{"title":"MEMAHAMI FILSAFAT FENOMENOLOGI EDMUND HUSSERL DAN IMPLIKASINYA DALAM METODE PENELITIAN STUDI ISLAM","authors":"M. Maskur, Abdul Djamil, Sholihan Sholihan","doi":"10.37567/jif.v9i2.2164","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v9i2.2164","url":null,"abstract":"Filsafat fenomenologi merupakan filsafat yang mengajarkan terntang pemakaian logika, rasional manusia, digunakan setelah adanya kejala empiris, kemudian data empiris tersebut tidak tergesa dalam menyimpulkan menggunakan logika, melainkan ada masa tunggu, guna menyelesaikan gejala empiris terlebih dahulu. Penelitian ini focus pada implikasi filsafat fenomenologi terhadap kajian penelitian studi islam. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif library research, data dapat diambil dari buku online, maupun print out, data website, tentang gejala pemahaman terhadap teks. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa implikasi filsafat fenomenologi terhadap penelitian kajian studi islam, sangat diperlukan dan hasilnya dalam penelitian studi islam, tidak tergesa menyimpulkan teks secara tekstual, melainkan dengan hasil epoching dan mengasilkan kontekstual, karena perlu menunggu data empiris secara lengkap.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117257457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TUJUAN DAN HIKMAH NIKAH MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN","authors":"Reo Zaputra","doi":"10.37567/jif.v9i1.2148","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v9i1.2148","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Al-Quran sebagai sumber hukum yang pertama dalam Islam, mengandung prinsip bahwa pernikahan merupakan satu-satunya jalan yang sah untuk memenuhi naluri kemanusiaan. Dengan demikian, al-Quran melarang keras segala bentuk pergaulan seksual secara bebas. Islam memberikan kepada perempuan kedudukan sosial yang tinggi sesudah pernikahan. Perintah kawin atau nikah dalam al-Quran memiliki kandungan hukum, yaitu para orang tua, dalam arti mereka berkewajiban memberi fasilitas perkawinan dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengawinkan para pemuda dengan menghilangkan keraguan mereka yang menjadi penghalang baginya untuk menikah. Perkawinan adalah sarana untuk melindungi kehormatan diri.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131018940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ONTOLOGI DAN KLASIFIKASI ILMU AUGUST COMTE","authors":"Rijal Wakhid Rizkillah","doi":"10.37567/jif.v9i1.2149","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v9i1.2149","url":null,"abstract":"Filsafat merupakan suatu pengetahuan tentang bagaimana cara berpikir terhadap segala sesuatu yang ada. Oleh karenanya, filsafat sebagai cara atau metode berpikir tentang sagala sesuatu yang ada dan memungkinkan ada. Tujuan paper ini adalah untuk menelaah pemikiran August Comte dari aspek ontologi dan klasifikasi ilmu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dipaparkan bahwa pembagian klasifikasi ilmu August Comte terdiri dari konsep tiga tahap. Auguste Comte melihat bahwa objek kajian ilmu hanya dari segi fisik-material sehingga klasifikasi ilmu bagi Comte hanya yang bersifat fisik-material-empiris.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116106486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TERORISME DI MEDIA SOSIAL: TINJAUAN AKSI DAN RESISTENSI PREVENTIF","authors":"Uin Sunan, Kalijaga Yogyakarta","doi":"10.37567/jif.v9i1.837","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v9i1.837","url":null,"abstract":"Berbicara tentang radikalisme memang sudah banyak kita temui dan dengar di berbagai macam pertemuan diskusi dan worksop. Radikalisme selalu dikaitkan dengan kaum muslim atau orang islam, dimana inti dari tindakan radikal ini memang menginginkan suatu tujuan politik yakni untuk mendirikan negara islam. Sehingga tidak heran jika dunia dihantui oleh kelompok-kelompok radikal bahkan indonesia itu sendiri. Akan tetapi dalam tulisan ini, mempokuskan tindak radikalis pada media sosial atau dunia maya, karena tidak bisa kita pungkiri arti penting dari media internet mampu memberikan kontribusi praktis bagi manusia di seluruh didunia. Sehingga media internet mampu dijangkau oleh semua kalangan begitu pula dengan kelompok radikal yang memanfaatkan media internet sebagai bentuk alat dalam memperluas anggotanya di seluruh negara belahan dunia, karena dengan internet mampu mempropaganda dan menambahkan anggotanya. Namun seperti halnya kita ketahui, bahwa radikalisme ini sangat membahayakan akibat idelogi yang mereka anut, sehingga negara di seluruh dunia sudah melakukan resistensi preventif atas tindak radikalisme di media sosial dengan memblokir akun-akun media sosial dengan tujuan untuk menstagnasikan penyaluran dan perluasan kelompok radikal.