TatalokaPub Date : 2022-11-30DOI: 10.14710/tataloka.24.4.349-365
Nedalia Wilza, Ernan Rustiadi, J. T. Hidayat
{"title":"Perkembangan Kawasan Permukiman di Sekitar Titik Transit Kabupaten Bogor","authors":"Nedalia Wilza, Ernan Rustiadi, J. T. Hidayat","doi":"10.14710/tataloka.24.4.349-365","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.4.349-365","url":null,"abstract":"Kabupaten Bogor sebagai salah satu hinterland dalam KSN Jabodetabekpunjur, telah mengalami perkembangan wilayah yang pesat dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Wilayah ini memiliki jumlah komuter yang tinggi dan terhubung dengan sistem transportasi massal yang terintegrasi di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pertumbuhan kawasan permukiman di kawasan transit pada kurun waktu 2000-2020 dan mengidentifikasi perkembangan ketersediaan fasilitas permukiman melalui analisis hierarki desa di kawasan transit pada tahun 2011-2019. Penelitian ini menggunakan data berupa peta landuse tahun 2000, 2010, 2015, dan 2020 serta data sekunder dari BPS berupa data Potensi Desa (Podes) tahun 2011, 2014, dan 2019. Penelitian dilakukan dengan metode tumpang susun peta dan analisis skalogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan sekitar stasiun kereta jenis commuter line memiliki laju pertumbuhan permukiman dan kepadatan permukiman yang tinggi pada kurun waktu 2000-2020. Kepadatan dan laju pertumbuhan permukiman tertinggi terjadi di kawasan sekitar Stasiun Citayam, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Bojonggede. Sementara itu berdasarkan nilai IPD, kawasan yang memiliki fasilitas permukiman yang baik ditemui di kawasan sekitar Stasiun Cibinong, Stasiun Citayam, Stasiun Bojonggede, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Nambo. Secara keseluruhan kawasan transit stasiun commuterline memiliki potensi berkembang menjadi pusat pertumbuhan. Oleh karena itu rencana dan strategi pembangunan daerah dapat mengarahkan kawasan transit cepat tumbuh menjadi pusat-pusat pelayanan baru.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47470522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
TatalokaPub Date : 2022-11-30DOI: 10.14710/tataloka.24.4.282-294
Harmes Harmes, Bambang Juanda, Ernan Rustiadi, B. Barus
{"title":"Pengaruh Lahan Kosong terhadap Kemiskinan di Kota Bengkulu","authors":"Harmes Harmes, Bambang Juanda, Ernan Rustiadi, B. Barus","doi":"10.14710/tataloka.24.4.282-294","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.4.282-294","url":null,"abstract":"Penataan ruang di Indonesia sudah diimplemetasikan sejak tahun 2007, namun pengaruhnya terhadap kemiskinan belum banyak dikaji dan diteliti. Sejak perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi dan kabupaten/kota banyak ditetapkan ada kecederungan terjadi perlambatan angka penurunan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan menelaah pengaruh lahan kosong terhadap kemiskinan. Statistik yang biasa digunakan untuk menyelidiki adanya keterkaitan secara spasial sebuah variabel penelitian adalah indeks moran, sedangkan pengaruh antar variabel yang menyelidiki sampai pada setiap unit amatan biasa digunakan ekonometrika spasial yakni regresi terboboti spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan kosong dan kemiskinan memiliki autokorelasi spasial yang mengelompok dengan nilai indeks moran masing-masing 0,203 dan 0,331. Kebaikan model dilihat dari R2 sebesar 0,218, yang berarti model ini hanya dapat menjelaskan variasi kemiskinan yang terjadi sebesar 21,8%. Pengaruh antara lahan kosong terhadap kemiskinan bergradasi secara kontinum dari bagian utara kota, pusat dan bagian selatan kota, semakin ke arah selatan pengaruhnya semakin besar. Pengaruh terkecil adalah 0.056, di Kelurahan Kandang Limun sedangkan terbesar adalah 0.342 di Kelurahan Teluk Sepang. Nilai ini menjelaskan apabila luas lahan kosong meningkat 1%, maka jumlah penduduk miskin akan bertambah antara 0,56% sampai 34,2%. Re-rata koefisien regresinya adalah 0,145 artinya rata-rata pengaruh lahan kosong terhadap kemiskinan mencapai 14,5% per kenaikan 1 % lahan. ","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42909012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
TatalokaPub Date : 2022-11-30DOI: 10.14710/tataloka.24.4.295-311
Fera Wahyu, Agung Sugiri
