{"title":"PROPORSI DAN KESEIMBANGAN FASAD PADA BANGUNAN KOLONIAL GEDUNG NEGARA","authors":"Syifa Ihsani Fadhillah, Sasurya Chandra","doi":"10.59970/jas.v15i1.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.98","url":null,"abstract":"Arsitektur Kolonial merupakan perpaduan arsitektur Barat dengan mengadaptasi unsur budaya timur di Nusantara sebelum masa kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki Nusantara banyak perubahan yang terjadi dari system pemerintahan, perekonomian, dan merubah gaya arsitektur juga. Arsitektur kolonial ini dibawa oleh arsitek Belanda, hanya diperuntukkan untuk bangsa Belanda yang tinggal di Indonesia. Tersebar secara luas di seluruh Nusantara. Gedung Negara Keresidenan Cirebon merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang ada di Cirebon . Gedung Negara Keresidenan Cirebon adalah sebuah bangunan kolonial yang berada di jalan Siliwangi Kota Cirebon. Dibangun pada masa keresidenan Albert Wilhem Kinder De Camurecq sekitar tahun 1865. Dirancang oleh arsitek Belanda bernama Van Den Berg. Bangunan ini dahulu digunakan sebagai rumah dinas residen yang menjadi tempat beristirahat para petinggi Hindia Belanda. Bentuknya masih mempertahankan ciri khasnya yaitu bangunan dengan gaya arsitektur Indische Empire Style. Ini menjadi hal yang menarik, karena bentuk massa bangunan dan prinsip desain dari sudut pandang proporsi dan keseimbangan pada Façade depan menyampaikan makna secara tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang proporsi dan keseimbangan fasad pada bangunan kolonial di Gedung Negara Cirebon. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kulaitatif dengan melakukan pengamatan pada objek pengamatan, mengidentifikasi bangunan menyesuaikannya dengan teori yang berkaitan dengan prinsip desain proporsi dan keseimbangan, mengambil kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pada komposisi fasad memiliki proporsi dan keseimbangan bentuk massa dengan prinsip desain sesuai teori yang digunakan. Dalam fasad Keresidenan ini sudah menerapkan dua poin komposisi penyusun bentuk yang cukup baik dan sudah diterapkan pada bangunan yang sekarang","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90847660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN DESAIN DAN METODE KERJA PLAFOND PADA GEDUNG SERBAGUNA UNIVERSITAS JENDERAL ACHAMAD YANI","authors":"Paraditha Noviana Purwanty S S, Nurtati Soewarno","doi":"10.59970/jas.v15i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.96","url":null,"abstract":"Gedung Serbaguna Universitas Jenderal Achmad Yani merupakan sebuah gedung besar yang akan menjadi pusat kegiatan (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) dan dapat menampung berbagai macam aktivitas yang berbeda-beda yang digunakan untuk segala aktivitas seperti Wisuda, Penerimaan Mahasiswa baru dan kegiatan lainnya.Gedung serbaguna ini menerapkan konsep desain yang futuristic sehingga semua elemen, furniture mengharuskan desain yang modern. Bukan hanya tampak gedung yang di desain modern namun interior nya pun di desain se modern mungkin terutama yang akan terlihat ikoniknya yaitu langit – langit, maka dari sini perlunya desain plafond yang bagus berjenis plafond gypsum, selain tampilannya yang menawan namun jenis plafond gyosum board ini mempunyai kelebihan antara lain mudah di pebaiki dan pemansangannya lebih cepat serta dapat menambah estetika punya banyak variasi. Ada banyak keuntungan dari penggunaan gypsum board. Terkait metode kerjanya pun terjamin dan adanya persyaratan, peraturan, pemeriksaan terterntu. Walaupun plafon gypsum ini mudah dalam pengerjaannya namun tetap harus diperhatikan terkait perawatan agar bertahan lama dan bagus","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"839 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83607078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SIMULASI EVAKUASI KEBAKARAN PADA BANGUNAN KATEGORI HIGH-RISE MENGGUNAKAN OASYS MASSMOTION (Studi Kasus : Perencanaan Gedung Kampus PJJ IAIN Cirebon)","authors":"Muhammad