FenomenaPub Date : 2019-09-22DOI: 10.35719/fenomena.v18i1.14
M. Muhibbin, A. Siswanto
{"title":"KEBERAGAMAAN ETNIS MUSLIM TIONGHOA DI JAWA TIMUR; Studi Terhadap Jamaah Masjid Cheng Hod di Jember dan Surabaya","authors":"M. Muhibbin, A. Siswanto","doi":"10.35719/fenomena.v18i1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/fenomena.v18i1.14","url":null,"abstract":"The existence of Chengho mosque in Indonesia is inseparable from the Admiral Chengho expedition history which visited in the archipelago, both in the urban area of Surabaya and Jember. Buildings, architects and ornaments of Chengho mosque is very unique and has its own characteristics. Chengho Mosque with its various ornaments is a symbol of the religious expression of Chinese Muslims ethnic to confirm their Islamic identity and chivalry. Therefore, this study focused on the religious expression of the Chinese ethnic in Surabaya and Jember with three formulations of the problem, namely how the typology of Chinese ethnic in the Chengho mosque in Jember and Surabaya? How do Chinese Muslims ethnic use the Chengho mosque in Surabaya and Jember ?, and what are the religious expressions of Chinese Muslims ethnic in the Chengho mosque in Surabaya and Jember? this study uses qualitative methods with the Geertzian and Weberian approach. So that, the result of this research are: the first, the typology of Chinese ethnic in Jember can be seen from three components, namely religion adopted, choice of profession and cultural arts. The second, the society use chengho mosque both in Surabaya and Jember to worship, social cultural and political. The third, Religious expressions of Chinese Muslims ethnic can be seen from three areas, such as the cultural area, the worship area and the socio-political area.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77341151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FenomenaPub Date : 2019-09-22DOI: 10.35719/fenomena.v18i1.23
Ahmad Royani, A. Hamid, Mohamad Ahyar Ma’arif
{"title":"Problematika Dan Kebijakan Pendidikan Islam Sebuah Telaah Kritis","authors":"Ahmad Royani, A. Hamid, Mohamad Ahyar Ma’arif","doi":"10.35719/fenomena.v18i1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/fenomena.v18i1.23","url":null,"abstract":"Pendidikan Islam, sebelumnya hanya dipersepsi sebagai materi ajar, sekarang telah dipersepsi sebagai materi,sebagai institusi, sebagai kultur, dan sebagai system. Inilah yang sekarang tercermin dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah secara operasional mengatur pelaksanaan undang-undang tersebut. Dengan demikian, maka peneyebutan istilah “pendidikan islam” bisa mencakup empat persepsi: pertama, pendidikan islam dalam pengertian materi; kedua, pendidikan islam dalam pengertian institusi; ketiga, pendidikan islam dalam pengertian budaya dan nilai-nilai, dan keempat, pendidikan islam dalam pengertian pendidikan yang islami. Oleh karenanya dalam konteks perubahan zaman, perkembangan institusi pendidikan islam tidak sepenuhnya bisa menghindar dari perubahan, sebagiman pondok pesntren, lembaga-lembaga islam juga mneganut prinsip “continuity and change” atau dalam bahasa pesantrennya disebut“ al-muhaadhah alal qadim ash-shalih wal akhdzu bil jaded al-ashlah”, intitusi pendidikan islam akan terus melakukan perubahan dan adopsi inovasi tetapi tetap mmepertahankan tradisi yang baik dan bermanfaat.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83353396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FenomenaPub Date : 2019-09-22DOI: 10.35719/fenomena.v18i2.13
Wulan Wangi
{"title":"Students’ Error In Pronouncing Monophthong Vowels","authors":"Wulan Wangi","doi":"10.35719/fenomena.v18i2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/fenomena.v18i2.13","url":null,"abstract":"Berbicara merupakan salah satu keterampilan penting pada aspek berbicara yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi. Dalam proses belajar bahasa Inggris, banyak pelajar merasa kesulitan mengucapkan bahasa Inggris terutama pada pengucapan vokal. Sementara, pengucapan yang salah dapat mempengaruhi makna dan akan menyebabkan kesalahpahaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis kesalahan dalam pengucapan vokal monofthong (monophtong vowels) dan menganalisis kesalahan vokal yang paling sering terjadi pada bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan metode cluster random sampling. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 GIRI dan responden adalah siswa kelas XI dengan jumlah responden sebanyak 68 siswa dari 2 kelas. Peneliti menggunakan tes lisan dan menggunakan rumus persentase untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa adalah penggantian dan penyisipan. Kemudian, kesalahan tertinggi yang paling salah diucapkan oleh mereka adalah dalam pengucapan / I / vokal dengan persentase total 97,06%. Siswa disarankan untuk banyak berlatih pengucapan dan para guru disarankan untuk memberikan contoh yang benar dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris terutama dalam vocal monofthong kemudian memberikan lebih banyak latihan dan latihan kepada siswa.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"106 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77529389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FenomenaPub Date : 2019-07-31DOI: 10.30996/FN.V28I1.2454
