Biospecies最新文献

筛选
英文 中文
ANALISIS RISIKO KESEHATAN MERKURI DALAM IKAN YANG DI PASARKAN DI KAWASAN TELUK KAO HALMAHERA UTARA
Biospecies Pub Date : 2022-06-08 DOI: 10.22437/biospecies.v15i2.14468
Kristin Natalia H Makahenggang, D. Rahardjo, Kisworo Kisworo
{"title":"ANALISIS RISIKO KESEHATAN MERKURI DALAM IKAN YANG DI PASARKAN DI KAWASAN TELUK KAO HALMAHERA UTARA","authors":"Kristin Natalia H Makahenggang, D. Rahardjo, Kisworo Kisworo","doi":"10.22437/biospecies.v15i2.14468","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v15i2.14468","url":null,"abstract":"Penelitian analisa risiko kesehatan merkuri dalam ikan yang dipasarkan di kawasan teluk Kao bertujuan untuk mengetahui tingkat konsentrasi merkuri pada ikan, pola konsumsi dan laju asupan merkuri pada masyarakat konsumen serta identifikasi potensi risiko kesehatan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli  tahun 2021 pada pasar-pasar tradisional dikawasan teluk Kao dan Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Sampel ikan yang diambil pada setiap pasar meliputi 6 spesies ikan yaitu : Katsuwonus pelamis, Nemipterus sp, Caranx ciliarus, Leiognathidae, Upeneus moluccensis Blkr dan Lates calcarifer. Penelitian dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu pengambilan sampel di lapangan, preparasi sampel dan analisis merkuri dan analisis data. Analisis sampel menggunakan Mercury Analyzer. Terdapat 90 responden dan masing-masing kecamatan diambil 30 responden dengan menggunakan instrumen kuesioner dilakukan interview untuk mengetahui pola konsumsi ikan masyarakat di lokasi penelitian. Data dianalisis secara diskpritf kualitatif dan kuantitatif dengan korelasi-regresi untuk mengetahui hubungan antara faktor risk agent dengan risiko kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua spesies ikan yang diambil dari pasar tradisional Teluk Kao dan Kecamatan Tobelo telah terkontaminasi merkuri dengan kisaran 0,1-5,4 mg/kg (rata-rata sebesar 1,49 mg/kg) dan telah melebihi dari standar baku mutu yang ditetapkan sebesar 1,0 mg/kg. konsentrasi merkuri dipengaruhi oleh lokasi pengambilan sampel dan spesies ikan. Berdasarkan lokasi pengambilan sampel konsentrasi tertinggi di temukan pada kecamatan Tobelo sebesar 1,5 mg/kg dalam, kecamatan Malifut 1,4 mg/kg dan kecamatan Kao 1,0 mg/kg. Berdasarkan dengan spesies ikan kosentrasi merkuri tertinggi ditemukan dalam spesies Caranx ciliarus  5,4 mg/kg, Katsuwonus pelamis sebesar 4,7 mg/kg, spesies Katsuwonus pelamis sebesar 4,0 mg/kg dan terendah ditemukan pada spesies Katsuwonus pelamis sebesar 2,7 mg/kg. Terdapat perbedaan pola konsumsi ikan pada kedua kecamatan dimana pada kecamatan Kao memiliki pola konsumsi lebih tinggi sebesar 780 g dibandingkan kecamatan Malifut 541 g, dan laju asupan pada kecamatan Kao lebih besar 0,0042 g/hari dan kecamatan Malifut 0,0026 g/hari. Pola konsumso olan terkontaminasi merkuri oleh masyarakat teluk Kao tidak aman dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dengan nilai risk quotient (RQ) semuanya diatas batas aman yang ditetapkan oleh WHO yaitu RQ 1","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42010285","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN PERIFITON PADA VEGETASI TUMBUHAN DI RAWA BENTO SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR 膨润土中生长蔬菜酶作为空气质量生物降解剂的边缘化信息及其推广
Biospecies Pub Date : 2022-06-08 DOI: 10.22437/biospecies.v15i2.14924
Thiara Sri Utami Thiara, Revis Asra, Ade Adriadi
