{"title":"Model Sebaran Limbah Bahang Di PLTU Tanjung Jati B Jepara","authors":"Fernandito Suryo Hutomo, Aris Ismanto, Heryoso Setiyono, Lilik Maslukah, Rikha Widiaratih","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.10352","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.10352","url":null,"abstract":"PLTU Tanjung Jati B sedang menambah unit operasionalnya. Adanya penambahan unit ini akan menambah luasan limbah air panas yang lebih luas dari sebelumnya. Bertambahnya luasan limbah air panas ini memerlukan analisa pola sebarannya untuk dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan pada perairan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sebaran suhu perairan setelah adanya penambahan unit 5 & 6 PLTU Tanjung Jati B Kabupaten Jepara pada musim barat, peralihan I, timur, dan peralihan II. Penelitian ini menggunakan data primer berupa suhu lapangan dan debit simulasi air bahang . Data sekunder berupa pasang surut, batimetri, arus, dan angin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model hidrodinamika adveksi-dispersi dengan menggunakan aplikasi Delft3D. Hasil penelitian ini adalah pola sebaran suhu air bahang akan mengikuti pola arus yang ada, dimana arah sebaran pada Musim Barat dan Peralihan I condong ke arah timur, lalu pada Musim Timur dan Peralihan II condong ke arah barat.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130817587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Nabila, Jarot Marwoto, Petrus Subardjo, Azis Rifai, Warsito Atmodjo
{"title":"Analisa Laju Sedimentasi di Dermaga 4 Pelabuhan Cigading 1 Provinsi Banten","authors":"A. Nabila, Jarot Marwoto, Petrus Subardjo, Azis Rifai, Warsito Atmodjo","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.9901","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.9901","url":null,"abstract":"Dermaga 4 Pelabuhan Cigading 1 mengalami perubahan kedalamanyang diakibatkan oleh adanya sedimentasi apabila tidak ditindaklanjuti hal ini dapat mengganggu aktifitas kapal pada dermaga 4. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai laju sedimentasi yang terjadi di dermaga 4. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2020 – 30 Januari 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pengambilan sampel sedimen untuk analisa ukuran butir sedimen dan nilai laju sedimentasi. Selain itu, data arus pasang surut dan debit sungai diperlukan untuk mengetahui pergerakan sedimen, sedangkan data batimetri digunakan untuk membandingkan perbedaan kedalaman antara tahun 2020 dengan tahun 2018. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sedimentasi terkecil terjadi pada stasiun 2 yang terletak di dekat laut yaitu sebesar 0.0789 gr/cm2/hari sedangkan nilai terbesar terdapat pada stasiun 6 yang terletak di muara sungai sebesar 2.7479 gr/cm2/hari. Hal ini membuat kedalaman dermaga mengalami perubahan kedalaman dalam kurun waktu 2 tahun. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa laju sedimentasi di daerah ini berasal dari Sungai Citayur.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128346856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Karakteristik dan Distribusi Co-range Pasang Surut Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Sukabumi","authors":"Muhamad Azhar Fathurahman, Gentur Handoyo, Alfi Satriadi, Agus Anugroho Dwi Suryoputro, Dwi Haryo Ismunarti","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.9701","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.9701","url":null,"abstract":"Negara kepulauan Indonesia memiliki wilayah dengan sebagian besar yaitu perairan. Posisinya yang strategis Indonesia menjadi salah satu yang memiliki potensi untuk pelayaran skala kecil antar pulau maupun nasional bahkan internasional. Umumnya dalam mendukung kegiatan pelayaran seperti aktivitas transportasi dalam perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kondisi pasang surut dan membuat peta co-range pasang surut di Teluk Pelabuhan Ratu guna pengembangan pelabuhan yang nantinya akan