{"title":"ANALISIS DANA TALANGAN HAJI PADA BANK MEGA SYARIAH CABANG PEKANBARU MENURUT HUKUM ISLAM","authors":"Ahmad Maulidizen","doi":"10.18592/AL-BANJARI.V17I1.1937","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/AL-BANJARI.V17I1.1937","url":null,"abstract":"Syariah banking in Indonesia is experiencing significant developments, including assets, financial services, and the number of customers. Haj funds is a financial service using a contract of qard or ijarah given to prospective pilgrims in an effort to obtain the portion number of Hajj or Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). The implementation of this product gives a positive and negative impression, so the legitimacy of the product and the consequences of its implementation need to be reviewed. This article will explain the implementation of the Hajj Fund of Bank Mega Syariah Branch Pekanbaru and revisit the Islamic Law on the implementation of these products. The purpose of this research is to facilitate the implementation of Hajj Funds products as well as to get a legitimate status of product. The results of this study shows that the akad/contract itself has a great risk of hidden usury because in this contract there is a merger between akad qard and ijarah by requiring additional benefits as a service and the amount of the benefit depends on the amount and the length of loan. In fiqh muamalah, it is mentioned that that any profitable loan is riba. Perbankan Syariah di Indonesia mengalami perkembangan signifikan, termasuk aset, pembiayaan yang diberikan dan jumlah pelanggan. Dana haji adalah pembiayaan dengan menggunakan kontrak qard atau ijarah yang diberikan kepada calon jemaah haji dalam upaya mendapatkan porsi jumlah Haji atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Penerapan produk ini memberi kesan positif dan negatif, sehingga perlu meninjau tentang legitimasi produk dan konsekuensi yang dihasilkan dalam pelaksanaannya. Karena artikel ini akan menjelaskan pelaksanaan Dana Haji Bank Mega Syariah Cabang Pekanbaru dan peninjauan kembali Hukum Islam tentang pelaksanaan produk tersebut. Tujuan penelitian ini agar pelaksanaan produk Dana Haji selain untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan ziarah, tetapi juga mendapatkan status legitimasi produk. Hasil dari penelitian ini adalah validitas akadnya yang sangat berisiko untuk terjerembab ke riba yang tersembunyi, karena dalam kontrak ini ada penggabungan antara akad qard dan ijarah dengan membutuhkan manfaat tambahan sebagai layanan, bahkan jumlahnya tergantung pada jumlah pinjaman dan panjang pinjaman. Dalam fiqh muamalah diketahui kaedah bahwa \"Setiap piutang yang untung atau lebih adalah riba\"","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"87 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81258641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AMBIVALENSI JIHAD DAN TERORISME: TINJAUAN ANALISIS SEMANTIK-KONTEKSTUAL AYAT-AYAT JIHAD","authors":"Khairun Nisa, Annas Rolli Muchlisin","doi":"10.18592/AL-BANJARI.V17I1.2004","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/AL-BANJARI.V17I1.2004","url":null,"abstract":"In the early 21 st century, the global world had an extreme fright after WTC (World Trade Centre) was attacked by international terrorist networks in the name of Islam. These actions disgrace the name of Islam in international world which cause Islamopobhia in most countries. These acts of terrors inspire other terrors. Indonesia was also not free from terror attacks. One of these was the Bali attack in 2012 carried out by three jihadist called \"Trio Bom Bali \" in the name of jihad. Jihad is often referred to as the cause of violence in Islamic societies. Jihad Ambivalence by acts of war or terror has reduced the real meaning of jihad. By using the guidelines offered by Ella Landou Tasseron in the Encyclopaedia of the Qur'an, this study seeks to track and identify any verse which has “qitāl” meaning in order to define jihad proportionately and wisely. Furthermore, this study seeks to contextualize the term jihad to find out which forms of jihad can be applied and prioritized in contemporary era, especially to avoid acts of terrors in the name of jihad. In