{"title":"IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS STEM PADA MATA KULIAH KAJIAN IPA-1 MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS MAHASISWA","authors":"Indra Sakti, Nirwana Nirwana, Aprina Defianti","doi":"10.33369/jkf.5.2.131-140","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.131-140","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan perangkat pembelajaran IPA berorientasi STEM berupa lembar kegiatan mahasiswa (LKM) yang dilengkapi instrumen tes literasi sains (2) mendeskripsikan aktivitas belajar mahasiswa dengan penerapan STEM (3) mengetahui kemampuan literasi sains mahasiswa melalui implementasi dalam pembelajaran berbasis STEM pada mata kuliah IPA-1 Materi Suhu dan Kalor di Program Studi Pendidikan IPA FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dirancang 2 siklus dan masing-masing siklus dengan 4 langkah yaitu perencanaan (planning), Tindakan (Acting), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap perencanaan (planning), dilakukan: (1) pengembangan perangkat pembelajaran yaitu (a) LKM (b) soal tes Literasi Sains. (c) instrumen pengamatan aktivitas pembelajaran dengan pendekatan saintifik; (2) Validasi ahli (content validity) perangkat pembelajaran. Pada tahapan Tindakan (Acting), dilakukan implementasi STEM di kelas pada materi Suhu dan Kalor. Kemudian dilakukan observasi (observation) proses pembelajaran dan juga dilakukan tes hasil belajar litarasi sains. Langkah terakhir dilakukan refleksi (reflection) untuk perbaikan perangkat pembelajaran untuk siklus kedua. Hasil penelitian akan diperoleh (1) perangkat pembelajaran yaitu (a) Lembar Kerja Mahasiswa (c) Soal tes hasil belajar Literasi Sains (c) instrumen pengamatan aktivitas pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang valid dan praktis, (2) hasil belajar lietrasi sains mahasiswa dan (3) deskripsi aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran.. Kata Kunci: STEM, Suhu dan Kalor, Literasi Sains, Classroom Action Research ABSTRACT This study aims to (1) produce STEM-oriented science learning tools in the form of student activity sheets (LKM) equipped with scientific literacy test instruments (2) describe student learning activities with the application of STEM (3) determine students' scientific literacy skills through implementation in STEM-based learning in the IPA-1 subject of Temperature and Heat Material at the Science Education Study Program FKIP Bengkulu University in 2021. This research is a classroom action research (Classroom Action Research) designed in 2 cycles and each cycle with 4 steps, namely planning, Action (Acting), observation (observation), and reflection (reflection). At the planning stage, it carried out: (1) development of learning tools, namely (a) Student Worksheet (b) Science Literacy test questions. (c) instruments for observing learning activities with a scientific approach; (2) Expert validation (content validity) of learning devices. At the Action (Acting) stage, the implementation of STEM in the classroom is carried out on the material of Temperature and Heat. Then, an observation of the learning process was carried out and a test of science literacy learning outcomes was also carried out. The last step is reflection to improve learning tool","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122831816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Toni Hasmedi, W. S. B. Dwandaru, Putri Anjarsari, Aprina Defianti
{"title":"MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LKS BERBASIS INKUIRI","authors":"Toni Hasmedi, W. S. B. Dwandaru, Putri Anjarsari, Aprina Defianti","doi":"10.33369/jkf.5.2.121-130","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.121-130","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent control-group pre-test post-test design. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data hasil tes awal, data hasil tes akhir, dan data gain standar. Hasil penelitian menunjukkan: a) berdasarkan rata-rata hasil tes awal diperoleh bahwa tidak ada perbedaan keterampilan proses siswa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol; b) berdasarkan rata-rata hasil tes akhir diperoleh bahwa keterampilan proses siswa kelompok perlakuan lebih besar dari pada kelompok kontrol; c) berdasarkan rata-rata gain standar diperoleh bahwa peningkatan keterampilan proses siswa kelompok perlakuan lebih besar dari pada kelompok kontrol.