{"title":"KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN PERIFITON PADA VEGETASI TUMBUHAN DI RAWA BENTO SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR","authors":"Thiara Sri Utami Thiara, Revis Asra, Ade Adriadi","doi":"10.22437/biospecies.v15i2.14924","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v15i2.14924","url":null,"abstract":"Perifiton merupakan salah satu organisme yang dapat digunakan sebagai indikator biologi suatu perairan yang hidupnya menetap atau menempel pada makhluk hidup maupun benda mati. Rawa bento meruapakan salah satu rawa tertinggi yang berada di Sumatera, yang memiliki perairan yang jernih sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat sekitarnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Keanekaragaman dan Kelimpahan perifiton pada substrat alami vegetasi tumbuhan, serta faktor fisik dan kimia di rawa bento, lalu menganalisis hubungan keduanya terhadap kualitas air. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret-juni 2021 berdasarkan metode purposive sampling. Hasil yang didapatkan ialah kelimpahan perifiton memperoleh nilai yang tinggi pada substrat tumbuhan Krokot (Portulaca sp), yang diikuti oleh substrat Eceng gondok (Echornia crassipes), dan Kiambang (Salvinia sp.) Keanekaragaman perifiton terdapatnya 35 jenis perifiton yang termasuk kedalam 7 kelas. Hubungan Kelimpahan Perifiton dengan kualitas air di Rawa Bento memiliki hubungan yang positif pada parameter oksigen terlarut dan nitrat. Kualitas air di Rawa Bento termasuk kedalam kategori tidak tercemar berdasarkan kelimpahan dan keanekaragaman perifiton pada vegetasi tumbuhan dan berdasarkan pengukuran faktor fisik dan kimia perairan di Rawa Bento yang diperoleh pada penelitian ini.","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43774512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DAUN TEBU (Saccharum spontaneum L.) SEBAGAI PENYERAP ZAT WARNA TEKSTIL REACTIVE BLUE
Biospecies Pub Date : 2022-06-08 DOI: 10.22437/biospecies.v15i2.12646
Dwi Yuliani, R. Mayangsari
{"title":"DAUN TEBU (Saccharum spontaneum L.) SEBAGAI PENYERAP ZAT WARNA TEKSTIL REACTIVE BLUE","authors":"Dwi Yuliani, R. Mayangsari","doi":"10.22437/biospecies.v15i2.12646","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v15i2.12646","url":null,"abstract":"Perkembangan industri tekstil di Indonesia sangat cepat. Penggunaan pewarna tekstil dalam industri tersebut dapat mencemari lingkungan. Upaya penanggulangan pencemaran pewarna tekstil menggunakan daun tebu (Saccharum spontaneum L.) dilakukan pada skala laboratorium. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan informasi ilmiah tentang banyaknya biomassa daun S. spontaneum yang paling efektif untuk mendekolorisasi pewarna tekstil reactive blue. Percobaan dekolorisasi dilakukan dengan menambahkan biomassa daun S. spontaneum dalam tiga perlakuan yaitu 10 gram, 20 gram dan 30 gram. Efektivitas dekolorisasi diamati melalui perubahan warna larutan  reactive blue dalam waktu kontak 3 x 24 jam. Perubahan warna yang terjadi dilihat dengan menggunakan metode spektrofotometri dengan panjang gelombang 586 nm. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan adanya perubahan warna, dimana warna yang paling jernih terlihat pada perlakuan 3 dengan biomassa daun S. spontaneum sebanyak 30 gram.","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41594430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
STUDY OF MORPHOMETRIC AND DIVERSITY OF TURTLES IN AUR LAKE MUSI RAWAS REGENCY 乌拉尔湖龟类形态计量学及多样性研究
Biospecies Pub Date : 2022-06-08 DOI: 10.22437/biospecies.v15i2.14296
Mareta Widiya, Reny Dwi Riastuti, Yuli Febrianti
