{"title":"Sistem Organisasi Masyarakat Desa Kon dalam Novel \"Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga\" Karya Erni Aladjai","authors":"Suci Ayu Latifah, Muhajir Muhajir, Sutejo Sutejo","doi":"10.35194/alinea.v11i2.2595","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v11i2.2595","url":null,"abstract":"A strong social system can create harmony, harmony, and peace. This kind of life is closely related to rural communities in fact suffering the same fate. This study will describe how the Kon village community organization system appears in the storytelling of the novel. The analysis uses the theory of literary anthropology. The research method uses descriptive qualitative, namely the findings of the data in the form of words and sentences in accordance with the formulation of the problem. The data collection technique used content analysis techniques sourced from the novel Haniyah and Ala di Rumah Teteruga by Erni Aladjai. The results of the research on the community organization system in the novel include (i) the kinship system; (ii) associations and associations; (iii) the state system; and (iv) the living unitary system. Portraits of community activities with their cultural environment are often found along the plot of storytelling and depictions of novel characters.Keywords: social system; anthropology; literatureAbstrak: Sistem kemasyarakatan yang kuat dapat menciptakan keharmonisan, kerukunan, dan kedamaian. Kehidupan semacam ini lekat dengan masyarakat pedesaan yang notabene bernasib sama. Penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana sistem organisasi masyarakat desa Kon yang tampak dalam penceritaan novel. Penganalisisan menggunakan teori antropologi sastra. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu temuan data berupa kata-kata maupun kalimat sesuai dengan rumusan masalah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis isi yang bersumber data novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga karya Erni Aladjai. Adapun hasil penelitian sistem organisasi masyarakat dalam novel meliputi: (i) sistem kekerabatan; (ii) asosiasi dan perkumpulan; (iii) sistem kenegaraan; dan (iv) sistem kesatuan hidup. Potretisasi aktivitas masyarakat dengan lingkungan budayanya banyak ditemukan di sepanjang alur penceritaan dan penggambaran karakter tokoh-tokoh novel.Katakunci: sistem kemasyarakatan; antropologi; sastra ","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132029414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rohmatika Nur Isnaini, Rusdhianti Wuryaningrum, Fitri Nura Murti
{"title":"Strategi Bertanya dalam Acara \"Hotman Paris Show\" dan Pemanfaatannya sebagai Materi Ajar Teks Diskusi","authors":"Rohmatika Nur Isnaini, Rusdhianti Wuryaningrum, Fitri Nura Murti","doi":"10.35194/alinea.v11i2.2447","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v11i2.2447","url":null,"abstract":"This research was conducted to find rhetorical strategies related to the types of questions and choice of words (diction) used in the “Hotman Paris Show” and their use as teaching materials for discussion texts. This study used a qualitative research design and a descriptive type of research. The data in this study are speech events indicated by using rhetorical strategies related to the types of questions and choice of words (diction). Data were collected by using documentation, listening, and recording techniques. The analysis technique uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the most common types of questions found were informative questions. There are six dictions used, namely denotative, connotative, general, special, scientific, and popular diction with dominant use. Popular diction is used because it is easier for the audience to understand what the presenter is saying and these dictions are familiar to the public.Keywords: rhetoric; word choice; discussion textAbstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menemukan strategi retorika berkaitan dengan jenis pertanyaan dan pilihan kata (diksi) yang digunakan pada acara Hotman Paris Show serta pemanfaatannya sebagai materi ajar teks diskusi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa peristiwa tutur yang diindikasikan menggunakan strategi retorika yang berkaitan dengan jenis pertanyaan dan pilihan kata (diksi). Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, simak dan catat. Teknik analisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan jenis pertanyaan yang paling banyak ditemukan yaitu jenis pertanyaan informatif. Ada enam diksi yang digunakan yaitu denotatif, konotatif, umum, khusus, ilmiah, dan diksi populer penggunaannya dominan. Diksi populer digunakan karena para penonton lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh pembawa acara dan diksi-diksi tersebut tidak asing lagi di kalangan masyarakat.Katakunci: retorika; pilihan kata; teks diskusi","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115655841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Semiotika Puisi “Selamat Pagi, Bumi” Karya M. Faizi","authors":"A. Jazuli, H. Busri","doi":"10.35194/alinea.v11i2.2453","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v11i2.2453","url":null,"abstract":"Literary works are the pouring of ideas into texts that contain ethical and aesthetic values. The poem \"Good Morning, Earth\" by M. Faizi is a literary work written in 2017 and published in the poetry anthology book \"Destroying the Earth from the Dining Table\" in 2020. This study is intended to find out the implied meaning of poetry through semiotic studies. The research was conducted by describing the results of hermeneutic reading using the semiotic study of Charles Sanders Peirce in the form of icons, indexes, and symbols in poetry. This study uses a qualitative method using a descriptive approach. The source of the data used in this research is a poem by M. Faizi. The results showed that the poem \"Good Morning, Earth\" by M. Faizi found 10 icons, 12 indices, and 9 symbols.Keywords: icon; index; symbol; poetry; semioticsAbstrakKarya sastra merupakan penuangan ide-ide yang menjadi teks yang mengandung nilai etika dan estetika. Puisi “Selamat Pagi, Bumi” karya M. Faizi merupakan karya sastra yang ditulis tahun 2017 dan diterbitkan dalam buku antologi puisi “Merusak Bumi dari Meja Makan” pada tahun 2020. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui makna tersirat pada puisi melalui kajian semiotik. Penelitian dilakukan dengan mendeskripsikan hasil pembacaan hermeneutik dengan menggunakan kajian semiotik Charles Sanders Peirce berupa ikon, indeks, dan simbol pada puisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah puisi karya M. Faizi. Hasil penelitian menujukkan bahwa di dalam puisi “Selamat Pagi, Bumi” karya M. Faizi ditemukan 10 ikon, 12 indeks, dan 9 simbol. Katakunci: ikon; indeks; symbol; puisi; semiotik, ","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132092788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Kekerabatan Bahasa Pakpak dan Alas: Kajian Linguistik Historis Komparatif","authors":"Lara Desma Sinaga, Dwi Widyawati","doi":"10.35194/alinea.v11i2.2293","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v11i2.2293","url":null,"abstract":"Languages that are in one proto are thought to still have language kinship. This study will describe how the kinship of the Pakpak and Alas languages and find out the time of separation and the age of the Pakpak and Alas languages. The methods used are qualitative and quantitative methods. From the results of the study, it was found that the Pakpak and Alas languages have a kinship relationship in the family class because they are in the range of 44%. This indicates that the Pakpak and Alas languages are in the same proto and have family relationships. Pakpak and Alas languages are considered to be the same language around 1891 thousands of years ago. In addition, the Pakpak and Alas languages are thought to have started to separate from a single proto-language around the year 131 ADKeywords: Alas language; kinship; Pakpak language; comparativeAbstrakBahasa yang berada pada satu proto diduga masih memiliki kekerabatan Bahasa. Penelitian ini akan menggambarkan bagaimanakah hubungan kekerabatan bahasa Pakpak dan Alas serta mengetahui waktu pisah dan usia bahasa Pakpak dan Alas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian didapati bahwa bahasa Pakpak dan bahasa Alas memiliki hubungan kekerabatan pada kelas family karena berada pada kisaran 44% Ini menunjukkan bahwa bahasa Pakpak dan Alas berada pada satu proto yang sama dan memiliki hubungan family(keluarga). Bahasa Pakpak dan Alas diperhitungkan merupakan satu bahasa yang sama sekitar 1891 ribuan tahun yang lalu. Selain itu, bahasa Pakpak dan Alas diperkirakan mulai berpisah dari satu bahasa proto kira lira tahun 131MasehiKata Kunci : bahasa Pakpak; bahasa Alas; kekerabatan; komparatif","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"20 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132639023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sinestesia dalam Novel \"Tanjung Kemarau\" Karya Royyan Julian","authors":"Milliana Milliana, Moh. Badrih","doi":"10.35194/alinea.v11i2.2487","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v11i2.2487","url":null,"abstract":"Synesthesia is change. the meaning of the word form due to the use of responses from the two senses. This research discusses; what are the types and meanings of synesthesia contained in the novel Tanjung Kemarau by Royyan Julian. The method used in this research is descriptive qualitative with semantic studies. Data was collected by reading and note-taking techniques. Meanwhile, the data analysis used in the study, namely; transcribing, identifying, copying, analyzing, rechecking, and concluding. The novel found five types