\u0000 \u0000Kata Kunci: Inkuiri, LKS, keterampilan proses\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000 \u0000This study aims to increase sudents’ process skills after using the worksheets based on inquiry. The method of this study was quasy eksperriment with nonequivalent control-group pre-test post-test design. The subject of this study was students of SMA Negeri 2 Bengkulu. The data were oftained by tes awalt, post test, and gain standard. The results showed: a) based on the average tes awalt results showed that there was no difference between the students' process skills perlakuan group and the control group; b) based on the average post-test results showed that the students' process skills perlakuants groups is greater than in the control group; c) based on the average standard gain is obtained that increase students' process skills perlakuants groups is greater than in the control group.\u0000 \u0000Keywords: Inquiry, LKS, process skills","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"11 s3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132358969","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS SEBARAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER UNTUK MENENTUKAN TITIK PEMBUATAN SUMUR BOR DI DURIAN DEPUN","authors":"Wahyu Halbian, A. Purwanto, I. Setiawan","doi":"10.33369/jkf.5.2.113-120","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.113-120","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000 \u0000Air merupakan unsur paling dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup mahluk hidup. Peningkatan debit air pada saat musim hujan dan pengurangan debit pada saat kemarau sering di jumpai di wilayah Kelurahan Durian depun Kecamatan Merigi Kabupatan Kepahiang Provinsi Bengkulu. Metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger diterapkan untuk menganalisis sebaran air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lintasan pertama sebaran air tanah menyebar ke arah utara dan selatan lintasan penelitian dengan kedalaman 2-6,67 meter dibentangan 40-50 meter dan 2-13,4 meter dibentangan 52,5-60 meter, lintasan kedua sebaran air tanah mengarah ke barat lintasan penelitian dengan kedalaman 2-9 meter dibentangan 5-15 meter dan lintasan ketiga sebaran air tanah mengarah kearah barat lintasan penelitian dengan kedalaman 2-6.67 meter dibentangan 30-35 meter, kedalam 2-6,76 meter dibentangan 40-50 dan kedalaman 2- ≤ 6,76 meter dibentangan 60-65 meter.\u0000 \u0000Kata kunci: Metode geolistrik, konfigurasi Wenner-Schlumberger, dan Sebaran air tanah\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000 \u0000Water is the most necessary element for the survival of living things. An increase in water discharge during the rainy season and a reduction in discharge during the dry season are often encountered in the Durian Village depun area, Merigi District, Kepahiang Regency, Bengkulu Province. The Wenner-Schlumberger configuration geoelectric method was applied to analyze the distribution of groundwater. The results showed that in the first trajectory, the distribution of groundwater spreads to the north and south of the research path with a depth of 2-6.67 meters with a span of 40-50 meters and 2-13.4 meters in a stretch of 52 5-60 meters, the second line of groundwater distribution leads to the west of the research track with a depth of 2-9 meters with a stretch of 5-15 meters and the third line of groundwater distribution leads to the west of the research track with a depth of 2-6.67 meters with a stretch of 30-35 meters, to a depth of 2-6.76 meters at a stretch of 40-50 and a depth of 2- 6.76 meters at a stretch of 60-65 meters.\u0000 \u0000Keywords: Geoelectric method, Wenner-Schlumberger configuration, and groundwater distribution","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131074017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ferdi Ahmad Dani, Faizzatul Ummah, Nila Rayi Puspitasari, Ferdi Yusril Hikam Suharsono, L. Nuraini, B. Supriadi
{"title":"STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA MAN 1 BANYUWANGI DAN MAN 3 BANYUWANGI PADA MATERI MODEL ATOM","authors":"Ferdi Ahmad Dani, Faizzatul Ummah, Nila Rayi Puspitasari, Ferdi Yusril Hikam Suharsono, L. Nuraini, B. Supriadi","doi":"10.33369/jkf.5.2.105-112","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.105-112","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pemahaman konsep materi fisika model atom yang telah dipelajari sebelumnya berdasarkan tujuh indikator pemahaman konsep Anderson dengan subjek 50 siswa kelas XII MAN 1 Banyuwangi dan 50 siswa kelas XII MAN 3 Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan mengumpulkan dan