contemporary era, jihad can be contextualized so that this concept could be a problem solver for the problem of the Muslims today. Pada awal abad 21, dunia global menghadapi kepanikan akan tragedi serangan WTC (World Trade Center) oleh jaringan teroris internasional atas nama Islam. Tindakan-tindakan ini menodai nama Islam di mata dunia internasional dan memberikan implikasi bagi meluasnya Islamopobhia di sebagian besar negara. Tindakan-tindakan teror ini mengilhami teror lainnya. Indonesia tidak bebas dari serangan teror. Salah satunya adalah Serangan Bali pada tahun 2012 yang dilakukan oleh \"Trio Bom Bali\" atas nama jihad. Jihad sering disebut sebagai penyebab kekerasan dalam masyarakat Islam. Kata Jihad merupakan ambivalensi dengan tindakan perang atau teror telah mengurangi arti jihad yang sebenarnya. Kata jihad adalah kata yang memiliki banyak arti yang membutuhkan studi mendalam untuk mengungkap makna yang terkandung di dalamnya. Dengan menggunakan pedoman yang ditawarkan oleh Ella Landou Tasseron dalam Encyclopaedia of the Qur'an, penelitian ini berusaha untuk melacak dan mengidentifikasi setiap ayat yang bermakna \"qitāl\" sehingga kita dapat menempatkan makna jihad secara proporsional dan bijaksana. Selanjutnya, penelitian ini berusaha untuk mengkontekstualisasikan istilah jihad, sehingga dapat diketahui bentuk jihad dapat diterapkan dan diprioritaskan di era kontemporer, terutama untuk menghindari tindakan teror yang sering diizinkan dengan nama jihad. Pada masa kontemporer, jihad dapat dikontekstualisasikan sehingga konsep ini dapat menjadi pemecah masalah bagi masalah umat Islam saat ini, seperti ketidaktahuan, kemiskinan, dan untuk mempertahankan nilai-nilai Republik Indonesia, toleransi dan perdamaian di dunia.","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87871793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"JIHAD ALA GERAKAN MAHASISWA PEMBEBASAN: SEBUAH CATATAN ATAS RADIKALISME DI KALANGAN MAHASISWA","authors":"L. Lufaefi","doi":"10.18592/AL-BANJARI.V17I1.1995","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/AL-BANJARI.V17I1.1995","url":null,"abstract":"Jihad is often identified with violence. The destruction of objects that are claimed to be un-Islamic is frequently become the target of jihad by some Islamic groups. As a result, Islam is often accused of being a religion of violence and terrorism. GEMA Pembebasan is a Student movement that aspires to the establishment of Islamic State in Indonesia. The GEMA jihad model is fighting against the unbeliever. In this case, GEMA is not interpreted Jihad as a learning jihad, political jihad, economic jihad, and so on. The GEMA Liberation jihad model keeps the dark sides of radicalism that threaten the socio-cultural of Indonesia. GEMA Liberation Jihad impacts on the frequency of Islam being accused as a radical religion and terror. Jihad sering diidentifikasi sebagai tindakan kekerasan. Penghancuran benda-benda yang diklaim tidak islami juga tidak jarang menjadi sasaran jihad di jalan Allah oleh beberapa kelompok Islam. Akibatnya, Islam sering dituduh sebagai agama kekerasan dan terorisme. GEMA (Gerakan Mahasiswa) Pembebasan adalah gerakan mahasiswa yang bercita-cita untuk pembentukan Negara Islam di Indonesia. Model jihad GEMA ini hanya melawan kaum kafir. Jihad tidak diartikan sebagai jihad dalam menuntut ilmu, jihad dalam politik, jihad dalam ekonomi, dan sebagainya. Model jihad Pembebasan GEMA menyelamatkan sisi gelap radikalisme yang mengancam sosio-budaya Indonesia. Implikasi jihad Pembebasan GEMA berdampak pada frekuensi Islam dituduh sebagai agama dan teror radikal.","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76814967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN ULAMA DALAM PENDAMPINGAN PEREMPUAN YANG POSITIF HIV DAN AIDS","authors":"Imadduddin Parhani","doi":"10.18592/al-banjari.v17i1.1439","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/al-banjari.v17i1.1439","url":null,"abstract":"HIV and AIDS have spread to all provinces in Indonesia. No more districts/cities are free from the spread of HIV and AIDS. Many efforts are made by the government to reduce the spread of HIV and AIDS. However, these efforts are only conducted