Andi K Hi Yusup, Muhammad Ridwan Lessy, Abdurachman Baksir
{"title":"Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Tobololo Kota Ternate","authors":"Andi K Hi Yusup, Muhammad Ridwan Lessy, Abdurachman Baksir","doi":"10.33387/jikk.v1i2.937","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/jikk.v1i2.937","url":null,"abstract":"Pengembangan pariwisata harus memperhatikan kesesuaian dan daya dukung lingkungan untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian dan menghitung daya dukung kawasan pariwisata Tobololo. Purposive sampling digunakan dalam pengumpulan data di mana lokasi penelitian dibagi menjadi tiga stasiun. Di setiap stasiun, data yang dikumpulkan meliputi kedalaman air, tipe pantai, dan lebar serta material substrat. Selain itu, data oseanografi meliputi kecepatan arus, kecerahan, biota berbahaya, tutupan lahan pesisir, kemiringan pesisir dan ketersediaan air tawar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketigastasiun yang diteliti ditemukan bahwa kategori rekreasi pada semua stasiun memiliki kriteria yang sangat sesuai (S1), yang mendapat skor 76, untuk semua stasiun. Sementara, untuk berenang, di semua bidang memiliki kategori yang sangat sesuai (S1) di mana skor 115 untuk stasiun I dan stasiun II, dan skor 101 untuk stasiun III. Selanjutnya, daya dukung wilayah untuk rekreasi pantai adalah 361 orang / hari, dan berenang adalah 240 orang / hari.","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133448327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efesiensi Teknis Pemasangan Rumpon di Perairan Bone Bolango Provinsi Gorontalo","authors":"Asruddin Asruddin, N. Nasriani","doi":"10.33387/JIKK.V1I2.802","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I2.802","url":null,"abstract":"ABSTRAK Perairan Teluk Tomini sekitar perairan Bone Bolango terdapat sejumlah alat bantu penangkapan yang biasa disebut dengan rumpon. Rumpon tersebut terpasang dan tersebar di perairan dimana mimiliki sejumlah faktor-faktor teknis yang dapat mempengaruhi produksi tangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai efisiensi teknis pemasangan rumpon di perairan Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Bone Bolango Provinsi Gorontalo pada bulan April-Agustus 2018. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu kedalaman perairan (x 1 ), lama masa panen rumpon (x 2 ), jarak rumpon dengan daratan (x 3 ), jarak antar rumpon (x 4 ) dan produksi tangkapan ikan di area rumpon (Y). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 22 spot tempat pemasangan rumpon. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis efisiensi teknis ( Tehcnical Eficiency ) menggunakan model DEA ( Data Envelopment Analysis ). Berdasarkan hasil analisis efisiensi diperoleh nilai rata-rata 0,802 yang berarti bahwa secara umum pemasangan rumpon di perairan Bone Bolango relatif belum efisien. Dari 22 spot rumpon yang diamati, terdapat 2 spot rumpon yang sudah efisien yaitu pada spot 18 yang memiliki kedalamanan 600 meter, lama masa panen rumpon selama 10 hari, jarak rumpon dengan daratan sejauh 591 meter dan jarak antar rumpon sejauh 539 meter dengan produksi tangkapan di area rumpon sebesar 1850 kg serta rumpon pada spot 21 yang memiliki kedalamanan 800 meter, lama masa panen rumpon selama 7 hari, jarak rumpon dengan darata sejauh 2065 meter, jarak antar rumpon sejauh 799 meter dan produksi tangkapan sebesar 2000 kg. Kata kunci : : efisien, faktor teknis, rumpon, produksi tangkapan","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115055596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Status Gastropoda Pada Ekosistem Terumbu Karang Di Pulau Tidung Kepulauan Seribu","authors":"Safar Dody, Tjahjo Winanto","doi":"10.33387/JIKK.V1I2.934.G700","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I2.934.G700","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status struktur komunitas gastropoda pada ekosistem terumbu karang di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Pengamatan dilakukan pada 2 lokasi terumbu karang berdasarkan kondisi (life form) “rusak” (Stasiun 1: life form 0-24.9 %) dan kondisi “sedang” (Stasiun 2: life form + 36.05%). Pengamatan dilakukan pada daerah terumbu karang menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect) sepanjang 50 m serta pengambilan sampel Gastropoda menggunakan metode transek kuadrat (1 x 1 m) pada kedalaman 90 cm. Garis transek (LIT) 50 m diletakan sejajar dengan garis pantai dengan jarak tiap garis transek adalah 25 m dengan 3 ulangan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Gastropoda berasosiasi dengan terumbu karang, karena menggunakan terumbu karang sebagai habitat, tempat berlindung atau memakan jaringan/lendir karang. Jenis-jens yang ditemukan adalah Lambis lambis, Drupella sp., Cypraea tigris, Filifusus filamentosus, Cerithium asper, and Angaria nodosa. Kepadatan Gastropoda adalah 4-7 indv/m2 (Satasiun 1 > stasiun 2). Keragaman Gastropoda tergolong sedang (4.16 - 36.05%), dan nilai Dominasi (D = 0,69) oleh jenis Drupella sp.","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128429164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nebuchadnezzar Akbar, Firdaut Ismail, R. E. Paembonan