berfungsi sebagai akses penyaluran barang ke Jakarta. Materi yang digunakan meliputi data primer berupa data analisis konstanta harmonik pasang surut air laut di perairan Teluk Pelabuhan Ratu dari Aviso Altimetry menggunakan data timeseries FES2014 (Finite Element Solution 2014). Sedangkan untuk data sekunder digunakan adalah data elevasi pasang surut air laut pengamatan real time dari iPASOET BIG periode 30 hari di Teluk Pelabuhan Ratu sebagai komparasi terhadap data model yang digunakan Pada penelitian ini mengolah 9 konstanta harmonik pasang surut yaitu K1, O1, P1, K2, M2, S2, N2, M4 dan MS4, dalam pembuatan peta co-range pasang surut. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sampling purposive yaitu berdasarkan pada pertimbangan lokasi yang dapat mewakili kondisi daerah penelitian sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Model yang digunakan yaitu software bahasa pemrograman menggunakan script yang telah dibuat untuk membuat peta co-range dan ArcGIS untuk komparasi peta. Hasil penelitian menunjukan perairan Teluk Pelabuhan Ratu yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia memiliki tipe pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide Prevailling Semidiurnal). Tipe pasang surut ditunjukkan dengan perhitungan nilai bilangan Formzhal (F) sebesar 0,5 dengan nilai HHWL 346 cm; MSL 300 cm; LLWL 264 cm dan peta co-range memperlihatkan Teluk Pelabuhan Ratu memiliki tinggi amplitudo gelombang pasang surut yang berbeda saat purnama dan perbani. Amplitudo pasang surut di Teluk Pelabuhan Ratu saat pasang tertinggi mencapai 36 cm pada saat purnama dan 0,22 cm pada saat perbani. Saat surut terendah amplitudo pasang surut mencapai -34,75 cm pada saat purnama dan -0,18 cm pada saat perbani.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128359756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bima Andriantama, P. Subardjo, Gentur Handoyo, Kunarso Kunarso, Agus Anugroho Dwi Suryoputro
{"title":"Analisis Sebaran Salinitas Pasca Pembangunan Tanggul Wonokerto Sungai Bedahan Kabupaten Pekalongan","authors":"Bima Andriantama, P. Subardjo, Gentur Handoyo, Kunarso Kunarso, Agus Anugroho Dwi Suryoputro","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.10072","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.10072","url":null,"abstract":"Kabupaten Pekalongan merupakan wilayah yang terletak di bagian utara Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan laut Jawa yang banyak terdapat sungai yang bermuara langsung menuju Laut Jawa, salah satunya Muara Bedahan. Pada lokasi penelitian terdapat tambak, Tempat Pelelangan Ikan dan sebagai jalur pelabuhan kapal nelayan. Masyarakat pesisir setempat mengandalkan pasokan air payau dari aliran Sungai Bedahan, namun mereka kesulitan memperoleh air bersih sebelum Tanggul Wonokerto dibangun. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui pola sebaran salinitas sesaat dan sebelum Tanggul Wonokerto selesai dibangun. Penelitian ini dilakukan pada Februari 2020 dan Juni 2020 saat kondisi surut menuju pasang. Variabel yang diamati yaitu data utama berupa data salinitas, kedalaman, dan pasang surut. Titik stasiun penelitian tersebar dari sungai dekat pemukiman penduduk hingga perairan muara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan ODV 4 dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muara Bedahan memiliki pola distribusi salinitas di wilayah hulu penelitian hingga tanggul, sebelum tanggul jadi di permukaan (0,2D) rata-rata sekitar 11,47 ppt dan di lapisan dasar (0,8D) 15,44 ppt. Setelah tanggul jadi dipermukaan (0,2D) rata-ratanya 11,2 ppt dan di lapisan dasar (0,8D) 15,4 ppt. Kedalaman maksimum lokasi penelitian 4 m dengan tipe pasang surut wilayah Pekalongan campuran condong harian tunggal.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"70 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125484617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Devi Yuni Sari Sihombing, M. Zainuri, Lilik Maslukah, S. Widada, Warsito Atmodjo
