{"title":"FILSAFAT PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI UPAYA MENCEGAH RADIKALISME","authors":"Kuni Isna Fauziah","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.2.208-223","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.2.208-223","url":null,"abstract":"Abstrak Pendidikan multikultural menjadi sarana pengembangan potensi manusia yang mampu menghargai perbedaan baik dari segi suku, ras, etnis, agama, dan lain sebagainya. Keragaman ini sering memunculkan berbagai konflik. Maka, pendidikan menjadi kunci utama dalam transfer of knowladge, transfer of value, transfer of culture, transfer of methodology. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana peran pendidikan multikulturalisme dalam mencegah radikalisme. Jenis penelitian kepustakaan (library research), sumber data yang diambil buku-buku, jurnal, ayat al-Quran yang relevan, pengumpulan data dengan cara dokumentasi dan metode analisis data deskriptif analitik. Hasil dari penelitian ini yakni: (1) hakikat pendidikan multikultural merupakan sebuah proses pengembangan dan pembelajaran diri terhadap sebuah sikap yang menghargai adanya ragam budaya atau tradisi. (2) karakteristik pendidikan multikulturalisme secara global yakni memiliki prinsip demokrasi, menghargai, kesetaraan, keadilan, sikap perdamaian. (3) peran pendidikan multikulturalisme dalam mencegah radikalisme dengan menumbuhkan sikap toleransi antar sesama dengan berbagai perbedaan. Kata kunci: Filsafat, Pendidikan Multikultural, Radikalisme","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45354818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN","authors":"Yusuf Dwi Hadi","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.2","url":null,"abstract":"Abstrack Pemimpin dan kepemimpinan merupakan dua hal yang berbeda, meskipun keduanya hampir tidak bisa dipisahkan. Dalam sebuah lembaga pendidikan, pasti membutuhkan seorang pemimpin. Tapi untuk memajukan lembaga, keberadaan pemimpin saja tidak cukup, melainkan mereka harus memiliki jiwa kepemimpinan. Tidak semua pimpinan memiliki kemampuan dalam memimpin. Banyak pimpinan yang tidak mampu menggerakan bawahannya, tapi bersikap pasif dan hanya mengandalkan ide dan gagasan bawahannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana urgensi kepemimpinan kepala sekolah dalam memajukan lembaganya. Dengan menagmbil objek penelitian di salah satu sekolah, yaitu SMK Islam 2 Durenen, Trenggalek. Dari hasil penelitian, menunjukan bahwa kepemimpinan visioner kepala sekolah SMK Islam 2 Durenan telah berhasil membawa lembanganya menjadi salah satu sekolah unggul dan berdaya saing nasional. Kata Kunci: Kepemimpinan, Strategi, lembaga Pendidikan.","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44427610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAJEMEN INOVATIF KEPALA MADRASAH DALAM MEMAJUKAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM","authors":"Luluk Indarti","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.2.167-186","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.2.167-186","url":null,"abstract":"Abstrak Pertumbuhan lembaga pendidikan Islam di Indonesia dengan berbagai macam jenisnya semakin banyak dan menyebar sampai ke pelosok-pelosok desa. Hal ini mengharuskan adanya sebuah pengelolaan yang baik agar lembaga-lembaga tersebut terus bertahan dalam persaingan global saat ini. Lembaga yang mampu merespon dengan cepat perubahan tersebut maka akan bertahan dan bahkan semakin maju. Begitu juga sebaliknya, lembaga yang tidak bisa merespon perubahan dengan baik maka lambat laun akan gulung tikar. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memajukan lembaga pendidikan Islam baik dari strategi, bentuk komunikasi serta evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan studi kasus. Dari hasil penelitian diketahui bahwa strategi yang dilakukan kepala Madrasah Diniyah untuk memajukan lembaga adalah jalan sehat, program 40 jam ngaji kitab kuning serta pengajian aswaja setiap malam rabu untuk guru. Bentuk komunikasi yang dilakukan adalah yang dilakukan oleh kepala Madrasah Diniyah, adalah komunikasi vertikal, horizontal (antar pribadi) dan komunikasi publik. Kata kunci: Manajemen Inovatif, Kepala Madrasah, Lembaga Pendidikan Islam.","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44394494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NASIONALISME NABI IBRAHIM DALAM AL QUR’AN (Nilai Cinta Tanah Air dalam Doa Nabi Ibrahim)","authors":"Afrizal El Adzim Syahputra","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.69-84","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.69-84","url":null,"abstract":"Love homeland (hubbul wathan) is a feeling