{"title":"Analisis Dinamika Eksplisit Pada Pelek Ring 15 Dengan Metode Simulasi Uji Impak","authors":"Rojo Agung Rizqi, Rifky Rifky, Riyan Ariyansah","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5289","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5289","url":null,"abstract":"Pelek merupakan salah satu komponen yang menopang beban kendaraan dan menerima gaya-gaya eksternal, seperti beban jalan yang tidak merata atau dampak tabrakan, pelek harus mampu mengatasi tantangan ini tanpa mengalami kegagalan struktural yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika eksplisit pada pelek ring 15 menggunakan metode simulasi uji impak. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis tegangan ekuivalen, perilaku regangan elastis dan plastis, serta performa struktural pelek ring 15 dalam menghadapi beban impak. Simulasi uji impak dilakukan menggunakan perangkat lunak ANSYS dengan menerapkan standar SAE J175. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan ekuivalen maksimum yang diterima oleh pelek ring 15 akibat beban impak adalah sebesar 315,71 MPa. Selain itu, regangan elastis ekuivalen maksimum yang terjadi adalah sebesar 0,004497 mm/mm, sedangkan regangan plastis ekuivalen maksimum adalah sebesar 0,025421 mm/mm. Visualisasi sebaran tegangan dan regangan menunjukkan bahwa area kritis pada pelek yang berpotensi mengalami retak atau kerusakan signifikan terletak pada area yang mengalami tegangan dan regangan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk melanjutkan penelitian dengan variasi pelek dan parameter tumbukan, serta melibatkan validasi eksperimental. Fokus pengembangan penelitian dapat diberikan pada teknik desain pelek yang lebih tahan terhadap beban impak dan analisis kegagalan pelek untuk meningkatkan keselamatan dan kinerja pelek pada kendaraan \u0000","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80410777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Material Bambu Untuk Pembuatan Bodi Speed Boat","authors":"Andi Lamappasessu, Dwi Rahmalina","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5291","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5291","url":null,"abstract":"Penelitian tentang penggunaan serat alam dalam berbagai bidang teknik semakin berkembang. Penelitian yang berkembang menginginkan suatu bahan mudah diperoleh, mudah diolah sesuai peruntukannya, murah, memenuhi persyaratan mekanik dan fisik serta ramah terhadap lingkungan. Penggunaan material Bamboo (Bamboo Strip Reinforced/BSR) dengan sistem laminasi, untuk pembuatan Speed Boat menjadi alternatif sebagai pilihan material lain selain material yang sebelumnya banyak digunakan yaitu: Besi, Aluminium, Fiberglass Reinforced Polymer dan kayu. Bambu yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan Speed Boat adalah bambu Andong (Gigantochloa pseudoarundinacea) untuk pembuatan kulit Body Speed Boat. Untuk memastikan material bambu yang digunakan dapat memenuhi persyaratan sifat mekanik sebagai bahan pembuatan Speed Boat dengan proses manufaktur Hand Lay Up Laminate dan sistem Composite, maka dilakukan analisis terhadap hasil pengujian kekuatan tarik, kekuatan lentur, modulus elastisitas dan berat jenis Fiber Bamboo Reinforced Polymer (FBR). Langkah berikutnya adalah membandingkan hasil kuat tarik, kuat lentur, modulus elastisitas dan berat jenis bahan bambu terhadap material komposit Fiberglass Reinforced Polymer (FRP). Adapun standar yang digunakan untuk uji tarik, lentur, modulus elastisitas dan kerapatan material adalah Peraturan Kapal Fiberglass 2016 dan Peraturan BKI, Peraturan Klasifikasi dan Konstruksi Kapal Kayu 2016, Biro Klasifikasi Indonesia untuk Material Pembuatan Speed Boat, ISO 527-4 dan ISO 14125. Dari hasil pengujian akan dipilih jenis material yang memiliki karakteristik mekanik terbaik untuk digunakan sebagai bahan baku alternatif pembuatan body kapal/speed boat, akan menjadi sumber informasi untuk penyusunan Peraturan & Ketentuan BKI terkait pembuatan kapal / speed boot dari bahan bambu, sebagai acuan penyusunan SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk pembuatan kapal / speed boat.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89175774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Prasetyo, Hasan Hariri, Rudi - Hermawan, M. Reza, Anarta Putra
