{"title":"Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Srikaya (Annona squamosa L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Jerawat Propioniibacterium acnes","authors":"Ganjar Taufik Patur Rahman, Mega Fitriyana","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.514","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.514","url":null,"abstract":"Jerawat terjadi karena adanya gangguan keratinisasi folikel disertai produksi sebum yang meningkat dan kemudian terjadi penyumbatan aliran sebum,bakteri Propionibacterium acnes ikut berperan dalam terjadinya jerawat. Daun srikaya (Annona squamosa L) memiliki kandungan flavonoid,saponin,tannin dan terpenoid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat aktivitas daun srikaya sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri jerawat. Pada penelitian ini dibuat ekstrak kental Daun Srikaya (Annona squamosa L) dengan konsentrasi 10%,15% dan 20%,Klindamisin sebagai kontrol positif dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif kemudian dilakukan uji efektivitas antibakteri pada bakteri Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menghasilkan diameter zona hambat ekstrak daun srikaya konsentrasi 10% adalah 3 mm dengan daya menghambat lemah,pada konsentrasi 15% adalah 4,1 mm dengan daya menghambat lemah dan 20% adalah 14,1 mm dengan daya menghambat kuat. Kesimpulan penelitian menyatakan ekstrak daun srikaya pada konsentrasi 10%,15% dan 20% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne. Sedangkan pada konsentrasi 20% ekstrak daun srikaya mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan efektif. \u0000Kata Kunci: Antijerawat,Daun srikaya (Annona squamosa L), Propionibacterium acnes","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"51 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139782397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN PASTA GIGI EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis)","authors":"Ade Irawan, Teguh Adiyas Putra, Riyanto M. Taruna","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.416","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.416","url":null,"abstract":"Daun sukun (Artocarpus altilis) adalah diantara tanaman obat. Daun sukun mengandung senyawa seperti flavonoid, tanin, saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pasta gigi dari daun sukun. Serbuk daun sukun direndam dalam pelarut etanol 96% kemudian dilakukan uji fitokimia. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa daun sukun mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Selanjutnya dilakukan pembuatan sediaan pasta gigi. Kualitas produk pasta gigi jadi dievaluasi (homogenitas, organoleptik, pH, tinggi busa). Hasil evaluasi sediaan pasta gigi dengan konsentrasi 2,5%, 3,5% dan 4,5% menunjukkan bahwa uji organoleptik, pH dan homogenitas memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan SNI pada konsentrasi 2,5%, 3 0,5% dan 4,5%. tidak memenuhi persyaratan uji kuat busa.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"15 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139782650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI SEDIAAN SPRAY GEL TABIR SURYA DARI EKSTRAK DAUN STROBERI (Fragaria x ananassa( Duchesne ex Weston)Duchesne ex Rozier) DENGAN OPTIMASI BASIS GEL KARBOPOL 940 DAN HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA (HPMC)","authors":"Herliningsih Herliningsih, Dini Nurul Fauziah","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.462","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.462","url":null,"abstract":"Daun stroberi (Fragaria x ananassa(Duchesne ex Weston)Duchesne ex Rozier) mengandung Senyawa fenolik seperti flavonoid merupakan salah satu antioksidan kuat yang dapat mengikat ion logam yang mampu mencegah efek bahaya dari sinar UV. Sediaan spray dipilih karena sifat spray memiliki daya serap yang cepat menjadi kering. Tujuan penelitian ini untuk mengoptimasi basis gel dan memformulasikan sediaan gel dari ekstrak daun stroberi. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimental dilakukan di laboratorium dan dilakukan optimasi basis gel dengan konsentrasi karbopol dan HPMC yang berbeda yaitu F1 0,5:0,5, F2 1,0:0,5, dan F3 0,5:1,0. Formula basis gel yang baik dibuat formulasi sediaan spray gel yang mengandung ekstrak daun stroberi dengan konsentrasi F0 0%, F1 1,0 %. Serta dilakukan evaluasi fisik sediaan spray gel meliputi Uji organoleptis, Uji homogenitas, Uji bobot jenis, Uji pH, dan Uji viskositas. Hasil semua formula sediaan spray gel menunjukan warna hijau tua, konsistensi kental agak cair, berbau khas daun stroberi, dan homogen. Nilai pH yaitu 6,10. Nilai bobot jenis 0,98 gram/mL. Nilai viskositas 2180 cPs. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun stroberi dapat diformulasikan menjadi sediaan spray gel dan hasil penelitian formula yang terbaik yaitu formula F1 1,0%.