at the medical level, not touched on community empowerment, especially Ulama involvement in planning, implementing and evaluating HIV and AIDS prevention programs. Ulama should be postulated as part of a government-developed system of HIV and AIDS prevention and control. Ulama should be given a role in identifying, formulating, implementing and monitoring program activities with the focus of exploring social problems that occur in the environment. If clerics are directly involved since the commencement of an activity program, they will be able to understand better of what they should do for a program. Involvement and empowerment are the principles of HIV and AIDS prevention. Involvement and empowerment in AIDS prevention aims to achieve better health outcomes with the active participation of civil society in planning, implementing, monitoring and evaluating services. The activities which are in conflict with prevention, treatment, care and support for PLWHA and oriented to an anti-gender partnership discrimination, as well as stigma, can put women in anti-socio-cultural, and physiological conditions. It is also equally important that scholars openly opposed to gender-based violence.Saat ini, HIV dan AIDS telah menyebar ke semua provinsi di Indonesia. Tidak ada lagi kabupaten / kota yang bebas dari penyebaran HIV dan AIDS. Banyak upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran HIV dan AIDS. Namun, upaya ini hanya dilakukan di tingkat medis saja, tidak menyentuh pemberdayaan masyarakat, terutama keterlibatan ulama dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi program pencegahan HIV dan AIDS. Ulama harus dipostulasikan sebagai bagian dari sistem pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS yang dikembangkan oleh pemerintah. Ulama diberi peran dalam mengidentifikasi, merumuskan, melaksanakan dan memantau kegiatan program dengan fokus mengeksplorasi masalah sosial yang terjadi di lingkungan. Jika para ulama terlibat langsung sejak dimulainya suatu program kegiatan, mereka akan lebih mampu memahami apa yang harus mereka lakukan untuk sebuah program. Keterlibatan dan pemberdayaan adalah salah satu prinsip pencegahan HIV dan AIDS. Keterlibatan dan pemberdayaan dalam pencegahan AIDS bertujuan untuk mencapai hasil kesehatan yang lebih baik dengan partisipasi aktif masyarakat sipil dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi layanan dan kegiatan yang bertentangan dengan pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan untuk ODHA yang berorientasi pada diskriminasi kemitraan anti-gender, stigma, menempatkan perempuan dalam kondisi yang anti-sosio-budaya, dan fisiologis, dan sama pentingnya adalah para ahli secara terbuka menentang kekerasan berbasis gender.","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73999054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUKUM PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL BAGI WANITA DALAM MASA ‘IDDAH DAN IHDÂD (PERSPEKTIF QIYÂS)","authors":"Affan Hatim","doi":"10.18592/al-banjari.v17i1.1567","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/al-banjari.v17i1.1567","url":null,"abstract":"This literature study was conducted by reviewing library materials to find out how Islamic law’s perspective on the issue of social media used by women to upload photos featuring beauty in the 'iddah and ihdâd periods. The result of this study showed that the use of social media in the form of uploading photos showing beauty in the period of 'iddah and ihdâd is prohibited and not justified by Islamic law. This law of prohibition is based on the qiyâs argument against the prohibition of going out from the house and wearing make up for women in the period of 'iddah and ihdâd. This is because there are similarities' illah, that is the ethics and politeness of the wife by showing grief and mourning over the death of the husband. The qiyâs form of this problem is qiyas al-sabr, jaly and aulawy. Dalam penelitian yang bersifat penelitian normatif atau penelitian kepustakaan ini, dilakukan penelitian dengan meninjau bahan pustaka untuk mengetahui bagaimana menurut hukum Islam tentang masalah penggunaan media sosial oleh wanita dalam 'iddah dan ihdâd dalam bentuk mengunggah