{"title":"Analisis Kekuatan Las Pada Sambungan Bejana Tekan Decolorizer","authors":"E. Prasetyo, Hasan Hariri, Rudi - Hermawan, M. Reza, Anarta Putra","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5293","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5293","url":null,"abstract":"Pengelasan adalah proses menggabungkan dua logam dengan kekuatan tinggi, yang merupakan bagian penting dari proses manufaktur. Studi ini menganalisis kekuatan las pada sambungan bejana tekan decolorizer. Bejana tekan decolorizer ini berisi cairan berjenis polyacrilic acid, hydrogen peroxide, dan ethylene dichloride (EDC). Cairan ini akan digunakan untuk menghilangkan warna dari material, baik yang memiliki warna alami maupun warna tambahan. Bejana tekan ini digunakan di perusahaan tekstil dan percetakan kertas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data tentang sifat mekanis dan fisik dari sambungan las GTAW dengan material SA 283 Grade C. Uji tarik, bending, radiografi, dan penetrant adalah metode pengujian yang digunakan. Standar pembuatan spesimen didasarkan pada standar ASME section IX sebagai validasi hasil pengujian dari material SA 283 Grade C. Dari pengujian tarik yang telah dilakukan hasil untuk spesimen T1 terjadinya titik elastisitas pada beban 110 kN dengan beban maksimum kekuatan tarik sebesar 204,36 kN dan regangan maksimum pada saat patah sepanjang 36 mm, sedangkan untuk spesimen T2 diperoleh titik elastisitas pada beban 105 kN dengan beban maksimum pada kekuatan tarik sebesar 204,76 kN dan regangan maksimum pada saat patah sepanjang 32 mm yang terlihat patahan terjadi pada zona HAZ (Heat – Affected Zone) pada base metal yang menandakan hasil lasan lebih kuat dibandingkan base metal. Hasil pengujian bending pada spesimen face bend dan root bend menunjukkan tidak ada retakan atau lubang pada daerah lasan. Berdasarkan hasil radiography dan pengujian dye pentrant test tidak terlihat adanya kecacatan baik berupa cavities maupun crack.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88700347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perancangan dan Analisis Mesin Pencacah untuk Limbah Hasil Purging dengan Menggunakan Metode Computer Aided Engineering","authors":"Mikail Tito Rendo Prawara, Perwita Kurniawan, Aditya Nugraha, Agustinus Wisnu Setiawan","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5288","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5288","url":null,"abstract":"Plastik merupakan salah satu material yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia karena mudah dibentuk, praktis, ringan, tidak berkarat, dan tentu saja lebih ekonomis. Plastik banyak digunakan untuk produk makanan, bidang otomotif, bidang farmasi, bidang pertanian, bidang konstruksi, bidang elektronika, bidang industri hingga kosmetika. Salah satu proses yang umum digunakan yaitu proses injection molding, proses yang kurang sempurna akan mengakibatkan cacat atau kegagalan pada produk. Untuk mengurangi hasil cacat produk maka salah satu proses yang digunakan adalah proses purging pada barrel. Limbah hasil purging atau biasa disebut avalan belum dapat diolah secara maksimal seperti limbah cacat produk dan runner. Penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan alat atau mesin pencacah untuk mencacah limbah hasil purging pada mesin injeksi molding. Mekanisme pencacahan yang digunakan menggunakan tipe gunting atau shear. Hasil analisis menunjukan pada bagian tengah poros komponen tersebut memenuhi syarat keamanan, diindikasikan dengan nilai tegangan yang terjadi akibat pembebanan sebesar 8,885.10-10 N/m² hingga 7,283.10-3 N/m², nilai tersebut jauh dibawah tegangan maksimal ijin / yield strength sebesar 5,650e+02 N/mm². Sedangkan untuk bilah pisau memiliki nilai tegangan yang terjadi akibat pembebanan sebesar 7,656.10-5 N/m² hingga 7,627.10-2 N/m², nilai tersebut jauh dibawah tegangan maksimal ijin / yield strength sebesar 2,000.102 N/mm².","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88893003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Komposit Matrik Epoxy Melalui Penambahan Penguat Serat Rami dan Fiberglass dengan Variasi 2 – 4 wt%","authors":"Denny Kardiman, Dwi Rahmalina","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5284","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5284","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik bahan komposit berpenguat serat rami dan fiberglass dengan matriks epoxy agar dapat menghasilkan keunggulan mekanik yang tepat untuk aplikasi spoiler mobil. Kebaruan pada penelitian ini merupakan upaya pembuatan komposit untuk bahan spoiler dengan komposisi matrik resin epoxy dengan penguat serat rami dan fiberglass dengan fraksi volume berat 2%, 3% dan 4%. Dua jenis penguat yaitu serat rami panjang 9 mm, dan fiberglass panjang 5 mm. Pengujian standar yang digunakan yaitu uji tarik menggunakan ASTM 638 – 03, uji tekan menggunakan standar ASTM 695 dan uji impak ASTM D 256 – 03. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kekuatan tarik tertinggi yaitu pada fraksi berat 4% (36,51 MPa), kekuatan tekan tertinggi yaitu pada spesimen fraksi berat 4% (55,29 MPa), kekuatan impak tertinggi 4 % (0,16 J/mm2). Kekuatan tekan rata-rata 52,24 MPa pada komposisi serat rami dan fiberglass panjang 9 mm dengan variasi 4%. Pendekatan pada hasil pengujian tekan sebelumnya pada bahan spoiler sebesar 47,68 MPa. Pengujian ini membuktikan bahwa fraksi berat penguat dengan 4 % masih bisa meningkatkan kekuatan tekan material komposit serat rami dan fiberglass.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"219 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88074358","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pengaruh Parameter Pengelasan GMAW Terhadap Struktur Mikro, Makro, Dan Nilai Kekerasan Pada ASTM A537 Dan ASTM A653 DDS","authors":"R. Rohman, Agus Suprayitno, Muhamad Tiar","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5290","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5290","url":null,"abstract":"Teknik pengelasan semakin banyak dipergunakan secara luas dalam proses penyambungan plat-plat besi, kontruksi bangunan dan konstruksi mesin. Salah satu metode pengelasan yang sering dipakai, yaitu pengelasan gas metal arc welding (GMAW). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter terbaik pada Pengelasan GMAW terhadap struktur mikro, makro dan kekerasan Material ASTM A537 dan ASTM A653 DDS (galvanis). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan tiga (3) variasi arus 70 A, 85 A, dan 100 A, dengan dimensi ASTM A537 yaitu; 300 mm x 40 mm x 3 mm dan, ASTM A653 DDS (galvanis ) yaitu : 300 mm x 35 mm x 1,2 mm dan sambungan yang digunakan adalah T joint (fillet). Pada pengamatan struktur mikro pengelasan GMAW, perubahan struktur mikro sangat terlihat pada daerah HAZ dan logam lasan. Semakin besar input panas yang diberikan akan membuat butiran dari pearlite menjadi menyebar. Pada pengamatan struktur makro penetrasi pengelasan, variasi arus 85 A adalah yang paling baik, arus 100 A cukup baik dan arus 70 A kurang baik. Data hasil dye penetrant test terhadap hasil pengelasan, ketiga hasil pengelasan layak digunakan hal ini terlihat dari jumlah dan jenis kecacatan. Data hasil pengujian Vickers terdapat pada variasi pengelasan dengan arus 100 A yaitu sebesar 217,5 VHN. Pada daerah pengaruh panas (Heat Affected Zone), nilai kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan dengan arus 100 A yaitu sebesar 208,5 VHN (HAZ-1), dan 154,5 VHN (HAZ-1). Sedangkan pada daerah logam induk (base metal), nilai kekerasan tertinggi terdapat pada pengelasan dengan arus 100 A (BM-1) yaitu sebesar 197 VHN, dan arus 70 A 85 A (BM-2) yaitu sebesar 152 VHN. Data hasil pengujian makro, dan dye penentran yang terbaik pada pengelasan GMAW ini adalah variasi 85 A, kemudian akan dijadikan Welding Prosedur Spesification (WPS), dari data hasil pengujian makro, dan rupture yang terbaik pada variasi 85 A, kemudian akan dijadikan Welder Performance Qualification (WPQ).","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"88 14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84065493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasan Hariri, E. Prasetyo, Muhammad Al Fathar, Ivan Bachtiar
{"title":"Rancang Bangun Alat Pengiris Tempe Otomatis","authors":"Hasan Hariri, E. Prasetyo, Muhammad Al Fathar, Ivan Bachtiar","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5295","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5295","url":null,"abstract":"Tempe merupakan menu favorit masyarakat Indonesi hal ini ditandai dengan kebutuhan tempe semakin lama semakin meningkat. Untuk menjadi menu yang menarik, tempe perlu diolah dengan berbagai alat, salah atu alat yang banyak dibutuhkan oleh UMKM adalah alat pengiris tempe otomatis. Oleh karena itu penelitian ini akan membahas rancang bangun alat pengiris tempe dalam rangka membantu UMKM untuk mengiris tempe dengan efektif dan efisien. Perancangan alat ini menggunakan metode Pahl and Beitz dengan software disain solidwork sebagai perangkat bantu disain komponen, assembly dan analisis hasil perancangan. Dari hasil perancangan, secara simulasi kekuatan rangkanya diperoleh 57,76 MPa, dimana rangka masih mampu menahan beban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perancangan dapat diterima dan dapat di manufaktur. Pembuatan alat pengiris tempe otomatis ini terbagai menjadi beberapa tahapan antara lain pengukuran, pemotongan, pengelasan, pengecatan, perakitan dan pengujian. Mekanisme penggerak utama menggunakan motor listrik AC 2 hp dengan transmisi penggerak puli dan belt yang menggerakkan pisau sebagai media untuk mengiris tempe dengan kapasitas produksi sebesar 50 km/jam.