menganalisis data secara langsung dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes pemahaman konsep berupa 14 butir soal yang disusun berdasarkan tujuh indikator pemahaman konsep Anderson yang sebelumnya telah divalidasi oleh validator. Langkah dalam menganalisis data hasil penelitian yaitu dengan menggunakan rumus persentase deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MAN 3 Banyuwangi unggul dalam nilai rata-rata dengan persentase sebesar 63,3%. Pada 7 indikator pemahaman konsep, MAN 1 Banyuwangi unggul pada indicator Interpretting, Infering, dan Comparing dengan persentase berturut-turut sebesar 33%, 54%, dan 47%. MAN 3 Banyuwangi unggul pada indikator Classifying, Exemplifying, Explaining, dan Summarizing dengan persentase berturut-turut sebesar 61%, 89%, 80%, dan 70%. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan rata-rata kategori rendah. Dengan demikian, maka diperlukan upaya yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa seperti penggunaan media pembelajaran.\u0000 \u0000Kata kunci: Model Atom, Pembelajaran Fisika, Pemahaman Konseptual\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000 \u0000This study aims to compare the understanding of the concept of atomic model physics material that has been studied previously based on seven indicators of Anderson's concept understanding with the subject of 50 students of class XII MAN 1 Banyuwangi and 50 students of class XII MAN 3 Banyuwangi. This study uses a survey method by collecting and analyzing data directly with data collection techniques using a concept understanding test in the form of 14 questions that are arranged based on seven indicators of Anderson's concept understanding which have been previously validated by the validator. The step in analyzing the research data is by using the descriptive percentage formula. The results showed that MAN 3 Banyuwangi excels in the average value with a percentage of 63.3%. In 7 indicators of concept understanding, MAN 1 Banyuwangi excels in indicators Interpreting, Inferring, and Comparing with percentages of 33%, 54%, and 47% respectively. MAN 3 Banyuwangi excels in indicators Classifying, Exemplifying, Explaining, and Summarizing with percentages of 61%, 89%, 80%, and 70% respectively. The results of the research as a whole show the average category is low. Thus, efforts are needed that can improve students' understanding of concepts such as the use of learning media.\u0000 \u0000Keywords: Atomic model, Concept understanding, Physics Learning","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127393593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ENERGI LISTRIK","authors":"Amar Ma`ruf Al Bawani, S. Sudarti","doi":"10.33369/jkf.5.2.99-104","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.99-104","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000 \u0000Energi listrik merupakan hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik dari sektor rumah tangga, industri, maupun penerangan jalan. Namun, tidak semua daerah di Indonesia memiliki aliran listrik untuk mendukung kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalsis keuntungan dan kendala pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Metode yang digunakan adalah literature review, yaitu dengan membandingkan beberapa hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa PLTMH memiliki berbagai keuntungan baik dari sektor potensi ketersediaan alat dan sumber daya, ekonomi, letak geografis, serta pengelolaan. Selain itu, dalam pemanfaatan PLTMH juga terdapat kendala, yaitu daya listrik yang dihasilkan berskala kecil. PLTMH memiliki potensi untuk digunakan sebagai alternatif sumber energi listrik, khususnya di kawasan pedesaan atau wilayah terpencil yang memiliki potensi ketersediaan air melimpah. \u0000 \u0000Kata kunci—Energi Terbarukan, Mikrohidro, PLTMH\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000 \u0000Electrical energy is important to meet daily needs, both from the household sector, industry, and street lighting. However, not all regions in Indonesia have electricity to support daily needs. This research aims to analyze the advantages and constraints of utilizing Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). The method used is literature review, which is by comparing some of the results of previous research.Based on the results of the study, it was found that PLTMH has various advantages both from the potential sector of availability of tools and resources, economy, geographical location, and management.In addition, in the use of PLTMH there are also obstacles, namely electricity generated on a small scale. PLTMH has the potential to be used as an alternative source of electrical energy, especially in rural areas or remote areas that have the potential for abundant water availability.\u0000 \u0000Keywords—Microhydro, PLTMH, Renewable Energy","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130152990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lailatul Husna Lubis, Arwi Anti Ayundita, Novita Sari, Wisnu Wardono