foto yang menampilkan kecantikan, dengan melakukan qiyâs ke aktivitas unggah, hingga larangan keluar dari rumah dan berdandan. Hasil dari penelitian hukum ini adalah bahwa penggunaan media sosial dalam bentuk pengunggahan foto yang menunjukkan kecantikan oleh perempuan dalam masa 'iddah dan ihdd dilarang dan tidak dibenarkan dalam hukum Islam. Hukum larangan ini didasarkan pada argumentasi qiyas terhadap larangan keluar dan make up untuk wanita dalam masa 'iddah dan ihdâd karena ada persamaan' illah, yaitu etika dan kesopanan sang istri dengan menunjukkan kesedihan dan berkabung atas kematian sang suami. Bentuk qiyâs dari masalah ini adalah qiyas al-sabr, jaly dan aulawy.","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87201922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Noor Izatie Che Zawawi, Zul’azmi Yaakob, Nur Farhana Abdul Rahman
{"title":"STRATEGI PSIKOLOGI MEREKRUT PEMIKIRAN MUSLIM DALAM MAJALAH DABIQ","authors":"Noor Izatie Che Zawawi, Zul’azmi Yaakob, Nur Farhana Abdul Rahman","doi":"10.18592/AL-BANJARI.V17I2.1576","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/AL-BANJARI.V17I2.1576","url":null,"abstract":"The emergence of more propaganda magazine because of propagandas or strategies development to spread the ideology of Islamic extremist groups.Dabiq magazines appear as a result of the development of the propagandas of militan Islamic State (IS), which has its own narratives to spread its ideology and attrack people around the world to join their jihad. This paper focuses on the narratives of psychological strategies by IS contained in the Dabiq magazine in recruiting people’s mind to join the Khilafah.Munculnya lebih banyak majalah propaganda karena propaganda atau pengembangan strategi untuk menyebarkan ideologi kelompok-kelompok ekstremis Islam. Majalah-majalah DMAB muncul sebagai hasil pengembangan propaganda militan Negara Islam (IS), yang memiliki narasi sendiri untuk menyebarkan ideologinya. dan attrack orang-orang di seluruh dunia untuk bergabung dengan jihad mereka. Makalah ini berfokus pada narasi strategi psikologis oleh IS yang terdapat dalam majalah Dabiq dalam merekrut pikiran orang untuk bergabung dengan Khilafah.","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89169257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SDIT DARUL HASAN PADANGSIDIMPUAN","authors":"Asriana Harahap","doi":"10.31604/MUADDIB.V2I2.543","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/MUADDIB.V2I2.543","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi nilainilai karakter dalam pembelajaran tematik, nilai-nilai karakter yangdikembangkan serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambatimplementasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran tematik kelas IIISDIT Darul Hasan Padangsidimpuan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenisdeskriptif. Subjek penelitian siswa-siswi kelas III dan wali kelas sertakepala sekolah guna mendukung data. Penelitian ini dilaksanakan di SDITDarul Hasan Padangsidimpuan pada semester ganjil tahun ajaran2017/2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan observasi,wawancara dan dokumentasi. Data analisis yang dilakukan dengan carapengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik.Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi nilai-nilai karaktermeliputi perencanaan dan pelaksanaan. Dalam perencanaan pembelajaranterdiri atas silabus dari dinas/pemerintah dan RPP yang dibuat sendiri olehguru. Sedangkan dalam pelaksanaannya, guru dalammengimplementasikan nilai-nilai karakter melalui kegiatan pembelajarandan metode pembelajaran, penilaian, penanaman kedisiplinan, pembiasaandan keteladanan. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan guru dalampembelajaran tematik diperoleh nilai-nilai karakter yang sering munculnilai-nilai karakter lain yang jarang muncul. Fakor pendukung dalamimplementasi nilai-nilai karakter adalah sekolah melalui kegiatan danfasilitas, guru melalui keteladanan, strategi pembelajaran, media dansumber belajar. Faktor penghambat adalah lingkungan, peserta didik danwaktu.","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91349698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}