{"title":"KEJANG DEMAM KOMPLEKS","authors":"Maghfirah Maghfirah, Isra Namira","doi":"10.29103/averrous.v8i1.7947","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v8i1.7947","url":null,"abstract":"Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Bangkitan kejang demam banyak terjadi pada anak berusia antara usia 6 bulan sampai dengan 22 bulan. Insiden bangkitan kejang demam tertinggi terjadi pada usia 18 bulan. Kejang demam dapat mengakibatkan gangguan tingkah laku serta penurunan intelegensi dan pencapaian tingkat akademik. Sebesar 4% penderita kejang demam secara bermakna mengalami gangguan tingkah laku dan penurunan tingkat intelegensi. Kejang demam merupakan suatu kondisi yang patut diperhatikan, dan tatalaksana yang tepat dapat mengatasi kondisi kejang dan mengatasi kausanya. Sebagian besar kejang demam tidak menyebabkan penurunan IQ, epilepsi, ataupun kematian. Kejang demam dapat berulang yang kadang menimbulkan ketakutan dan kecemasan pada keluarga. Diperlukan pemeriksaan sesuai indikasi dan tatalaksana menyeluruh. Edukasi orang tua penting karena merupakan pilar pertama penanganan kejang demam sebelum dirujuk ke rumah sakit.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125156344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ASMA BRONKIAL EKSASERBASI RINGAN-SEDANG PADA PASIEN PEREMPUAN USIA 46 TAHUN","authors":"Puspa Rosfadilla, Ayu Permata Sari","doi":"10.29103/averrous.v8i1.7115","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v8i1.7115","url":null,"abstract":"Asma bronkial adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran nafas. Asma bertanggung jawab atas 21,6 juta DALYs (Disability-Adjusted Life Year) pada tahun 2019, yang merupakan 20,8% dari total DALYs dari penyakit pernapasan kronis. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2017, asma merupakan penyebab kematian (mortalitas) keempat di Indonesia atau sebesar 5,6%. Laporan kasus ini didapatkan dari data primer melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pasien mengeluh sesak nafas ketika malam hari dengan nafas berbunyi. Sesak bersifat terus-menerus dan memberat. Sebelumnya sesak sudah pernah muncul ketika terhirup asap dan cuaca dingin. Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan peningkatan nilai kadar eosinofil. Pada pasien ini dilakukan penanganan berupa penatalaksanaan non farmakologi dan farmakologi berupa nebulisasi kortikosteroid dengan long acting bronchodilator (LABA).","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116550642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andrian Andrian, Ridhalul Ikhsan, Wina Yunida M Siregar
{"title":"LAPORAN KASUS: PERFORASI GASTER","authors":"Andrian Andrian, Ridhalul Ikhsan, Wina Yunida M Siregar","doi":"10.29103/averrous.v8i1.7051","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v8i1.7051","url":null,"abstract":"Perforasi gaster merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan destruksi pada dinding gaster yang mengakibatkan adanya hubungan antara lumen gaster dan kavum peritoneum. Pasien laki-laki 74 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut mendadak. Nyeri perut dirasakan seperti ditusuk-tusuk, memberat bila bergerak, batuk, atau berjalan. Pasien juga mengeluhkan perutnya kembung. Buang air besar tidak ada sejak 2 hari ini. Pasien mengaku pernah mempunyai riwayat BAB hitam. Pasien juga tidak ada kentut sejak perutnya sakit. Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan distensi, bising usus melemah, defans muscular, nyeri seluruh lapang abdomen, dan pekak hepar menghilang. Pemeriksaan foto toraks erect dan foto polos abdomen posisi LLD menunjukkan gambaran udara bebas. Pasien didiagnosis dengan peritonitis et causa perforasi hollow organ kemudian dilakukan operasi laparotomi eksplorasi dan ditemukan perforasi gaster. Dilakukan penutupan pada bagian yang mengalami perforasi dan pasien dirawat secara intensif di ruangan ICU.