{"title":"Desain Ulang Silinder Hidrolik Untuk Mengurangi Kegagalan Pada Poros Low Ring Mesin Curing B45 GM","authors":"Adang Saepudin, M. Y. M. Sholihin","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3247","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3247","url":null,"abstract":"PT. XYZ yang bergerak dalam industri pembuatan ban mengalami kegagalan yang terjadi pada unit mesin curing Type B45 dimana terjadi kegagalan pada bagian poros low ring, yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Penelitian dilakukan dengan tujuan, mengidentifikasi masalah yang terjadi.Dari hasil penelitian dapat di identifikasi penyebab terjadinya kegagalan pada poros yaitu tegangan geser yang terjadi pada poros low-ring (τ) lebih besar dari tegangan geser yang diijinkan (τa) maka hal ini yang menyebabkan terjadinya retak pada poros tersebut ( > 102,35 N/mm ). Dari hasil analisis gaya silinder (F2), adalah gaya silinder pada saat silinder retract, adalah model yang signifikan dalam penentuan optimasi desain silinder dalam rangka mengurangi kegagalan pada mesin curing karena korelasinya paling besar dari ketiga model. Pengaruh diameter silinder terhadap gaya sangat tinggi, hal ini dikarenakan koefisien korelasinya sebesar R=0,99985 menunjukan mendekati angka 1. Untuk tindakan perbaikan pada masalah tersebut bisa dilakukan dengan cara mendesain ulang silinder hidrolik. Yaitu dengan merubah ukuran silinder dengan luas penampang yang mendapat tekanan hidrolik (2,1 MPa)) tidak lebih dari 12957,28 mm2.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90795761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimasi Parameter Pengelasan pada Proses Pengelasan Tahanan Listrik Komponen Bracket Rear Console untuk Peningkatan Masa Pakai Elektroda","authors":"Yongki Jatikusuma, Mahfudz Al Huda","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3211","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3211","url":null,"abstract":"Penelitian ini diawali dengan pengamatan terhadap beberapa kondisi yang terjadi pada proses pengelasan tahanan listrik bracket rear console. Kondisi permukaan benda kerja yang kasar, torsi yang besarnya 4,5 kali standar minimum, press separation yang besarnya 2,5 kali standar minimum, berkurangnya material elektroda sedalam1 mm saat dresser untuk setiap 200 cycle pengelasan. Kondisi saat ini termasuk dalam kondisi standar yang sangat tinggi atau bahkan sudah mencapai kondisi berlebih. Kondisi tersebut memberikan peluang untuk dilakukan optimasi parameter pengelasan sehingga didapat kondisi baru yang lebih rendah dari kondisi sebelumnya namun dengan tetap memperhatikan 4 faktor kualitas [setdown, torsi, press separation, welding length] sekaligus dapat membuat masa pakai elektroda mengalami peningkatan. Optimasi parameter pengelasan dilakukan dengan melakukan 2 variasi penurunan tekanan elektroda (3,2 MPa & 2,9 MPa) dan mengkombinasikan dengan 2 variasi penurunan arus (6120 A & 5780 A) serta melakukan pengamatan hasil proses pengelasan terhadap 4 faktor kualitas. Kombinasi tekanan elektroda 2,9 MPa dan arus 6120 A memberikan hasil yang terbaik. Permasalahan kondisi permukaan yang kasar dapat teratasi, kedalaman dresser berkurang menjadi 0,4 mm untuk setiap 250 cycle, terjadi peningkatan masa pakai elektroda 25 %. Pengamatan terhadap rata-rata 4 faktor kualitas: setdown 87 %, torsi 80 Nm, press separation 7866 N, welding length 3,3 mm. Hasil pengelasan dengan parameter baru masih memenuhi standar kriteria pengelasan yang digunakan, sehingga kondisi optimasi dapat untuk diaplikasikan pada aktual proses produksi.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"84 10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83444973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hendra Nurcahya Putra, As Natio Lasman, Eka Maulana