{"title":"STUDY OF MORPHOMETRIC AND DIVERSITY OF TURTLES IN AUR LAKE MUSI RAWAS REGENCY","authors":"Mareta Widiya, Reny Dwi Riastuti, Yuli Febrianti","doi":"10.22437/biospecies.v15i2.14296","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v15i2.14296","url":null,"abstract":"One of Indonesia extinct fauna which is still found in South Sumatra but less explored is reptile. Testudinata or chelonians are examples of turtles. Aur Lake has a lot of potential issues with various species, often finding them on the shores of Aur Lake. However, those turtles do not know yet what types of species. The high intensity of catching and decreasing environmental quality can also be a threat to the existence of turtles. This research is titled \"The Study of Morphology and Diversity of the Turtles in Aur Lake Musi Rawas Regency. At the Aur Lake, Musirawas. The design of this study is descriptive qualitative with survey methods: Turtles were identified based on morphology, carapace, plastron, head, tail, feet and were identified there are 4 species and total 11 individuals comprising 5 of species Siebenrockiella crassicollis (Geomydidae), 1 Amyda cartilaginea (Trionichidae), 4 Cuora amboinensis (Geomydidae), and 1 Trachemys scripta (Emydidae). The diversity level (H') was obtained 1.162225545, and the evenness level was 0.838368515. The implication of this research was to provide information about the diversity of turtles around the Aur Lake stream in Musirawas Regency then strive to maintain the turtle's natural habitat in order to avoid the exploitation of animals and Aur Lake can be used as learning centers for student to study about biodiversity turtles and turtles conservation ex-situ and in-situ.","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45592377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAJIAN SISTEM POLINASI BEBERAPA GENUS ARECACEAE BERDASARKAN MORFOLOGI PERBUNGAAN
Biospecies Pub Date : 2022-06-08 DOI: 10.22437/biospecies.v15i2.14662
D. Yulianto, Revis Asra, Ade Adriadi
{"title":"KAJIAN SISTEM POLINASI BEBERAPA GENUS ARECACEAE BERDASARKAN MORFOLOGI PERBUNGAAN","authors":"D. Yulianto, Revis Asra, Ade Adriadi","doi":"10.22437/biospecies.v15i2.14662","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v15i2.14662","url":null,"abstract":"Famili Arecaceae (Palem-paleman) merupakan famili tertua di antara tumbuhan berbunga, yang memiliki lebih dari 200 genus dan 3.000 spesies yang tersebar di daerah tropis dan sub tropis di dunia. Ciri morfologi perbungaan setiap spesies tumbuhan mengakibatkan perbedaan proses polinasi, sehingga pengetahuan tentang morfologi perbungaan Arecaceae akan mempermudah menentukan sistem polinasi serta metode pemuliaan yang dapat diterapkan. Tujuan dari kajian studi literatur ini untuk mengetahui sistem polinasi berdasarkan morfologi perbungaaan pada famili Arecaceae dan korelasi antara morfologi perbungaan dengan agen polinasi pada famili Arecaceae.Metode yang digunakan dalam kajian studi literatur ini yaitu pengoleksian artikel, penyeleksian artikel dan pengolahan data secara deskriptif kualitatif. Pengoleksian dan penilaian artikel dilakukan melalui data base google scholar, Garuda dan scimagojr. Hasil analisis artikel yang diperoleh yaitu morfologi perbungaan pada 7 genus famili Arecaceae yang ditelusuri memiliki bunga berwarna kuning dan merah. Karakteristik infloresen yaitu terletak di ketiak daun, tipe infloresen tidak terbatas, bentuk infloresen tongkol majemuk (kecuali genus Nypa dan Elaeis berbentuk bongkol majemuk), dan panjang infloresen berkisar 8 cm – 440 cm. Struktur perbungaan adalah monoecious, dioecious, dan androdioecious. Agen polinasi potensial pada 7 genus tersebut adalah serangga dari famili Apidae (lebah), Curculionidae (kumbang), dan Formicidae (semut. Jenis-jenis lebah dan kumbang mendominasi penyerbukan pada bunga berbentuk bongkol majemuk, sedangkan pada bunga tongkol majemuk ketiga agen polinasi potensial dapat ditemukan dengan jumlah jenis yang beragam. Agen-agen polinasi tersebut berinteraksi secara mutualisme sesuai dengan ketertarikan mereka dengan morfologi perbungaan genus-genus tersebut dan secara tidak langsung mempengaruhi adaptasi morfologi perbungaan 7 genus tersebut dalam proses reproduksinya.","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42504842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
POTENSI VEGETASI HUTAN KOTA DALAM REDUKSI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DI KOTA JAMBI 城市森林植被在贾比市的二氧化碳排放方面的潜力
Biospecies Pub Date : 2020-01-31 DOI: 10.22437/biospecies.v13i1.8463
Rizki Andre Handika, Wathri Fitrada, Zuli Rodhiyah
{"title":"POTENSI VEGETASI HUTAN KOTA DALAM REDUKSI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DI KOTA JAMBI","authors":"Rizki Andre Handika, Wathri Fitrada, Zuli Rodhiyah","doi":"10.22437/biospecies.v13i1.8463","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v13i1.8463","url":null,"abstract":"Abstrak, Hutan kota adalah salah satu ruang terbuka hijau masyarakat yang mengontrol pencemaran atmosfer, air dan tanah Karbon dioksida (CO2) merupakan suatu substansi yang paling utama dari gas-gas rumah kaca dimana peningkatannya dapat terjadi dikarenakan penggunaan bahan bakar dan gas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti infeksi-infeksi saluran pernapasan bagian atas, sakit di bagian hati, kanker dan lain sebagainya. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk mengurangi emisi-emisi CO2 yang salah satunya dapat dilakukan melalui pemanfaatan ruang terbuka hijau publik, khususnya adalah hutan kota. Kota Jambi sebagai sebuah kota besar di Indonesia tentunya memiliki potensi emisi CO2 yang juga besar. Tujuan dari riset ini adalah untuk memprediksi potensi dari vegetasi pohon di hutan kota yang dimiliki oleh Kota Jambi dalam mengurangi emisi gas CO2. Riset ini dilakukan di tiga lokasi: hutan kota Bagan Pete, hutan kota Muhammad Sabki, dan hutan pinus Kenali. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode kuadran dimana plot observasi pada 10 x 10 m dilakukan untuk mendapatkan area basal secara acak. Pada setiap lokasi kemudian dideterminasi potensi pengurangan emisi CO2 masing-masing. Area basal dari vegetasi pohon-pohon di tiap lokasi didapatkan seluas 72,72 m2/Ha untuk hutan kota bagan Pete, 25,45 m2/Ha pada hutan kota Muhammad Sabki, dan 5,12 m2/Ha untuk hutan pinus Kenali. Sedangkan pengurangan CO2 dari vegetasi pohon di hutan kota pada tiap lokasi secara berurutan adalah 41.386 Ton/Ha/Tahun, 14.482,93 Ton/Ha/Tahun, 2.916,94 Tons/Ha/Tahun. Berdasarkan penelitian ini, hutan kota Bagan Pete memiliki potensi tertinggi dari ketiga hutan kota yang dimiliki oleh kota Jambi, dan total pengurangan emisi karbon dioksida di kota Jambi dari keberadaan hutan-hutan kota yang ada adalah sebesar 58.785,87 Ton/Ha/Tahun.","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45109100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Effects of Magnetic Fields and Metal Ions (Cu, Pb, Al and Fe) on Growth of Anoxygenic Photosynthetic Bacteria (APB) 磁场和金属离子(Cu、Pb、Al和Fe)对缺氧光合细菌(APB)生长的影响
Biospecies Pub Date : 2019-10-16 DOI: 10.22437/biospecies.v12i2.7595
Sumardi, S. Farisi, R. Agustrina, Yunita