{"title":"Sistem Pembiayaan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh yang Berkelanjutan di Kelurahan Kemijen","authors":"Fera Wahyu, Agung Sugiri","doi":"10.14710/tataloka.24.4.295-311","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.4.295-311","url":null,"abstract":"Kelurahan Kemijen merupakan salah satu titik permukiman kumuh dengan luas kumuh mencapai 15,86 Ha. Tantangan terbesar dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh agar dapat berkelanjutan adalah sistem pembiayaan meliputi perbaikan fisik lingkungan dan pembiayaan untuk mendorong peningkatan kondisi ekonomi masyarakat melalui pemberian dana bergulir kepada masyarakat miskin. Pembiayaan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Kemijen sangat bergantung dari APBN/APBD dan pinjaman luar negeri (ADB). Pinjaman luar negeri tentu mengharuskan adanya pengembalian pinjaman yang masuk ke dalam pos pembiayaan APBN sehingga dinilai bukan solusi yang tepat untuk menjamin keberlanjutan. Sistem pembiayaan yang dinilai memiliki potensi untuk membantu keterbatasan dana APBN/APBD salah satunya bersumber dari dana CSR dan zakat dimana kedua sistem pembiayaan ini bersifat hibah untuk membiayai perbaikan lingkungan dan bergulir untuk bantuan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin tanpa mengenakan jasa administrasi. Dengan demikian tujuan penelitian ini untuk mengkonfirmasi sistem pembiayaan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang sebaiknya diterapkan di Kelurahan Kemijen agar berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa sistem pembiayaan CSR terkonfirmasi menjadi sistem pembiayaan yang berkelanjutan sedangkan sistem pembiayaan melalui dana zakat memiliki potensi namun belum mampu dijadikan sebagai sistem pembiayaan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang berkelanjutan untuk Kelurahan Kemijen karena potensi pengumpulan dana zakat yang sangat rendah di Kota Semarang.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46670674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat terhadap Tingkat Kapasitas Masyarakat dalam Merespon Wabah Covid-19 di Lingkungan Permukiman","authors":"Ade Firmansyah, Deasy Olivia, Rendy Akbar, Aditya Reinaldi, Rana Zahra Tamsil","doi":"10.14710/tataloka.24.4.338-348","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.4.338-348","url":null,"abstract":"Dalam memberikan gambaran kondisi nyata dalam menghadapi dan memutus penyebaran wabah covid-19 di lingkungan permukiman, kapasitas masyarakat menjadi faktor yang sangat penting untuk diketahui. Dengan metode survey dan pendekatan statistik deskriptif, penelitian ini mencoba untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan yaitu bagaimana pengaruh kondisi masyarakat, berdasarkan aspek sosial ekonomi, terhadap tingkat kapasitasnya dalam merespon wabah Covid-19 di lingkungan permukiman, dengan studi kasus Kelurahan Bojong Nangka dan Kelurahan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil analisis, diketahui tingkat kapasitas masyarakat dalam merespon wabah Covid-19 didominasi oleh tingkat tinggi dan sebagian kecil tingkat sedang. Artinya, secara individu ataupun sosial, masyarakat di Kelurahan Bojong Nangka dan Kelurahan Kelapa Dua tersebut dinilai mampu mengantisipasi dan beradaptasi terhadap kondisi wabah covid-19 yang sedang terjadi. Diketahui juga bahwa faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan tidak memiliki hubungan dengan tingkat kapasitas masyarakat dalam merespon wabah covid-19 di lingkungan permukiman. Keluaran ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi stakeholder dalam menyusun strategi pencegahan perluasan wabah covid-19.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49026962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
TatalokaPub Date : 2022-11-30DOI: 10.14710/tataloka.24.4.312-320
Mohammad Erick Kusuma, Rahel Situmorang, Anindita Ramadhani
{"title":"Faktor yang Berpengaruh dalam Indeks Keberlanjutan Kota di Provinsi DKI Jakarta","authors":"Mohammad Erick Kusuma, Rahel Situmorang, Anindita Ramadhani","doi":"10.14710/tataloka.24.4.312-320","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.4.312-320","url":null,"abstract":"Sebagaimana ditentukan oleh Sustainable Development Goals (SDGs), pertumbuhan kota yang baik ditandai dengan keseimbangan kemajuan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Tantangan kota dalam mengatur kebergantungan akan lingkungan dan upaya masyarakat memenuhi kebutuhan dasar menjadi salah satu aspek keberlanjutan kota agar kesejahteraan lingkungan, ekonomi, dan sosial sejalan dengan respon pertumbuhan kota. Kebijakan, faktor lingkungan-sosial-ekonomi, infrastruktur, merupakan beberapa faktor yang termasuk di dalamnya. Jakarta menjadi tarikan bagi urbanisasi yang bersumber dari daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks keberlanjutan kota pada tahun 2010, 2015, dan 2019 di kota administrasi DKI Jakarta (Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara). Perhitungan indeks melibatkan 13 indikator keberlanjutan kota. Untuk menilai komponen yang mempengaruhi keberlanjutan perkotaan, regresi linier berganda dan perhitungan kontribusi efektif digunakan sebagai metode analisis. Temuan studi ini menunjukkan bahwa keberlanjutan kota Jakarta cenderung rendah dan telah menurun selama sepuluh tahun terakhir, dengan proporsi RTH, tingkat pengangguran, dan jumlah tenaga kesehatan menjadi faktor yang paling berpengaruh.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47632648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