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120861552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LIDOCAINE IN VENTRICULAR TACHYCARDIA WITH HEMODYNAMICALLY UNSTABLE WHO REFUSE CARDIOVERSION, IS IT THE FIRST CHOICE OR NOT?","authors":"Yuri Savitri, Ayu Permata Sari, Dio Gusfanny, Gisca Chairiyah Ami, Isra Namira","doi":"10.29103/averrous.v8i1.7092","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v8i1.7092","url":null,"abstract":"Sudden cardiac death (SCD) is a vital public health issue, accountable for almost 50% of all cardiovascular deaths. In the last three decades, SCD was the leading cause for almost 230000 to 350000 deaths per annum in the United States. Ventricular arrhythmias account for 25% to 36% of witnessed sudden cardiac arrests (SCA) at home and 38% to 79% of witnessed SCA in public. The goals of ventricular arrhythmia management include symptom relief, improving quality of life, reducing implantable cardioverter defibrillator shocks, preventing deterioration of left ventricular function, reducing risk of arrhythmic death, and potentially improving overall survival. Based on the ACLS guideline, each tachyarrythmia with a pulse should be given synchronized cardioversion, however, when such action could not be performed for various reasons, and showed wide QRS 0,12, intravenous or antiarrthytmia might serve as a possible treatment. If intravena antiarrhytmics are given, amiodarone may be considered. Amiodarone is also effective in preventing recurrence of monomorphic VT. Lidocaine is less effective in terminating VT than procainamide, sotalol and amiodarone. Lidocaine may be considered second-line antiarrthythmic therapy for monomorphic VT.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129013153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ASBESTOS, RADON DAN POLUSI UDARA SEBAGAI FAKTOR RESIKO KANKER PARU PADA PEREMPUAN BUKAN PEROKOK","authors":"I. Buana, D. Harahap","doi":"10.29103/averrous.v8i1.7088","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v8i1.7088","url":null,"abstract":"Kanker paru merupakan suatu keganasan pada paru yang disebabkan oleh perubahan genetika pada sel epitel saluran nafas, sehingga terjadi proliferasi sel yang tidak terkendali. Keganasan ini dapat berasal dari organ paru itu sendiri (primer) maupun yang berasal dari luar paru (metastasis). Menurut data WHO menyebutkan bahwa Penyebab paling umum kematian akibat kanker pada tahun 2020 adalah kanker paru dengan jumlah sebanyak 1,80 juta kematian. Risiko terkena kanker paru meningkat seiring bertambahnya usia. Lebih dari setengah kasus kanker paru yang baru didiagnosis terjadi pada orang berusia 60 tahun atau lebih. Menurut perkiraan American Cancer Society untuk kanker paru di Amerika Serikat pada tahun 2022 adalah sekitar 236.740 kasus baru kanker paru dimana 117.910 pada pria dan 118.830 pada perempuan dan sekitar 130.180 kematian akibat kanker paru dimana 68.820 pada pria dan 61.360 pada perempuan. Beberapa faktor resiko yang dapat menjadi penyebab kanker paru pada orang yang tidak merokok diantaranya asbestos, radon dan polusi udara. Asbes atau asbestos merupakan salah satu bahan tambang yang terdiri dari Magnesium-Calsium-Silikat yang berbentuk serat yang bersifat karsinogenik bagi manusia. Radon adalah gas radioaktif yang tidak berwarna, tidak berbau yang terbentuk secara alami dari penguraian unsur-unsur radioaktif. Polusi udara adalah kontaminasi lingkungan dalam atau luar ruangan oleh agen kimia, fisik, atau biologis apa pun yang mengubah karakteristik alami atmosfer","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130846031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KELULUSAN COMPUTER BASED TEST UJI KOMPETENSI MAHASIWA PROGRAM PROFESI DOKTER","authors":"Jihan Nabila, M. Rahayu, Zubir Zubir","doi":"10.29103/averrous.v8i1.6816","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v8i1.6816","url":null,"abstract":"Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) merupakan syarat untuk menyelesaikan program profesi dokter dan mendapatkan sertifikat profesi. Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) di Indonesia memiliki angka ketidaklulusan yang cukup tinggi. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara motivasi belajar terhadap kelulusan Computer Based Test UKMPPD mahasiswa Fakultas Kedokteran di provinsi Aceh. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Responden adalah 115 mahasiswa dari fakultas kedokteran di Aceh yang mengikuti ujian CBT periode februari 2021. Penilaian motivasi belajar menggunakan MSLQ (Motivated Strategies for Learning Quesstionnaire) dan nilai kelulusan CBT periode februari 2021. Hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar kategori tinggi sebanyak 55,7% dan kelulusan CBT sebanyak 58,3%. uji Chi Square didapatkan hubungan antara motivasi terhadap kelulusan ujian CBT UKMPPD mahasiwa kedokteran (p value =0,000). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara motivasi terhadap kelulusan ujian CBT UKMPPD mahasiwa kedokteranKata kunci : UKMPPD, kelulusan, motivasi belajar","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121762050","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adi Rizka, Muhammad Khalilul Akbar, Narisha Amelia Putri