{"title":"AKTIVITAS SEISMISITAS DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA MENGGUNAKAN ARC-GIS PERIODE 2020-2021","authors":"Lailatul Husna Lubis, Arwi Anti Ayundita, Novita Sari, Wisnu Wardono","doi":"10.33369/jkf.5.2.91-98","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.91-98","url":null,"abstract":"ABSTRAKPulau Sumatera merupakan daerah yang tinggi akan tingkat kegempaannya yang disebabkan karena berada pada daerah pertemuan antara dua lempeng yaitu Indo-Australia dibagian selatan dan lempeng Eurasia dibagian utara. Sumatera bagian Utara terletak pada koordinat 0o – 5o LU dan 96o – 101o BT. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas gempa bumi di wilayah Sumatera bagian Utara berdasarkan magnitudo dan kedalamannya pada tahun 2020 – 2021. Data yang digunakan berasal dari katalog gempa bumi BMKG Deli Serdang. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan deskriptif serta pemetaannya menggunakan aplikasi Arc-GIS 10.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Sumatera bagian Utara pada tahun 2020 sampai 2021 memiliki tingkat kegempaan yang tinggi. Pada tahun 2020, gempa bumi yang terjadi sebanyak 1.352 kejadian dengan rentang magnitudo M1,2 hingga M4,9 dan rentang kedalaman 1 km hingga 750 km. Sedangkan pada tahun 2021, gempa bumi yang terjadi sebanyak 2.994 kejadian dengan rentang magnitudo M1,1 hingga M4,9 dan rentang kedalaman 1 km hingga 276 km.Kata Kunci : Sumatera, Gempa bumi, magnitudo, kedalaman. ABSTRACTThe island of Sumatra is an area that has a hig level of seismicity due to its location at the confluence of two plates, namely the Indo-Australia plate in the south and the Eurasian plate in the north. North Sumatra is located at coordinate 0o – 5o North Latitude and 96o – 101o East Longitude. The purpose of this study is to determine earthquake activity in the nothern Sumatra region based on its magnitude an depth in 2020-2021. The data used comes from the BMKG Deli Serdang earthquake catalog. The results of the study show that the northern part of Sumatra in 2020 to 2021 has a high level of seismicity. In 2020, there were 1,352 earthquakes with a magnitude range of M1,2 to M4,9 and da depth range of 1 km to 750 km. Meanwhile, in 2021, 2,994 earthquakes occurred with a magnitude range of M1,1 to M4,9 and a depth range of 1 km to 276 km.Keywords : Sumatera, earthquakes, magnitude, depth","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115172692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Faris Al Ghifari, Ariska Anjalni, Dewi Lestari, Umar Al Faruq
{"title":"PERANCANGAN DAN PENGUJIAN SENSOR LDR UNTUK KENDALI LAMPU RUMAH","authors":"Faris Al Ghifari, Ariska Anjalni, Dewi Lestari, Umar Al Faruq","doi":"10.33369/jkf.5.2.85-90","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.85-90","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000 \u0000Di zaman era modern ini banyak sekali peralatan yang dijalankan secara otomatis bertujuan untuk mempermudah pekerjaan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah lampu rumah yang dapat dikendalikan secara otomatis menggunakan sensor LDR dengan penyesuaian intensitas lampu rumah agar lebih hemat energi dan efisien. Light Dependent Resistor (LDR) merupakan salah satu jenis sensor digunakan untuk mengukur tingkat intensitas cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan lampu rumah agar dapat menyesuaikan intensitas cahayanya sendiri terhadap kondisi cahaya sekitar sehingga tidak perlu lagi menekan saklar atau menyesuaikan cahaya lampu secara manual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan cara memberikan cahaya tambahan pada sensor LDR dan tanpa cahaya tambahan, yang keduanya dilakukan secara berulang sebanyak 5 kali pengulangan dengan melihat nilai tegangan yang dihasilkan. Hasil penelitian ini berupa nilai rata-rata tegangan ketika sensor LDR diberikan cahaya -5,016 volt dan nilai rata-rata tegangan sensor LDR tanpa cahaya sebesar -5,01 volt.