{"title":"MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH DI RUMAH TAHFIZH AR-RAUDHAH JAKARTA UTARA","authors":"Moch Yasykur","doi":"10.30868/IM.V1I2.278","DOIUrl":"https://doi.org/10.30868/IM.V1I2.278","url":null,"abstract":"Manajemen yang baik sangatlah diperlukan demi keberhasilan lembaga pendidkan, karenanya lembaga pendidikan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misinya. Masyarakat beranggapan bahwa materi ajar yang di sekolah umum terutama pada tingkat sekolah dasar di Jakarta terlalu berat, hasilnya pun kurang memuaskan sebagian orangtua. Sehingga sebagian orang memilih untuk memasukan anaknya pada lembaga pendidikan swasta yang menawarkan pendidikan dengan sistem homeschooling berbasis Islam seperti sekolah Tahfizh al-Qur’an. Keunggulan Rumah Tahfizh ar-Raudhah: pertama, menawarkan kompetensi santri berupa: hafal al-Qur’an, mampu berbahasa arab, serta berbagai materi pelajaran keagamaan yang ditopang dengan ijazah kesetaraan. Animo masyarakat pun tinggi sehingga peminat terus bertambah. Kedua, meski baru berdiri namun mampu mendidik anak-anak menghafal al-Qur’an ½ juz dalam sebulan. Ketiga, menjadikan al-‘Arabiyyah Baina Yadaik sebagai buku panduan dalam materi bahasa Arab, padahal buku tersebut biasa digunakan pada tingkat sekolah menengah pertama keatas. Rumah tahfizh ar Raudhah sekolah yang menerapkan sistem MBS dalam pelaksanaan proses pendidikannya. Sekolah ini juga telah melakukan pemberdayaan dalam manajemen seperti; kurikulum dan pengajaran, kesiswaan, keuangan dan pembiayaan, tenaga kependidikan, serta sarana prasarana. Faktor pendukung manajemen pendidikan di Rumah Tahfizh ar Raudhah Jakarta Utara antara lain; letak yang strategis, dukungan donator, serta tenaga pendidik yang memahami bahasa arab dan berpengalaman di bidangnya. Kata Kunci: Manajemen Berbasis Sekolah, Rumah Tahfizhul Qur’an","PeriodicalId":272445,"journal":{"name":"Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam","volume":"185 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134524512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN DAN PROMOSI TERHADAP PEROLEHAN JUMLAH SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA MAARIF KOTA CILEGON BANTEN","authors":"A. Ansor","doi":"10.30868/IM.V1I2.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.30868/IM.V1I2.282","url":null,"abstract":"Dalam era persaingan global khususnya dibidang pendidikan yang sangat ketat dan berlomba-lomba untuk mendapatkan jumlah siswa sebanyak-banyaknya, maka menjadikan manajemen sekolah menengah memacu setiap penyelenggara pendidikan berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah agar dapat bersaing dengan sekolah lain. Berdasar kepentingan tersebut, perlu dilakukan suatu penelitian untuk diadakan usaha-usaha perbaikan dalam meningkatkan perolehan jumlah siswa, sehingga dapat diketahui apakah terdapat pengaruh antara kualitas pendidikan dan promosi sekolah menengah terhadap perolehan jumlah siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Maarif Cilegon. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pendidikan dan promosi sekolah menengah secara bersama-sama telah mempengaruhi Jumlah perolehan siswa SMA Maarif Cilegon, hal ini dibuktikan dari hasil analisa didapat bahwa nilai Fhitung (238,446) > Ftable (3,673) dengan derajat bebas (df) 2 dan 113 pada alfa (α) 0,05, sehingga hipotesis yang ambil adalah Ho ditolak dan H1 diterima. Kualitas pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Jumlah Perolehan Siswa SMA Maarif Cilegon yaitu : nilai thitung (7,750) > ttable (1,9818) dengan derajat bebas (df) 113 pada alfa (α) 0,025, sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima H1. Promosi SMA Maarif juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perolehan Jumlah Siswa SMA Maarif Ccilegon yaitu : nilai thitung (15,290) > ttable (1,9818) dengan derajat bebas (df) 113 pada alfa (α) 0,025, sehingga keputusannya menolak Ho. dan menerima H1. Koefisien Determinasi (R²) sebesar 80,8%, yang berarti bahwa keragaman Perolehan Jumlah Siswa Sekolah menengah (SMA) Maarif Cilegon disebabkan oleh keragaman Kualitas Pendidikan dan Promosi sekolah menengah Maarif, sedangkan sisanya 19,2% keragamannya disebabkan oleh faktor lain yang dalam penelitian ini tidak dianalisis lebih lanjut.","PeriodicalId":272445,"journal":{"name":"Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126690230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"URGENSI MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN DALAM KELUARGA","authors":"Miftah Wangsadanureja","doi":"10.30868/im.v1i2.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.30868/im.v1i2.279","url":null,"abstract":"Banyaknya kasus peserta didik yang tidak beretika terhadap guru sudah menjadi sebuah fenomena saat ini. Sayangnya hal tersebut bukan hanya terjadi di sekolah saja, melainkan di lingkungan pondok pesantren yang seharusnya mencerminkan lembaga pendidikan yang membentuk karakter manusia berakhlak mulia. Yang menjadi pertanyaan adalah salahkah manajemen pendidikan pesantren selama ini? Atau apakah pendidikan dalam keluarga tidak sejalan dengan pendidikan di pesantren? Realitas ini mendorong penulis untuk menganalisis fenomena tersebut, mengapa manajemen pendidikan Islam di lembaga pendidikan formal belum mampu merubah karakter dan akhlak para peserta didiknya, sehingga penulis menganggap bahwa faktor penting dalam menghadapi tantangan ini adalah harus adanya manajemen pendidikan Islam dalam keluarga, sebab keluarga merupakan lembaga pendidikan utama berpengaruh besar dalam membina dan mencetak manusia berkarakter, sedangkan pesantren atau lembaga pendidikan formal lainnya pada hakikatnya sebagai sarana penunjang. Sebuah mindset yang salah jika setiap orangtua menganggap pesantren sebagai “tempat sulap” yang akan merubah anak-anaknya menjadi baik, padahal semua itu tidak akan terjadi manakala tidak ada kerjasama antara manejemen pendidikan formal dengan manajemen pendidikan keluarga. Penulis ingin mengemukakan gagasan tentang konsep mengenai pentingnya menghadirkan manajemen pesantren di rumah, sehingga ketika sang anak masuk ke dunia pesantren sudah terbiasa dengan pendidikan di rumahnya. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Keluaga, Manajeman Pesantren","PeriodicalId":272445,"journal":{"name":"Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132863501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}