Anak Agung Istri Dinda Pradnyaningrum, M. Nugraha, Ari Wibawa, N. N. A. Dewi
{"title":"PELATIHAN YOGA MEMPENGARUHI VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL PADA WANITA USIA 40-55 TAHUN","authors":"Anak Agung Istri Dinda Pradnyaningrum, M. Nugraha, Ari Wibawa, N. N. A. Dewi","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i02.p01","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Usia 40-55 disebut usia pertengahan untuk menyiapkan diri agar tetap sehat dan bugar dalam memulai proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, fungsi organ pada tubuh menjadi menurun, terutama pada wanita. Wanita memiliki komposisi tubuh, kapasitas paru dan kekuatan otot 15-25% lebih rendah dibandingkan pria. Volume Oksigen Maksimal (VO2 max) merupakan salah satu komponen dari Cardiorespiratory Fitness yang harus di jaga sehingga dituntut untuk rajin berolahraga. Latihan fisik yang dapat mempengaruhi VO2 max yaitu dengan latihan yoga. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik cross-sectional yang dilakukan pada Desember 2020 – Maret 2021 dengan teknik total sampling dan jumlah sampel sebanyak 60 responden yakni 30 responden yang sudah mengikuti pelatihan yoga Hatha minimal selama 1 bulan dan 30 responden yang tidak mengikuti pelatihan yoga. Volume Oksigen Maksimal (VO2 max) diukur dengan Six Minute Walking Test (6MWT). \u0000Hasil: Uji hipotesis menggunakan Chi Square Test untuk menilai hubungan pelatihan yoga dan Volume Oksigen Maksimal (VO2 max) yang didapatkan hasil nilai p 0,001. VO2 Max bernilai baik pada kelompok yang telah mengikuti pelatihan yoga yaitu 27 orang (45%) dan kelompok yang tidak mengikuti pelatihan yoga sebanyak 4 orang (6,7%). \u0000Simpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pelatihan yoga dan Volume Oksigen Maksimal (VO2 max) pada wanita usia 40-55 tahun. \u0000 \u0000Kata Kunci: cardiorespiratory fitness, pelatihan yoga, VO2max","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127751538","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Nengah Vindia Herinasari, Arief Wibawa, M. Nugraha, I. P. Y. Pramana Putra
{"title":"PERSENTASE LEMAK TOTAL TUBUH DAN LINGKAR PERUT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA WANITA USIA 35-54 TAHUN DI DESA DAUH PURI KLOD","authors":"Ni Nengah Vindia Herinasari, Arief Wibawa, M. Nugraha, I. P. Y. Pramana Putra","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i02.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i02.p02","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Tekanan darah merupakan faktor penting dalam sistem sirkulasi dan salah satu parameter klinis yang paling sering diukur. Tekanan darah diatas normal disebut hipertensi yang merupakan penyakit yang sering ditemukan. Salah satu faktor risiko hipertensi yaitu obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai kondisi akumulasi lemak abnormal atau berlebihan dalam jaringan adiposa. \u0000Metode: Penelitian ini adalah penelitian obeservasional analitik yang menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 67 orang. \u0000Hasil: Dari analisis data menggunakan uji PEarson didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persentase lemak total tubuh dengan tekanan darah (p > 0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,091. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkar perut dengan tekanan darah (p < 0,05) dengan nilai koefisien korelasi 0,275. Dan dilakukan analisis multivariat regresi linear ganda didapatkan ada hubungan yang signifikan antara persentase lemak total tubuh dan lingkar perut terhadap tekanan darah dengan Fhitung> Ftabel (3,46 > 3,15) atau p < 0,05. Persentase lemak total tubuh dan lingkar perut secara parsial mendapatkan hasil yang berbeda. Persentase lemak total tubuh tidak berhubungan secara signifikan (p > 0,05) dengan Thitung < Ttabel (-1,251 < 1,999), sedangkan lingkar perut berhubungan secara signifikan (p < 0,05) dengan Thitung> Ttabel (2,517 > 1,999). \u0000Simpulan: Persentase lemak total tubuh tidak berhubungan dengan tekanan darah, lingkar perut berhubungan dengan tekanan darah pada, persentase lemak total tubuh dan lingkar perut secara bersama – sama berhubungan dengan tekanan darah. \u0000 \u0000Kata Kunci: persentase lemak total tubuh, lingkar perut, tekanan darah","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116298371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Made Rikawiantari, Ari Wibawa, I. P. G. Adiamika, I. Adiputra