TatalokaPub Date : 2022-11-30DOI: 10.14710/tataloka.24.4.321-329
Afrizal Malik, M. P. Yufdy, W. Siska, Ratih Kusumasari Ndaru
{"title":"Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung Di Kabupaten Biak Numfor, Papua","authors":"Afrizal Malik, M. P. Yufdy, W. Siska, Ratih Kusumasari Ndaru","doi":"10.14710/tataloka.24.4.321-329","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.4.321-329","url":null,"abstract":"Produktifitas jagung di Papua masih tergolong sangat rendah yakni kurang dari 1,8 ton/ha. Produksi jagung dapat ditingkatkan dengan penambahan areal tanam maupun introduksi teknologi yang tepat. Namun, inovasi teknologi tidak bisa memberikan hasil terbaik jika penanaman dilakukan di lahan yang kurang sesuai, sehingga kesesuaian lahan merupakan kunci penting dalam meningkatkan produktifitas. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan tanaman jagung di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Penelitian dilakukan tahun 2015 menggunakan pendekatan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan meliputi Citra satelit Landsat 7, Peta RBI digital skala 1:50.000 BIG, Peta Geologi, dan Digital Elevation Model (DEM). Penelitian ini terdari dari 3 tahap, tahap pertama adalah analisis parameter kesesuaian lahan, meliputi iklim, topografi dan tanah. Tahap kedua yaitu pengamatan lapang, pengambilan sampel dan analisis tanah. Analisis tanah meliputi sifat fisik-kimia tanah lengkap. Tahap ketiga yakni penilaian kesesuaian lahan menggunakan kerangka FAO (1976), pengolahannya menggunakan program Sistem Penilaian Kesesuaian Lahan (SPKL) Versi 1. Hasil analisis menunjukkan lahan di Kabupaten Biak Numfor, Papua, potensial untuk pengembangan tanaman jagung, dengan lahan potensial seluas 27.951 atau 12,76% dari total luas lahan Kabupaten Biak Numfor. Lahan sesuai meliputi lahan sangat sesuai (S1) seluas 6.777 ha (3,09%), lahan cukup sesuai (S2) seluas 1.733 ha (0,79%) dan lahan sesuai marginal (S3) seluas 19.441 ha (8,87%). Budidaya tanaman jagung di lahan yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan produktifitas tanaman jagung di Kabupaten Biak Numfor, Papua.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48915327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
TatalokaPub Date : 2022-08-31DOI: 10.14710/tataloka.24.3.257-266
Muhammad Asep Surachman, S. Mulatsih, Wiwiek Rindayati
{"title":"Analisis Perwilayahan Usaha Ternak Domba di Provinsi Jawa Barat","authors":"Muhammad Asep Surachman, S. Mulatsih, Wiwiek Rindayati","doi":"10.14710/tataloka.24.3.257-266","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.3.257-266","url":null,"abstract":"Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah dengan populasi domba terbesar di Indonesia. Analisis perwilayahan ternak domba di Jawa Barat diperlukan untuk memunculkan keunggulan komparatif wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis wilayah basis dan karakteristik penyebaran usaha ternak domba di Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah analisis location quotient (LQ), localization index (LI), dan specialization index (SI). Data yang digunakan adalah data statistik peternakan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hasil dari penelitan ini menyatakan bahwa wilayah basis usaha ternak domba di Provinsi Jawa Barat yaitu di Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Cirebon. Usaha ternak domba di Provinsi Jawa Barat tidak terpusat pada satu wilayah kabupaten, dan tidak ada wilayah kabupaten yang mengkhususkan pada usaha ternak domba. Makalah ini juga menyajikan peta wilayah basis dan penjelasan karakteristik peternak domba di Jawa Barat.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49495623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Model Desain Lanskap Agroforestri Sempadan Sungai Condet di DAS Ciliwung Tengah Jakarta","authors":"Rini Fitri, Silia Yuslim, Olivia Seanders, Reza Fauzi","doi":"10.14710/tataloka.24.3.202-213","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.3.202-213","url":null,"abstract":"Perubahan penggunaan lahan menjadi ancaman diperkotaan, semakin berkurangnya lahan, yang dikonversi untuk kepentingan sektor pembangunan berdampak terhadap keberlanjutan ketahanan pangan. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, dimulai Juni sampai Agustus 2020. Tujuan penelitian mendesain model lanskap agroforestri untuk ketahanan pangan dan perbaikan ekologi lingkungan pada sempadan Sungai Condet di DAS Ciliwung Tengah Jakarta. Metode yang digunakan adalah survei langsung ke lapangan untuk mengupulkan data primer maupun data sekunder. Data primer dan data sekunder dianalisis secara deskriptif sebagai dasar pertimbangan dalam membuat model desain lanskap agroforestri sempadan sungai yang tepat untuk diterapkan di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model desain akan membagi area sempadan menjadi tiga zona sesuai dengan karakter sungai. Setiap zona akan didesain sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan masyarakat setempat, serta sesuai kriteria dari sebuah agroforesti. Melalui model desain ini diharapkan selain ketahanan pangan dapat tercapai dan kualitas lingkungan dapat ditingkatkan.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45110120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
TatalokaPub Date : 2022-08-31DOI: 10.14710/tataloka.24.3.231-248
Nadia Handayani, B. Wibisono
{"title":"Perubahan Harga Lahan di Sekitar Kawasan Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru","authors":"Nadia Handayani, B. Wibisono","doi":"10.14710/tataloka.24.3.231-248","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.3.231-248","url":null,"abstract":"Pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan pembangunan kawasan baru untuk mewadahi kegiatan perkantoran pemerintah yang semakin berkembang, yaitu wilayah Kelurahan Negeri. Kelengkapan fasilitas pelayanan yang tersedia di pusat kota mengakibatkan konsentrasi kegiatan di daerah tersebut paling tinggi. Harga lahan di pusat kota memiliki kecenderungan lebih mahal jika dibandingkan dengan harga lahan yang ada di pinggir kota. Pembangunan kawasan perkantoran pemerintah kota membentuk mini peak yang ada di pinggir Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pembangunan kawasan perkantoran pemerintah kota terhadap perubahan harga lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan selain pembangunan tersebut. Data dianalisis secara kualitatif dengan memetakan dan membandingkan perubahan harga lahan berupa NJOP yang muncul di kawasan sekitarnya sebelum dan sesudah pembangunan (tahun 2012 hingga 2019) dan membuat kesimpulan dari hasil wawancara. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa harga lahan di sekitar pembangunan kawasan perkantoran pemerintah kota mengalami perubahan NJOP yang semakin meningkat karena pengaruh dari pembangunan tersebut. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi perubahan harga lahan, yaitu aksesibilitas, lokasi, ketersediaan fasilitas dan legalitas lahan, NJOP, fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta permintaan dan penawaran.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45688225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
TatalokaPub Date : 2022-08-31DOI: 10.14710/tataloka.24.3.249-256
M. Pamadi, Y. A. Sari
{"title":"Challenges of Developing a Logistics Hub Case Study: Batu Ampar Port","authors":"M. Pamadi, Y. A. Sari","doi":"10.14710/tataloka.24.3.249-256","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/tataloka.24.3.249-256","url":null,"abstract":"As a region with leading sectors of marine, tourism, industry, fisheries, and Batu Ampar as the Main Port, Batam has the potential to be developed. One of the main centers of activity is large ports and international airports that can become national and international-scale economic gateways for logistics hubs. This research aimed to determine The Challenges of developing a logistics hub in Batu Ampar Port. This research uses a descriptive qualitative approach and secondary data from the Batam port office and the Human Settlements and Spatial Planning Office. This research shows some challenges such as geography, infrastructure, connectivity, transportation costs and time, Trade movement requirements, Shipping dependability, Transport, and trade regulations. Poor logistics performance is a significant obstacle to trade growth in most Indonesian cities. In this case, there is an international shipping port that does not yet have adequate facilities and infrastructure to become a logistics hub.","PeriodicalId":31237,"journal":{"name":"Tataloka","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41898855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}