Aulia Puteri Amari, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana
{"title":"PENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE LAST SURVIVOR","authors":"Aulia Puteri Amari, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33641","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33641","url":null,"abstract":"Asuransi jiwa yang berkembang di Indonesia ada dua macam, yaitu asuransi jiwa perorangan (single life) dan asuransi jiwa bersama (multi life). Asuransi multi life memiliki dua istilah berdasarkan status kematian dari kumpulan tertanggung yaitu joint life dan last survivor. Asuransi joint life memberikan status kematian jika salah satu dari anggota kelompok mengalami kematian selama masa pertanggungan asuransi. Asuransi last survivor memberikan status kematian jika tersisa hanya satu anggota yang bertahan hidup hingga akhir masa pertanggungan asuransi berakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya premi tahunan asuransi jiwa berjangka last survivor tiga orang tertanggung dengan usia suami 30 tahun, usia istri 25 tahun dan usia anak 5 tahun. Perhitungan premi tahunan yang dibayarkan tertanggung dibagi menjadi dua yaitu pada anak laki-laki dan anak perempuan dengan tingkat suku bunga 6% dan benefit yang didapatkan sebesar Rp300.000.000 adalah Rp4.627.901 untuk anak perempuan dan Rp4.660.859 untuk anak laki-laki. Berdasarkan penelitian ini juga diperoleh besar premi tahunan asuransi jiwa berjangka last surivor bergantung pada tingkat suku bunga, jenis kelamin dan usia tertanggung. Laki-laki membayar premi lebih mahal dari perempuan. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin kecil premi yang dibayarkan sedangkan premi semakin mahal jika usia nasabah semakin tinggi. Kata kunci: Asuransi Jiwa Joint Life, Last Survivor, Premi, Santunan. ","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123907539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewi Puspitawati, Setyo Wira Rizki, Nurfitri Imro’ah
{"title":"PENDEKATAN METODE BAYESIAN SELF DAN BAYESIAN GELF UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL SURVIVAL EKSPONENSIAL DENGAN PRIOR JEFFREYS","authors":"Dewi Puspitawati, Setyo Wira Rizki, Nurfitri Imro’ah","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33176","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33176","url":null,"abstract":"Data survival adalah data yang menunjukan waktu suatu individu atau objek dapat bertahan hidup hingga terjadinya suatu kegagalan atau kejadian tertentu. Tujuan pada penelitian ini adalah menentukan estimasi parameter model survival berdistribusi eksponensial dengan metode Bayesian SELF dan metode Bayesian GELF menggunakan prior Jeffreys, serta menerapkan pada kasus data penderita kanker paru-paru. Setelah diperoleh estimator dengan menggunakan metode tersebut, selanjutnya diterapkan pada data pasien penderita kanker paru-paru yang diambil dari program R versi 3.3.0 untuk mengetahui peluang individu dapat bertahan hidup. Nilai MSE yang diperoleh untuk fungsi survival dan fungsi hazard dari metode Bayesian SELF ialah 0,293363538 dan 6,66149×10-5, sedangkan dari metode Bayesian GELF ialah 3,60504×10-6 dan 3,60158×10-9. Berdasarkan nilai MSE dari estimator pada penelitian ini, diperoleh metode Bayesian GELF lebih baik dari pada metode Bayesian SELF. Hasil olah data dari metode Bayesian GELF prior Jeffreys diperoleh peluang seorang pasien untuk bertahan hidup jika mengidap penyakit kanker paru-paru selama 7 hari adalah 0,94447. Sedangkan selama 63 hari adalah 0,59573, selama 95 hari adalah 0,46053, selama 162 hari adalah 0,26655, dan selama 999 hari adalah 0,0003.Kata Kunci : Distribusi Eksponensial, Bayesian SELF, Bayesian GELF. ","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126105876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurmaulia Ningsih, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana
{"title":"PENCARIAN CLUSTER OPTIMUM PADA SINGLE LINKAGE, COMPLETE LINKAGE DAN AVERAGE LINKAGE","authors":"Nurmaulia Ningsih, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33173","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33173","url":null,"abstract":"Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang digunakan untuk mengelompokkan objek/kasus (responden) menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dimana setiap kelompok berisi objek/kasus yang mirip satu sama lain. Dalam analisis cluster dua prosedur yang digunakan untuk pengelompokan yaitu analisis cluster hierarki dan non-hierarki. Penentuan jumlah cluster optimum yang tepat untuk digunakan diperoleh melalui identifikasi pola pergerakan varian pada cluster yang mencapai global optimum. Penemuan posisi cluster yang mencapai global optimum pada pola pergerakan varian diperoleh melalui penerapan metode valley-tracing. Pada penelitian, digunakan penerapan analisis cluster hierarki untuk mengelompokkan kabupaten/kota di Kalimantan Barat berdasarkan indikator IPM. Dari hasil analisis pembentukan cluster