{"title":"殖民大厦平面的比例和平衡","authors":"Syifa Ihsani Fadhillah, Sasurya Chandra","doi":"10.59970/jas.v15i1.98","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Arsitektur Kolonial merupakan perpaduan arsitektur Barat dengan mengadaptasi unsur budaya timur di Nusantara sebelum masa kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki Nusantara banyak perubahan yang terjadi dari system pemerintahan, perekonomian, dan merubah gaya arsitektur juga. Arsitektur kolonial ini dibawa oleh arsitek Belanda, hanya diperuntukkan untuk bangsa Belanda yang tinggal di Indonesia. Tersebar secara luas di seluruh Nusantara. Gedung Negara Keresidenan Cirebon merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang ada di Cirebon . Gedung Negara Keresidenan Cirebon adalah sebuah bangunan kolonial yang berada di jalan Siliwangi Kota Cirebon. Dibangun pada masa keresidenan Albert Wilhem Kinder De Camurecq sekitar tahun 1865. Dirancang oleh arsitek Belanda bernama Van Den Berg. Bangunan ini dahulu digunakan sebagai rumah dinas residen yang menjadi tempat beristirahat para petinggi Hindia Belanda. Bentuknya masih mempertahankan ciri khasnya yaitu bangunan dengan gaya arsitektur Indische Empire Style. Ini menjadi hal yang menarik, karena bentuk massa bangunan dan prinsip desain dari sudut pandang proporsi dan keseimbangan pada Façade depan menyampaikan makna secara tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang proporsi dan keseimbangan fasad pada bangunan kolonial di Gedung Negara Cirebon. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kulaitatif dengan melakukan pengamatan pada objek pengamatan, mengidentifikasi bangunan menyesuaikannya dengan teori yang berkaitan dengan prinsip desain proporsi dan keseimbangan, mengambil kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pada komposisi fasad memiliki proporsi dan keseimbangan bentuk massa dengan prinsip desain sesuai teori yang digunakan. Dalam fasad Keresidenan ini sudah menerapkan dua poin komposisi penyusun bentuk yang cukup baik dan sudah diterapkan pada bangunan yang sekarang","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PROPORSI DAN KESEIMBANGAN FASAD PADA BANGUNAN KOLONIAL GEDUNG NEGARA\",\"authors\":\"Syifa Ihsani Fadhillah, Sasurya Chandra\",\"doi\":\"10.59970/jas.v15i1.98\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Arsitektur Kolonial merupakan perpaduan arsitektur Barat dengan mengadaptasi unsur budaya timur di Nusantara sebelum masa kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki Nusantara banyak perubahan yang terjadi dari system pemerintahan, perekonomian, dan merubah gaya arsitektur juga. Arsitektur kolonial ini dibawa oleh arsitek Belanda, hanya diperuntukkan untuk bangsa Belanda yang tinggal di Indonesia. Tersebar secara luas di seluruh Nusantara. Gedung Negara Keresidenan Cirebon merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang ada di Cirebon . Gedung Negara Keresidenan Cirebon adalah sebuah bangunan kolonial yang berada di jalan Siliwangi Kota Cirebon. Dibangun pada masa keresidenan Albert Wilhem Kinder De Camurecq sekitar tahun 1865. Dirancang oleh arsitek Belanda bernama Van Den Berg. Bangunan ini dahulu digunakan sebagai rumah dinas residen yang menjadi tempat beristirahat para petinggi Hindia Belanda. Bentuknya masih mempertahankan ciri khasnya yaitu bangunan dengan gaya arsitektur Indische Empire Style. Ini menjadi hal yang menarik, karena bentuk massa bangunan dan prinsip desain dari sudut pandang proporsi dan keseimbangan pada Façade depan menyampaikan makna secara tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang proporsi dan keseimbangan fasad pada bangunan kolonial di Gedung Negara Cirebon. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kulaitatif dengan melakukan pengamatan pada objek pengamatan, mengidentifikasi bangunan menyesuaikannya dengan teori yang berkaitan dengan prinsip desain proporsi dan keseimbangan, mengambil kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pada komposisi fasad memiliki proporsi dan keseimbangan bentuk massa dengan prinsip desain sesuai teori yang digunakan. Dalam fasad Keresidenan ini sudah menerapkan dua poin komposisi penyusun bentuk yang cukup baik dan sudah diterapkan pada bangunan yang sekarang\",\"PeriodicalId\":31830,\"journal\":{\"name\":\"Langkau Betang Jurnal Arsitektur\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Langkau Betang Jurnal Arsitektur\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.98\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.98","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
殖民建筑是西方建筑的融合,是独立前调整东方文化元素的时代。当荷兰占领群岛时,政府系统、经济和建筑风格也发生了许多变化。这些殖民时期的建筑是由荷兰建筑师设计的,只适用于居住在印度尼西亚的荷兰人。分散在整个群岛。西雷朋的居住区是西雷朋遗留下来的荷兰建筑之一。西雷朋公馆是西雷朋镇西里芒斯街道上的一座殖民建筑。它建于1865年前后的阿尔伯特·威尔汉姆·金德·卡穆里克时代。荷兰建筑师范登伯格(Van Den Berg)设计的。这座建筑曾经被用作住院服务的房子休息场所高层荷属东印度群岛。它的形状仍然保留着最初的帝国风格建筑。这是有趣的,因为建筑形式的质量和设计原则幕布前面的比例和平衡的角度间接传达意义。本研究的目的是进一步了解西利本州一座殖民地建筑的比例和平衡。所使用的研究类型是通过对观测对象进行观察,识别建筑,根据与比例设计原则相关的理论进行调整,得出结论。研究发现,在fasad的组成中,质量形式的比例和平衡与所使用理论的设计原理相匹配。在这种关系中,现有的结构结构已经应用了两个相当好的组成点,并应用于现在的构建
PROPORSI DAN KESEIMBANGAN FASAD PADA BANGUNAN KOLONIAL GEDUNG NEGARA
Arsitektur Kolonial merupakan perpaduan arsitektur Barat dengan mengadaptasi unsur budaya timur di Nusantara sebelum masa kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki Nusantara banyak perubahan yang terjadi dari system pemerintahan, perekonomian, dan merubah gaya arsitektur juga. Arsitektur kolonial ini dibawa oleh arsitek Belanda, hanya diperuntukkan untuk bangsa Belanda yang tinggal di Indonesia. Tersebar secara luas di seluruh Nusantara. Gedung Negara Keresidenan Cirebon merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang ada di Cirebon . Gedung Negara Keresidenan Cirebon adalah sebuah bangunan kolonial yang berada di jalan Siliwangi Kota Cirebon. Dibangun pada masa keresidenan Albert Wilhem Kinder De Camurecq sekitar tahun 1865. Dirancang oleh arsitek Belanda bernama Van Den Berg. Bangunan ini dahulu digunakan sebagai rumah dinas residen yang menjadi tempat beristirahat para petinggi Hindia Belanda. Bentuknya masih mempertahankan ciri khasnya yaitu bangunan dengan gaya arsitektur Indische Empire Style. Ini menjadi hal yang menarik, karena bentuk massa bangunan dan prinsip desain dari sudut pandang proporsi dan keseimbangan pada Façade depan menyampaikan makna secara tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang proporsi dan keseimbangan fasad pada bangunan kolonial di Gedung Negara Cirebon. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kulaitatif dengan melakukan pengamatan pada objek pengamatan, mengidentifikasi bangunan menyesuaikannya dengan teori yang berkaitan dengan prinsip desain proporsi dan keseimbangan, mengambil kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pada komposisi fasad memiliki proporsi dan keseimbangan bentuk massa dengan prinsip desain sesuai teori yang digunakan. Dalam fasad Keresidenan ini sudah menerapkan dua poin komposisi penyusun bentuk yang cukup baik dan sudah diterapkan pada bangunan yang sekarang