{"title":"Analisis Termoekonomi Pada Pemanfaatan Alat Pirolisis Dengan Menggunakan Kombinasi RDF Dan LPG","authors":"Hendra Nurcahya Putra, As Natio Lasman, Eka Maulana","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3196","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3196","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengatasi sampah plastik yang sangat menggangu dalam kehidupan kita sehari-hari. Proses pirolisis dapat mengurangi pencemaran limbah plastik dan sekaligus dapat berkontribusi untuk menurunkan biaya pengelolahan lingkungan. Dengan menggunakan metode pirolisis, yaitu memanfaatkan reaktor yang berfungsi untuk memanaskan tanpa menggunakan oksigen untuk menjadi uap, dapat merubah sampah plastik jenis Polypropylane menjadi bahan bakar minyak alternatif. Pada penelitian ini digunakan alat pirolisis yang mempunyai daya tampung ruang pirolisis yang dapat menampung hingga 10 kg sampah plastik jenis Polypropylane. Sampah plastik jenis Polypropylane tersusun atau terbuat dari hasil polimerisasi gas propilena, memiliki sifat transparan tidak jernih, mengkilap, tahan terhadap suhu tinggi, kuat, ringan, tahan terhadap bahan kimia, dan memiliki titik leleh yang relatif lebih tinggi. Penelitian ini dimaksudkan juga untuk mencari keseimbangan energi menggunakan bahan bakar kombinasi RDF dan LPG, sehingga dapat diketahui nilai keekonomiannya. Dengan menggunakan 3 (tiga) buah parameter suhu yang berbeda yaitu 200oC, 300oC dan 350oC dan bahan baku Polypropylane seberat 10 kg, proses pirolisis dilakukan selama 180 menit. Hasil minyak pirolisis yang didapat ada 3 jenis yaitu minyak pirolisis 1 sebanyak 2000 ml, minyak pirolisis 2 sebanyak 1500 ml, dan minyak pirolisis 3 sebanyak 5500 ml. Adapun ΔQgenerated= -17.891,094 kJ/kg, ΔQout =1.972,35 kJ/kg, ΔQin = 19.863,44 kJ/kg serta energi netto sebesar 0,589 kW.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75234898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimasi Proses Scheduling di Lini Painting Pada Model Produksi H Minus 1 Menggunakan Fungsi Heaviside","authors":"Dewangga Bagaskoro, Susanto Sudiro","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3198","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3198","url":null,"abstract":"Paint Shop pada lini produksi sebuah perusahaan pembuatan alat kesehatan memproses komponen setengah jadi dari banyak lini pengelasan, dicat pada satu lini pengecatan untuk dijadikan pasokan komponen jadi pada banyak lini perakitan. Skenario aliran proses yang digunakan adalah model produksi H Minus 1, Yaitu model buffer komponen pasokan harus tersedia lengkap satu hari sebelum proses di satu stasiun kerja berjalan. Pada lini pengecatan saat ini belum tersedia jadwal yang sistematik untuk membebani lini pengecatan dengan beban kerja yang dapat memberikan pasokan buffer Work in Process (WIP) yang cukup ke tiap lini perakitan yang memerlukan, sering terjadi target produksi tidak terpenuhi. Dengan menggunakan fungsi Heaviside melalui software matlab dibuat dasbor aplikasi untuk merencanakan jadwal dan mensimulasikan proses pengecatan di lini produksi. Dengan rancangan dasbor tersebut dapat disusun jadwal produksi di lini pengecatan untuk menyediakan pasokan berbagai komponen jadi diberbagai lini produksi. Dengan dasbor ini proses dilini pengecatan dapat dioptimalkan untuk mencapai target produksi pembuatan alat kesehatan yang ditetapkan.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78704430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimasi Sistem Pendingin Shell & Tube Tipe Helixchanger Untuk Genset Kapasitas 150 kVA","authors":"Hernanda, B. Suyitno","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3197","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3197","url":null,"abstract":"Jenisi alat penukar kalor sangatlah beragam dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik yang paling banyak dipergunakan berkat konstruksinya relatif sederhana dan memiliki keandalan karena dapat dioperasikan dengan beberapa jenis fluida kerja. Seperti yang telah disebutkan objek dari penelitian ini untuk mendapatkan penurunan temperatur yang lebih baik, dikarenakan pada saat genset operasional mesin genset mengeluarkan panas dengan suhu yang tinggi sampai 64,9 °C sehingga harus dilakukan pendinginan pada mesin genset agar tidak terjadi kerusakan. Condenser yang saat ini digunakan adalah berupa shell tube dengan buffle segmental. selanjutnya penelitian akan lakukan pada mesin genset kapasitas 150 kVA dengan optimasi desain helix exchanger dan penurunan temperatur mencapai 10% dari temperatur sebelumnya.