Hafi Murtaqi, Erwin Yuniar Rahadian","doi":"10.59970/jas.v15i1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.81","url":null,"abstract":"Gedung bertingkat tinggi (High Rise Building) adalah bangunan yang memiliki jumlah lantai lebih dari 6 lantai dengan tinggi lebih dari 20 m (Mulyono, 2000). Bangunan bertingkat merupakan sebuah respon atas kebutuhan manusia yang tidak terbatas namun ketersediaan lahan yang terbatas. Sehingga memaksa manusia untuk melakukan pembangunan secara vertikal.Perlu direncanakan sirkulasi evakuasi ketika terjadi bencana kebakaran. Sarana proteksi kebakaran pasif khususnya tangga darurat kebakaran akan berperan aktif dalam upaya penyelamatan dalam proses evakuasi ketika terjadi kebakaran. Keberadaan dan kondisi tangga darurat kebakaran mempengaruhi kemudahan dalam proses evakuasi kebakaran serta mampu menjadi hambatan jika tidak adanya perencanaan yang matang. Perkembangan teknologi membuat manusia bisa lebih mudah dalam melakukan tes keilmuan. Oasys MassMotion adalah software simulasi sirkulasi pejalan kaki berbasis agen. Hal ini banyak digunakan dalam evakuasi, kemacetan pejalan kaki, analisis proses dan beberapa bidang lainnya. Oasys MassMotion memberikan arsitek sebuah alat penguji bagaimana respon desain arsitektur dalam sirkulasi yang terjadi didalamnya, termasuk evakuasi kebakaran. Oasys MassMotion ini digunakan penulis sebagai alat simulasi evakuasi kebakaran sebagai bahan penelitian.","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85911891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widiyani Widiyani, Yorangga Citra Arundati, M. Y. Aditama, W. Witriani
{"title":"AN EVALUATION OF ONLINE ARCHITECTURE DESIGN STUDIOS DURING THE COVID-19 PANDEMIC","authors":"Widiyani Widiyani, Yorangga Citra Arundati, M. Y. Aditama, W. Witriani","doi":"10.26418/lantang.v10i1.60738","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/lantang.v10i1.60738","url":null,"abstract":"During the \"lockdown\" of the COVID-19 pandemic from March to August of 2020, everyone was required to work and study online from home and limit social interaction. For architecture schools to transfer lecture activities online is challenging. This is because the majority of architecture school courses are studio-based with an emphasis on teachers directly reviewing student work and providing feedback in the form of scribbles. Additionally, site visits are necessary throughout the design process. The purpose of this paper is to gain a deeper understanding of the significant aspects of online design studios from the perspective of first- and second-year undergraduate architecture students during the pandemic. In an online survey, students were asked about their opinions of online design studios and their preference for online or hybrid design studios (a combination of online and limited face-to-face studios) in the following semester. According to the findings of the study, respondents have varying preferences for online design studios based on the length of their studies and the drawing technique used for their assignments. The evaluation identifies three significant aspects of online design studios: the studio system, the supervision process, and the media and facilities. EVALUASI STUDIO DESAIN ARSITEKTUR ONLINE SAAT PANDEMI COVID-19Selama \"lockdown\" pandemi COVID-19 dari Maret hingga Agustus 2020, semua orang diharuskan bekerja dan belajar secara daring dari rumah serta membatasi interaksi sosial. Dalam pendidikan arsitektur mentransfer kegiatan perkuliahan secara online merupakan hal yang sulit. Hal ini dikarenakan mayoritas mata kuliah sekolah arsitektur berbasis studio, dengan penekanan pada dosen yang meninjau langsung hasil karya mahasiswa dan memberikan umpan balik berupa coretan. Selain itu, kunjungan ke lokasi diperlukan selama proses desain. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang aspek signifikan dari studio online dari perspektif mahasiswa arsitektur sarjana tahun pertama dan kedua selama pandemi. Survei online menggunakan skala Likert dan pertanyaan terbuka dilakukan untuk menanyakan pendapat, 178 mahasiswa tentang studio online dan preferensi mereka untuk studio online atau studio hybrid (gabungan studio online dan studio tatap muka terbatas) pada semester berikutnya. Menggunakan analisis deskriptif, data menunjukkan responden memiliki preferensi yang berbeda-beda untuk studio online berdasarkan lama studi mereka dan teknik menggambar yang digunakan untuk tugas mereka. Evaluasi mengidentifikasi tiga aspek signifikan dari studio online: sistem studio, proses pengawasan, dan media dan fasilitas.","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42490882","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POLA TATA RUANG PADA BANGUNAN KLENTENG TALANG","authors":"Azmi Zaehap, Yovita Adriani","doi":"10.59970/jas.v15i1.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.47","url":null,"abstract":"Bangunan klenteng merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat ibadat bangsa Cina dengan bentuk khas arsitektur Cina. dalam menambah perbendaharaan arsitektur Cina di Indonesia. Hampir disetiap kota besar di Indonesia berdiri bangunan klenteng, biasanya terletak pada tempat-tempat yang strategis. Di Kota Cirebon sendiri ada terdapat beberapa klenteng, namun pada pembahasan ini akan digunakan Klenteng Talang. Bangsa Cina yang mempunyai kebudayaan tinggi terungkap pada berbagai hiasan dan benda-benda didalam bangunan klenteng . Lukisan- lukisan dan hiasan serta tata ruang didalam klenteng, merupakan lambanng - lambang dan simbol dari pandangan hidup masyarakat keturunan China masih tetap dipertahankan sampai sekarang dimana pun bangsa tersebut hidup dan bertempat tinggal.Penelitian ini berusaha untuk mengetahui tentang tata ruang utama yang terdapa pada bangunan klenteng. Diharapkan dengan mengetahui pola tata ruang tersebut dapat memperjelas gambaran mengenai arsitektur klenteng .","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"105 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86892433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI PEMANFAATAN RUANG ALUN ALUN KOTA MAJALENGKA","authors":"Deby Bunga P.W, N. .","doi":"10.59970/jas.v15i1.97","DOIUrl":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.97","url":null,"abstract":"Alun alun merupakan salah satu bentuk ruang terbuka yang berada di setiap pusat kota seluruh Indonesia. Di pusat kota majalengka sendiri, alun alun Memiliki fungsi ruang sebagai fasilitas public dan arena taman terbuka yang bisa dinikmati semua orang. Sudah tebentuk sejak lama, alun alun majalengka mengalami perubahan fisik dan pemanfaatan ruang dari waktu ke waktu. Tentunya perubahan ini tidak lepas dari peran pemerintah kota setempat yang bertanggung jawab terhadap alun alun tersebut. Pembangunan kembali alun alun majalengka ini, sedikit mengalami perubahan pada awal tahun alun alun ini terbentuk. Dengan adanya penambahan fasilitas dan bentuk ruang baru, membuat pemanfaatan alun alun majalengka menjadi lebih banyak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan ruang yang berada di alun alun majalengka sedangkan metode penelitian adalah metode dedukatif dan kualitatif dengan mneggunakan referensi teori mengenai elemen fisik pembentuk kota. Hasil penelitian menunjukan adanya kesesuaian dan kekurangan pada desain alun – alun Kota Majalengka.","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74845460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA RANCANGAN MUSEUM ARKEOLOGI GUA PAWON","authors":"Nur Muharomatul Arofah, Nurtati Soewarno","doi":"10.59970/jas.v15i1.