{"title":"LINGKAR PINGGANG DENGAN TINGKAT KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA","authors":"Ni Made Rikawiantari, Ari Wibawa, I. P. G. Adiamika, I. Adiputra","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i02.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i02.p03","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Mahasiswa fisioterapi dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan sehari – hari memerlukan kebugaran jasmani yang baik seperti daya tahan kardiorespirasi. Penyediaan energi untuk aktivitas yang dilakukan lebih dari 3 menit dilakukan melalui metabolisme aerobik yang memerlukan oksigen. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, perlu ditunjang dengan adanya kemampuan sistem kardiorespirasi untuk bekerja secara optimal. Salah satu faktor yang dapat menurunkan tingkat konsumsi oksigen maksimal (VO2max) adalah peningkatan berat badan akibat perubahan komposisi tubuh. Adanya peningkatan berat badan dapat meningkatkan ukuran lingkar pinggang dan berhubungan dengan terjadinya penurunan VO2max. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan negatif antara lingkar pinggang dengan tingkat VO2max pada mahasiswa fisioterapi FK Unud. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Desember 2020 – Januari 2021. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 97 orang. \u0000Hasil: Pengukuran variabel lingkar pinggang dilakukan dengan menggunakan pita ukur antropometri, dan tingkat VO2max dengan YMCA 3 Minutes Step Test. \u0000Simpulan: Hasil analisis data dengan uji Spearman’s rho menunjukkan adanya hubungan negatif antara lingkar pinggang dengan tingkat VO2max pada mahasiswa fisioterapi FK Unud (r = -0,526; p = 0,000), yang berarti semakin besar ukuran lingkar pinggang maka tingkat konsumsi oksigen maksimalnya semakin menurun. \u0000 \u0000Kata Kunci: lingkar pinggang, VO2max, daya tahan kardiorespirasi","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123533200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Komang Hari, Sayu Aryantari Putri Thanaya, Indira Vidiari Juhanna, Anak Agung Andi Putra Utama
{"title":"HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN RISIKO MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS PADA PENGRAJIN GERABAH DI DESA PEJATEN, TABANAN, BALI","authors":"Komang Hari, Sayu Aryantari Putri Thanaya, Indira Vidiari Juhanna, Anak Agung Andi Putra Utama","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i01.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i01.p03","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Myofascial pain syndrome atau myofascial trigger point syndrome (MPS) merupakan rasa nyeri yang dirasakan akibat adanya titik sensitif pada taut band. MPS muncul akibat kontraksi terus menerus karena aktivitas statis yang dilakukan selama bekerja yang menyebabkan hipoksia pada sel otot. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya MPS adalah postur kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur kerja dengan risiko terjadinya myofascial pain syndrome otot upper trapezius pada perajin gerabah di Desa Pejaten, Tabanan, Bali.Metode: Metode penelitian yang digunakan berupa metode observasional analitik cross-sectional dengan teknik purposive sampling pada 52 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi, eksklusi dan drop out. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis postur kerja menggunakan RULA dan keberadaan MPS melalui palpasi oleh fisioterapis. Uji hipotesis yang digunakan berupa chi-square.Hasil: Hasil dari analisis chi-square, diperoleh p = 0,019 sehingga p<0,05. Postur menunduk, memunculkan kontraksi eksentrik pada otot upper trapezius. Pada perajin gerabah, postur menunduk disertai dengan posisi punggung yang membungkuk atau fleksi, yang menambah pembebanan pada otot upper trapezius dan otot ekstensor leher lainnya untuk mempertahankan posisi kepala. Dengan dilakukannya postur menunduk secara statis dan dalam durasi yang lama, akan memunculkan trigger point. Kelelahan pada otot akan memicu munculnya metabolisme anaerobik yang menstimulasi otak untuk melepaskan zat kimia bradykinin, histamine dan serotonin. Zat kimia tersebut akan diterjemahkan oleh reseptor nyeri dan dipersepsikan sebagai nyeri MPS.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan risiko terjadinya myofascial pain syndrome otot upper trapezius pada perajin gerabah di Desa Pejaten. \u0000Kata Kunci: myofascial pain syndrome, myofascial trigger point syndrome, postur kerja, perajin gerabah","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124147563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketut Resa Indar Parwangsa, Putu Dyah Ayu Saraswati, I. P. Putra, I. W. G. Sutadarma