of synesthesia, namely; changes in the response of the sense of taste to the sense of sight, changes in the response of the sense of touch to the sense of hearing, changes in the response of the sense of touch to the sense of sight, changes in the response of the sense of sight to the sense of hearing, and changes in the response of the sense of hearing to the sense of sight. In addition, there are five meanings of synesthesia in it, namely the meaning based on the context of feeling (feeling), the setting context, the context of the goal, the context of tone, and the meaning of synesthesia based on the context of the relationship.Keyword: language; novel; synesthesia; semantics Abstrak:Sinestesia adalah perubahan. makna bentuk kata akibat penggunaan tanggapan dari kedua indra. Penelitian ini membahas; apa saja jeniss dan makna sinestesia yang terdapat dalam novel Tanjung Kemarau karya Royyan Julian, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan kajian semantik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian, yaitu; mentranskrip, mengidentifikasi, menyalin, menganalisis, pengecekan ulang, dan menyimpulkan. Dalam novel ditemukan lima jenis-jenis sinestesia yakni; perubahan tanggapan indra perasa ke indra penglihatan, perubahan tanggapan indra peraba ke indra pendengaran, perubahan tanggapan indra peraba ke indra penglihatan, perubahan tanggapan indra penglihatan ke indra pendengaran, dan perubahan tanggapan indra pendengaran ke indra penglihatan. Selain itu, ada lima makna sinestesia di dalamnya yakni makna berlandaskan konteks perasaan (felling), konteks setting, konteks tujuan, konteks nada, dan makna sinestesia berlandaskan konteks relasiKata kunci: bahasa; novel; sineastesia; semantik","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114901131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Berbasis Kearifan Lokal Batik Cianjur dengan Menggunakan Media Powtoon","authors":"Witri Nuraeni","doi":"10.35194/alinea.v11i1.1769","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v11i1.1769","url":null,"abstract":"Artikel ini akan memaparkan peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis teks prosedur berbasis kearifan lokal, batik Cianjur, menggunakan media Powtoon. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan bentuk one-group pretest-posttest design. Sampel yang terpilih yaitu kelas XI OTKP 2 SMK Negeri 1 Cipanas. Instrumen yang digunakan ialah lembar tes, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar menulis teks prosedur siswa mengalami peningkatan, dilihat dari pemerolehan nilai rata-rata tes awal sebesar 66, sedangkan nilai rata-rata dari tes akhir sebesar 87,83. Nilai signifikasi memperoleh nilai Asymp. Sig.0,000 < 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Powtoon dapat meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas XI SMK Negeri 1 Cipanas. Selain itu, siswa umumnya mengatakan senang belajar dengan menggunakan Powtoon.Katakunci: menulis; Powtoon; teks prosedurAbstract:This article will describe the improvement of students’ learning outcomes in writing procedural texts, that is local wisdom-based, Batik Cianjur, using Powtoon media. The method used was experimental in the form of a one-group pretest-posttest design. The selected sample was class XI OTKP 2 SMK Negeri 1 Cipanas. The instruments used were tests, interviews, and questionnaires. The results of this study indicate that students' learning outcomes of writing procedural texts increased, seen from the average score of the initial test was 66, while the average value of the final test was 87.83. The significance value obtains the Asymp value. Sig.0,000 < 0.05 meaning Ha was accepted, so it can be concluded that the use of Powtoon can improve the ability to write procedural texts for class XI students of SMK Negeri 1 Cipanas. In addition, students' responses reveal that they enjoyed learning by using PowtoonKeywords: writing; Powtoons; procedure text","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114578928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis \"Project Based Learning\"","authors":"Siti Rokhayah","doi":"10.35194/alinea.v11i1.1871","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v11i1.1871","url":null,"abstract":"Artikel ini akan mendeskripsikan rancangan pegembangan modul pembelajaran dengan model Project Based Learning pada materi teks puisi untuk siswa kelas X SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan dengan model pengembangan Borg and Gall. Penelitian dibatasi hanya sampai pada tahap ke lima yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi desain. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik wawancara dan angket. Instrumen dalam penelitian adalah lembar wawancara, lembar validasi untuk ahli materi, ahli media, dan ahli pengajaran. Teknik analisis data adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari para ahli adalah 87.5 dengan skor dari ahli materi 1 sebesar 77.2, ahli materi 2 sebesar 96.2 , ahli media 1 sebesar 80, ahli media 2 sebesar 97.5, ahli pengajaran 1 sebesar 94.6, ahli pengajaran 2 sebesar 80. Modul teks puisi berbasis Project Based Learning untuk siswa kelas X SMA termasuk kriteria “Sangat Layak” dan dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mendukung proses pembelajaran kelas X SMA. Katakunci: bahan ajar; modul; puisi; project based learningAbstract:This article will describe the design for developing a learning module with a Project Based Learning model on poetry text material for class X high school students. This research used Research & Development (R & D) using the Borg and Gall development model. This research was limited to the fifth stage, which was, potential and problems, data collection, product design, product validation, and design revision. Data collection techniques used interviews and questionnaires. The instruments in this study were interview and validation sheets for material, media, and teaching experts. The data analysis techniques were descriptive quantitative and qualitative. The results of this study indicate that the average value obtained from the experts was 87.5 with a score from material expert 1 was 77.2, material expert 2 was 96.2, media expert 1 was 80, media expert 2 was 97.5, teaching expert 1was4.6, teaching expert 2 was 80. Project-based learning-based poetry text module for class X SMA students was categorized as \"Very Eligible\" and it can be used as teaching material to support the learning process for class X SMA.Keywords: teaching materials; module; poetry; project based learning","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"145 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127215566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Google Classroom dalam Pembelajaran Menulis Puisi Masa Pandemi Covid-19","authors":"Firman Fajar Asrori, M. Sufanti","doi":"10.35194/ALINEA.V10I2.1548","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/ALINEA.V10I2.1548","url":null,"abstract":"Artikel ini akan mendeskripsikan proses pembelajaran menulis puisi masa pandemic covid 19 dengan memanfaatkan “Google Classroom” di SMA Negeri 1 Sine, Kabupaten Ngawi. Objek penelitian adalah guru dan siswa kelas X sebanyak 60 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran menulis puisi masa pandemic Covid 19 di SMA Negeri 1 Sine, Kabupaten Ngawi menggunakan pembelajaran daring dengan memanfaatkan media google classroom. Pemanfaatan Google classroom dalam pembelajaran menulis puisi pada masa pandemic Covid-19 di SMA Negeri 1 Sine dianggap tepat sebagai salah satu media dalam pembelajaran. Sebanyak 60,3% siswa menjawab tertarik belajar puisi dengan “Google classroom” dan “Google classroom” memberikan pengalaman baru. Kendala yang dialami dalam pemanfaatannya adalah lokasi rumah yang tidak terjangkau jaringan internet, karakter dan perilaku siswa sulit dipantau, keterbatasan sarana prasarana seperti laptop atau HP, kondisi listrik yang tidak stabil, dan keterbatasan kuota internet serta kurangnya efektifitas dan efisiensi waktu dikarenakan orang tua siswa yang sibuk bekerja.Katakunci: Google Classroom, pembelajaran, menulis, puisi, pandemi, covidAbstractThis article will describe the process of learning to write poetry during the COVID-19 pandemic by utilizing Google Classroom at SMA Negeri 1 Sine, Ngawi Regency. The object of research is the teacher and students of class X as many as 60 students. Data collection techniques using interviews and questionnaires. The results showed that the process of learning to write poetry during the Covid 19 pandemic at SMA Negeri 1 Sine, Ngawi Regency used online learning by utilizing google classroom media. The use of Google classroom in learning to write poetry during the Covid-19 pandemic at SMA Negeri 1 Sine is considered appropriate as one of the media in learning. As many as 60.3% of students answered that they were interested in learning poetry with Google classroom and Google classroom providing a new experience. Constraints experienced in the use of google classroom are the location of the house that is not covered by the internet network, the character and behavior of students are difficult to monitor, limited infrastructure such as laptops or cellphones, unstable electricity conditions, and limited internet quotas and lack of effectiveness and time efficiency due to parents busy students.Keywords: Google Classroom, learning to write poetry, covid, pandemic.","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"136 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116718512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Platform Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Masa Pandemi COVID-19","authors":"Nur Anita Syamsi Safitri, V. Damaianti","doi":"10.35194/ALINEA.V10I2.1463","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/ALINEA.V10I2.1463","url":null,"abstract":"Artikel ini mendeskripsikan platform evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada masa pandemi covid-19, khususnya di daerah-daerah yang ada di Sulawesi Selatan . Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian dilaksanakan menggunakan desain deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan diperkuat dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Google Form” menjadi platform evaluasi yang dominan digunakan, baik pada saat ulangan harian maupun pada saat penilaian tengah semester. Platform evaluasi sekolah-sekolah di kota lebih variatif, seperti “Google Classroom, Google Form, Quiziz”, bahkan aplikasi “Exambro”. Begitupun platform pembelajaran yang menggunakan “video conference”, seperti “Zoom Meeting” dan “Google Meet”. Sekolah-sekolah di daerah lebih banyak tidak menggunakan platform apapun. Kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada masa pandemi hampir sama, yaitu koneksi internet, keterbatasan fasilitas, rasa jenuh, dan menurunnya motivasi peserta didik dan pendampingan orangtua.Katakunci: evaluasi, platform, WhatsApp, google form google classroom quizizAbstract This article describes the evaluation platform used in learning Indonesian during the COVID-19 pandemic, especially in areas in South Sulawesi. The research was conducted in the even semester of the 2020/2021 school year. The research was carried out using a qualitative descriptive design. The data was obtained through the distribution of questionnaires and strengthened by interviews. The results showed that the google form became the dominant evaluation platform used, both during daily tests and during the mid-semester assessment. There are more varied evaluation platforms for schools in the city, such as Google Classroom, Google Form, Quiziz, and even the Exambro application. Likewise, learning platforms that use video conferencing, such as zoom meetings and google meet. Most schools in the area do not use any platform. The obstacles that occurred in the implementation of learning evaluation during the pandemic were almost the same, namely internet connection, limited facilities, boredom, and decreased motivation of students and parental assistance.Keywords: evaluation, platform, WhatsApp, google form google classroom quiziz","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125947661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Pembelajaran Daring dan Luring di SMP Negeri 3 Pleret","authors":"Silviana Sari","doi":"10.35194/ALINEA.V10I2.1079","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/ALINEA.V10I2.1079","url":null,"abstract":" Penelitian dilatarbelakangi oleh sistem pembelajaran daring dan lurimg yang diterapkan di SMP Negeri 3 Pleret. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektifan pembelajaran daring dan luring di SMP Negeri 3 Pleret. Penelitian dilakukan dengfan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan 69,2 siswa berpendapat bahwa pembelajaran luring lebih efektif, sedangkan 30,1 siswa berpendapat sebaliknya. Begitu juga pendapat guru, sebanyak 62% menyatakan bahwa pembelajaran luring lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran daring. Proses pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan aplikasi WhatsApp grup, Google Formulir dan lainnya. Tatap muka dilakukan seminggu 2 kali untuk mengumpulkan tugas, modul, dan lainnya. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran “discovery learning”. Model tersebut dimaksudkan agar siswa menjadi aktif dan tanggap dalam mengikuti proses pembelajaran. Media yang digunakan yaitu “Powtoon” serta media lain seperti Power Point dan Word Dokumen. Katakunci: proses, belajar, daring, luringAbstract: The background of the research is the online and offline learning system implemented at SMP Negeri 3 Pleret. The purpose of the study was to determine the effectiveness of online and offline learning at SMP Negeri 3 Pleret. The research was conducted using a qualitative approach and interview methods. The results of the study showed that 69.2 students thought that offline learning was more effective, while 30.1 students thought otherwise. Likewise, the opinion of teachers, as many as 62% stated that offline learning was more effective than online learning. The online learning process is carried out using the WhatsApp group application, Google Forms, and others. Face-to-face meetings are held twice a week to collect assignments, modules, and more. The learning model used is the \"discovery learning\" learning model. The model is intended so that students become active and responsive in following the learning process. The media used is \"Powtoon\" and other media such as PowerPoint and Word Documents. Keywords: process, learn, online, offline","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121540849","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}