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.57","url":null,"abstract":"Seiring dengan banyaknya pembangunan yang tidak memperhatikan hubungan dengan kondisi alam sekitar yang menyebabkan turunnya kualitas lingkungan hidup, maka diperlukan sebuah metode perancangan yang memperhatikan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Arsitektur Bioklimatik adalah sebuah tema perancangan yang dinilai tepat untuk digunakan sebagai solusi permasalahan arsitektur dan lingkungan. Rancangan dengan konsep Arsitektur Bioklimatik mengacu pada iklim sekitar dengan tujuan memberikan kenyamanan visual dan kenyamanan termal bagi pengguna bangunan. Pada perancangan Museum Arkeologi Gua Pawon yang terletak di Kabupaten Bandung Barat tema ini diterapkan pada desain fasad dengan menggunakan curtain wall dan green secondary skin pada setiap ruang publik di lantai dua dan penggunaan skylight pada desain atap museum. Penggunaan tema Arsitektur Bioklimatik bertujuan untuk merencanakan sebuah Museum yang dapat memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami secara optimal sehingga dapat mengurangi penggunaan pencahayaan dan penghawaan buatan. Diharapkan penerapan konsep ini dapat mengurangi pemborosan energi pada bangunan sehingga dapat menciptakan bangunan yang ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Diharapkan pula tema ini dapat diterapkan pada bangunan-bangunan lain sehingga permasalahan menurunnya kualitas lingkungan hidup secara perlahan tapi pasti dapat diatasi.","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"91 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91250975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENENTUAN TIPE PINTU PADA DESAIN PERENCANAAN RUANG LABORATORIUM PT. BIO FARMA (PERSERO) BANDUNG","authors":"Fadila Rahma Kamila, Utami .","doi":"10.59970/jas.v15i1.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.79","url":null,"abstract":"Bio Farma (Persero) dalam menjalankan perusahaannya seiring berjalannya waktu akan terus mengupayakan perkembangan inovasi terbaru terutama dalam bidang farmasi. Salah satunya untuk mendukung kegiatan tersebut, maka PT. Bio Farma (Persero) membangun sebuah fasilitas baru yang diperuntukkan riset dan pengembangan sebuah produk. Tentunya dalam sebuah fasilitas riset pasti membutuhkan sebuah fasilitas laboratorium yang memadai untuk mewadahi kegiatan tersebut. Fasilitas sebuah laboratorium dikatakan baik ketika dalam operasional kegiatannya dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang baik demi terjaganya keamanan dan keselamatan semua pihak yang terlibat di dalamnya, salah satunya yaitu dapat bersangkutan dengan aspek perencanaan sebuah desain arsitektural berupa penentuan tipe pintu yang baik untuk sebuah laboratorium. Dalam praktiknya penentuan sebuah pintu laboratorium harus mengacu kepada standar yang ada. Di dalam kajian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria desain yang relevan untuk sebuah perencanaan laboratorium khususnya pada fasilitas gedung 34 milik PT. Bio Farma (Persero) dengan mengacu kepada standar dan rekomendasi desain yang nantinya akan digunakan sebagai fasilitas laboratorium untuk riset sebuah pengembangan produk. Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan pengumpulan data objek studi penelitian serta literatur yang terkait dengan objek studi dan juga memperhatikan keterkaitan pengaruh standar terhadap rekomendasi yang dikeluarkan untuk menentukan tipe pintu yang tepat dan sesuai. Hasil dari analisis yang dilakukan oleh penulis terdapat 3 jenis desain pintu yang tepat dan relevan dengan berdasar pada standar acuan dan rekomendasi desain.\u0000 ","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85021252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR LINGKUNGAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUANG AULA DI GEDUNG RUANG KREATIF AHMAD DJUHARA CIREBON","authors":"Deris Risdiyana, Eka Widiyananto","doi":"10.59970/jas.v15i1.