{"title":"HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK TERHADAP KOORDINASI MATA TANGAN PADA LANSIA DI DESA GERIH","authors":"Ketut Resa Indar Parwangsa, Putu Dyah Ayu Saraswati, I. P. Putra, I. W. G. Sutadarma","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i01.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i01.p02","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Kemampuan fisik seseorang lambat laun akan menurun akibat dari proses penuaan. Koordinasi mata tangan merupakan salah satu kemampuan fisik yang menurun akibat penuaan. Suatu hubungan kompleks antara sistem visual dan motorik yang memiliki suatu tujuan seperti menunjuk, meraih, dan mencakup seluruh kegiatan sehari hari merupakan definisi dari koordinasi mata tangan. Salah satu cara untuk mencegah maupun meningkatkan fungsi koordinasi mata tangan yaitu dengan melakukan aktivitas fisik. Meningkatkan aktivitas fisik dipercaya sebagai tindakan pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit dan kecacatan pada lanjut usia (Lansia). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana hubungan aktivitas fisik terhadap koordinasi mata tangan pada lansia di Desa Gerih.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional (potong lintang) dengan menggunakan teknik sampling total sampling. Jumlah sampel yang diperoleh pada penelitian ini adalah 44 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi, eksklusi dan drop out yang telah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur aktivitas fisik baecke index dan koordinasi mata tangan menggunakan alternate hand wall toss test.Hasil: Berdasarkan uji analisis non parametrik spearman rho didapatkan nilai p = 0,017 (p < 0,05) dan koefisien korelasi r = 0,359.Simpulan: Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini, bisa kita katakan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap koordinasi mata tangan pada lansia di Desa Gerih. \u0000Kata Kunci: aktivitas fisik, koordinasi mata tangan, lansia","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133870110","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kadek S Prima Dewi S, M. Widnyana, Nila Wahyuni, Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi
{"title":"HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA REMAJA DI DENPASAR","authors":"Kadek S Prima Dewi S, M. Widnyana, Nila Wahyuni, Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i01.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i01.p08","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Remaja merupakan penduduk usia 10-19 tahun, usia remaja diasosiasikan dengan masa transisi dari anak-anak menuju tahapan dewasa. Adapun faktor yang mempengaruhi daya tahan kardiovaskuler yaitu IMT dan aktivitas fisik. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan IMT dengan daya tahan kardiovaskuler dan apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan daya tahan kardiovaskuler pada Remaja di Kota Denpasar.Metode: Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode cross-sectional yang dilkukan bulan maret 2021. Penelitian ini melibatkan 93 orang siswa dengan metode pengambilan sample non – probability sampling menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel bebas penelitian yaitu IMT dan aktivitas fisik dengan variabel terikat yaitu daya tahan kardiovaskuler. Variabel kontrol adalah usia. Teknik analisis menggunakan uji statistika univariat dengan presentatif atau deskriptif dan analisis bivariat dengan chi-square.Hasil: Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa adanya hubungan IMT dengan daya tahan kardiovaskuler pada remaja di Denpasar dengan nilai p sebesar 0,002 yang menunjukkan bahwa nilai p<0,05. Kurangnya asupan gizi yang dimiliki seseorang dengan kategori underweight adalah proses energi senyawa ATP menjadi energi gerak membuat responden menjadi cepat lelah tentunya berpengaruh pada daya tahan kardiovaskulernya. Terdapat hubungan aktivitas fisik dengan daya tahan kardiovaskuler pada remaja di Denpasar dengan nilai p sebesar 0,005 yang menunjukkan nilai p<0,05.Simpulan: Semakin aktif seseorang melakukan aktivitas fisik maka akan semakin kuat daya tahan kardiovaskuler. Jantung berfungsi untuk pemompa darah yang menjadi traspoter bahan makanan dan oksigen harus lebih keras lagi memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara meningkatnya kekuatan otot jantung oleh karena itu kualitas pompa jantung akan meningkat. \u0000Kata Kunci: indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, daya tahan kardiovaskuler","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129711940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Kadek Vindy Aprilyanti, N. Andayani, I. M. Muliarta, I. M. W. Ruma
