Jurnal ARTESISPub Date : 2021-05-25DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2873
Restu Prabu Arifin, Dwi Ariyani
{"title":"ANALISA SPASIAL TERHADAP KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAS CIMANUK","authors":"Restu Prabu Arifin, Dwi Ariyani","doi":"10.35814/artesis.v1i1.2873","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/artesis.v1i1.2873","url":null,"abstract":"Sungai Cimanuk yang berada Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sumber daya air yang sangat bermanfaat untuk masyarakat di sekitar sungai Cimanuk salah satunya adalah dalam bidang pertanian. Dari tahun ke tahun sering terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi sector non pertanian yang dapat mempengaruhi kebutuhan air irigasi dan ketersediaan irigasi di DAS Cimanuk. Seperti berdasar data tutupan lahan tersedia lahan pertanian di tahun 2009 seluas 99.440 Ha, tahun 2011 seluas 119.631 Ha dan tahun 2017 seluas 119.472 Ha. Dari data luas area tersebut didapatkan ketersediaan air debit andalan di DAS Cimanuk untuk tahun 2009 didapatkan maksimum 887,38 m3/detik dan minimum 0 m3/detik, tahun 2010 didapat maksimum 1819,14 dan minimum 0 m3/detik, tahun 2011 didapat maksimum 1819,14 m3/detik dan minimum 0 m3/detik, dan tahun 2017 didapat maksimum 1671,31 m3/detik dan minimum 0 m3/detik. Sedangkan kebutuhan air irigasi di das cimanuk untuk tahun 2009 didapat maksimum 416,97 m3/detik dan minimum 18,24 m3/detik, tahun 2011 didapat maksimum 543,26 m3/detik dan minimum 22,91 m3/detik, dan tahun 2017 didapat maksimum 493,69 m3/detik dan minimum 22,87 m3/detik. Maka neraca air yang didapatkan pada tahun 2009 terjadi defisit di bulan Januari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember, Tahun 2011 terjadi defisit pada bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember dan pada tahun 2017 Febuari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober,dan Desember.","PeriodicalId":291008,"journal":{"name":"Jurnal ARTESIS","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126435568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal ARTESISPub Date : 2021-05-25DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2713
Saputra
{"title":"PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAAN PELANGGAN KERETA REL LISTRIK (KRL) JAKARTA KOTA-BOGOR","authors":"Saputra","doi":"10.35814/artesis.v1i1.2713","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/artesis.v1i1.2713","url":null,"abstract":"Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line berperan sebagai salah satu transportasi umum utama pada daerah Jabodetabek, sehingga faktor-faktor dalam pelayanan pelanggan harus mendapatkan perhatian khusus. Konsep kepuasan pelanggan merupakan penilaian tingkat kepuasaan seorang pelanggan atau pengguna jasa setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan dan persepsi terhadap jasa tersebut.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan pada pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta Kota – Bogor dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden melalui google form dengan menggunakan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 63 Tahun 2019 sebagai dasar dalam pertanyaan kuesioner. Data diolah menggunakan statistik yaitu uji validitas, uji reliabilitas dan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan 100 responden, diperoleh hasil pertanyaan-pertanyaan kuesioner bersifat valid dan reliabel. Sedangkan untuk mengukur dan mengetahui kepuasan pelanggan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dinyatakan pengguna KRL Jakarta Kota – Bogor puas dengan presentase kepuasan sebesar 63,07%.besar 63,07%.","PeriodicalId":291008,"journal":{"name":"Jurnal ARTESIS","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114964604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal ARTESISPub Date : 2021-05-25DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2708
Azmi Rafsanjani, Fadli Kurnia
{"title":"ANALISA KEKUATAN BANGUAN TERHADAP GAYA GEMPA DENGAN METODE LINEAR RESPON SPEKTRUM","authors":"Azmi Rafsanjani, Fadli Kurnia","doi":"10.35814/artesis.v1i1.2708","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/artesis.v1i1.2708","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng tektonik Hindia-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Pertemuan ketiga lempeng ini menyebabkan Indonesia sangat berpotensi mengalami gempa. Gempa – gempa tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa, kerusakan serta keruntuhan infrastruktur dan bangunan. Dengan adanya kejadian gempa di Indonesia, maka banyak dikembangkan analisis – analisis gempa terhadap struktur. Pada penelitain sebelumnya, Gedung PPATK sudah dianalisis dengan menggunakan metode pushover yang berkesimpulan bahwa beban gempa maksimum yang mampu diterima sebesar 730,383 kN dan batas kinerja