{"title":"EKSPRESI BAHASA DAN PERSPEKTIF PADA BERITA PILPRES 2019 DI MEDIA ONLINE DETIK.COM","authors":"Farida Yufarlina Rosita, Dwi Kurniasih","doi":"10.30659/J.7.2.129-139","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.2.129-139","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji ekspresi bahasa pada berita pilpres 2019 di media online detik.com.Kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan data yang berupa wacana dalam berita.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik baca dan teknik catat, yaitu dengan menganalisis bentuk ekspresi bahasa pada pilihan kata yang terdapat dalam media online detik.com.Hasil penelitian menunjukkan bentuk pilihan kata meliputi, nilai ekspresimental, yakni pola klasifikasi, proses leksikal (generalisasi), proses leksikal (kelebihan leksikal), kata-kata ideologis, relasi makna yang ideologis, dan metafora; nilai rasional, yakni ekspresi eufemisme dan kata �formal� dan �informal yang mencolok; serta nilai ekspresif. Berdasarkan analisis perspektif terhadap wacana berita Pilpres 2019 pada media online detik.com tidak ditemukan data yang berkaitan dengan perspektif promasyarakat, 2 data yang propemerintah, dan 3 data netral.Kata kunci: ekspresi bahasa, perspektif, analisis wacana, detik.com�AbstractThe purpose of this study is to examine the language expression in the 2019 presidential election news in detik.com online media. The study used in this study is discourse analysis. This study uses descriptive qualitative methods to describe data in the form of discourse in the news. The data collection technique used is the method of reading with reading techniques and note taking techniques, namely by analyzing the forms of language expression on word choices contained in detik.com online media. The results showed that the choice of words included expressive values, namely classification patterns, lexical processes (generalizations), lexical processes (lexical advantages), ideological words, ideological relations of meaning, and metaphors; rational values, namely expressions of euphemisms and the words' formal 'and' informal striking; and expressive value. Based on an analysis of the perspective of the 2019 Presidential Election news discourse on detik.com online media, there was no data related to the community's perspective, 2 government data, and 3 neutral data.Keywords: language expression, perspective, discourse analysis, detik.com","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87994132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENERAPAN METODE EDUTAINMENT PADA SISWA KELAS VII MTS NUJUMUL HUDA","authors":"I. Adha","doi":"10.30659/J.7.2.140-148","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.2.140-148","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan penerapan metode edutainment pada siswa kelas VII.2 MTs Nujumul Huda Batu Samban Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri atas dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap perencanaan tindakan, tahap observasi dan evaluasi, dan tahap refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, metode tes (dalam bentuk penugasan menulis narasi), dan metode dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil proses pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut. Hasil peningkatan aktivitas guru siklus I mencapai 90,28% meningkat menjadi 94,44% pada siklus II. Pada siklus I aktivitas belajar siswa yaitu 87,72% meningkat menjadi 90,28% pada siklus II. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Perolehan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 66,77 meningkat menjadi 73,37 pada siklus II dengan ketuntasan belajar mencapai 87,09%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode edutainment dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas VII.2 MTs Nujumul Huda Batu Samban.Kata kunci: menulis, karangan, narasi, metode edutainmentAbstractThe underlying problem of this research was the low ability of students� in writingnarrative. This was caused by the lack of interest of students� in following the lesson and the lack of creativity of teachers when used the method of learning, so that students have difficulty in following the learning of writing narrative. This study aims to determine the improvement of writing narrative ability with the application of edutainment method in the students� of class VII.2 MTs Nujumul Huda Batu Samban in Academic Year 2016/2017. This research was Classroom Action Research consisting of two cycles. Each cycle consists of the planning stage, the action planning stage, the observation and evaluation phase, and the reflection stage. Data collection methods were used observation methods, test methods (in the form of writing narrative assignments), and documentation methods. The