{"title":"CARCINOMA MAMMAE SINISTRA T4bN2M1 METASTASIS PLEURA","authors":"Adi Rizka, Muhammad Khalilul Akbar, Narisha Amelia Putri","doi":"10.29103/averrous.v8i1.7006","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v8i1.7006","url":null,"abstract":"Kanker payudara (carcinoma mammae) dalam bahasa Inggris disebut breast cancer merupakan suatu keganasan yang berasal dari jaringan payudara baik dari epitel duktus maupun lobulusnya. Seorang pasien bernama Ny. N berusia 55 tahun datang ke Poliklinik Bedah Onkologi dengan keluhan benjolan pada payudara kiri. Benjolan seperti berjendol-jendol disertai rasa nyeri dan berdenyut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa sebesar telur ayam, peau d’orange, nodul satelit, eritema, pada palpasi teraba massa tunggal ukuran 8x8x8 cm, konsistensi keras, permukaan tidak rata, batas tidak tegas, tidak dapat digerakkan. Pemeriksaan patologi anatomi di RSU Cut Meutia pada tanggal 14 Desember 2020 yang menunjukkan hasil berupa suatu keganasan payudara. Pada hasil pemeriksaan radiologi didapatkan tandatanda metastasis pleura, salah satunya adalah efusi plura massive. Pasien mulai menjalankan kemoterapi sebanyak 5 kali dan terputus hingga saat ini. Pasien didiagnosis dengan tumor ganas mammae sinistra yang telah menginfiltrasi kulit, menyebar ke KGB aksila sinistra, dengan tanda-tanda metastasis pleura seperti efusi pleura yaitu Carsinoma Mammae Sinistra T4bN2M1 metastasis pleura. Rata-rata prognosis harapan hidup (survival rate) pada pasien kanker payudara ini dalam 5 tahun dengan harapan hidup 5%.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123336129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tanggapan Masyarakat Mengenai Social Distancing Dan Physical Distancing Pada COVID-19 Di Kecamatan Medan Timur","authors":"Ulzi Echa Wiranda, Herlina Dimiati, Sakdiah Sakdiah","doi":"10.29103/averrous.v7i2.4054","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v7i2.4054","url":null,"abstract":"Coronavirus Diseases (COVID-19) atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), penyebab penyakit pernapasan akut di Wuhan, Provinsi Hubei, World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD). Diketahui sesuai protokol pencegahan salah satunya dengan Social Distancing (Jarak Sosial) Dan Physical Distancing (Jarak Fisik) masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan COVID-19 seperti Social Distancing dan Physical Distancing, akibat hal tersebut juga mengakibatkan dampak yang terjadi di beberapa Negara-negara kurangnya penerimaan masyarakat dalam menjalani pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tanggapan Masyarakat Mengenai Social Distancing dan Physical Distancing Di Kecamatan Medan Timur. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan Desain Cross Sectional, Sampel dalam penelitian ini adalah 100 Masyarakat Kecamatan Medan Timur Usia produktif . Dengan teknik Probability Sampling berupa Strafied Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online (Google-form) kepada masyarakat yang tersebar di 11 Kelurahan, Kecamatan Medan Timur. Data di Analisis menggunakan Uji Univariat dengan Aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan menurut Karesteristik Demografis, bahwa Umur 20-35 tahun sebanyak 68.0% dan <20 tahun 13,0%. Menurut Profesi Mahasiswa sebanyak 47.0%, Tidak Bekerja sebanyak 29.0% dan yang Bekerja 24.0%. Menurut Status Belum Menikah 56.0% dan Sudah Menikah 44.0%. Menurut Pendidikan Menengah 67.0%, Tinggi 27.0% dan Rendah 6.0%. Gambaran Tanggapan bahwa sebanyak 86,0% memiliki Tanggapan Positif mayoritas masyarakat mendukung Social Distancing, dan Sebanyak 91.0% memiliki Tanggapan positif mayoritas Masyarakat mendukung Physical Distancing.