{"title":"Studi Sebaran Ukuran Butir Sedimen Di Muara Sungai Jajar, Demak, Jawa Tengah","authors":"Devi Yuni Sari Sihombing, M. Zainuri, Lilik Maslukah, S. Widada, Warsito Atmodjo","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.10665","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.10665","url":null,"abstract":"Demak adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang banyak memiliki permasalahan terkait erosi dan perubahan garis pantai. Perpindahan sedimen yang perlahan mengubah kondisi garis pantai merupakan mekanisme transpor sedimen yang dipengaruhi langsung oleh gelombang dan arus. Material sedimen yang terbawa menuju laut mengendap di dasar perairan. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus menyebabkan penumpukan substrat sedimen. Wilayah Sungai Jajar merupakan daerah yang mengalami sedimentasi tinggi karena Sungai Jajar merupakan tempat pencampuran air dari persawahan, pertambakan, industri maupun kawasan penduduk. Sungai Jajar juga banyak dilintasi oleh nelayan – nelayan sekitar. Setiap tahun pengangkutan sedimen menuju laut dapat mencapai ribuan meter kubik. Tingkat sedimentasi yang tinggi ini berpotensi membawa pasokan sedimen masuk ke perairan Sungai Jajar sehingga dapat menyebabkan pendangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran ukuran butir sedimen di perairan Sungai Jajar Demak. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2020 pada 9 titik stasiun dengan metode purposive sampling. Analisis sebaran ukuran butir sedimen di Demak pada bulan Agustus 2020 memiliki persebaran yang dominan silt dengan 79,99 % silt ; 5,99 % clay dan 16,05 % sand. Persebaran sedimen dasar menunjukan adanya hubungan faktor oseanografi yaitu arus dan pasang surut untuk menentukan pergerakan dan jenis sedimen yang ada di perairan.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124777034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) Terhadap Sebaran Temperatur dan Salinitas di Perairan Barat Sumatera","authors":"Fannia Wahyu Ramadhanty, M. Muslim, Kunarso Kunarso, Baskoro Rochaddi, Dwi Haryo Ismunarti","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.10494","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.10494","url":null,"abstract":"Perairan Barat Sumatera dan sekitarnya mendapatkan pengaruh signifikan dari massa air Samudera Hindia, massa air tersebut memberikan perubahan terhadap kondisi oseanografi seperti temperatur dan salinitas. Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) merupakan fenomena antara lautan-atmosfer yang terjadi di daerah ekuator Samudera Hindia, yang memberikan dampak kekeringan ataupun peningkatan intensitas curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fenomena IOD terhadap perubahan nilai temperatur dan salinitas, secara vetikal maupun horizontal yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik massa air dengan melakukan perhitungan diagram T-S. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif. Data temperatur, salinitas, dan kedalaman didapat dari instrumen Argo Float tahun 2014 – 2020. Kemudian untuk mendapatkan sebaran vertikal, horizontal, dan Diagram T-S menggunakan software Ocean Data View (ODV). Beradasarkan hasil olahan tersebut didapatkan sebaran temperatur secara vertikal menunjukkan temperatur di lapisan Mixed Layer (0-25 m) yaitu 27,86-31,4 ̊C, lapisan termoklin (26-180 m) yaitu 14,78-26,05 ̊C, dan lapisan dalam (181-2000 m) 2,63-13,03 ̊C. Sebaran salinitas secara verikal di lapisan Mixed Layer (0-24 m) yaitu 32,5-33,62 psu, lapisan haloklin (25-123 m) 33,7-34,63 psu, lapisan dalam (125-2000 m) 34,8-35,2 psu. Sebaran temperatur dan salinitas secara horizontal dipengaruhi oleh musim, dimana temperatur permukaan tertinggi (31,39 ̊C) terjadi pada musim Peralihan I, sedangkan salinitas permukaan tertinggi (35,6 psu) terjadi pada Peralihan II. Berdasarkan Diagram T-S massa air yang teridentifikasi pada Perairan Barat Sumatera yaitu massa air BBW (Bengal Bay Water), SLW (Subtropical Lower Water), SICW (South Indian Central Water), IEW (Indian Equatorial Water), NSM (Northern Salinity Minimum), dan ASW (Arabian Sea Water). Pada saat IOD positif tertinggi (2019) mengakibatkan penurunan temperatur dan kenaikan rerata salinitas, ketika IOD negatif (2016) mengakibatkan kenaikan temperatur dan penurunan rerata salinitas.