collected data were analyzed used qualitative and quantitative data analysis. Based on the results of the learning process obtained resultsas follows. The results of the increase in teacher activity cycle I reached 90.28%increased to 94.44% in cycle II. In the first cycle students� learning activity that was 87.72% increased to 90.28% in cycle II. Students� learning outcomes also increased. The average learning achievement of students� in the first cycle reached 66.77 increased to 73.37 in cycle II with learning completeness reached 87.09%. Thus it should be concluded that the used of edutainment method can improve the ability of writing narrative essay for the students� of class VII.2 MTs Nujumul Huda Batu Samban.Keywords: writing, essay, narrative, edutainment meth","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73739994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEAKURATAN MATERI TEKS ANEKDOT DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SMA KELAS X","authors":"Putri Ocvtaviani, L. Rahmawati","doi":"10.30659/J.7.2.149-169","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.2.149-169","url":null,"abstract":"AbstrakMasalah yang diuji dalam penelitian ini adalah keakuratan materi dalam buku teks bahasa Indonesia SMA kelas X Kurikulum 2013. Banyaknya buku teks yang ada sekarang ini, membuat guru dapat memilih buku ajar sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan oleh guru. Dan kemudahan itu sering menjadi pilihan yang kurang tepat. Pada saat ini banyak ditemukan materi yang tidak sesuai dan kurang mendukung tercapainya kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keakuratan materi dalam buku teks bahasa Indonesia SMA kelas X Kurikulum 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keakuratan materi buku teks Bahasa Indonesia SMA kelas X kurikulum 2013 terbitan Erlangga dapat dikatakan cukup memenuhi syarat aspek keakuratan materi buku teks menurut standar kelayakan isi BNSP. Beberapa kekurangan yang ditemukan dalam buku teks ini antara lain: (1) belum menyajikan �Peta Kompetensi� yang mengandung prinsip-prinsip yang digunakan siswa sebagai acuan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan memahami materi pada masing-masing bab agar materi yang disampaikan dapat terstruktur dengan baik. (2) penyajian contoh yang kurang relevan yang berkaitan dengan karakteristik latar belakang dan status sosial, adanya unsur sara, dan tidak sesuai kebutuhan.Kata Kunci: buku teks, keakuratan materi, kurikulum 2013.AbstractThe problem tested in this study is the accuracy of the material in Indosnesia high school textbooks ini class X Curriculum 2013. The number of textbooks available today makes teachers able to choose textbooks as one of the teaching materials used by teachers. And convenience is often the wrong choice. At this time there are many material that are not suitable and do not support the achievement of the competencies specified in the curriculum. This research is included in qualitative research. The research method in this study used a qualitatuve descriptive method. The purpose of this study is to describe the accuracy of the material in Indonesian high school textbooks in class X 2013 curriculum. The results of this study indicate that the accuracy of Indonesian textbooks high school class X 2013 curriculum published by Erlangga can adequately meet the requirements of the accuracy of the textbooks content of BNSP. Some of the shortcomings found in this textbook include: (1) it has not presented a �Competency Map� which contains the principles students use as a reference to achieve learning objectives and understand the material in each chapter so that the material delivered can be well structured. (2) the presentation of less relevant examples relating to the characteristics of background and social status, the existence of elements of sara, and not as needed.Keywords: textbooks, material accuracy, 2013 curriculum.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"441 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75038747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEDIA POP UP BOOK DALAM PEMBELAJARAN BERCERITA","authors":"Nanda Widyani Alviolita, M. Huda","doi":"10.30659/J.7.1.49-57","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.1.49-57","url":null,"abstract":"AbstrakLatar belakang yang mendorong penelitian ini merupakan pembelajaran bahasa Indonesia yang tak terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Salah satu keterampilan berbahasa yang sering digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari adalah keterampilan berbicara. Kegiatan pembelajaran bercerita juga menjadi salah satu aspek kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam keterampilan berbicara. Kegiatan bercerita dijadikan