{"title":"FRAMEWORK FOR MEASURING URBAN ENERGY SECURITY : CITIZEN PERSPECTIVE","authors":"Yudha Prambudia, A. Rahmana, Anita Juraida","doi":"10.14710/jpk.7.1.34-45","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpk.7.1.34-45","url":null,"abstract":"The ever increasing urban energy consumption has always been an important issue of urban energy security. Citizen plays critical role in shaping the energy consumption. Therefore, citizen perspective can give significant impact to urban energy security evaluation. This research aims to provide a systematic framework to measure urban energy security taking into account the perspective of citizen and showcase its implementation in a case of Bandung city. The proposed framework is a straight five stages process as follow; (1) establishing the urban context, (2) defining energy security relevant to the context, (3), determining dimensions of energy security , (4) determining indicators and and metrics, and (5) the final stage is calculating energy security. The implementation case shows Bandung’s energy security is at Middle Low status. It also verify that the framework is operationally viable and it can capture the significance of citizen perspective.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42629228","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"URBANISASI DAN PERTUMBUHAN KOTA-KOTA DI INDONESIA: SUATU PERBANDINGAN ANTAR-WILAYAH MAKRO INDONESIA","authors":"Fadjar Hari Mardiansjah, Paramita Rahayu","doi":"10.14710/JPK.7.1.91-108","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JPK.7.1.91-108","url":null,"abstract":"Indonesia telah mengalami proses urbanisasi cepat dengan memiliki perbedaan karakter di setiap wilayahnya. Perbedaan tersebut juga tampak pada jenis dan sebaran kota-kota yang tumbuh dan berkembang di wilayahnya. Artikel ini ditujukan untuk menganalisis perbedaan proses urbanisasi yang terjadi antar wilayah di Indonesia, melalui pemahaman terhadap perbedaan pertumbuhan kota-kota yang ada di setiap kawasan makro di Indonesia. Metoda analisis yang digunakan adalah metoda deskriptif, dengan menggunakan data statistik kependudukan hasil Sensus Penduduk tahun 2000 dan Survey Penduduk Antar-Sensus (SUPAS) tahun 2015, yang dijelaskan dengan mempertimbangkan karakter dan sejarah pembangunan wilayahnya, serta peran-peran yang dimiliki oleh kota-kota yang tumbuh dan berkembang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa proses urbanisasi di Indonesia masih sangat terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya di bagian barat, dimana besarnya konsentrasi urbanisasi dan pertumbuhan kota-kotanya mendorong kebutuhan untuk memperluas proses urbanisasi dan pertumbuhan kota-kota Indonesia ke kawasan-kawasan lainnya, termasuk ke Kawasan Pulau-pulau lain yang relatif masih kecil tingkat urbanisasi dan pertumbuhan kota-kotanya.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67015685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS SEDIMENTASI DAN KONSENTRASI ATMOSFER PADA ZONA MANGROVE DI MUARAGEMBONG, BEKASI","authors":"Tatan Sukwika, Hermansyah Putra","doi":"10.14710/jpk.6.2.186-195","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpk.6.2.186-195","url":null,"abstract":"Kondisi hutan mangrove di kawasan Muaragembong terus mengalami kerusakan dan telah memicu peningkatan erosi di daratan yang menyebabkan sedimentasi, seperti pendangkalan perairan pesisir dan kerusakan pada ekosistem mangrove. Tujuan penelitian yaitu menganalisis hubungan antara konsentrasi total dissolved solids (TDS) perairan dengan top of atmosfer (TOA), menyusun model persamaan pendugaan TDS, dan menentukan jenis spektral citra landsat yang terbaik. Metode penelitian ini berupa pengambilan data dan uji sampel kandungan sedimen, mengembangkan model pendugaan TDS pada acquisition imagery reflectance, dan terakhir, pengolahan data citra satelit Landsat-8 OLI. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara konsentrasi TDS di perairan dan TOA sebesar -0,782. Kesimpulan penelitian menunjukkan terdapat hubungan kuat antara konsentrasi TDS perairan dengan TOA, model persamaan pendugaan TDS terbaik yaitu model eksponensial serta jenis spektral citra landsat yang terbaik adalah band-6. Rekomendasi kebijakan penelitian adalah melakukan rehabilitasi mangrove dan pembangunan breakwater di sekitar zona mangrove Muaragembong.