optimum pada metode single linkage diperoleh cluster optimum sebanyak 4 cluster. Pada metode complete linkage diperoleh cluster optimum sebanyak 5 cluster. Metode average linkage menghasilkan cluster optimum sebanyak 5 cluster Kata Kunci : Analisis Multivariat, Analisis Cluster, Cluster Optimum ","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"263 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122745929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENDEKATAN BAYESIAN LINEX PADA MODEL SURVIVAL EKSPONENSIAL – GAMMA UNTUK MENENTUKAN PREMI DWIGUNA k - TAHUN","authors":"Fitriani Hartati, Setyo Wira Rizki, Naomi Nessyana Debataraja","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33174","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33174","url":null,"abstract":"Asuransi merupakan transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang biasa disebut sebagai premi. Tujuan penelitian ini menentukan premi dwiguna k–tahun menggunakan pendekatan Bayesian Linex. Distribusi prior yang digunakan adalah distribusi gamma. Distribusi prior dan fungsi likelihood digunakan untuk menentukan distribusi posterior yang menjadi dasar untuk memperoleh estimasi Bayesian. Bayesian Linex merupakan satu dari fungsi kerugian (loss function) yang digunakan dalam menentukan metode survival. Metode survival diaplikasikan untuk memperoleh nilai premi dwiguna k-tahun. Data yang digunakan yaitu data usia seseorang dari 1 sampai 50 tahun dengan jangka 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun. Diperoleh harga premi tunggal bersih dwiguna pada seseorang yang berusia 1 sampai 50 tahun dengan manfaat yang akan diperoleh Rp100.000.000 dengan jangka 10 tahun sebesar Rp58.421.345, jangka 15 tahun sebesar Rp55.871.644, dan berjangka 20 tahun sebesar Rp47.732.427. Berdasarkan nilai tersebut, semakin lama jangka waktu pembayaran maka harga premi semakin murah. Kata Kunci: Bayesian Linex, Asuransi, Premi Dwiguna","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"167 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120904754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL MULTIPLE DECREMENT DALAM PENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA","authors":"Dinda Lestari, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33637","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33637","url":null,"abstract":"Asuransi jiwa adalah satu diantara produk asuransi yang umum dikenal, biasanya memiliki satu penyebab klaim yaitu kematian. Model produk asuransi jiwa dapat dimodifikasi dengan menambah penyebab-penyebab klaim lainnya, sehingga menjadi model asuransi dengan lebih dari satu penyebab klaim (multiple decrement). Model multiple decrement merupakan salah satu model aktuaria yang digunakan sebagai acuan dalam merancang suatu produk asuransi. Penelitian ini menggunakan 3 decrement sebagai penyebab terjadinya klaim yang terdiri dari kematian, cacat permanen dan mengundurkan diri. Data associated single decrement table menggunakan informasi dari Negara Canada Tahun 1968 yang diperoleh dari Software Table Manager 3.01. Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seorang berusia 30 tahun mengikuti suatu asuransi jiwa multiple decrement berjangka selama 34 tahun. Diketahui bahwa nilai santunan ketika seorang tersebut mengalami kematian adalah Rp100.000.000, Rp50.000.000 bila mengalami kondisi cacat permanen, sedangkan Rp10.000.000 bila kondisi mengundurkan diri dari perusahaan. Suku bunga yang digunakan adalah 6% berdasarkan BI Rate. Hasil perhitungan diperoleh premi tahunan untuk asuransi jiwa berjangka multiple decrement ini yaitu sebesar Rp317.946. Kemudian, jika tingkat suku bunga semakin tinggi maka nilai premi yang dibayarkan semakin murah. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga merupakan variabel dari fungsi diskonto, dimana semakin tinggi tingkat suku bunga, maka semakin kecil nilai dari fungsi diskonto. Premi akan semakin mahal jika usia nasabah ketika mengikuti asuransi semakin tinggi. Hal ini karena dipengaruhi peluang kematian seseorang yang semakin tinggi dengan bertambahnya usia. Kata Kunci: multiple decrement, associated single decrement. ","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133398128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SOLUSI PERSAMAAN DIFUSI PADA LARUTAN GULA DENGAN METODE BEDA HINGGA","authors":"Dedek Noviyani, Yundari, Yudhi","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.34026","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.34026","url":null,"abstract":"Difusi merupakan peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi rendah. Difusi dapat dinyatakan dalam bahasa matematika yaitu persamaan difusi yang merupakan persamaan diferensial parsial. Contoh sederhana dari difusi adalah pemberian gula pada air tawar yang lambat laun menjadi manis. Konsentrasi larutan gula dipengaruhi oleh banyaknya air dan waktu yang diperlukan untuk terdifusinya larutan gula. Tujuan penelitian ini adalah menyelesaikan persamaan difusi pada larutan gula dengan metode beda hingga, yaitu mendiskritisasi turunan sehingga menjadi suatu sistem persamaan linier, kemudian sistem persamaan linier yang terbentuk diselesaikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu difusi yang dilakukan maka konsentrasi larutan gula semakin rendah.Kata kunci: Persamaan Difusi, Persamaan Diferensial Parsial, Turunan Numerik, Metode Beda Hingga.","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115922220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putra Yudha Pranata, Mariatul Kiftiah, Fransiskus Fran