{"title":"Struktur komunitas ikan karang di perairan Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan. Provinsi Maluku Utara","authors":"Nebuchadnezzar Akbar, Firdaut Ismail, R. E. Paembonan","doi":"10.33387/JIKK.V1I1.677.G484","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I1.677.G484","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kawasan pesisir Pulau Maitara memiliki potensi mangrove, lamun dan terumbu karang. Ekosistem terumbu karang menyediakan tempat hidup untuk berbagai jenis organisme laut. Ikan karang merupakan organisme laut yang mendiami karang untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Perairan pulau Maitara kaya akan keanekaragaman karang tetapi data dan informasi untuk ikan karang masih sangat sedikit. Tujuan penelitian untuk memperoleh data struktur komunitas ikan karang. Penelitian dilakukan pada April 2018. Metode pengambilan data ikan karang menggunakan metode underwater visual census (UVC).Pengambilan data kualitas air dilakukan pada setiap stasiun pengamatan. Analisis data ikan karang meliputi kelimpahan, keanekaragaman jenis, dominansi dan keseragaman jenis. Hasil penelitian menunjukan parameter lingkungan perairan mendukung kehidupan terumbu karang dan biota perairan. Identifikasi ikan karang ditemukan 8 famili, 19 genus dan 54 spesies dengan total individu 460 ekor. Ikan karang ditemukan tiga kelompok yakni ikan indikator, ikan target dan ikan mayor. spesies dari genus Chaetodon banyak ditemukan dibandingkan dengan yang lain. Kelimpahan ikan karang berdasarkan stasiun pengamatan diperoleh stasiun I yakni 0,51 ind/m2, stasiun II 0,39 ind/m2 III yaitu 0,41 ind/m2. Kelimpahan ikan indikator adalah 0,50 individu/m2, ikan target 0,77 ind/m2 dan ikan mayor 0,05 ind/m2. Indeks keanakeragaman ikan ditemukan secara keseluruhan masuk dalam kategori tinggi, nilai indek dominansi yang ditemukan memperlihatkan dominansi yang rendah dan indeks keseragaman jenis menunjukan bahwa komunitas dalam keadaan stabil. Kata kunci : Dominansi, ikan karang, kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, pulau Maitara dan underwater visual census.","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127175779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Restorasi lamun; studi transplantasi lamun Enhalus acaroides di perairan pantai Kastela, Kota Ternate","authors":"M. R. Lessy, Yunita Ramili","doi":"10.33387/JIKK.V1I1.680.G486","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I1.680.G486","url":null,"abstract":"ABSTRAK Ekosistem padang lamun di Pesisir Kota Ternate mulai mengalami kerusakan karena aktivitas manusia. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menguji metode yang terbaik untuk melakukan transpalntasi lamun. Ketiga metode yang diuji adalah metode Turf, metode Peat Pot dan metode spring anchored. Sampel lamun yang digunakan sebagai donor diambil dari lokasi sekitarnya. Pengamatan tingkat kelangsungan hidup lamun transplantasi dilakukan selama tiga bulan sedangkan pengukuran parameter lingkungan dilakukan dua kali dalam sebulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter lingkungan masih mendukung kehidupan lamun. Dari ketiga metode yang diuji, metode spring anchored menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang paling tinggi (86,7%) kemudian disusul oleh metode Peat Pot (73,3%) dan metode Turf (33,3%). Kata Kunci: Ekosistem Lamun; Transplantasi; Wilayah Pesisir; Ternate","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124850075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
K. Fahlevy, Firsta Kusuma Yudha, W. Andika, A. Suprianto, Nadya Jeny Irianda, Mas Irfanto, B. Subhan, H. Madduppa