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45031564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SEBARAN EMISI CO2 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENATAAN RUANG AREA INDUSTRI DI KABUPATEN KENDAL","authors":"D. Labiba, Wisnu Pradoto","doi":"10.14710/JPK.6.2.164-173","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JPK.6.2.164-173","url":null,"abstract":"Kabupaten Kendal adalah wilayah yang memiliki peran sebagai salah satu pusat aktivitas industri di Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran sumber emisi CO2 dari sektor industri serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan emisi tersebut sebagai dasar acuan dalam merumuskan implikasi kebijakan penataan ruang aktivitas industri di Kabupaten Kendal berdasarkan konsep low carbon city. Analisis dilakukan terhadap sembilan aktivitas industri skala besar yang besar tersebar pada tiga kecamatan di Kabupaten Kendal yaitu Kecamatan Kaliwungu, Boja dan Kangkung. Hasil dari analsisis terhadap kadar intensitas produksi emisi CO2 aktivitas industri menunjukkan bahwa industri PT. Sinar Bahari Agung di Kecamatan Kangkung memiliki menghasilkan emisi CO2 tertinggi. Sementara itu untuk hasil dari analisis potensi pertumbuhan pertumbuhan emisi CO2 dilihat dari faktor penghambat dan pemicu pertumbuhan emisi tersebut, menunjukkan bahwa hingga tahun 2031 pertumbuhan emisi CO2 sektor industri di Kabupaten Kendal akan terus mengalami peningkatan. Implikasi kebijakan penataan ruang yang dapat diterapkan adalah penambahan areal ruang terbuka hijau. Penambahan ruang terbuka hijau diprioritaskan pada aktivitas industri pada aktivitas industri PT. Sinar Bahari Agung dan PT. Rimba Partikel Indonesia. Selain itu, implikasi kebijakan lainnya yang dapat diterapkan ialah dengan membatasi pertumbuhan aktivitas industri di wilayah bagian selatan Kabupaten Kendal serta pengoptimalan pemanfaatan lahan industri dengan penerapan Industrial Symbiosis.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48899694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Moniq Rizki Hapsari, Probo Hardini, Eva Wahyu Indriyati
{"title":"PEMILIHAN RUTE TERPENDEK DARI KAWASAN PERMUKIMAN TERBANGUN PERKOTAAN PURBALINGGA MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL","authors":"Moniq Rizki Hapsari, Probo Hardini, Eva Wahyu Indriyati","doi":"10.14710/JPK.6.2.127-134","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JPK.6.2.127-134","url":null,"abstract":"Salah satu indikasi terjadinya perkembangan dan pertumbuhan kota ditandai dengan pertumbuhan lahan perumahan. Distribusi lokasi perumahan dalam hal ini berkaitan dengan pergerakan berbasis rumah dari masing-masing zona karena adanya lokasi perumahan akan menimbulkan terjadinya pergerakan. Pergerakan dalam hal ini berkaitan erat dengan pemilihan rute dan moda. Pengendara cenderung memilih rute atau moda yang dianggapnya dapat memberikan nilai optimum. Dalam pemilihan rute, untuk mendapatkan rute optimum salah satu pendekatan yang bisa diambil adalah dengan memilih rute dengan jarak terpendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan rute terpendek pada kawasan permukiman terbangun di Kawasan Kota Purbalingga. Data yang dibutuhkan adalah data sekunder berupa data Matriks Asal Tujuan (MAT), peta pembagian zona, peta jaringan jalan Kota Purbalingga, dan data panjang jalan. Proses analisis diawali dengan terlebih dahulu menentukan pusat zona. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian adalah penentuan pusat zona, penentuan rute-rute alternative dari suatu zona ke zona-zona lainnya, dan penentuan rute terpendek melalui reduksi terhadap alternatif rute. Pereduksian rute terpendek menggunakan algoritma Floyd-Warshall. Dari penelitian ini dihasilkan rute terpendek yang merupakan sebuah rute optimum. Pemakaian algoritma Floyd-Warshall yang diterapkan pada penelitian ini mampu menjadi solusi pencarian rute optimum dari zona asal menuju zona tujuan. Hal ini dikarenakan hasil iterasi matriks terakhir dapat menunjukkan nilai terkecil. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mencari pembebanan jaringan jalan","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42966872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN TINGGI DAN ASOSIASINYA TERHADAP LALU LINTAS DI KORIDOR SIMPANG TIGA K.H.SIROJUDIN-MULAWARMAN RAYA","authors":"D. A. Sihaloho, Okto Risdianto Manullang","doi":"10.14710/JPK.6.2.155-163","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JPK.6.2.155-163","url":null,"abstract":"Pusat pertumbuhan baru dengan fungsi utama pendidikan tinggi memicu munculnya aktivitas pendukung kawasan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Aktivitas pendukung kawasan membawa perubahan fungsi bangunan serta perubahan lahan non-terbangun menjadi lahan terbangun di sekitar kampus terutama pada lahan di sisi akses utama karena memiliki aksesibilitas yang tinggi. Perubahan ini didominasi oleh perdagangan dan jasa dengan bangkitan tarikan yang menambah beban pada jalan. Lahan yang belum dilengkapi ruang parkir akan menambah hambatan samping dan dapat menimbulkan kemacetan. Tipologi perubahan pemanfaatan lahan di koridor terdiri dari warung makan, café, supermarket, toko ATK, toko pakaian, laundry, print/fotocopy, dan kost-an. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi, analisis trip rate, dan analisis komparasi tingkat perjalanan dengan volume lalu lintas. Identifikasi perubahan pemanfaatan lahan 10 tahun terakhir (2008-2018) dilakukan untuk menentukan sampel yang akan dicari datanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pemanfaatan lahan yang paling banyak terjadi adalah pada aktivitas warung makan. Jenis aktivitas tersebut berkontribusi 34% terhadap volume lalu lintas di koridor. Identifikasi tingkat perjalanan perdagangan dan jasa menunjukkan prediksi volume lalu lintas yang akan timbul jika perubahan pemanfaatan lahan di sisi akses utama menuju kampus masih terus berlanjut. Tingkat perjalanan aktivitas ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh stakeholders dalam mengendalikan pemanfaatan ruang di kawasan pendidikan tinggi.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42150940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA LINGKUNGAN PADA PROGRAM PLPBK DI KELURAHAN TAMBAKREJO, KOTA SEMARANG","authors":"Dyah Putri Makhmudi, Mohammad Muktiali","doi":"10.14710/JPK.6.2.108-117","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JPK.6.2.108-117","url":null,"abstract":"Participation is the participation of a person in a social group to take part of existing community activities, outside of their work. Community participation is needed in a development program because the success of the program is related to community participation in running the program. Tambakrejo village became one of the villages that run the PLPBK program in Semarang City because of a good achievement from BKM. The purpose of this study was to determine community participation in the development of environmental infrastructure in the PLPBK program in Tambakrejo Village. The quantitative approach was used in this study by distributing 87 questionnaires and conducting interviews, observation and document review. Forms of participation given by society such as money, goods, energy and thoughts. The level of community participation is at the level of notification, meaning that in the development of environmental infrastructure in the PLPBK program there is a provision of information to the public. The sustainability of the PLPBK program in Tambakrejo Village is closely related to the level of community participation and the role of the parties involved in implementing the PLPBK Program.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48319578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN TATA KELOLA PENYEDIAAN TAMAN KOTA RAMAH HAM DI KABUPATEN WONOSOBO","authors":"Fikri Farkhana, Mardwi Rahdriawan","doi":"10.14710/JPK.6.2.96-107","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JPK.6.2.96-107","url":null,"abstract":"Kabupaten Wonosobo menjadi Kota Ramah Hak Asasi Manusia pada tahun 2014. Hal tersebut mengacu pada Deklarasi Gwangju guna mewujudkan kovenan HAM internasional. Bentuk implementasinya adalah melalui pembangunan taman kota ramah HAM yaitu Taman Kartini dan Taman Fatmawati. Permasalahan yang terjadi pada kedua taman adalah belum optimalnya tata kelola taman kota pada beberapa aspek seperti minimnya sosialisasi taman ramah HAM kepada masyarakat dan minimnya perawatan fasilitas taman yang rusak. Tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji tata kelola taman kota di Kabupaten Wonosobo. Tata kelola yang dimaksud adalah bentuk manajemen pembangunan dengan kerjasama dan pelibatan sluruh stakeholder. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Data diperoleh melalui kegiatan telaah dokumen, observasi, kuisioner, dan wawancara terstuktur. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis skoring data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan tata kelola antara Taman Kartini dan Taman Fatmawati pada tahap pemeliharaan khususnya pada pihak yang bertanggung jawab. Tata kelola taman kota ramah hak asasi manusia yang baik dapat diwujudkan melalui pemenuhan prinsip-prinsip pada tiap tahapan pembangunan meliputi tahap perencanaan, implementasi dan pemeliharaan. Prinsip utama yang harus diakomodir adalah prinsip partisipatif, prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42863270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGEMBANGAN HOMESTAY BERBASIS MASYARAKAT PADA KAMPUNG HOMESTAY BOROBUDUR","authors":"Abid Affandi Wedatama, Fadjar Hari Mardiansjah","doi":"10.14710/JPK.6.2.135-143","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JPK.6.2.135-143","url":null,"abstract":"Candi Borobudur merupakan destinasi wisata yang termasuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 yang memberikan potensi pengembangan aktivitas ekonomi serta pariwisata. Masyarakat Dusun Ngaran 2 Desa Borobudur memanfaatkan potensi pariwisata dengan melakukan pengembangan homestay berupa Kampung Homestay Borobudur yang hingga saat ini mencapai 27 homestay dengan melibatkan elemen masyarakat dan para pengelola homestay Dusun Ngaran 2. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan eksploratif untuk menjelaskan proses pengembangan homestay serta analisis triangulasi dan penarikan kesimpulan untuk mengetahui peran masyarakat dan teknologi informasi di dalamnya. Pengembangan homestay yang berbasis pada masyarakat ini melibatkan dua aspek kegiatan yaitu peningkatan mutu pelayanan dan penyedia kegiatan pariwisata. Selain itu, terdapat juga peran teknologi informasi yang digunakan untuk sistem pemesanan yang terkomputerisasi pada media booking.com atau melalui situs yang dibangun khusus oleh pengurus homestay pada www.kampunghomestayborobudur.com sebagai bagian dari pengembangan aktivitas pariwisata, ekonomi dan teknologi untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45227356","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN WISATA PANTAI DI KELURAHAN AIR MANIS, KECAMATAN PADANG SELATAN","authors":"R. D. Gustina, Mussadun Mussadun","doi":"10.14710/JPK.6.2.144-154","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JPK.6.2.144-154","url":null,"abstract":"Pantai Air Manis merupakan salah satu wisata yang sedang dikembangkan oleh pengelola wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang. Kondisi dan ketersediaan atraksi maupun fasilitas wisata yang tersedia masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran stakeholder dalam pengelolaan wisata Pantai Air Manis. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kategori stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan wisata yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas PU, dan Dishub sebagai stakeholder kunci dan masyarakat lokal sebagai stakeholder primer. Stakeholder kunci berperan sebagai koordinator dan fasilitator dalam mengelola atraksi, akomodasi, aksesibilitas serta informasi dan promosi wisata. stakeholder primer berperan sebagai fasilitator dan pelaksana dalam atraksi, akomodasi serta aksesibilitas wisata. Disbudpar memiliki kapasitas yang rendah karena belum mampu mengcover pengelolaan wisata. Oleh karena itu wisata dicover oleh masyarakat lokal sehingga menyebabkan kondisi atraksi serta fasilitas wisata kurang baik dan kurang terawat.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45434951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}