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"57 30","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139844587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA RIMPANG LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga (L.) Willd)","authors":"Rina Nurhayatina, T. I. Maulana","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.519","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.519","url":null,"abstract":"Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) merupakan salah satu spesies yang masuk dalam famili Zingiberaceae dan mudah ditemukan di Indonesia. Masyarakat lokal Indonesia umumnya memanfaatkan lengkuas sebagai bumbu masak dan bahan obat. lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antijamur dan antibakteri, untuk pemakaian jangka waktu yang lama biasanya dilakukan pengurangan kadar air agar terhindar dari serangan mikroba, salah satu tahap penting pasca panen yang mempengaruhi kandungan senyawa berkhasiat adalah proses pengeringan. Pengeringan lengkuas adalah antara 40-60°C, dengan suhu paling baik pada 50°C untuk mencapai kadar kekeringan sesuai SNI 01-7084-2005 yaitu dengan kadar air pada lengkuas < 10%. Tujuan penelitian untuk mendapatkan metode pengeringan terbaik terhadap kandungan senyawa metabolit sekunder simplisia lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) yang menggunakan 2 metode yaitu metode dengan pengeringan sinar matahari langsung (Open Sun Direct Drying) dan oven (open drying). Pengamatan yang dilakukan yakni parameter spesifik. Hasil yang diperoleh yaitu metode pengeringan dapat mempengaruhi kandungan senyawa metabolit sekunder, Dan metode terbaik dalam proses pengeringan rimpang lengkuas yaitu metode pengeringan menggunakan oven dengan lama waktu pengeringan yaitu 24 jam dengan suhu 50˚ C.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"179 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139843178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI SEDIAAN SPRAY GEL TABIR SURYA DARI EKSTRAK DAUN STROBERI (Fragaria x ananassa( Duchesne ex Weston)Duchesne ex Rozier) DENGAN OPTIMASI BASIS GEL KARBOPOL 940 DAN HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA (HPMC)","authors":"Herliningsih Herliningsih, Dini Nurul Fauziah","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.462","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.462","url":null,"abstract":"Daun stroberi (Fragaria x ananassa(Duchesne ex Weston)Duchesne ex Rozier) mengandung Senyawa fenolik seperti flavonoid merupakan salah satu antioksidan kuat yang dapat mengikat ion logam yang mampu mencegah efek bahaya dari sinar UV. Sediaan spray dipilih karena sifat spray memiliki daya serap yang cepat menjadi kering. Tujuan penelitian ini untuk mengoptimasi basis gel dan memformulasikan sediaan gel dari ekstrak daun stroberi. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimental dilakukan di laboratorium dan dilakukan optimasi basis gel dengan konsentrasi karbopol dan HPMC yang berbeda yaitu F1 0,5:0,5, F2 1,0:0,5, dan F3 0,5:1,0. Formula basis gel yang baik dibuat formulasi sediaan spray gel yang mengandung ekstrak daun stroberi dengan konsentrasi F0 0%, F1 1,0 %. Serta dilakukan evaluasi fisik sediaan spray gel meliputi Uji organoleptis, Uji homogenitas, Uji bobot jenis, Uji pH, dan Uji viskositas. Hasil semua formula sediaan spray gel menunjukan warna hijau tua, konsistensi kental agak cair, berbau khas daun stroberi, dan homogen. Nilai pH yaitu 6,10. Nilai bobot jenis 0,98 gram/mL. Nilai viskositas 2180 cPs. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun stroberi dapat diformulasikan menjadi sediaan spray gel dan hasil penelitian formula yang terbaik yaitu formula F1 1,0%.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"39 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139784817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Srikaya (Annona squamosa L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Jerawat Propioniibacterium acnes","authors":"Ganjar Taufik Patur Rahman, Mega Fitriyana","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.514","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.514","url":null,"abstract":"Jerawat terjadi karena adanya gangguan keratinisasi folikel disertai produksi sebum yang meningkat dan kemudian terjadi penyumbatan aliran sebum,bakteri Propionibacterium acnes ikut berperan dalam terjadinya jerawat. Daun srikaya (Annona squamosa L) memiliki kandungan flavonoid,saponin,tannin dan terpenoid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat aktivitas daun srikaya sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri jerawat. Pada penelitian ini dibuat ekstrak kental Daun Srikaya (Annona squamosa L) dengan konsentrasi 10%,15% dan 20%,Klindamisin sebagai kontrol positif dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif kemudian dilakukan uji efektivitas antibakteri pada bakteri Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menghasilkan diameter zona hambat ekstrak daun srikaya konsentrasi 10% adalah 3 mm dengan daya menghambat lemah,pada konsentrasi 15% adalah 4,1 mm dengan daya menghambat lemah dan 20% adalah 14,1 mm dengan daya menghambat kuat. Kesimpulan penelitian menyatakan ekstrak daun srikaya pada konsentrasi 10%,15% dan 20% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne. Sedangkan pada konsentrasi 20% ekstrak daun srikaya mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan efektif. \u0000Kata Kunci: Antijerawat,Daun srikaya (Annona squamosa L), Propionibacterium acnes","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139842072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ASETON KULIT NANAS MADU (Ananas comosus (L) merr)","authors":"Idmanurrahman Hadi, Akhmad Irfan Alfayyasy, Ade Irawan","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.409","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.409","url":null,"abstract":"Kulit nanas madu (Ananas comosus (L) merr) merupakan limbah dari kulit nanas yang sering tidak termanfaatkan. Kulit nanas madu diketahui kaya akan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan yang mampu melindung kulit dari paparan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak aseton kulit nanas madu menjadi sedian topikal sabun mandi padat. Kulit nanas madu diekestrak menggunakan pelarut aseton, lalu diujikan kandungan fitokimianya. Hasil skrining fitokimia menunjukan ekstrak aseton kulit nanas madu positif mengandung flavonoid, saponin, alkaloid dan tanin. Ekstrak diformulasikan menjadi sabun mandi padat dengan konsentrasi 0% (F1), 1% (F2), 3% (F3) ekstrak. Hasil evaluasi menunjukkan karakteristik fisik sabun padat memiliki bentuk padatan solid disertai aroma khas nanas. Selain itu, hasil uji pH dan stabilitas busa berada pada rentang yang baik (pH 9; stabilitas busa selama 5 menit). Meskipun begitu, hasil uji homogenitas menunjukkan adanya ketidakhomogenitasan pada semua rentang konsentrasi. Pada uji kesukaan semua responden menunjukkan adanya kecenderungan suka pada fomula F2. Hasil yang didapat menunjukan formula terbaik dan paling disukai konsumen adalah pada kadar zat aktif 1%.