{"title":"Assessing fish community structure at two different coral reef depths around Seribu Islands, Jakarta","authors":"K. Fahlevy, Firsta Kusuma Yudha, W. Andika, A. Suprianto, Nadya Jeny Irianda, Mas Irfanto, B. Subhan, H. Madduppa","doi":"10.33387/JIKK.V1I1.678","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I1.678","url":null,"abstract":"ABSTRACT Coral reefs structure play important roles for reef fish assemblages. Coral coverage and reef fish abundance are associated with the positive relationship. However, the relationship between reef fish abundance and composition and depth variation around Pramuka Island is poorly known. This study was carried out to investigate the biodiversity and the trophic level of fish communities between two different depths (3 and 10 m) around Pramuka Island regions (Pramuka Island and Sekati Island). The hard coral at the depth of 10 m within both study sites in Pramuka island held significantly higher percent cover than the depth of 3 m except in Dock 2 A total of 2620 individual fishes were counted, belonging to 58 species and 13 families. The fish community in 3 and 10 depth was dominated by omnivorous fishes. The multivariate analysis of fish abundance using the Bray Curtis similarity index and non-metric multidimensional scaling (NMDS) clearly showed the clustering of two different depths. The NMDS results showed that at the depth of 10 m are more clustered than 3 m depth. The present study results showed that the biodiversity of reef fishes around Pramuka Island seemed to be linked to the hard coral condition and depth. Keywords: Coral, Depth, Reef fishes, Trophic level","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116410034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh pemberian pakan buatan menggunakan limbah kepala udang terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)","authors":"Juliana","doi":"10.33387/JIKK.V1I1.679","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I1.679","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pakan dalam kegiatan budidaya ikan memerlukan biaya yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya produksi lainnya. Salah satu cara untuk menekan biaya produksi adalah dengan menggunakan sumber bahan baku pakan yang tersedia dalam jumlah yang banyak, memiliki nilai gizi tinggi dan harganya murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan buatan dengan menggunakan limbah kepala udang dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan Gurame (Osphronemus gouramy). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan 4 perlakuan 3 ulangan. Hewan uji yang digunakan adalah benih ikan Gurame (Osphronemus gouramy) sebanyak 240 ekor dengan rata-rata panjang awal 3 cm dan berat awal 1.3 gram, dengan padat tebar 2 ekor/liter. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis pakan berbeda yaitu (A) 5 %, (B) 10%, (C) 15% dan (D) 20%. Wadah penelitian yang digunakan berupa 12 buah akuarium dengan volume 16 liter dan dilengkapi dengan aerasi. Pengukuran panjang dan berat benih dilakukan seminggu sekali dan pemeliharaan benih ikan berlangsung selama 3 bulan. Analisa data menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan dosis yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang (Fhit 0.38 < Ftab 4.07) dan pertumbuhan berat (Fhit 0.01 < Ftab 4.07) benih ikan Gurame (Osphronemus gouramy). Pemberian pakan dengan dosis yang berbeda juga tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih ikan Gurame (Fhit 3.99 < Ftab 4.07) Kata kunci : Kelangsungan Hidup, Limbah Kepala Udang, Osphronemus gouramy, Pakan, Pertumbuhan","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128721608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis kestabilan pantai berdasarkan karakteristik sedimen di Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan","authors":"Najamuddin, Irmalita Tahir","doi":"10.33387/JIKK.V1I1.681.G488","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I1.681.G488","url":null,"abstract":"ABSTRAK Karakterisitik sedimen yang menyusun suatu wilayah pantai dapat dijadikan indikator untuk menentukan kestabilan wilayah pantai. Tujuan penelitian adalah mengklasifikasi kategori tekstur sedimen, menentukan karakteristik sedimen penyusun pantai, dan menentukan tingkat kestabilan pantai perairan Pulau Maitara. Klasifikasi kategori tekstur sedimen menggunakan skala Wenworth dan analisis karakteristik sedimen dilakukan dengan aplikasi program GSA (grain size analysis). Hasil penelitian diperoleh kategori tekstur sedimen penyusun pantai Pulau Maitara terdiri dari 6 kategori yaitu pasir sangat kasar, pasir kasar, pasir sedang, pasir halus, pasir sangat halus dan lumpur dengan kategori tekstur sedimen yang dominan menyusun pantai pulau Maitara adalah jenis pasir sedang dan pasir halus. Karakteristik sedimen penyusun pantai Pulau Maitara untuk kategori sorting adalah tersortir sedang (moderately sorted), skewness adalah mendekati simetris (nearly symmetrical), dan kurtosis adalah tumpul (platykurtic). Tekstur dan karakteristik sedimen pantai yang menyusun Pulau Maitara menunjukkan indikasi