Tuti Syaima Masita, Dea Ayu Delyara, M. Fernando, G. Himmawan, Grandita Satira Claudianty
{"title":"Work-family conflict dan work-life balance pada prajurit wanita TNI AL di Surabaya","authors":"Tuti Syaima Masita, Dea Ayu Delyara, M. Fernando, G. Himmawan, Grandita Satira Claudianty","doi":"10.30996/FN.V28I1.2454","DOIUrl":"https://doi.org/10.30996/FN.V28I1.2454","url":null,"abstract":"Work-family conflict adalah suatu keadaan dimana terjadi tekanan antara dua peran, yaitu peran individu atas pekerjaan dan keluarga yang tidak dapat seimbang, sedangkan work-life balance adalah suatu keadaan ketika individu mampu menyeimbangkan peran (antara peran di pekerjaan dan keluarga). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work-family conflict terhadap work-life balance pada prajurit wanita TNI-AL di Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala work-family conflict (Netemeyer) dan skala work-life balance (Fisher) yang telah diadaptasi versi bahasa Indonesia. Data penelitian diperoleh dari 50 prajurit wanita TNI AL yang telah berkeluarga. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling dengan metode simple random sampling. Dengan menggunakan uji hipotesis analisis regresi linier sederhana, didapatkan hasil bahwa (1) work-family conflict pada prajurit wanita TNI-AL di Surabaya berada dalam kategori sedang, (2) work-life balance pada prajurit wanita TNI-AL di Surabaya berada dalam kategori tinggi, dan (3) work-family conflict tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap work-life balance pada prajurit TNI-AL di Surabaya.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77545001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FenomenaPub Date : 2019-07-31DOI: 10.30996/FN.V28I1.2443
Puji Rahayu, Femita Adelina, Satria Kamal, W. Widayanto, Cholicul Hadi
{"title":"Belas kasih diri (self-compassion) dan pengorbanan (altruism) pada suku Tengger","authors":"Puji Rahayu, Femita Adelina, Satria Kamal, W. Widayanto, Cholicul Hadi","doi":"10.30996/FN.V28I1.2443","DOIUrl":"https://doi.org/10.30996/FN.V28I1.2443","url":null,"abstract":"Suku Tengger diketahui memiliki rasa kasih sayang kepada orang miskin, memberi pertolongan kepada orang yang susah, tidak mempunyai rasa benar, pandai, kaya, dan harus mengakui bahwa semua itu milik Tuhan. Self-compassion yang rendah membuat altruism menjadi rendah hal ini berarti individu memiliki keterpaksaan dalam peduli pada lingkungan sekitarnya yang dapat berujung pada tindakan negatif dan agresif. Altruism yang rendah membuat individu tidak bisa bertindak secara kooperatif dan berujung dengan hidup yang tidak bahagia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa belas kasih diri (self-compassion)dan pengorbanan (altruism) pada Suku Tengger. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus ins-trumental. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling, dan teknik pe-ngumpulan data menggunakan wawancara mendalam, analisis data menggunakan analisis tematik. Adapun kriteria partisipan dalam penelitian ini adalah masyarakat suku Tengger, berusia 25 sampai 45 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belas kasih diri (self compassion)dan pengorbanan (altruism) merupakan nilai yang penting bagi Suku Tengger. Belas kasih diri (self compassion)dan pengorbanan (altruism) tidak bisa dihilangkan dari kehidupan suku Tengger karena merupakan nilai adat yang dijunjung tinggi. Saran dari riset iniadalah untuk menjaga nilai budaya pada suku Tengger sebagai manifestasi stabilitas kesehatan mental.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91020830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FenomenaPub Date : 2019-07-31DOI: 10.30996/FN.V28I1.2387
Afivatul Nuvitasari
{"title":"Pengaruh pemberdayaan struktural terhadap perilaku berorientasi pelanggan dengan pemberdayaan psikologis sebagai mediator","authors":"Afivatul Nuvitasari","doi":"10.30996/FN.V28I1.2387","DOIUrl":"https://doi.org/10.30996/FN.V28I1.2387","url":null,"abstract":"Sektor layanan merupakan salah satu sektor yang sedang tumbuh di Indonesia, sehingga sangat penting bagi organisasi yang bergerak di sektor layanan untuk memberikan layanan yang berkualitas melalui perilaku berorientasi pelanggan dari karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan struktural terhadap perilaku berorientasi pelanggan, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan melalui pemberdayaan psikologis. Penelitian dilakukan pada 139 karyawan yang bekerja di sektor layanan, dimana setiap harinya berinteraksi dengan pelanggan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Teknik sampling yang digunakan merupakan gabungan dari teknik incidental sampling dan snowball sampling. Alat pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri dari tiga skala yaitu skala pemberdayaan struktural, skala pemberdayaan psikologis, dan skala perilaku berorientasi pelanggan. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan struktural memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku berorientasi pelanggan. Pemberdayaan struktural juga memberikan pengaruh tidak langsung terhadap perilaku berorientasi pelanggan melalui pemberdayaan psikologis. Pemberdayaan psikologis berperan sebagai pemediasi parsial antara hubungan pemberdayaan struktural dengan perilaku berorientasi pelanggan.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77945506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FenomenaPub Date : 2019-07-31DOI: 10.30996/FN.V28I1.2455
A. Asdar, S. Handoyo
{"title":"Pengaruh servant leadership terhadap kemampuan pembelajaran organisasi","authors":"A. Asdar, S. Handoyo","doi":"10.30996/FN.V28I1.2455","DOIUrl":"https://doi.org/10.30996/FN.V28I1.2455","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dari servant leadership terhadap kemampuan pembelajaran organisasi. Data penelitian ini diperoleh 208 responden dan merupakan karyawan yang bekerja pada perusahaan yang menerapkan konsep corporate university untuk pelatihan dan pengembangan karyawan. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah gabungan dari purposive sampling dan snowball sampling. Penelitian ini menggunakan skala perilaku servant leadership yang dikembangkan oleh Handoyo (2010) dengan reliabilitas sebesar 0,993, skala Organizational Learning Capability (OLC) measurement scale yang dikembangkan oleh Chiva, Alegre, dan Lapiedra (2007) dengan reliabilitas sebesar 0,899. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square dengan software WarpPLS 6.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung secara positif dari servant leadership terhadap kemampuan pembelajaran organisasi.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83635587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FenomenaPub Date : 2019-07-31DOI: 10.30996/FN.V28I1.2421
Rahmatika Sari Amalia, Cholicul Hadi
{"title":"Peran desain pekerjaan dan karir bagi karyawan generasi milenial","authors":"Rahmatika Sari Amalia, Cholicul Hadi","doi":"10.30996/FN.V28I1.2421","DOIUrl":"https://doi.org/10.30996/FN.V28I1.2421","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desain pekerjaan dan pertumbuhan karir terhadap work engagement karyawan generasi milenial. Data penelitian ini diperoleh dari 110 karyawan generasi milenial. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Utrecht Work Engagement Scale yang dikembangkan oleh Schaufeli, dkk (2002), Work Design Questionaire yang dikembangkan oleh Morgeson & Humphrey (2006), dan Career Growth Scale yang dikembangkan oleh Weng (2010). Selanjutnya analisa data dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari desain pekerjaan terhadap work engagement karyawan generasi milenial. Selain itu juga terdapat pengaruh yang signifikan dari pertumbuhan karir terhadap work engagement karyawan generasi milenial.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86071007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FenomenaPub Date : 2019-07-31DOI: 10.30996/FN.V28I1.2433
W. Widayanto, Suryanto Suryanto
{"title":"Proses critical thinking pada jurnalis media online","authors":"W. Widayanto, Suryanto Suryanto","doi":"10.30996/FN.V28I1.2433","DOIUrl":"https://doi.org/10.30996/FN.V28I1.2433","url":null,"abstract":"Peran media massa tidak terlepas dari kualitas yang dimiliki oleh jurnalis, sebagai pihak yang menulis informasi untuk disampaikan kepada publik. Seorang jurnalis memiliki tugas untuk menyampaikan informasi, fakta ataupun peristiwa yang terjadi dalam bentuk tulisan yang menarik, informatif, dan edukatif bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses berfikir kritis pada jurnalis untuk membuat berita menarik, mendidik dan sesuai dengan fakta yang terjadi, sehingga opini publik yang muncul berdasarkan pada kenyataan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi untuk jurnalis online dan tradisional yang bekerja di media online. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran kritis pada jurnalis dimulai pada interpretasi jurnalis dalam mengumpulkan data dan informasi, melanjutkan analisis informasi yang diterima, kemudian informasi dan data diverifikasi sehingga kebenaran dapat dibuktikan dan yang terakhir ada pada penulisan informasi yang telah diterima dan diproses sehingga berita yang dihasilkan menarik, edukatif, dan sesuai dengan fakta.","PeriodicalId":30973,"journal":{"name":"Fenomena","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80774232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}