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.49","url":null,"abstract":"Ruang Kreatif Ahmad Djuhara merupakan gedung pre-fungsi dari bangunan rumah dinas Keresidenan Cirebon, dan sekarang menjadi gedung kreatif untuk berkumpulnya generasi muda di wilayah Ciayumajakuning sebagai tempat penghasil karya. Gedung ini berlokasi di JL.Siliwangi Kota Cirebon. Kota Cirebon berada pada daerah iklim tropis lembab dan memiliki karakteristik suhu udara dan kelembaban udara yang tinggi, serta kecepatan angin yang rendah sehingga dalam perencanaan dan perancangan arsitektur haruslah adaftif terhadap karakteristik iklim tropis lembab tersebut agar kenyamanan termal dapat tercapai. Kenyamanan termal ditujukanuntuk memaksimalkan kenyamanan manusia sebagai penggunanya. Faktor-faktor lingkungan yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kenyamanan termal adalah suhu udara, kecepatan angin, kelembaban, suhu permukaan ruang rata-rata, serta faktor manusia yaitu pakaian dan metabolisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor lingkungan kenyamanan termal pada ruang aula di gedung Ruang Kreatif Ahmad Djuhara. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola Ruang Kreatif untuk memperhatikan kondisi Ruang aula agar kenyamanan termal pada ruang aula ini dapat tercapai sehingga tidak mengganggu aktifiatas penggunanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan cara mengukur faktor- faktor lingkungan kenyamanan termal untuk mengidentifikasi kenyamanan termal pada ruang aula di Gedung Ruang Kreatif Ahmad Djuhara. Hasil penelitian menunjukan bahwa kenyamanan termal pada Ruang Aula di Gedung Ruang Kreatif Ahmad Djuhara belum optimal sehingga perlu dilakukan upaya agar aktifitas di dalam ruang dapat mencapai tingkat kenyamanan yang diinginkan.","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79027776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH KEBERADAAN PKL TERHADAP PENGGUNA JALAN DAN KUALITAS KORIDOR JALAN DI SEMARANG","authors":"Suzanna Ratih Sari, Edy Darmawan, Nindita Kresna Murti, Muhammad Fariz Hilmy","doi":"10.26418/lantang.v10i1.54358","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/lantang.v10i1.54358","url":null,"abstract":"Fenomena keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang semakin bertumbuh pesat, terutama di sepanjang koridor-koridor jalan perkotaan, memberikan dampak yang cukup signifikan pada perilaku pengguna jalan hingga kualitas koridor jalannya itu sendiri, baik dampak positif maupun negatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan secara detail pengaruh dari dampak yang ditimbulkan dari keberadaan PKL di koridor jalan terhadap kualitas ruang koridor jalannya itu sendiri. Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan dan mengeksplorasi secara detail fenomena dan masalah yang terjadi di lokasi studi. Data yang didapat melalui observasi dan wawancara akan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode analisis yang didukung dengan diagram dan gambar yang relevan. Luaran dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif maupun negatif dari keberadaan PKL terhadap kualitas koridor jalan, dilihat dari aspek kenyamanan pengguna jalan (sirkulasi, iklim, bentuk furniture, kebersihan, kebisingan, keamanan, hingga keindahan).THE EFFECT OF THE PRESENCE OF STREET VENDORS ON THE QUALITY OF STREET CORRIDORS. CASE STUDY: HAYAM WURUK AND KERTANEGARA STREET CORRIDORS, SEMARANG CITY The phenomenon of street vendors overgrowing, especially along urban street corridors, has a significant impact on the behavior of street users to the quality of the street corridor itself, with both positive and negative effects. This research was conducted to explain in detail the impact arising from the presence of street vendors in the street corridor, as well as the implications for street users and the quality of the street corridor itself. Qualitative methods are used to explain and explore in detail the phenomena and problems that occur at the study site. Data obtained through observation and interviews will be analyzed using descriptive analysis methods, namely analytical methods supported by relevant diagrams and pictures. The output of this study shows that there are positive and negative influences from the presence of street vendors on the quality of street corridors, seen from the aspects of street user comfort (circulation, climate, furniture, cleanliness, noise, safety, to beauty).","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45597714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}