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133901167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMAKAIAN JILBAB","authors":"Tuti, Ahmd Zabidi, Tomi","doi":"10.37567/jif.v8i2.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v8i2.545","url":null,"abstract":"Memakai jilbab sudah banyak ditemukan pada saat sekarang, dari kalangan ibu-ibu, remaja dan anak-anak. Akan tetapi banyak masyarakat yang belum memahami makna jilbab, ada masyarakat yang memaknai jilbab hanya sebagai penutup kepala. Sedangkan dalam QS Al-Ahzab [33]: 59 jilbab merupakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh perempuan kecuali tangan dan muka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna jilbab yang sesungguhnya sesuai dengan Al qur’an. Jenis penelitian lapangan (field research) penelitian lapangan yang menggunakan sumber-sumber referensi baik dari narasumber dengan menggunakan metode wawancara kepada masyarakat. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa pandangan masyarakat terhadap pemakaian jilbab di Desa Berlimang sangat bervariasi ada yang menyatakan sebuah kewajiban dan ada yang menganggap itu hanya trend fashion.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127263865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yulius Edward Indra Doris, Leopoldus Giovani Sitohang
{"title":"DEMOKRASI DI TENGAH KONFLIK KEPENTINGAN MASYARAKAT SIPIL DAN PEMERINTAH DALAM KASUS WADAS-JAWA TENGAH","authors":"Yulius Edward Indra Doris, Leopoldus Giovani Sitohang","doi":"10.37567/jif.v8i2.1193","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v8i2.1193","url":null,"abstract":"Fokus penulis dalam artikel ini ialah untuk membahas demokrasi di tengah konflik kepentingan masyarakat sipil dan pemerintah dalam kasus Wadas menurut perspektif Jean-Jacquaes Rousseau. Rousseau merupakan teoritikus demokrasi yang pertama mengatakan bahwa demokrasi adalah suatu sistem di mana kehendak umum menjadi kepentingan bersama. Demokrasi berarti adalah kuasa berada di tangan rakyat, dan negara yang menjalankan prinsip demokrasi sebagai roh dari sistem politiknya menunjukkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat. Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah metode kualitatif dengan perspektif studi atau kajian pustaka. Dalam kasus Wadas, terjadi konflik demokrasi antara kelompok rakyat dengan pemerintah yang adalah pilihan atau suara rakyat. Persoalan ini dalam pemikiran Jean-Jacques Rousseau disebut kehendak umum dan kehendak semua. Kedua hal ini menjadi penting guna untuk melihat kepentingan kedua kelompok ini. Konsep politik Rousseau memiliki relevansi penting bagi penyelesaian secara demokratis konflik di Wadas, sebab dengan menemukan gagasan-gagasan utama dan penting dalam pemikiran Rousseau tentang politik damai dan demokrasi serta relevansinya dengan situasi di Wadas, maka akan ditemukan langkah-langkah atau solusi praktis yang dapat diusahakan bersama demi terciptanya demokrasi di Wadas.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"560 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124685207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"QIYAS DAN SADD AL-ZARI’AH DALAM PENYELESAIAN KASUS FIKIH NIKAH BEDA AGAMA","authors":"E. Mirza, Kurniati Kurniati, Lomba Sultan","doi":"10.37567/jif.v9i1.1600","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v9i1.1600","url":null,"abstract":"Kata Qiyas dan Sadd al-dzari’ah merupakan salah satu dari metode dalam pengambilan keputusan hukum (istinbath al-hukum) di dalam Agama Islam. Dimana Qiyas adalah suatu mekanisme yang bisa dipakai untuk mengetahui sebuah hukum dengan cara melakukan analisis terlebih dahulu terhadap permasalahan baru yang timbul dan setelah itu mengkaitkan permasalahan tersebut dengan dalil-dalil hukum Islam yang ada yaitu al-Qur’an, sunnah dan ijma’. Apabila ketika tidak ditemukan kejelasan hukumnya, barulah metode qiyas ini bisa digunakan, yakni menerapkan hukum atas suatu permasalahan yang sudah jelas nashNya, hanya pada masalah baru tersebut setelah diyakini adanya kesamaan dalam ‘illat hukumnya. Sedangkan Sadd al-dzari’ah adalah Setiap perbuatan yang mengandung dua sisi, dimana yang pertama adalah adanya perantara mendorong untuk berbuat sesuatu, dan yang kedua menghasilkan tujuan yang menjadi kesimpulan dari perbuatan itu, baik atau buruk. Perbuatan yang menjadi perantara dan jalan kepada sesuatu itulah disebut Dzari’at. Adapun dzari’ah memiliki dua pengertian, yaitu: (1) yang dilarang, disebut sadd al- dzari’ah, dan (2) yang dituntut untuk dilaksanakan disebut fath al- dzari’ah. Penelitian ini ingin membahas bagaimana mengaplikasikan Sadd al-Dzari’ah pada permasalahan fiqh kontemporer, seperti melakukan perkawinan beda agama.