{"title":"HUBUNGAN WAIST TO HEIGHT RATIO DAN TEKANAN DARAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 4-6 DI DENPASAR TIMUR","authors":"Ni Kadek Vindy Aprilyanti, N. Andayani, I. M. Muliarta, I. M. W. Ruma","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i01.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i01.p01","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Obesitas merupakan keadaan patologi akibat dari mengkonsumsi makanan berlebih sehingga terjadi penumpukkan lemak yang berlebihan dan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi anak menjadi suatu keadaan yang memprihatinkan karena dapat menyebabkan kerusakan di organ tubuh. Waist to Height Ratio adalah pengukuran antropometrik yang baik digunakan untuk mendeteksi faktor risiko penyakit kardiovaskular pada subjek dengan obesitas jika dibandingkan BMI, waist to hip ratio (WHR), waist circumference karena mampu diaplikasikan tanpa membedakan gender, ras dan etnik tertentu. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui hubungan lingkar pinggang dan tekanan darah pada anak sekolah dasar kelas 4-6 di Denpasar Timur.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik, menggunakan metode pendekatan studi cross sectional, serta teknik sampel purposive sampling dalam pengambilan sampel. Sampel berjumlah 67 orang, yang diukur tekanan darahnya dengan tensimeter dan Waist to Height ratio (WHtR) menggunakan rumus lingkar pinggang (cm) dibagi dengan tinggi badan (cm).Hasil: Berdasarkan uji analisis data dengan menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan waist to height ratio dan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05).Simpulan: ada hubungan antara waist to height ratio dan tekanan darah pada anak sekolah dasar kelas 4-6 di Denpasar Timur. \u0000Kata Kunci: obesitas, tekanan darah, WHtR","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126147602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dellania Grandifolia Mustafa, S. A. Thanaya, L. M. S. H. Adiputra, N. Saraswati
{"title":"HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI BAWAH DENGAN RISIKO JATUH PADA LANJUT USIA DI DESA DAUH PURI KLOD, DENPASAR BARAT","authors":"Dellania Grandifolia Mustafa, S. A. Thanaya, L. M. S. H. Adiputra, N. Saraswati","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i01.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i01.p05","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Jumlah penduduk di Indonesia cukup padat, termasuk jumlah lansia yang akan terus meningkat. Tahun 2020 saja diprediksi jumlah lansia akan mencapai 27,08 juta dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Pada lansia terjadi proses penurunan kemampuan fungsi organ dan sistem tubuh yang bersifat fisiologis yang merupakan akibat dari proses penuaan. Salah satu perubahan akibat penuaan adalah menurunnya kekuatan otot tungkai bawah yang akan menimbulkan dampak negatif seperti meningkatkan risiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai bawah dengan risiko jatuh pada lansia.Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari 2021. Sampel penelitian adalah orang lansia di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar Barat dengan jumlah 65 sampel yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Peneliti melakukan anamnesis dan pemeriksaan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, lalu mengukur kekuatan otot tungkai bawah menggunakan Leg dynamometer dan risiko jatuh menggunakan Tinetti balance and gait evaluation.Hasil: Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji Chi-square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan (p=0,000), antara kekuatan otot tungkai bawah dengan risiko jatuh pada lanjut usia di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar Barat.Simpulan: Dapat disimpulkam bahwa terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai bawah dengan risiko jatuh pada lansia di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar Barat. \u0000Kata Kunci: kekuatan tungkai bawah, risiko jatuh, lansia","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115986764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. A. Putra, Ni Komang Ayu Juni Antari, Sayu Aryantari Thanaya Putri, I.A.D. Wiryanthini