{"title":"Effects of Magnetic Fields and Metal Ions (Cu, Pb, Al and Fe) on Growth of Anoxygenic Photosynthetic Bacteria (APB)","authors":"Sumardi, S. Farisi, R. Agustrina, Yunita","doi":"10.22437/biospecies.v12i2.7595","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v12i2.7595","url":null,"abstract":"Bakteri Fotosintetik Anoksigenik (BFA) memiliki sifat yang menguntungkan diantaranya sebagai kandidat probiotik, biofertilizer, agen bioremediasi dan mampu menurunkan konsetrasi H2S di perairan. Namun demikian BFA pun memiliki kelemahan yaitu pertumbuhannya lambat.  Interaksi ion logam dan paparan medan magnet diketahui dapat meningkatkan aktivitas enzim dan meningkatkan laju pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ion logam dan paparan medan magnet terhadap pertumbuhan BFA. Isolat BFA AM hasil isolasi dari akar mangrove diuji pengaruhnya terhadap ion logam dalam media sea water complete (SWC).  Ion logam yang diujikan adalah Cu, Pb, Al dan Fe dengan konsentrasi yang berbeda.  Ion logam dipapar medan magnet 0,2 mT selama 10 menit sebelum ditambahkan ke media. Hasil penghitungan sel menunjukkan bahwa ion logam baik yang dipapar medan magnet dan tanpa dipapar medan magnet tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan isolat BFA AM, namun ion logam dalam media SWC mempengaruhi pola spektra isolat BFA AM.","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48588188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Ethnopharmacy Study of Suku Anak Dalam (SAD) in Muara Kilis Village, Tengah Ilir, Tebo District, Jambi Province 占碑省特博区Tengah Ilir Muara Kilis村Suku Anak Dalam(SAD)的民族药理学研究
Biospecies Pub Date : 2019-10-08 DOI: 10.22437/biospecies.v12i2.5551
Santi Perawati, L. Andriani, Lia Anggresani, Eti Ardila
{"title":"Ethnopharmacy Study of Suku Anak Dalam (SAD) in Muara Kilis Village, Tengah Ilir, Tebo District, Jambi Province","authors":"Santi Perawati, L. Andriani, Lia Anggresani, Eti Ardila","doi":"10.22437/biospecies.v12i2.5551","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v12i2.5551","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Background: Indonesia consists of various ethnics on each island, one of which is Suku Anak Dalam (SAD) precisely on Sumatra island of Jambi Province. Each ethnic group has a variety of natural and traditional remedies. This observation was conducted from November 2017 to February 2018 in Muara Kilis Village, Tengah Ilir District, Tebo District, Jambi Province.This research purpose to determined of various disease and know the various natural resources that are used as a treatmenton Suku Anak Dalam at Muara Kilis. Method: This research type is descriptive research using qualitative method and purposive sampling for sampling technique and open-ended interview with informant using voice recording media. Results: The disease are often experienced by Suku Anak Dalam among others fever, cough, asthma, measles, gastritis, hemorrhoids,  stomachaches, and allergy. To treat the disease by utilizing natural resources like plants and animals. Part of the plants used among others, leaves, sap, and fruit, while for animal parts used are bile, urine, and blood. Processing methods are pounded, boiled, grated, and fried, while the use of these ingredients by eating, drinking, bathed, and applied directly on part of sickness skin Conclusion: Based on the results that has been done there are 8 diseases that often occur and there are 5 kinds of plants and 4 animals from different genus and family that are used as traditional medicine in Suku Anak Dalam Muara Kilis Village. \u0000  \u0000Keywords: (Ethnopharmacy, Suku Anak Dalam, Diseases, Natural Resources) \u0000  \u0000 ","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45700742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KELURAHAN TANJUNG SOLOK TANJUNG JABUNG TIMUR 我需要你在年底接电话。