bahwa dibagian timur Pulau Maitara merupakan wilayah pantai yang stabil. Adapun di wilayah pantai bagian utara dan selatan mengindikasikan wilayah pantai yang mengalami erosi. kunci: kestabilan pantai, tekstur, sedimen, Pulau Maitara","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124151135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi karakteristik habitat peneluran penyu di desa pekik nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu","authors":"R. Setiawan, Zamdial, Bertoka Fajar Spn","doi":"10.33387/JIKK.V1I1.682","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I1.682","url":null,"abstract":"ABSTRAK Salah satu lokasi tempat penyu mendarat dan bertelur di Provinsi Bengkulu adalah di pantai Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Mengingat penyu adalah satwa langka yang dilindungi, maka perlu dilakukan kegiatan konservasi untuk melindungi dan menyelamatkan penyu. Untuk mendukung upaya konservasi perlu mempelajari lokasi-lokasi tempat penyu bertelur. Seperti halnya penelitian terhadap lokasi pendaratan dan tempat penyu bertelur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat kesesuaian karakteristik kondisi bio-fisik habitat tempat peneluran penyu di wilayah pantai Desa Pekik Nyaring. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2017 dengan menggunakan metode survei. Kegiatan survei meliputi observasi lapangan dan pengumpulan data primer. Analisis data dilakukan dengan metode statistik deskriptif. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa jenis penyu yang bertelur di pantai Desa Pekik Nyaring adalah jenis penyu lekang (Lepidochelis olivacea). Hasil analisis data menunjukkan bahwa, panjang pantai yang menjadi lokasi peneluran penyu adalah 1,47 km, lebar pantai adalah 99,9 – 170 m, kemiringan pantai 2,22%-30,85%, suhu substrat 28°C - 28,66 °C, kelembaban substrat 28,77 % - 40,44 %. Untuk tekstur substrat, pada semua stasiun termasuk dalam kategori halus, sedangkan persentase vegetasi pantai 22,3 % - 60,3%. Dari ketiga stasiun pengamatan, stasiun 1 dan 2 cukup sesuai, sedangkan stasiun 3 masuk kategori tidak sesuai sebagai lokasi peneluran penyu. Kata kunci : Penyu, karateristik, tempat bertelur, Pekik Nyaring, Bengkulu","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131666348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Inventarisasi organisme avertebrata terumbu karang di perairan Tanjung Dehegila Kabupaten Pulau Morotai","authors":"Djainudin Alwi, Sandra Hi. Muhammad, Sukirno Bisi","doi":"10.33387/JIKK.V1I1.683","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V1I1.683","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kabupaten Pulau Morotai merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi sumberdaya laut yang cukup melimpah, terutama jenis-jenis ikan, serta berbagai biota laut seperti, teripang, lobster dan berbagai jenis moluska yang hidup berasosiasi dengan terumbu karang. Ditinjau dari aspek ekologi beberapa jenis organisme aveteberata memiliki peran sebagai bio-indikator bagi kesehatan karang sedangkan dari aspek ekonomidapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan maupun obat-obatan dan tentunya memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Data dan informasi mengenai potensi sumberdaya laut non ikan seperti organisme avertebrata terumbu karang masih sangat minim olehnya itu perlu dilakukan kajian ilmiah mengenai keberadaan organisme tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi jenis serta mengetahui keanekaragaman jenis, indeks dominasi, indeks keseragaman dan kepadatan jenis dari organisme avertebrata terumbu karang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai pada bulan September 2017yang berlokasi di Tanjung Dehegila Kabupaten Pulau Morotai. Metode pengambilan data yang digunakan yaitu metode transek sabuk(belt transect). Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi jenis avertebrata yang ditemukan pada lokasi penelitian terdiri dari; stasiun I sebanyak 20 jenis dan 54 individu, stasiun II sebanyak 11 jenis dan 23 individu, sementara pada stasiun III sebanyak 19 jenis dan 45 individu. Hasil analisis keanekaragaman jenis avertebrta dilokasi penelitian tergolong tinggi, Indeks dominansi pada ketiga stasiun tergolong rendah. Sementara itu hasil analisis indeks keseragamantermasuk kategori tinggi. Sedangkan hasil analisis kepadatan jenis organisme avertebrata dilokasi penelitian di wakili oleh jenis lincikia laevigata dari Filum Ehinodermata. Kata kunci: inventarisasi, organisme averetebrarta, terumbu karang.","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115097636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}