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80234374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rekayasa Mesin Drilling Multi Spindle untuk Proses Pengerjaan Retainer Control Shift Lever","authors":"Solihin Solihin, Susanto Sudiro","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3210","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3210","url":null,"abstract":"Retainer Control Shift Lever merupakan komponen otomotif yang penting, fungsinya adalah menghubungkan Handle Lever dengan Ball Joint Lever di sebuah kendaraan roda empat. Komponen ini awalnya dibentuk dengan cara Injection casting, selanjutnya diproses dengan CNC drilling untuk menyelesaikan 4 lubang pada komponen tersebut. Cycle time yang diperlukan untuk menyelesaikan proses ini adalah 25 detik, menggunakan waktu proses ini target produksi tidak dapat dicapai. Untuk mencapai target produksi maka dirancang mesin Drilling Multi Spindle yang mempunyai 4 tools drills untuk menyelesaikan lubang tersebut sekaligus dalam satu langkah proses. Untuk merancang mesin ini digunakan metoda pendekatan sistematik. Prototipe mesin tersebut telah dibuat, penggerak mesin menggunakan Inverter Drive yang dikendalikan dengan PLC. Mesin telah dioperasikan dan mesin dapat berfungsi dengan baik, lubang yang diproses dapat memenuhi persyaratan mutu, Cycle Time dapat dipersingkat hingga 15.7 detik dan target produksi sejumlah 15000 pcs dapat tercapai.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73694720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimasi Troli Pembersih Dross Aluminium Pada Furnace Casting Low Pressure Menggunakan Metode QFD","authors":"Abdul Basit, Susanto Sudiro","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3195","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3195","url":null,"abstract":"Troli Pembersihan dross pada furnace mesin casting low pressure berperan sangat penting dalam proses produksi. Namun troli pembersih dross pada furnace casting low pressure yang ada saat ini tidak aman untuk digunakan karena beberapa faktor yang tidak sesuai dari segi dimensi dan nilai-nilai estetika terhadap troli pembersih dross yang ada saat ini. Sehingga proses penggunaan alat ini sangat kurang baik, terutama dari segi keamanan yang dapat membahayakan operator. Penelitian tentangHoptimasi troli pembersih dross almunium pada furnace casting low pressure menggunakan metode QFD. Komponen alat ini disesuaikan dengan jangkauan tubuh manusia sehingga penggunaanya sangat mudah, aman dan nyaman. Troli Pembersih furnace ini diwujudkan dalam bentuk prototipe dan dapat diwujudkan aslinya dengan membutuhkan waktu selama 525 menit atau 8,7 jam. Hasil dari penelitian ini adalah troli pembersih di lengkapi dengan 2 cetakan dross pembersih serta di lengkapi dengan adanya cover troli pada troli dari bagian depan, samping kanan, samping kiri, dan dari bagian bawah sekaligus befungsi sebagai pijakan operator. Sehingga troli dapat digunakan dengan aman.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"101 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79414850","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Energi Panas pada Alat Pengering Kacang Mete","authors":"La Ode, M. Firman, B. Suyitno","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3310","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3310","url":null,"abstract":"Peningkatan perpindahan panas dan uap antara udara dan produk yang dikeringkan adalah sangat penting pada pengeringan produk-produk pertanian, misalnya pengeringan kacang mete. Peningkatan panas dan temperatur udara di dalam ruang pengering kacang mete diperoleh dari energi surya. Umumnya, energi panas dan temperatur udara yang dibutuhkan oleh ruang pengering tidak tercapai sebagaimana energi panas dan temperatur dari energi surya. Untuk menyelesaikan masalah ini, dibangun sebuah prototip alat pengering yang dilengkapi dengan alat penukar kalor (APK). Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perpindahan panas dan temperatur udara di ruang pengering dan di APK, serta membuktikan penggunaan persamaan. Dimensi prototip adalah panjang, lebar dan tinggi masing-masing 1 m, dan jumlah kapasitas kacang mete yang dikeringkan sebanyak 30 kg. Sumber panas yang digunakan berasal dari energi surya untuk memanaskan ruang pengering dan bahan bakar batu bara untuk memanaskan APK. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara langsung, dan melakukan analisis. Hasil yang diperoleh saat melakukan pengamatan bahwa penggunaan energi surya menunjukkan temperatur udara di ruang pengering masih berada di bawah 60 oC. Oleh sebab itu, penambahan energi panas yang berasal dari APK sangat dibutuhkan agar temperatur udara dalam ruang pengering dapat mencapai 60 oC. Peningkatan temperatur udara dalam ruang pengering membutuhkan energi panas dari APK sebesar qAPK = 23.3 kJ/s. Perpindahan panas selama proses pengeringan adalah: perpindahan panas secara konveksi (qk) = 0.32 kJ/s, Radiasi (qn) = 0.4 kJ/s dan konduksi (qd) = 1.1 kJ/s. Sedangkan kehilangan panas melalui ventilasi sebesar (qV2) = 20.3 kJdet.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"61 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72420894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimasi Desain Dan Rekayasa Lori Fast Track dengan Metode DFMA pada Kasus Perbaikan Bodi Kendaraan Roda Empat","authors":"Arifiansah NUR BUDI ASMIYATI, Susanto Sudiro","doi":"10.35814/teknobiz.v12i1.3298","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i1.3298","url":null,"abstract":"Dalam perbaikan bodi mobil di fasilitas layanan perbaikan perlu diseimbangkan antara layanan permintaan perbaikan dan kemampuan untuk menyelesaikan kerusakan bodi mobil. Dalam hal ini mobil ditempatkan pada fasilitas perbaikan bodi berupa lory fast track. Pengembangan produk lori menjadi penting mengingat nilai teknis dan fungsi keekonomian yang harus terus ditingkatkan. Secara prinsip, desain dan pemilihan bahan lori fast track harus bisa memenuhi parameter geometri dengan mengacu kepada spesifikasi mobil yang akan diangkut,kuat,aman digunakan,harga yang relatif terjangkau, dan proses pembuatan cepat. Berdasarkan kriteria tersebut pada desain lori digunakan beban kerja aman dua kali berat kendaraan. Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan varian terbaik dari alternatif rancangan desain lori fast track. Metoda desain yang digunakan adalah pendekatan sistematik yang diluaskan hingga Metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA). Berdasarkan analisis manufaktur dan biaya, jumlah komponen awal yaitu 106 komponen, dan setelah melalui optimasi desain menjadi 46 komponen. Dan untuk harga produksi untuk satu set stal, turun dari Rp 12.000.000,00 menjadi Rp 8.136.192,50. Analisis kinerja, pembuatan prototipe dan validasi menjadi bagian akhir dari proses optimasi","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"27 17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84233320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
T. Wahyudi, Sulis Dri Handono, Lukito Dwi Yuono, Rohyani Rohyani
{"title":"Pengaruh komposisi perekat dan diameter briket biopellet terhadap karakteristik dan temperatur pembakaran pada kompor gasifikasi","authors":"T. Wahyudi, Sulis Dri Handono, Lukito Dwi Yuono, Rohyani Rohyani","doi":"10.24127/trb.v10i2.1756","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/trb.v10i2.1756","url":null,"abstract":"Biopellet is a type of solid fuel based on biomass waste which has a smaller size than briquettes. The purpose of this study was to determine the effect of adhesive composition and the effect of the diameter of biopellet briquettes on the characteristics and temperature and combustion time of the gasification stove. The method used was a mixture of 40% sawdust biomass and 60% coconut shell charcoal by varying the adhesive as much as 20%, 25%, 30% on 4 mm and 7 mm diameter biopellet briquettes. Based on the test results, it is known that the adhesive composition affects the temperature and time produced during combustion. The highest temperature reached 713.2C with an adhesive percentage of 20% at a diameter of 7 mm biopellet briquettes with a flash time of 26 minutes. While the lowest temperature reached 653.00C with 30% adhesive percentage on 4 mm diameter biopllet briquettes and 30 minutes of flame time. For the characteristics of biopellet briquettes from laboratory tests, the highest moisture content value was 8.10% in 30% adhesive at 4 mm diameter for the highest ash content value 9.45% at 30% adhesive variation at 4 mm diameter and the highest calorific value reached 4571.64 cal/g of 20% adhesive vari at 7 mm diameter.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80292958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}