sebagai langkah awal yang dipakai guru sebagai dasar dalam melatih keterampilan berbicara siswa. Namun, dalampembelajaran bercerita siswa sering kali merasa kesulitan saat bercerita karena guru tidak menggunakan media pembelajaran bercerita yang tepat atau sesuai, guru hanya mengajar satu arah dengan menyampaikan materi lalu siswa hanya mendengarkan sehingga siswa kurang memahami dan tidak tertarik dengan pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, rata-rata hasil kemampuan siswa dalam bercerita masih tergolong rendah. Salah satu media yang tepat digunakan guru dalam pembelajaran bercerita adalah media pop up book. Media pop up book dikembangkan sebagai ilustrasi dua atau tiga dimensi sehingga mampu menunjang dan mempermudah siswa dalam pembelajaran. Pemilihan media popup book dalam pembelajaran bercerita ini mengingat karena banyaknya kelebihan media pop up book.Kata kunci: pop up book, bercerita, media pembelajaranAbstractThe background that led to this study was that Indonesian language learning wasinseparable from four language skills, namely reading skills, writing skills, listening skills, and speaking skills. One language skill that is widely used in everyday life is speaking skills. Storytelling learning activities become one of the aspects of learning activities contained in speaking skills. Storytelling activities are used as the first step used by teachers as a basis for training students' speaking skills. However, in learning to tell stories often times students find it difficult when telling stories because the teacher does not use the right or appropriate learning media to tell, the teacher only teaches one direction, namely by conveying the material then the students only listen so that studentsare less understanding and less interested in the learning. Therefore, the average results of students' ability in storytelling are still relatively low. One of the right learning media used by teachers in storytelling learning is the pop up book. The media pop up book is developed as a two- or three-dimensional illustration so that it can support and facilitate students in learning. The choice of media pop up book in learning tells the story because of the many advantages of pop up book.Keywords: pop up book, story telling, learning media","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89709817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Silvia Aliece Tya, Indrya Mulyaningsih, Tato Nuryanto
{"title":"MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE","authors":"Silvia Aliece Tya, Indrya Mulyaningsih, Tato Nuryanto","doi":"10.30659/J.7.1.77-99","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.1.77-99","url":null,"abstract":"AbstrakPembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran adanya proses kerja sama antara guru dengan siswa untuk memanfaatkan seperti potensi dan sumber yang ada. Potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki siswa, termasuk gaya belajar serta potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber. Dalam menangkap pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan suatu kemampuan berpikir. Pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII MTs Madinnatunnajah ditemukan beberapa masalah mulai dari penggunaanmetode atau model pembelajaran ceramah tidak cocok pada siswa di dalam sekolah tersebut. Tujuan dalam penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi menggunakan model excample non excample. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Taggart. Sumber data diambil dari hasil menulis teks eksplanasi siswa. Intrumen dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar tes uraian. Teknik analisis data yaitumenganalisis hasil observasi dari hasil pengamatan yang dicatat sebagai informasi dari kegiatan siswa atau aktivitas siswa dalam pembelajaran dan dilakukan dengan adanya lembar sikap positif dan. Selanjutnya wawancara untuk mengetahui yang menjadi kendala atau menemukan masalah yang dihadapi oleh siswa, untuk dilakukan secara berkelanjutan dari hasil wawancara dengansubjek. Dilakukannya tes uraian sebagai bahan evaluasi atau penilaian untuk pemahaman siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: bahwa penerapan model example non example dengan menggunakan media gambar dapat memberikan semangat belajar dan mampu memahami pada pembelajaran teks eksplanasi sehingga siswa dapat menuangkan ide gagasannya dengan menulis teks ekplanasi yang diberikan oleh gurunya. Siswa juga dapat memacu semangat belajar dalam mengikuti pembelajaran. Sikap siswa dapat lebih aktif, siswa mampu untuk mengungkapkan ide gagasannya, dan meningkatnya kemampuan menulis teks eksplanasi. Dengan penerapan model example non example menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dari mulai prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat mencapai 3,2%, 70,96% dan tingkat ketuntasannya mencapai 96,7%.Kata Kunci: pembelajaran, teks ekplanasi, model example non example.AbstractLearning is a learning activity where there is a process of cooperation between teachers and students to utilize such potential and existing resources. Potential originating from within the students themselves such as interests, talents, and basic abilities possessed by students, including learning styles and potential that exists outside of students such as the environment, facilities and resources. In capturing learning, students are less encouraged to develop a thinking ability. In Indonesian language learning in class VIII MTs Madinnatunnajah found several problems ranging from the use of teaching methods or learning models not suitable for students in the sch","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91127622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING MENULIS PUISI MAHASISWA MANAGEMEN UNISSULA","authors":"Leli Nisfi Setiana, Aida Azizah","doi":"10.30659/J.7.1.38-48","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.1.38-48","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini adalah megetahui hasil menulis puisi pada mahasiswa prodimanajemen berbasis model Project Based Learning. Pemilihan model Project Based Learning (PBL) memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk membangun pengetahuannya sendiri, kepada mahasiswa dalam menghasilkan produk berupa karya tulis. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa model analisis mengalir, meliputi tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini mengevaluasi produk hasil karya puisi mahasiswa berbasis model Project Based Learning (PBL). Penilaian puisi hasil penulisan dari mahasiswa mengandung 4 elemen yaitu (1) kebaharuan tema dan makna, (2) kekuatan imajinasi, (3) ketepatan diksi, dan (4) pendayaan pemajasan dan citraan. Selanjutnya hasil penilaiantersebut diaplikasikan dalam bentuk materi pembelajaran bab kesantunan dalamberbahasa Indonesia yang baik dan benar.Kata Kunci: project based learning, menulis puisiAbstractThe purpose of this study is to find out the results of writing poetry in Management Study Program students based on Project Based Learning models. The selection of Project Based Learning (PBL) models gives students the opportunity to build their own knowledge, to students in producing products in the form of writing. This research method uses data analysis techniques in the form of a flow analysis model, which includes three components, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study evaluate the products of student poetry based on Project Based Learning (PBL) models. Poetry assessment written by students contains 4 elements, namely (1) the renewal of themes and meanings, (2) the power of imagination, (3) accuracy of diction, (4) enhancement of images and images. Furthermore, the assessmentresults are applied in the form of learning material politeness chapters in Indonesian that is good and right.Keywords: project based learning, writing poetry","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"95 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83960575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CORE DAN KENDALANYA PADA MATERI TEKS CERITA FABEL","authors":"Hermanudin Hermanudin","doi":"10.30659/J.7.1.25-37","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.1.25-37","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) pada membaca pemahaman materi teks cerita fabel dan mengenali hambatan-hambatan pelaksanaan serta cara mengatasinya. Penelitian ini adalah penelitian tindakan. Penelitian dilakukan di kelas VII A SMP Negeri 10 Bengkulu Tengah. Data penelitian ini bersumber dari aktivitas pembelajaran siswa di kelas dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data melalui observasi pembelajaran di kelas. Taknik analisis data adalah analisis deskriptif dengan mendeskripsikan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas untuk mengenali hambatan dan memberi solusi penyelesaiannya. Hasil penelitianmembuktikan bahwa model CORE dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa pada pembelajaran membaca pemahaman materi teks cerita fabel dan terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.Kata Kunci: Model CORE, membaca pemahaman, cerita fabel.