{"title":"GAMBARAN RISIKO TERJADINYA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA PEMAIN BRASS INSTRUMENT MARCHING BAND SMA DI DENPASAR","authors":"I. A. Putra, Ni Komang Ayu Juni Antari, Sayu Aryantari Thanaya Putri, I.A.D. Wiryanthini","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i01.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i01.p06","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pemain alat musik tiup merupakan orang-orang yang secara terus-menerus dalam periode waktu yang lama melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pernapasan. Oleh karena itu, pemain alat musik tiup berisiko mengalami perubahan mekanisme pada paru yang bisa menyebabkan terkena penyakit paru obstruktif. Pemain alat musik tiup banyak ditemukan di dalam tim marching band. Di Indonesia skrining awal risiko terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) bagi pemain alat musik tiup masih sangat jarang dilakukan sehingga kondisi fisik dari masing-masing pemain masih kurang diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran risiko terjadinya PPOK pada pemain brass instrument marching band SMA di Denpasar.Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif cross-sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Skrining awal risiko terjadinya PPOK dilakukan dengan metode CAPTURE yang dapat mendeteksi secara dini adanya PPOK. Adapun faktor lain yang dicatat pada penelitian ini yaitu jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan kebiasaan merokok.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran risiko terjadinya PPOK pada pemain brass instrument marching band SMA di Denpasar yaitu 66% tidak berisiko, 28% berisiko sedang, dan 6% beresiko tinggi mengalami PPOK.Simpulan: Responden dengan jenis kelamin laki-laki, IMT kategori kurus, dan yang memiliki kebiasaan merokok memiliki kecenderungan beresiko tinggi mengalami PPOK. \u0000Kata Kunci: pemain alat musik tiup, PPOK, CAPTURE","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124086329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. M. A. Pramana Kasidi, I. M. Winaya, I. Adiputra, Putu Dyah Ayu Saraswati
{"title":"HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KOORDINASI MATA-TANGAN PADA PEMAIN SOFTBALL REMAJA DI BADUNG","authors":"I. M. A. Pramana Kasidi, I. M. Winaya, I. Adiputra, Putu Dyah Ayu Saraswati","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i01.p12","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i01.p12","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Softball merupakan olahraga pukul bola yang berasal dari Amerika Serikat. Memukul merupakan kemampuan yang sangat penting untuk memperoleh poin dalam permainannya. Kemampuan memukul dalam permainan softball dipengaruhi oleh kemampuan koordinasi mata-tangan. Koordinasi merupakan kemampuan mengintegrasikan sesuatu melalui gerakan yang selaras dan efektif sesuai dengan sasaran tertentu, sehingga menghasilkan gerakan yang akurat. Koordinasi mata-tangan dapat dipengaruhi oleh kecemasan. Individu yang mengalami kekhawatiran yang mendalam atau berkelanjutan dapat menimbulkan gangguan terhadap prilaku (eksekusi) yang bersifat ringan. Tujuan penelitian ini yaitu membuktikan bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat kecemasan terhadap koordinasi mata-tangan pada pemain softball remaja di Kabupaten Badung.Metode: Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan melalui teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel 46 orang dengan rentang umur 15-18 tahun jenis kelamin laki-laki.Hasil: Hasil penelitian ini yaitu kejadian cemas terjadi lebih tinggi yaitu 52,2% dari total sampel melalui pengukuran kuesioner T-MAS dengan skor ? 21 meliputi 24 orang dan koordinasi mata-tangan memperoleh nilai rata-rata cukup (9,85) dengan nilai baik 39,1% dari total sampel dengan skor 13-16 meliputi 18 orang melalui pengukuran lempar tangkap bola tenis ke tembok sasaran. Hasil uji bivariat memperoleh nilai p sebesar 0,008 untuk uji chi-square dan nilai p sebesar 0,003 untuk uji spearman’s rho dengan nilai koefisien korelasi -0,430.Simpulan: Terdapat hubungan negatif antara tingkat kecemasan dengan koordinasi mata-tangan. \u0000Kata Kunci: softball, kecemasan, koordinasi mata-tangan","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124018653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}