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91169393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rancang Bangun Burner Peleburan Logam Tipe Gun Berbahan Bakar Liquified Petrolium Gas (LPG)","authors":"M. Faisal, Mochamad Bastomi, Asrul","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5286","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5286","url":null,"abstract":"Dalam perkembangan teknologi pengecoran logam, burner yang baik adalah burner yang menghasilkan panas optimal dalam membakar tungku peleburan logam sehingga dapat mempercepat leburnya logam. Burner sebagai alat yang dapat mengatur pembakaran melakukan pencampuran antara udara dan bahan bakar sehingga dihasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi pembakaran. Tujuan penelitian ini untuk merancang burner peleburan logam tipe gun berbahan bakar LPG yang mengarah pada produksi kalor yang dihasilkan pada saat pembakaran. Tahapan proses rancangan alat yaitu gambar desain alat, pemotongan bahan, dan perakitan alat hingga menjadi burner. Proses pengambilan data pada penelitian ini melakukan pengujian langsung pada burner sebagai data awal penelitian. Hasil penelitian bahwa alat pembakar tipe gun dirancang menghasilkan nilai kalor (q) sebesar 1311,35 kJ dengan rasio udara terhadap bahan bakar 1:10,17.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73345739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Boni Junita, A. Intang, Ali Sucipto, Kalor Sensibel, Kapasitas Waktu Kalor Laten
{"title":"Pengaruh Kapasitas dan Waktu Pemanasan Terhadap Analisa Perhitungan Kalor Peleburan Es","authors":"Boni Junita, A. Intang, Ali Sucipto, Kalor Sensibel, Kapasitas Waktu Kalor Laten","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5283","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5283","url":null,"abstract":"Kalor merupakan energi yang dapat disimpan dalam bentuk kalor sensibel dan kalor laten. Pada penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap pengaruh waktu pemanasan dan kapasitas media atau benda penerima panas terhadap kalor sensibel dan kalor laten selama proses peleburan es. Bahan yang digunakan adalah es dengan variasi komposisi 100 gr, 200 gr, 300 gr, 400 gr dan 500 gr. Pada proses peleburan es ada variasi waktu yaitu 30 detik, 60 detik, 90 detik, dan 120 detik. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah pada semua variasi kapasitas dan waktu pengujian nilai kalor sensibel terendah adalah 6,688 kj pada kapasitas benda uji 100 gr untuk waktu pengujian selama 60 detik dan nilai kalor sensibel tertinggi adalah 91,96 kJ pada kapasitas 500 gr untuk pengujian selama 120 detik. Pada nilai kalor laten terendah adalah 66,88 kJ/kg pada kapasitas benda uji 100 gr untuk waktu pengujian selama 60 detik dan nilai kalor laten tertinggi adalah 209 kJ/kg pada kapasitas benda uji 400 gr untuk waktu pengujian selama 30 detik. Hal tersebut berarti kapasitas benda uji dan waktu pengujian memperngaruhi nilai kalor laten dan nilai kalor sensibel dari benda yang diuji. Pengaruh kapasitas dan waktu pengujian akan berbanding lurus dengan nilai kalor sensibel dan nilai kalor latennya.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84237793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Kelayakan Jenis Baterai Kendaraan Listrik Roda Empat Dengan Metode Weigthed Objective Untuk Program Kendaraan Listrik Di Indonesia","authors":"Rahayu, Djoko. W. Karmiadji, L. M. Firman","doi":"10.35814/teknobiz.v13i2.5292","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v13i2.5292","url":null,"abstract":"Baterai merupakan salah satu komponen terpenting pada kendaraan listrik. Dari beberapa jenis aki yang ada di pasaran saat ini, Indonesia harus bisa mengkolaborasikan antara ketersediaan bahan baku dan teknologi pembuatan dan perakitan baterai tersebut agar jenis baterai yang dikembangkan efektif dan mampu bersaing di pasaran. Penelitian ini dilakukan untuk mensimulasikan baterai Lead Acid, Nickel Metal Hydride (NiMH), dan Lithium-ion (Li-ion). Data yang dihasilkan merupakan hasil kajian literatur dengan menggunakan metode weighted objective dengan membandingkan kriteria yaitu kepadatan energi, emisi baterai, proses manufakturing, ketersediaan bahan baku utama, dan fasilitas daur ulang dari baterai. Data yang diperoleh untuk setiap kriteria digunakan sebagai dasar pembobotan dengan menggunakan metode weighted objective. Hasil perhitungan dari metode tersebut jenis baterai Li-ion memperoleh nilai 280, NiMH memperoleh nilai 270, dan lead acid memperoleh nilai 220. Nilai tersebut dapat dijadikan referensi sebagai tingkat kelayakan untuk implementasi baterai kendaraan listrik roda empat di Indonesia.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89235159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}