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121920478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SEJARAH ISLAM MODERN DI INDONESIA","authors":"Sumiati Tomadehe, Syamzan Syukur, Susmihara Susmihara","doi":"10.37567/jif.v8i2.1606","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v8i2.1606","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang pemikiran KH Ahmad Dahlan dan KH Hasiym Asyari dalam pembaharuan sejarah Islam Moderen di Indonesia. Pembaharuan berawal dari bidang ekonomi, keagamaan, sosial, dakwa dan pendidikan, serta prinsip dasar dan tuntunan pembaharuan sosial keagamaan Muhammadiyah dan NU. Metode yang digunakan adalah library resarch dianalisis dengan pendekatan reflektif thinking dengan memadukan pendekatan deduktif dan induktif. Hasil pembahasan menunjukan bahwa Konsep pembaharuan yang dikembangkan oleh Muhammadiyah yaitu bersifat modern-theosentris dan NU bersifat Tradisionalis yaitu mempertahankan nilai-nilai tradisional Islam yang selama ini di ikuti yang sudah mulai tergerus dengan adanya pemikiran-pemikiran modern dan sebagai wadah perjuangan untuk menentang segala bentuk penjajahan dan merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia dari penjajah Belanda.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"59 Pt 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126393599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LAHIRNYA NEGARA ISLAM SEKULER TURKI DAN IDE PEMBAHARUAN MUSTAFA KEMAL","authors":"Desi Yuniarti, Syamzan Syukur, Susmihara Susmihara","doi":"10.37567/jif.v9i1.1599","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v9i1.1599","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas tentang gagasan ide pembaharuan Mustafa Kemal di Turki dan transformasi Turki menjadi negara modern yang sekuler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis yang digunakan untuk menganalisis data yaitu content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mustafa Kemal adalah salah seorang tokoh pembaru Islam qualified abad ke-19. Dia telah memberikan konstribusi besar terhadap perubahan pola pikir masyarakat Turki. Dengan mengubah tatanan lama yang sudah mentradisi dalam kerajaan Turki Usmani, dan membentuknya ke dalam wajah baru dengan corak pemikiran yang sesungguhnya tidak mengubah “Islam” tetapi hanya mengubah mindset dan tatanan kehidupan umat Islam untuk di sesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman. Nilai-nilai Islam terbentuk, khilafah, republik bahkan sekuler. Sekalipun sebenarnya simbol juga penting, tetapi yang lebih penting adalah umatnya mampu membawakan substansi keislaman dalam setiap gerak kehidupan masyarakatnya. Ide-idenya telah membawa Turki menjadi negara maju yang sejajar dengan dunia internasional sekaligus membuktikan bahwa pemerintahan Islam adalah pemerintahan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131244701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yoseph Koverino Gedu Blareq, Fabrizio Olie Valdo Metodius
{"title":"MENYOAL KASUS PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP SANTRIWATI DI BANDUNG","authors":"Yoseph Koverino Gedu Blareq, Fabrizio Olie Valdo Metodius","doi":"10.37567/jif.v8i2.1194","DOIUrl":"https://doi.org/10.37567/jif.v8i2.1194","url":null,"abstract":"Paper ini memfokuskan pembahasan pada kasus pemerkosaan terhadap beberapa santriwati di Bandung yang dilakukan oleh seorang ustadz dalam hubungannya dengan keadilan dalam perspektif pemikiran John Rawls. Ketidakadilan yang harus diterima oleh para korban pemerkosaan ini adalah bukti nyata bahwa diskriminasi berupa tindakan pemerkosaan di Indonesia masih kerap terjadi. Paper ini dikerjakan menggunakan metodologi kualitatif dengan perspektif studi atau kajian pustaka dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang relevan. Keadilan harusnya menjadi hak bagi setiap manusia. Oleh sebab itu, para santriwati yang menjadi korban pemerkosaan sudah selayaknya mendapat keadilan. Pelaku pemerkosaan kasus ini harus mendapat hukuman yang seadil-adilnya. Konsep keadilan ini akan ditinjau dalam perpektif John Rawls yang secara khusus membahas tentang keadilan dalam bukunya yang berjudul “The Theory of Justice (Teori Tentang Keadilan)”. John Rawls mengungkapkan bahwa keadilan itu adalah hak dari setiap manusia tanpa memandang perbedaan dari setiap pribadi, entah itu kekuasaan ataupun jabatan. Keadilan harus ditegakkan tanpa membeda-bedakan. Pemerkosaan terhadap santriwati adalah fenomena diskriminasi terhadap wanita yang menunjukkan bahwa keadilan masih menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan.","PeriodicalId":287787,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121694436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}