\u0000 \u0000Kata kunci : Sensor LDR, Lampu Rumah, Sistem kendali\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000 \u0000In this modern era, there are lots of equipment that run automatically aimed at simplifying the work of daily life, one of which is home lights that can be controlled automatically using an LDR sensor with adjustment of the intensity of the house lights to make it more energy efficient and efficient. Light Dependent Resistor (LDR) is one type of sensor used to measure the level of light intensity. This study aims to control home lights so that they can adjust their own light intensity to the ambient light conditions so that there is no need to press the switch or adjust the light manually. The method used in this study is an experimental method, namely by providing additional light on the LDR sensor and without additional light, both of which are repeated 5 times by looking at the resulting voltage value. The results of this study are the average value of the voltage when the LDR sensor is exposed to light -5.016 volts and the average value of the LDR sensor voltage without light is -5.01 volts.\u0000 \u0000Keywords : Censor LDR, house lamp, control","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121513947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANCANG BANGUN ALAT UKUR SISTEM MONITORING pH DAN SUHU KOLAM IKAN LELE BERBASIS IoT DENGAN ESP8266","authors":"Fikri Hidayat, Alex Harijanto, B. Supriadi","doi":"10.33369/jkf.5.2.77-84","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.77-84","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000 \u0000Besaran fisika dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangsungan hidup makhluk hidup baik di darat maupun di air, termasuk pada budidaya ikan lele. Jika kualitas air selalu berubah-ubah atau tidak stabil, maka dapat berpengaruh buruk terhadap kondisi ikan seperti stres, sakit atau kematian jika tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Suhu dan pH air merupakan dasar selain dari beberapa parameter lainnya yang digunakan untuk menjaga kualitas air kolam agar tetap sehat. Termometer dan pH meter dalam penggunaannya harus melakukan pengukuran langsung ke lokasi untuk mengetahui nilai pH dan suhu dari air kolam. Sehingga diperlukan alat monitoring pH dan suhu dengan pemanfaatan IoT yang dapat memberikan efisiensi waktu dalam melakukan pemantauan kualitas air kolam secara real time tanpa harus datang langsung ke lokasi untuk mengefisiensi waktu. Sensor yang digunakan adalah sensor pH dan sensor DS18B20. Serta menggunakan NodeMCU ESP8266 yang merupakan mikrokontroler yang telah dilengkapi oleh module WiFi ESP8266 di dalamnya. Hasil pengujian sensor pH dengan besar nilai R square = 0,909, sedangkan pada sensor suhu menghasilkan nilai R square = 0,911. Ini menunjukkan bahwa kedua sensor memiliki tingkat kevalidan alat adalah sangat valid.\u0000 \u0000Kata kunci— monitoring, pH, suhu, sensor pH, sensor DS18B20\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000 \u0000Physical quantities effect things survive either in the land or water, such catfish cultivation. Unstable water quality change can impact the fish condition, such as being sick, stressed or died. Those conditions happen when the fishes can not adopt with the condition change. Water’s temperature and pH are the basic part is used to keep catfish pool water quality. Thermometer and pH meter had to be tested in the real location to analyse the pool’s water pH and termperature condition. pH and temperature monitoring tool based on IoT is needed to give efficient time in controlling water quality. Sensors used is pH and DS18B20 sensors. NodeMCU ESP8266 is used as microcontroller by WiFi ESP8266 module help. The R squere of pH sensors testing result is for 0,909. Beside, the R squere of temperature sensor is for 0,911. The result shows that both sensors have a very good validity score.\u0000 \u0000Keywords— monitoring, pH, temperature, pH sensors, DS18B20","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126118317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yolanita MurniatY Elot, Yovita Angol, Gaudensia Alus, R. B. Astro, Adrianus Nasar