Biospecies Pub Date : 2019-09-20 DOI: 10.22437/biospecies.v12i2.7643
Happy Nia Katarina, W. Kartika, Tia Wulandari
{"title":"KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KELURAHAN TANJUNG SOLOK TANJUNG JABUNG TIMUR","authors":"Happy Nia Katarina, W. Kartika, Tia Wulandari","doi":"10.22437/biospecies.v12i2.7643","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v12i2.7643","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada bulan Agustus sampai September 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan apa saja yang tertangkap oleh nelayan dan yang dijual di setiap bangsal ikan yang ada di Kelurahan Tanjung Solok. Sampel dikoleksi dari 4 bangsal ikan dan diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi. Hasil penelitian menunjukkan ikan hasil tangkapan nelayan terdiri atas 11 ordo, 23 famili dan 32 jenis. Jenis ikan yang paling banyak ditemukan berasal dari ordo Perciformes yang tersebar dalam 10 famili dan 15 jenis. Jenis ikan yang ditemukan di setiap bangsal tidak seluruhnya sama (bangsal 1 ditemukan 28 jenis ikan, bangsal II 23 jenis ikan, bangsal III 24 jenis, dan bangsal IV 25 jenis). Terdapat 17 jenis ikan yang dapat ditemukan di semua bangsal. Pada masing-masing bangsal jumlah jenis ikan yang ditemukan berbeda. Jenis alat tangkap yang paling umum digunakan nelayan di Kelurahan Tanjung Solok adalah gill net dan rawai","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41756918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
TINGKAT KEBERHASILAN SAMBUNGAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (COFFEA ROBUSTA L.) HASIL GRAFTING PADA PEMBERIAN BERBAGAI JENIS MIKORIZA DAN KETINGGIAN BATANG BAWAH 嫁接与背部生长
Biospecies Pub Date : 2019-09-16 DOI: 10.22437/biospecies.v12i2.6185
Elis Kartika
{"title":"TINGKAT KEBERHASILAN SAMBUNGAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (COFFEA ROBUSTA L.) HASIL GRAFTING PADA PEMBERIAN BERBAGAI JENIS MIKORIZA DAN KETINGGIAN BATANG BAWAH","authors":"Elis Kartika","doi":"10.22437/biospecies.v12i2.6185","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v12i2.6185","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis mikoriza dan ketinggian batang bawah yang mampu meningkatkan keberhasilan sambungan sertapertumbuhan dan serapan P bibit kopi robustahasil grafting.  Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dua faktor menggunakan Rancangan Acak Lengkap tiga ulangan. Faktor pertama adalah inokulasi mikoriza yang  terdiri dari enam taraf  yaitu tanpa inokulasi mikoriza, inokulasiGlomus sp-3, Glomus sp-6, Glomus sp-15, Glomus sp-16, sertagabungan Glomus sp-3, sp-6, sp-15, sp-16.  Faktor kedua berupa ketinggian batang bawah yang  terdiri atas lima  taraf  yaitu ketinggian batang bawah 5, 10, 15, 20dan 25 cm dari pangkal akar.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pertumbuhan dan serapan P bibit kopi robusta hasil grafting terbaik pada berbagai jenis mikoriza diperoleh pada ketinggian batang bawah 15 cm dari pengkal akar.  Pertumbuhan dan serapan P bibit kopi robusta hasil grafting pada berbagai ketinggian batang bawah diperoleh pada jenis mikoriza gabungan Glomus sp-3, sp-6, sp-15, sp-16. Tingkat keberhasilan penyambungan bibit kopi robusta bermikoriza adalah 100% dan bibit yang tidak bermikoriza sebesar 79.87 %, sedangkan pada berbagai ketinggian batang bawah berkisar anatar 95.83  sampai 97.22 %.  \u0000 ","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46694289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信