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116271147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Bahaya Asap Rokok yang dapat Memicu Kejadian Ispa pada Anak Usia 0-5 Tahun di Puskesmas Samudera Tahun 2020","authors":"Noviana Zara","doi":"10.29103/averrous.v7i2.5350","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v7i2.5350","url":null,"abstract":"Asap rokok dari orangtua yang merokok dapat menyebabkan pencemaran udara yang dapat merusak mekanisme paru-paru. Asap rokok yang berlebihan dapat merusak sel paru-paru baik sel saluran pernapasan maupun jaringan paru. Paparan asap rokok berpengaruh terhadap terjadinya ISPA pada anak. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. Penyakit ISPA paling banyak ditemukan pada anak-anak. ISPA akan menyerang seseorang yang ketahanan tubuh (immunologi) menurun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan orangtua terhadap bahaya asap rokok yang dapat memicu kejadian ISPA pada anak usia usia 0- 5 tahun di puskesmas Samudera. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan metode Cross Sectional. Sampel penelitian sebanyak 55 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini dilakukan dengan cara membagi kuesioner kepada orang tua yang datang ke Puskesmas Samudera. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan orang tua tentang bahaya asap rokok yang dapat memicu kejadian ISPA pada anak yaitu 66,7% pengetahuan cukup, jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 71,7%, berusia 26-35 sebanyak 56,7%, memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 43,3%, lebih banyak berkerja sebagai ibu rumah tangga yaitu 66,7% dan kebiasaan merokok orang tua sebanyak 73,3%. Kesimpulan Didapati tingkat pengetahuan orangtua tentang bahaya asap rokok yang dapat memicu kejadian ISPA pada anak termasuk kategori cukup. ","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127989467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENEGAKAN DIAGNOSIS PEMFIGOID BULOSA PADA PENDERITA NON HODGKIN LYMPHOMA","authors":"Wizar Putri Mellaratna, Yuziani Yuziani","doi":"10.29103/averrous.v7i2.5448","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v7i2.5448","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit bulosa autoimun merupakan penyakit yang relatif jarang dijumpai, yang menyerang kulit dan mukosa dan bersifat fatal. Kasus: Pasien datang dengan keluhan muncul gelembung-gelembung berisi cairan yang sudah pecah dan mengering hampir di seluruh tubuh pasien yang terasa nyeri dan gatal sejak 4 hari yang lalu. Gelembung berisi cairan ini awalnya muncul pada kedua tangan pasien, menyebar ke badan, kaki dan wajah. Status dermatologis ditemukan erosi yang berkrusta, batas tegas, dengan ukuran lentikular sampai dengan numular, distribusi lesi diskret dan generalisata. Hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan epidermis sebagian atrofik dengan vacuolated di area basal dan eksositosis limfosit. Sebagian epidermis dengan bula di area subepidermal dengan sel-sel akantolitik. Sebagian epitel tampak nekrotik dengan lumen berisi sel PMN dan debris seluler. Pada dermis tampak serbukan sel radang menahun di perivaskuler. Diskusi: Pemfigoid bulosa umumnya terjadi pada pasien yang berumur lebih dari 60 tahun, insiden puncak pada umur 70 tahun. Pembentukan vesikel dan bula pada kulit normal atau eritematous biasanya tampak menyerupai urtikaria dan infiltrat papul dan plak yang kadang-kadang membentuk pola melingkar. Bula tampak tegang, diameter 1-4 cm, berisi cairan bening dan dapat bertahan selama beberapa hari, meninggalkan area erosi dan berkrusta. Hubungan antara keganasan dengan pemfigoid bulosa umumnya karena faktor usia yang relatif tua dari penderitanya dan sering meningkat pada kasus kanker saluran cerna, saluran urogenital, kanker paru, dan kelainan limfoproliferatif. Kesimpulan: Pemfigoid bulosa sering menyerang usia tua dan dapat terkait dengan keganasan. Pemeriksaan histopatologi diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis penyakit bulosa lainnya.Kata kunci: bulosa, pemfigoid, autoimun, limfoma","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133537106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}