of pride and belonging to a certain region, which is known by Muslims as the term hubbu al watan min al iman (love for the homeland is par tof faith). That pride has implications for very large attention to the area and place of residence, as perceived by Prophet Ibrahim. While in Mecca, he prayed that the country would be given security and the welfare of its resident with a variety of abundant fruits. He also prayed that God would send someone who could guide the resident of Mecca later on. This prayer is part of the spirit of nationalism, namely the understanding that teaches to love for the homeland, thenation, or the country itself. With the study of this topic, the author hopes to open up people's insight into the concept of Ibrahim's nationalism in the Qur'an. This research reveals the values of the love homeland in Prophet Ibrahim's prayer which is published by the Qur'an. Key Words: Nationalism, Love Homeland, Prayer, Prophet Ibrahim, Qur’an. Cinta tanah air ( hubbul wathan ) merupakan perasaan bangga dan ikut memiliki sebuah wilayah tertentu, yang oleh umat Islam dikenal dengan istilah hubbu al wat}an min al ima>n (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Kebanggan tersebut berimplikasi pada perhatian yang sangat besar terhadap wilayah dan tempat tinggal, seperti yang dirasakan oleh Nabi Ibrahim. Ketika berada di Mekah, beliau berdoa agar negeri tersebut diberikan keamanan dan disejahterakan penduduknya dengan berbagai buah – buahan yang melimpah. Beliau juga berdoa supaya Allah mengutus seseorang yang dapat membimbing penduduk Mekah kelak di kemudian hari. Doa ini merupakan bagian dari semangat nasionalisme, yaitu paham yang mengajarkan akan kecintaan terhadap tanah air, bangsa, atau negara sendiri. Dengan dikajinya topik ini, penulis berharap dapat membuka wawasan masyarakat tentang konsep nasionalisme nabi Ibrahim dalam al Qur’an. Penelitian ini mengungkap nilai-nilai cinta tanah air dalam doa Nabi Ibrahim yang dimuat oleh al Qur’an. Kata Kunci: Nasionalisme, Cinta tanah air, Doa, Nabi Ibrahim, Al Qur’an.","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43411154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERSPEKTIF UMAT ISLAM TENTANG AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN","authors":"Syamsul Kurniawan","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.145-166","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.145-166","url":null,"abstract":"This article examines debates among Muslim on the relation between science and religion and its current debates that shifts from dichotomy perspective towards more integrated ones. As many argue, the dichotomy between science and religion, between Islamic science and secular ones, between eastern and western sciences has been hegemonic since hundred centuries. This article tries to examine why this dichotomist approach has been dominant in Islamic histories and what are the consequences of the separation between science and religion. On the other hand, this article argues that Islam never develop such dichotomist approach between science and religion . Keyword: Religion, Science, Dichotomy, Integration Fokus tulisan ini adalah tentang perspektif umat Islam tentang agama dan ilmu pengetahuan, dari kecenderungan mendikotomikan sampai ada kesadaran untuk kembali mengintegrasikan keduanya. Hal ini berangkat dari kenyataan sejarah umat Islam, yang mana hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan pernah berada dalam hubungan yang tidak harmonis, mengalami dikotomi, bahkan selama beberapa dekade tidak pernah berhenti dan selalu dihadapkan pada pembedaan antara apa yang disebut “ilmu Islam” dan “ilmu non Islam”, “ilmu barat” dan “ilmu timur”. Bahkan lebih parah ketika dikotomi tersebut menjalar sebagai satu bentuk dikotomi antara ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, tulisan ini ingin menjawab beberapa pertanyaan sesuai fokus, yaitu mengapa dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan terjadi, padahal Islam tidak pernah mendikotomikan (memisahkan dengan tanpa saling terkait) antara ilmu-ilmu agama dan umum? Apa konsekuensi yang dialami umat Islam sebagai akibat dari dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan?; Serta, bagaimana integrasi antara agama dan ilmu pengetahuan itu dapat dilakukan, dan apa urgensitasnya?. Kata Kunci: Agama, Ilmu Pengetahuan, Dikotomi, Integrasi","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45214952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PREVENTING VIOLENT EXTREMISM DALAM PENDIDIKAN ANAK DAN SENI","authors":"Syaifuddin Zuhri","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.1-24","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.1-24","url":null,"abstract":"A