitiveness of Indonesian fisheries products is considered strong in seven market destination: China, Japan, Hongkong, United States, Malaysia, European Union, and ASEAN countries. Furthermore, Indonesian fisheries products in 2000 - 2018 has been acknowledged as rising star in several market destination: Malaysia, China and United States.","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131518697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANTAI PASOK DAN LOGISTIK UDANG VANAME DI DAERAH PRODUKSI DI INDONESIA","authors":"Achmad Zamroni, R. Yusuf, Tenny Apriliani","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.9495","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.9495","url":null,"abstract":"Rantai pasok udang vanamei di daerah produksi di Indonesia tidak selalu sama dan dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas pembenihan sampai dengan unit pengolahan ikan (UPI). Konsekuensinya, jenis dan jumlah biaya logistik bervariasi antara daerah satu dengan yang lain. Riset ini bertujuan untuk; a) mengidentifikasi rantai pasok udang vanamei di daerah produksi, b) menganalisis permasalahan dalam rantai pasok udang vanamei, dan c) merumuskan sistem logistik udang vanamei. Riset dilakukan selama tahun 2019 di beberapa provinsi yang memproduksi udang vanamei yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Riset ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan topik data kepada 12 responden pembenihan, 4 responden UPI, 40 responden pembudidaya udang vanamei, dan 10 pedagang/pengumpul. Data sekunder diperoleh dari laporan hasil riset, data statistik, dan publikasi ilmiah lainnya. Data dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan rantai pasok, pola logistik, dan permasalahan yang terjadi dalam rantai pasok. Hasil analisis menggambarkan bahwa rantai pasok udang vanamei di Indonesia bisa digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu pasokan (bahan baku dan produksi), distribusi (pedagang besar, pedagang kecil, dan pengecer), dan konsumen (pasar lokal, hotel/ restoran/catering -HOREKA- dan UPI). Permasalahan rantai pasok udang vanamei dari produsen benih sampai ke konsumen akhir telah menyebabkan produksi tidak efisien dan berimplikasi pada peningkatan biaya. Secara faktual, ada disparitas stok benih antar daerah dan kebutuhan pemenuhan stok udang di beberapa cold storage. Logistik udang vanamei menggunakan hampir semua jenis moda transportasi yaitu transportasi udara (pesawat terbang), transportasi darat (sepeda motor, mobil bak terbuka, truk biasa, truk kontainer) dan transportasi laut (kapal antar pulau dan antar negara). Sistem logistik udang belum efisien mengingat pengadaan induk udang vanamei masih diimpor dari negara lain oleh beberapa perusahaan pembenihan, dan benih ini harus menyuplai seluruh wilayah Indonesia.Title: Supply Chain and Logistic of Vannamei Shrimp In Production Areas of IndonesiaThe supply chain of vannamei shrimp in production areas of Indonesia is different in each area. It depends on the availability of hatchery facilities and the fish processing unit (UPI). Consequently, the types and logistic costs vary among regions. This research aims to: a) identify the supply chain of vannamei shrimp in the production area, b) formulate a general pattern of the logistic system of vannamei shrimp, and c) analyze the problems in the supply chain of vannamei shrimp. This research was conducted in 2019 in East Java, West Java, Bali, West Nusa Tenggara, and South Sulawesi where those provinces produce vannamei shrimp. This research employs primary and secondary data. Primary data were collected through interviews with five hatchery respondents, four UPI responden","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116973612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Feti Fatimatuzzahroh, S. P. Hadi, Hartuti Purnaweni
{"title":"TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DAN ANALISIS AKTOR PADA REHABILITASI MANGROVE DI DESA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT","authors":"Feti Fatimatuzzahroh, S. P. Hadi, Hartuti Purnaweni","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.9420","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.9420","url":null,"abstract":"Keterlibatan masyarakat masyarakat merupakan indikator penting dalam keberhasilan rehabilitasi mangrove, karena merekalah yang paling terdampak dari kegiatan rehabilitasi mangrove . Penelitian ini mengkaji keterlibatan masyarakat, peran aktor yang dominan pada partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi mangrove di Desa Karangsong. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini menganalisis keterlibatan masyarakat dengan menggunakan teori Arnstein dan Wilcox. Keterlibatan aktor juga dianalisis dengan software UCINET untuk memperkuat data tersebut dan mengetahui peran aktor dalam rehabilitasi mangrove.Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi mangrove di Karangsong berada pada tahap citizen power. Fase ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu merencanakan dan membuat kebijakan rehabilitasi mangrove. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis aktor dengan UCINET yang menunjukkan bahwa Kelompok Tani Pantai Lestari merupakan aktor utama dalam rehabilitasi mangrove. Selain dalam perencanaan, mereka juga berperan sebagai fasilitator dan pemberi informasi utama bagi aktor dan stakeholder yang terlibat. Partisipasi masyarakat yang berkelanjutan masih diperlukan dalam pengelolaan mangrove. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah daerah diharapkan tetap memperhatikan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan rehabilitasi mangrove agar berkelanjutan.Title: Community Level Participation and Actor Analysis of Mangrove Rehabilitation in Karangsong Village, Indramayu Regency West JavaCommunity involvement is an important indicator in the success of mangrove rehabilitation because they are the most directly affected by mangrove rehabilitation. This research has the objective to evaluates the community involvement in mangrove rehabilitation in Karangsong Village, West Java, analyze the role of dominant actor in mangrove rehabilitation, and examine the role of participation in mangrove rehabilitation programme in Karangsong Village. Using descriptive qualitative methods, this study analyzed community involvement based on the theories of Arnstein and Wilcox. The involvement of actors was also analyzed with UCINET software to strengthen the data and to find out the role of actors in mangrove rehabilitation. This research shows that community participation in mangrove rehabilitation in Karangsong is at the citizen power stage. This phase shows that the community can plan and make policies for mangrove rehabilitation. It can be seen in the results of the actor analysis with UCINET which shows that the Pantai Lestari Group is the main actor in mangrove rehabilitation. Apart from planning, Pantai Lestari also acts as a facilitator and provides the main information for the actors and stakeholders involved. Continuing community participation is still needed in mangrove management. Therefore, local government policies are expected to continue to consider community involvement in managing and rehabilitating mangroves to be s","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"177 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128469161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}