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"4 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139843290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA RIMPANG LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga (L.) Willd)","authors":"Rina Nurhayatina, T. I. Maulana","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.519","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.519","url":null,"abstract":"Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) merupakan salah satu spesies yang masuk dalam famili Zingiberaceae dan mudah ditemukan di Indonesia. Masyarakat lokal Indonesia umumnya memanfaatkan lengkuas sebagai bumbu masak dan bahan obat. lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antijamur dan antibakteri, untuk pemakaian jangka waktu yang lama biasanya dilakukan pengurangan kadar air agar terhindar dari serangan mikroba, salah satu tahap penting pasca panen yang mempengaruhi kandungan senyawa berkhasiat adalah proses pengeringan. Pengeringan lengkuas adalah antara 40-60°C, dengan suhu paling baik pada 50°C untuk mencapai kadar kekeringan sesuai SNI 01-7084-2005 yaitu dengan kadar air pada lengkuas < 10%. Tujuan penelitian untuk mendapatkan metode pengeringan terbaik terhadap kandungan senyawa metabolit sekunder simplisia lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) yang menggunakan 2 metode yaitu metode dengan pengeringan sinar matahari langsung (Open Sun Direct Drying) dan oven (open drying). Pengamatan yang dilakukan yakni parameter spesifik. Hasil yang diperoleh yaitu metode pengeringan dapat mempengaruhi kandungan senyawa metabolit sekunder, Dan metode terbaik dalam proses pengeringan rimpang lengkuas yaitu metode pengeringan menggunakan oven dengan lama waktu pengeringan yaitu 24 jam dengan suhu 50˚ C.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"8 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139783126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne DAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosa","authors":"Ade Irawan, Maria Ulfah, A. Fadillah","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.420","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.420","url":null,"abstract":"The goal of this research is to find out the capability of tamarind leaf ethanol extract (Tamarindus indica Linn) to inhibit the maturationof Propiomibacterium acnes and Pseudomonas aeruginosa bacteria as well as the optimal concentration of tamarind leaf extract that can do so. Using 96% ethanol as a solvent, maceration was used for extraction. Antibacterial activity testing uses the agar diffusion method by means of discs. According to studies on the antibacterial action of tamarind leaf ethanol extract opposed tothe bacteria Propionibacterium acne and Psedomonas aeruginosa, at a concentration of 20%, the extract can already block the development of bacteria in the medium range, while at a concentration of 80%, the extract can inhibit bacterial growth in the strong category. The one-way anova method and the LSD test were used to examine the antibacterial activity test findings. According to Anova data, the test bacteria were suppressed at doses of 20%, 40%, 60%, & 80%. Effective concentrations to inhibit Propionibacterium acne bacteria and Pseudomonas aeruginosa bacteria at concentrations of 20%, 40%, 60%, & 80%. The measurement of the area of bacterial growth inhibition increases with tamarind leaf extract concentration. Flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, and steroids can be found in tamarind leaf ethanol extract. Tamarind leaf ethanol extract has antibacterial activity against Propionicaterium acne and Pseudomonas aeruginosa bacteria and has an inhibition zone at 80% concentration with an average diameter of 25.83 cm and 17.66 cm.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"89 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139784536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis DAN Psedumonas aeruginosa","authors":"Ade Irawan, Teguh Adiyas Putra, Muhamad Nadzar Darmawan","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.417","DOIUrl":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.417","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Psedumonas aeruginosa menggunakan metode difusi sumuran. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan empat variasi konsentrasi ekstrak: 9%, 18%, 36%, dan 72%. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kersen memiliki daya hambat pada kedua bakteri. Konsentrasi 72% memiliki zona hambat terbesar, yaitu 24 mm pada Staphylococcus epidermidis dan 14,5 mm pada Psedumonas aeruginosa.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"46 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139844888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}