{"title":"ANALISIS PERCEPATAN GRAVITASI BERBASIS VIDEO TRACKING PADA AYUNAN BANDUL","authors":"Yolanita MurniatY Elot, Yovita Angol, Gaudensia Alus, R. B. Astro, Adrianus Nasar","doi":"10.33369/jkf.5.2.69-76","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.2.69-76","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menentukan percepatan gravitasi bumi lokal berbasis video tracking pada ayunan bandul sederhana. Penelitian ini menggunakan video pada eksperimen ayunan bandul sederhana. Video rekaman diimpor ke aplikasi Tracker untuk mendapatkan periode setiap percobaan dengan panjang tali berbeda. Data panjang tali (l) diukur secara manual dan periode (T) diperoleh melalui analisis video tracking. Data penelitian ditampilkan dalam tabel dan grafik. Analisis data menggunakan persamaan regresi linear antara kuadrat periode dan panjang tali. Besar percepatan gravitasi diperoleh melalui gradient dari persamaan linear kuadrat periode dan panjang tali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar percepatan gravitasi bumi lokal melalui analisis video tracking sebesar 9,735 ms-2.\u0000 \u0000Kata kunci: Ayunan Bandul, Video Tracking, Percepatan Gravitasi.\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000 \u0000This study aims to determine the local earth's gravitational acceleration based on video tracking on a simple pendulum swing. This study uses a video on a simple pendulum swing experiment. The recorded videos are imported into the Tracker app to get the period of each trial with a different rope length. Data on rope length (L) was measured manually and period (T) was obtained through video tracking analysis. Research data is displayed in tables and graphs. Data analysis used linear regression equation between the square of the period and the length of the rope. The magnitude of the acceleration due to gravity is obtained through the gradient of the linear equation of the period and the length of the string. The results showed that the magnitude of the local earth's gravitational acceleration through video tracking analysis was 9.735 ms-2.\u0000 \u0000Keywords: pendulum swing, video tracking, acceletiation of gravitation","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"311 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122965132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"APLIKASI METODE GEOLISTRIK DALAM PENDUGAAN KETEBALAN LAPISAN TANAH GAMBUT (STUDI KASUS: DAERAH DI SEKITAR JL. PERDANA, KOTA PONTIANAK)","authors":"Z. Zulfian","doi":"10.33369/jkf.5.1.55-62","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkf.5.1.55-62","url":null,"abstract":"ABSTRAK Tanah gambut merupakan jenis tanah yang tergolong memiliki daya dukung tanah yang lemah. Pendugaan ketebalan tanah gambut telah dilakukan dengan menerapkan metode geolistrik resistivitas. Konfigurasi yang digunakan pada metode ini yaitu konfiguruasi Wenner dengan spasi elektroda terkecil sebesar 3 m. Dalam pendugaan lapisan tanah gambut, lintasan survei geolistrik resistivitas dibuat berjumlah 2 buah lintasan dengan panjang tiap lintasan 72 m dan berjarak 15 m. Data lapangan selanjutnya diolah dan dilakukan inversi sehingga diperoleh penampang resisitivtas 2D lokasi penelitian. Dari penampang resisitivitas 2D, pada lokasi penelitian diduga memiliki rata-rata ketebalan gambut 3 m s.d. 4 m dengan nilai resisitivitas 55,3 ?m s.d. 369 ?m. Setelah lapisan gambut, mulai dari kedalaman 3 m s.d. 10 m diduga lapisan tanah lempung. Informasi ketebalan lapisan tanah gambut dapat dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan khusunya daerah pemukiman dalam proses pembangunan rumah maupun gedung di Kota Pontianak. Kata kunci— geolistrik, resisitivitas, tanah gambut ABSTRACT Peat soil is a type of soil that has a weak soil bearing capacity. The estimation of the thickness of the peat soil can be done by applying the geoelectric resistivity method. The configuration used in this method is the Wenner configuration with the smallest electrode spacing of 3 m. In estimating the peat soil layer, the resistivity geoelectrical survey trajectory is made of 2 tracks with a length of each trajectory of 72 m and a distance of 15 m. The field data is then processed and inverted to obtain a 2D resistivity cross-section of the research location. From the 2D resistivity cross section, the research location is thought to have an average peat thickness of 3 m to 4 m with a resistivity value of 55.3 ?m to 369 ?m. After the peat layer, starting from a depth of 3 m to 10 m, it is assumed to be a layer of clay. Information on the thickness of the peat soil layer can be used for development planning, especially residential areas in the process of building houses and buildings in Pontianak City. Keywords—geoelectric, resistivity, peat soil","PeriodicalId":308945,"journal":{"name":"Jurnal Kumparan Fisika","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126124827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}