number of terrorist attacks and bombings involving children clearly demonstrates the fact that children are vulnerable to violent doctrines and ideologies. This article tries to formulate the Preventing Violent Extremism/PVE strategy into education, initially early education. The discussion aims also at unveiling the centrality of arts in the PVE project and the translation of PVE in Islamic-arts education for children. Examining some important related sources on PVE, education for children, and Islamic arts, the article argues arts education serves as an essential method to implant the principles of PVE and children’s participation in the PVE is inescapable. Principles of PVE, ranging from protecting from violence, exclusivism, radicalism, and extremism that culminate to terrorism, play roles in preventing children from ideologies that threaten their intellectual and emotional development.","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42404043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PERBEDAAN AGAMA DAN ETNIS DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN SOSIAL (Studi Kasus di Desa Gunung Sari, Lombok Barat, NTB)","authors":"Syauqany Syauqany","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.25-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.25-46","url":null,"abstract":"Abstrak Agama bisa dikatakan yang melahirkan berbagai macam entis atau cara kebiasaan masyarakat yang diidentikkan dengan kelompok– kelompok memiliki corak krakteristik yang berbeda beda. identitas pembeda yang terjadi antara kelompok etnis yang dapat dilakukan melalui terpaan monopolitstik sosial dan internal kelompok etnis melalui keragaman bentuk etnis dari organisasi sosial. Untuk mempertegas tentang etnis dan relasi antaretnis yakni setiap tindakan sosial tidak luput dari tindakan yang bernuansa etnisitas. Pekerjaan sosial melakukan intervensi pada titik di mana orang berinteraksi dengan lingkungannya. pekerjaan sosial merupakan sebuah aktivitas profesional dalam menolong individu, kelompok, dan masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka agar berfungsi sosial dan untuk menciptakan kondisi–kondisi masyarakat yang kondusif dalam mencapai tujuan bersama. Keywords : Agama, Etnis, Masyarakat, Pekerjaan Sosial","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48351463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH SIKAP MANDIRI, MOTIVASI, DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA BERWIRAUSAHA SECARA SYARI’AH DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR","authors":"E. Yulianti","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.85-104","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.85-104","url":null,"abstract":"This study aims to determine and analyze the influence of independent attitudes, motivation, and knowledge of entrepreneurship on the interest of Sharia Entrepreneur Students at the Bogor Agricultural Institute. This type of research used quantitative research with research methods in the form of survey research, and research instruments using questionnaires. Using saturated samples (census) is a sampling technique if all members of the population are used as samples. The population is 40 respondents. The results of the F test show that simultaneously independent attitudes, motivation and entrepreneurial knowledge there are 2 variables namely independent attitudes and entrepreneurial knowledge have a positive effect but do not significantly influence students' interest in entrepreneurship in sharia, while motivation variables have a positive influence and significant influence on the results of the analysis that is the value of Fcount 14,351> from Ftable 2,870. Keywords: independent attitude, motivation, entrepreneurial knowledge, student interest. P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha Secara Syariah di Institut Pertanian Bogor . Jenis penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan m etode penelitian berupa penelitian survey, dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Menggunakan sampel jenuh (sensus) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Adapun populasi tersebut berjumlah 40 responden . H asil uji F menunjukkan bahwa secara simultan sikap mandiri , motivasi dan pengetahuan kewirausahaan terdapat 2 variabel yaitu sikap mandiri dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berwirausaha secara syariah, sedangkan variabel motivasi memiliki pengaruh yang positif dan pengaruh yang signifikan dengan hasil analisis yaitu nilai F hitung 14.351 > dari F tabel 2, 870 . Kata kunci : sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan, minat mahasiswa.","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47529190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KREATIVITAS MAHASISWA PPL FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAIN TULUNGAGUNG DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN DI MADRASAH","authors":"A. Aziz, Khoirul Anam","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.47-68","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.47-68","url":null,"abstract":"The successful education depends heavily on the hand of educators. The best teachers would surely deliver educated persons. Contemporarily, teachers have to face complicated challenges that put them into difficult situation. On the one hand, teachers must comprehend all the subjects of study and at the same time, they are demanded to be creative and innovative. These two are essential in learning process. Nevertheless, amid the increase number of teachers, there has been deserted number of creative and innovative teachers. The so-called Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) program is essential in this regards; to train teachers to be innovative and crative. This article deals with the PPL performed by students of the State Institute for Islamic Studies who participated the program. Keyword: Creativity, Lesson Study, Students. Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor pendidik. Pendidik yang hebat akan melahirkan siswa yang hebat pula. Dewasa ini tugas pendidik semakin berat, karena selain dituntut menguasai setiap materi, pendidik juga dituntut untuk kreatif dan inovatif. Kedua hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Setiap tahun jumlah guru terus bertambah, tapi sayangnya jumlah guru yang dianggap kreatif dan inovatif tidaklah banyak, mereka masih terjebak dalam sistem klasik dengan cara mengajar yang kurang menarik dan cenderung membosankan. Oleh karena itu setiap calon guru harus dilatih sejak awal agar mereka menjadi guru-guru yang kreatif. Salah satu caranya adalah melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Tulisan ini berisikan penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa PPL IAIN Tulungagung Fakultas Tarbiyah. Untuk melihat sejauh mana kreativitas mereka dalam mengajar dan bagaimana pengaruhnya dalam meningkatkan pembelajaran. Kata Kunci : Kreativitas, Lesson Study, Mahasiswa.","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47002522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ULAMA INDONESIA KONTEMPORER (Peran, Tipologi, dan Pemikiran)","authors":"Mutrofin Mutrofin","doi":"10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.105-124","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/DINAMIKA.2019.19.1.105-124","url":null,"abstract":"This article will review the Typology of Indonesian Ulama in the Contemporary era. Indeed, the understanding of the ulama itself leaves various interpretations of meaning. In fact, some circles argue that the ulama is a term or title that is equated with the term, for example: Kyai if in the Java region, Teuku is in the Aceh region, Tuan Guru is in the Bima region, and other terms. In general, scholars are a term for those who have the ability to understand a science. In this case what is meant by science is the science of religion which covers various scientific disciplines. However, further this paper reviews Indonesian scholars in the contemporary era. Who are among the contemporary Indonesian scholars and how is the typology or grouping of Indonesian Ulama more specific. Keywords: Ulama, Contemporary, Thought, Typology Artikel ini akan mengulas tentang Tipologi Ulama Indonesia di era Kontemporer. Sesungguhnya pengertian ulama sendiri menyisahkan berbagai interpretasi makna. Bahkan beberapa kalangan berpendapat bahwa ulama merupakan sebuah sebutan atau gelar yang disamakan dengan istilah, misalnya: Kyai kalau di wilayah Jawa, Teuku di wilayah Aceh, Tuan Guru di wilayah Bima, dan istilah-istilah lainnya. Secara umum ulama merupakan sebuah sebutan bagi mereka yang memiliki kemampuan dalam memahami sebuah ilmu. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan ilmu adalah ilmu agama yang mencakup berbagai disiplin keilmuan. Namun, lebih lanjut paper ini mengulas ulama Indonesia di era kontemporer. Siapa sajakah yang termasuk ulama Indonesia kontemporer dan bagaimana tipologi atau pengelompokkan Ulama Indonesia secara lebih spesifik. Kata Kunci: Ulama, Kontemporer, Pemikiran, Tipologi","PeriodicalId":29648,"journal":{"name":"Dinamika Penelitian Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44011225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}