bangunan berada di level IO, namun dikarenakan metode pushover tidak dapat menghasilkan nilai simpangan, maka penulis mencari parameter tersebut dengan metode Respon Spektrum supaya semakin melengkapi analisis gempa terhadap bangunan tersebut. Metode yang akan penulis gunakan ialah metode Respon Spektrum. Hasil studi menunjukkan bahwa berat total bangunan setelah dilakukan pemodelan ulang sebesar 3.041.822 kg, Base Shear 2.267,08 kN, Gempa Dinamik arah-x sebesar 1775,93 kN dan 1865,28 kN untuk arah-y. Nilai simpangan per lantai yang diijinkan sebesar 84 mm dan hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua simpangan antar lantai lebih kecil dari yang diijinkan.","PeriodicalId":291008,"journal":{"name":"Jurnal ARTESIS","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129981005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal ARTESISPub Date : 2021-05-25DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2703
Wita Meutia, Sasya Utami Putri
{"title":"PERSEPSI PEJALAN KAKI TERHADAP FASILITAS PENYEBRANGAN","authors":"Wita Meutia, Sasya Utami Putri","doi":"10.35814/artesis.v1i1.2703","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/artesis.v1i1.2703","url":null,"abstract":"Lingkar Kebun Raya Bogor saat ini lebih diminati sebagai rekreasi keluarga yang dikunjungi oleh pejalan kaki. Secara geografis lingkar Kebun Raya Bogor diapit oleh 4 ruas jalan sepanjang 4,2 KM dan memiliki 13 titik fasilitas penyeberangan. Setiap tahun grafik pengunjung lingkar Kebun Raya Bogor selalu mengalami kenaikan serta diimbangi dengan pembangunan fasilitas pejalan kaki oleh Pemerintah Kota Bogor. Sayangnya, dalam penerapan kebijakan dan penataan jalur pejalan kaki, khususnya jalur penyeberangan, masih ditemukan kendala, diantaranya yaitu fasilitas penyeberangan seperti lampu bantu penyeberangan yang rusak, cat zebra cross yang memudar, hingga dimensi underpass yang tidak memenuhi kriteria pedoman yang berlaku. Selain itu, permasalahan lain seperti perilaku pengemudi kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pejalan kaki terhadap kondisi fasilitas penyebrangan di Lingkar Kebun Raya Bogor. Data dalam penelitian diambil dengan menyebarkan kuesioner Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pejalan kaki terhadap fasilitas penyebrangan di Lingkar Kebun Raya Bogor telah baik.","PeriodicalId":291008,"journal":{"name":"Jurnal ARTESIS","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116494498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal ARTESISPub Date : 2021-05-25DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2707
Karto Hariando Malau, Irfan Ihsani, Diyanti
{"title":"EVALUASI KINERJA PEDESTRIAN KAMPUS UNIVERSITAS PANCASILA","authors":"Karto Hariando Malau, Irfan Ihsani, Diyanti","doi":"10.35814/artesis.v1i1.2707","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/artesis.v1i1.2707","url":null,"abstract":"Pada Penelitian ini penulis melakukan penelitian di sepanjang jalur pedestrian Universitas Pancasila. Yang dimana terfokus dengan Segmen jalur pedestrian yang diteliti, ialah diawali dari Fakultas Farmasi, Fakultas Pariwisata dan menuju jalur pedestrian lapangan bola Fakultas Hukum. Panjang segmen jalur pedestrian yang diteliti adalah sepanjang 140 meter. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendorong aktivitas berjalan dan meneliti bagaimana keadaan dan kondisi jalur tersebut, jalur pedestrian kampus harus memiliki rute yang jelas, aman, mudah dijumpai, menyenangkan, dan mendukung interaksi antar civitas akademika. Walkability adalah informasi kelayakan berjalan dari interaksi antara fasilitas pejalan kaki dan dukungan keseluruhan untuk lingkungan pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi responden terhadap jalur pedestrian rute Fakultas Farmasi dan Fakultas Pariwisata sampai dengan Lapangan Bola Fakultas Hukum Universitas Pancasila. Persepsi responden diperoleh melalui kuesioner google form yang di gambarkan dengan memberikan penilaian terhadap 10 parameter indeks walkability dari ADB (Asian Development Bank). Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis korelasi deskriptif dengan jenis korelasional. Hasil kajian memperlihatkan hubungan korelasi antara beberapa variabel yaitu 10 parameter indeks walkability dengan kebijakan dalam mengatur pedestrian adalah adanya tingkat tidak berpengaruh bahkan sampai menurunkan minat berjalan kaki karena penggunaan sepeda motor yang melebihi 50% dari total 96 responden. Dari hasil analisa hubungan antar variabel maka diperlukan pemberian kebijakan yang lebih serta meningkatkan fasilitas pada jalur pedestrian kampus untuk mempengaruhi minat Mahasiswa dalam berjalan kaki.","PeriodicalId":291008,"journal":{"name":"Jurnal ARTESIS","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126561664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}