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"9 32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124624467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Dinamika Permukaan Laut di Laut Jawa dengan Recurrent Neural Network Periode 1993 sampai 2019","authors":"Zamna Mujadida, Heryoso Setiyono, Gentur Handoyo, Hariyadi Hariyadi, Jarot Marwoto","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.10661","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.10661","url":null,"abstract":"Kenaikan muka air laut yang terjadi setiap tahun dapat disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak stabil. Perubahan iklim tersebut disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi yang merupakan dampak dari peningkatan gas rumah kaca. Kenaikan muka air laut dapat menyebabkan terganggunya aktivitas manusia terutama di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika perubahan permukaan laut di Laut Jawa dan memprediksi data masa depan menggunakan pendekatan machine learning dengan arsitektur jaringan Recurrent Neural Network (RNN). Data utama yang digunakan adalah data sea level anomaly di Laut Jawa dari tahun 1993 sampai 2019 yang diterbitkan Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS) didukung peta RBI Indonesia dan peta arus permukaan di Laut Jawa. Hasil analisis menunjukkan terjadinya peningkatan nilai muka air laut sejak tahun 1993 sekitar 37,545 mm/tahun. Tren kenaikan tercepat muka air laut di Laut Jawa mencapai nilai 72,313 mm pada tahun 2015-2016 sedangkan tren paling lambat terjadi pada tahun 2002-2005 sekitar 16,7 mm. Perubahan tren muka air laut yang ekstrim terjadi pada tahun 1996-1998 dan pada tahun 2010-2016 dikarenakan terjadinya fenomena El Nino dan La Nina. Evaluasi model dari RNN didapatkan nilai MSE sebesar 0,0000343, nilai RMSE 0,0058564, nilai R2 0,993, dan nilai MAE 0,0045024. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan nilai error yang sangat kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa model RNN sangat akurat untuk memprediksi dinamika permukaan laut.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133117923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemantauan Kerentanan Fisik di Pesisir Kabupaten Demak (Studi Kasus Perubahan Garis Pantai)","authors":"Theresa Pinkan Gustya Primasti, Hariyadi Hariyadi, Baskoro Rochaddi, S. Widada, Rikha Widiaratih","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.9997","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.9997","url":null,"abstract":"Wilayah pesisir Kabupaten Demak yang berada di bagian pantai utara Jawa merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana. Kabupaten Demak yang awalnya memiliki sektor pertanian yang maju kini berubah menjadi kawasan industri, pemukiman dan pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian untuk menentukan tingkat kerentanan fisik wilayah pesisir di Kabupaten Demak yang meliputi parameter geomorfologi, elevasi, perubahan garis pantai, pasang surut, kenaikan muka air laut dan gelombang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan indeks kerentanan pesisir Kabupaten Demak yang difokuskan pada analisa dan evaluasi perubahan garis pantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Coastal Vulnerability Index (CVI) yang diadaptasi oleh United States Geological Suveys (USGS) yang dibagi menjadi lima kategori kerentanan pesisir. Wiayah Pesisir Kabupaten Demak terbagi menjadi 2 kategori kerentanan yaitu Rentan yang berada di Kecamatan Bonang, Kecamatan Karang Tengah dan Kecamatan Sayung. Sedangkan untuk kategori Sedang berada di Kecamatan Wedung. Hasil perhitungan variable fisik yakni geomorfologi, elevasi, perubahan garis pantai, pasang surut, kenaikan muka air laut dan gelombang menunjukkan bahwa parameter yang berpengaruh besar terhadap kerentanan wilayah pesisir Kabupaten Demak adalah perubahan garis pantai. Kecenderungan perubahan garis pantai di pesisir Kabupaten Demak yaitu erosi pantai dibandingkan akresi. Setiap desa di sepanjang Pesisir Kabupaten Demak mengalami tren kenaikan perubahan garis pantai baik abrasi maupun akresi.