�AbstractThe purpose of this study is to describe the implementation of the CORE learningmodel (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) on reading theunderstanding of fable story text material and recognizing the obstacles toimplementation and how to overcome them. This research is an action research.The study was conducted in class VII A Middle School 10 Bengkulu Tengah. Thedata of this study were sourced from student learning activities in class andIndonesian language teacher. Data collection techniques through observation oflearning in class. The technique of data analysis is descriptive analysis bydescribing the learning process that takes place in class to identify obstacles andprovide solutions to their resolution. The results of the study prove that the CORE model can increase student learning activities in learning to read comprehension of fable story text material and there are several obstacles in its implementation.Keywords: CORE model, reading comprehension, fable story.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84049461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN STILISTIKA BUKU ANTOLOGI PUISI DAN APLIKASI PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI","authors":"A. Azizah, Leli Nisfi Setiana","doi":"10.30659/J.7.1.1-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.1.1-10","url":null,"abstract":"AbstrakKarya sastra adalah hasil pemikiran seseorang yang diciptakan dengan harapan untuk dinikmati serta diapresiasi oleh orang lain. Sebuah karya sastra dapat dianalisis menggunakan kajian stilistika yang dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengkaji nilai keindahan/estetis dalam sebuah puisi dan prosa fiksi yaitu penggunaan gaya bahasa. Setiap gaya bahasa telah digunakan penulis dengan harapan dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan dalam setiap tahap pemberian makna dan cara penafsiran dari ciri serta penggambaran makna di dalam cerita. Salah satu ciri khas puisi yaitu puisi memiliki kepadatan dalam penggunaan bahasa sehingga dimungkinkan dapat menampakkan cici-ciri stilistika secara jelas.Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Implikasi pembelajaran sastra dalam penelitian ini adalah mengaplikasikan hasil pembelajaran menganalisis antologi puisi berdasarkan aspek stulistika dalam materi pembelajaran stilistika. Adapun buku antologi puisi yang digunakan adalah �Ketika Malam Tak Mau Pulang� dimana di dalamnya tersirat puisi mengenai kegiatan pembelajaran baik akademik maupun keidupan sosial seperti yang terjadi dalam realita kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: Stilistika, Antologi Puisi, Pembelajaran Sastra�AbstractLiterary work is the result of a person's thoughts that are created with the hope to be enjoyed and appreciated by others. A literary work can be analyzed using stylistic studies that can be used as a medium to study the value of beauty / aesthetics in a poem and prose of fiction that is the use of language style. Every language style has been used by the writer in the hope that it can cause differences in each stage of giving meaning and ways of interpreting the characteristics and depictions of meaning in the story. One characteristic of poetry is that poetry has a density in the use of language so that it is possible to show stylistic characteristics clearly. The research method that will be used in this research is qualitative research. stulistika in stylistic learning material. Theanthology poetry book used is \"When the Night Won't Go Home\" where in it implies poetry about learning activities both academic and social life as happens in the reality of daily life.Keywords: Stylistics, Anthology of Poetry, Literature Learning","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78738845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BIOGRAFI MELAUI MODEL THINK TALK WRITE PADA PESERTA DIDIK KELAS X IPA 2 SMA N 09 MALANG","authors":"Santi Sari, Anik Sri Utami, Hari Sunaryo","doi":"10.30659/j.7.1.65-76","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/j.7.1.65-76","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menulis biografi melalui model think talk write pada peserta didikkelas X IPA 2, mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis biografi peserta didiksetelah mengikuti pembelajaran ini, dan mendeskripsikan perubahan perilaku peserta didikkelas X IPA SMA Negeri 9 Malang selama mengikuti pembelajaran menulis biografi menggunakan model think talk write. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II juga terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran menulis biografi, menunjukkan adanya perubahan perilaku pada peserta didik, serta adanya peningkatan keterampilan menulis biografi. Siklus I nilai rata-ratakelas sebesar 79,7 dan siklus II sebesar 88,9. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I hingga siklus II sebesar 9,2.Kata kunci: peningkatan,menulisbiografi, model think talk writeAbstractThe purpose of this study was to describe the learning process of writing biography through the think talk write model on students of class X IPA 2, describing the improvement of students' biographical writing skills after attending this study, and describing the behavior changes of class X students of SMA Negeri 9 Malang while participating learning to write biography using the think talk write model. The research method used is Classroom Action Research which consists of two cycles, namely cycle I and cycle II. Cycle I consists of planning, action, observation, and reflection. Cycle II also consists of planning, action, observation, and reflection. The results showed an increase in the learning process of writing biographies, showing a change in behavior amongstudents, and an increase in biography writing skills. The first cycle of the class average value was 79.7 and the second cycle was 88.9. This shows an increase from the first cycle to the second cycle of 9.2.Keywords: improvement, writing biography, think talk write modelsAbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menulis biografimelalui model think talk write pada peserta didikkelas X IPA 2, mendeskripsikanpeningkatan keterampilan menulis biografi peserta didiksetelah mengikuti pembelajaranini, dan mendeskripsikan perubahan perilaku peserta didikkelas X IPA SMA Negeri 9Malang selama mengikuti pembelajaran menulis biografi menggunakan model think talkwrite. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yangterdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri atas perencanaan,tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II juga terdiri atas perencanaan, tindakan,observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prosespembelajaran menulis biografi, menunjukkan adanya perubahan perilaku pada","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75142990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN PARTIKEL PREPOSISI BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA KOREA: SEBUAH ANALISIS KONTRASTIF","authors":"Aulia Nurnovika","doi":"10.30659/J.7.1.11-24","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.1.11-24","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian kontrastif tentang partikel preposisi bahasa Indonesia dan bahasa Korea ini membahas persamaan dan perbedaan kedua bahasa dari beberapa aspek, yaitu (1) bentuk; (2) posisi, (3) fungsi, dan (4) penggunaan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data ini adalah metode deskriptif kontrastif. Metode ini merupakan metode gabungan yang bertujuan mendeskripsikan bahasa Indonesia dan bahasa Korea yang dikontraskan. Pengontrasan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang persamaan dan perbedaan karakteristik gramatikal di antara kedua bahasa tersebut. Hasil yang diperoleh dari analisis data menunjukkan bahwa (1) Bentuk partikel preposisi dari kedua bahasa berbeda. Bahasa Indonesia partikelnya berupa kata sedangkan bahasa korea partikelnya berupa satuan yang lekat atau morfem. (2) Posisi partikel preposisi dalam bahasa Indonesia umumnya terdapat di depan kata yang diterangkan sedangkan partikel preposisi dalam bahasa Korea pasti lekat dibelakang kata yang diterangkannya. (3) Fungsi partikel preposisi dalam bahasa Indonesia berjumlah 16 sedangkan fungsi partikel preposisi dalam bahasa Korea berjumlah 11. (4) Penggunaan partikel preposisidalam kedua bahasa sama-sama berperan aktif dalam pembentukan kalimat.Kata Kunci: analisis kontrastif, partikel preposisi, bahasa Indonesia, bahasa Korea�AbstractThe study of contrastive about preposition particles of Indonesian and Korean language discusses the similarities and differences of the two languages from several aspects, namely (1) form; (2) position, (3) function, and (4) usage. The research method used in this data collection process is a descriptive method contrastive. This method is a joint method that aims to describe the Indonesian language and the Korean language that is contrasted. Contrast is performed to obtain information on the similarities and differences in grammatical characteristics between the two languages. The results obtained from data analysis show that (1) Form of preposition particles of two different languages. Bahasa Indonesia partikelnya word while the korean particles in the form of aunit that is sticky or morpheme. (2) The position of the preposition particles in the Indonesian language is generally present in front of the said word whereas the preposition particles in Korean must be attached behind the word it describes. (3) The function of the preposition particles in Indonesian is 16, whereas the function of preposition particles in Korean is 11. (4) The use of preposition particles in both languages is equally active in the formation of sentences.Keywords: contrastive analysis, preposition particles, Indonesian language, Korean�language","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88642634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}