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127622611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Galih Tristianto, Sri Wulandari, Agus Anugroho Dwi Suryoputro, Gentur Handoyo, Muhammad Zainuri
{"title":"Studi Variabilitas Upwelling di Laut Banda","authors":"Galih Tristianto, Sri Wulandari, Agus Anugroho Dwi Suryoputro, Gentur Handoyo, Muhammad Zainuri","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.9764","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.9764","url":null,"abstract":"Laut Banda adalah sebuah cekungan perairan (basin) yang terletak di Kepulauan Maluku, Indonesia. Laut Banda memiliki karakteristik oseanografi yang menarik karena dikelilingi pulau-pulau dan juga selat sebagai jalur perlintasan Arlindo. Sirkulasi dan karakteristik massa air di Laut Banda dipengaruhi kuat oleh angin monsun. Variasi nilai arah dan kecepatan angin monsun berdampak terhadap kejadian coastal upwelling. Tujuan penelitian untuk mengetahui variabilitas upwelling di Laut Banda dan mengetahui hubungan antar parameter upwelling (indeks upwelling,SPL, dan klorofil-a). Penelitian ini menggunakan data komposit bulanan dari satelit Aqua-MODIS level 3 untuk data SPL dan klorofil-a,data angin reanalisis ECMWF,tahun 2003-2019. Hasil penelitian menunjukkan upwelling di Laut Banda terjadi pada periode April-Oktober dengan puncaknya di bulan Agustus. Rata-rata indeks upwelling mencapai 1.86 m3/s. Dampak kejadian upwelling dapat diidentifikasi melalui SPL yang lebih dingin dan konsentrasi klorofil-a tinggi. Nilai SPL mencapai 26.79 oC dan konsentrasi klorofil-a adalah 0.614 mg/m3. Hubungan SPL terhadap indeks upwelling memiliki koefisien korelasi (r=-0.707). Hubungan konsentrasi klorofil-a terhadap indeks upwelling memiliki koefisien korelasi (r=0.661). ","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116825648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salman Asatidz, Alfi Satriadi, Aris Ismanto, Heryoso Setiyono, P. Purwanto
{"title":"Pemodelan Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Pelabuhan Branta, Pamekasan","authors":"Salman Asatidz, Alfi Satriadi, Aris Ismanto, Heryoso Setiyono, P. Purwanto","doi":"10.14710/ijoce.v3i1.10184","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.10184","url":null,"abstract":"Pelabuhan Branta, Pamekasan merupakan salah satu pintu gerbang ekonomi di Pulau Madura, sebagai tempat penghubung perpindahan barang kebutuhan pokok dari Probolinggo maupun sebaliknya. Pelabuhan ini juga digunakan sebagai sarana penunjang kegiatan perikanan tangkap di perairan selatan Kabupaten Pamekasan. Faktor keselamatan kapal dalam melakukan kegiatan di pelabuhan terhadap pendangkalan dalam area pelabuhan yang diakibatkan oleh sedimentasi perlu diperhatikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sebaran sedimen dasar dan perubahan dasar perairan berdasarkan hasil model. Pemodelan untuk mengetahui perubahan dasar perairan dilakukan menggunakan perangkat lunak MIKE21 modul Sand Transport dengan memasukkan data-data hasil survei lapangan seperti batimetri, pasang surut, arus, gelombang, debit sungai dan karakteristik sedimen dasar. Pemodelan dilakukan selama 31 hari (Oktober 2019). Analisa ukuran butir didapatkan bahwa sedimen dasar di Perairan Pelabuhan Branta berupa pasir, lanau pasiran dan lanau. Hasil pemodelan menunjukkan terjadi sedimentasi pada perairanh dekat pantai sebesar 0,0008 m – 0,02 m, dan terjadi erosi pada daerah laut sebesar 0,0023 m.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124731002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}