{"title":"JUMLAH BINTANG PADA GRAF BUNGA MATAHARI","authors":"Putra Yudha Pranata, Mariatul Kiftiah, Fransiskus Fran","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33572","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33572","url":null,"abstract":"Graf bunga merupakan graf yang termasuk keluarga graf cycle dan memiliki pola berbentuk seperti bunga. Sebagai contoh yaitu graf bunga matahari yang dinotasikan dengan merupakan keluarga graf cycle. Pada penelitian ini akan membahas tentang jumlah bintang pada graf bunga matahari. Jumlah bintang yang dinotasikan dengan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan jumlah minimum partisi bintang dalam sebuah graf . Partisi bintang didefinisikan sebagai satu atau lebih graf bintang, yaitu graf dengan satu simpul pusat yang bersisian ke simpul lainnya. Graf bunga matahari pada penelitian ini dibangun oleh beberapa graf pembangun yaitu graf yang menjadi dasar terbentuknya graf bunga matahari. Graf pembangun tersebut diantaranya graf lintasan non trivial, graf cycle, graf lengkap, graf bipartisi lengkap, dan graf roda. Penelitian dimulai dengan menganalisis jumlah bintang pada graf pembangun, selanjutnya menganalisis jumlah bintang pada graf bunga matahari dengan meninjau jumlah bintang pada graf pembangun. Jumlah bintang yang diperoleh untuk graf bunga matahari adalah, . Kata Kunci : jumlah bintang, graf bintang, graf bunga matahari","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131636967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BILANGAN DOMINASI EDGE-VERTEX DAN VERTEX-EDGE PADA GRAF LINTASAN, CYCLE, CENTIPEDE DAN MASING-MASING MIDDLE GRAPHNYA","authors":"Evi Utami, Evi Noviani Fransiskus Fran","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.34096","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.34096","url":null,"abstract":"Sebuah himpunan , adalah himpunan dominasi pada graf jika semua simpul yang tidak berada pada himpunan bertetangga sedikitnya dengan satu simpul dari dan kardinalitas minimum dari disebut bilangan dominasi . Ada banyak jenis bilangan dominasi yang telah dikembangkan diantaranya bilangan dominasi edge-vertex dan bilangan dominasi vertex-edge. Sebuah himpunan adalah himpunan dominasi edge-vertex jika untuk semua simpul pada ada sisi sedemikian sehingga mendominasi dan kardinalitas minimum dari disebut bilangan dominasi edge-vertex . Sebuah himpunan adalah himpunan dominasi vertex-edge jika untuk semua sisi pada ada simpul sedemikian sehingga mendominasi dan kardinalitas minimum dari disebut bilangan dominasi vertex-edge . Hasil dari penelitian diperoleh bilangan dominasi edge-vertex pada graf lintasan, cycle dan centipede serta pada middle graph dari graf tersebut yaitu , , , , dan . Bilangan dominasi vertex-edge pada graf lintasan, cycle dan centipede serta pada middle graph dari graf tersebut yaitu , , , , dan . Kata Kunci: bilangan dominasi, edge-vertex, vertex-edge, graf lintasan, cycle, centipede","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123177141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"METODE BLOK KRIGING UNTUK MENGESTIMASI CADANGAN EMAS","authors":"Luluk Hendriyana, Yundari, Yudhi","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33848","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33848","url":null,"abstract":"Kegiatan pertambangan berkembang pesat, tidak lagi dilakukan secara tradisional namun sudah dilakukan dengan bantuan tenaga mesin berupa bor. Pengolahan tambang dengan mesin sangat memberikan hasil yang lebih besar. Namun demikian tidak sedikit biaya yang dikeluarkan pemilik tambang untuk mengebor lubang menggunakan mesin. Hasil yang diperoleh belum tentu cukup untuk mengembalikan modal dan berakibat keuntungan menjadi menurun. Geostatistika berperan dalam membuat model matematika terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan fenomena alam untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. Salah satu metode geostatistika adalah kriging, sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah blok kriging. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa 15 lubang bor. Langkah-langkah dalam estimasi dengan menggunakan metode blok kriging yaitu menghitung nilai semivariogram eksperimental, memilih arah anisotropik, dan menghitung nilai semivariogram teoritis. Selanjutnya dilakukan pemilihan semivariogram teoritis terbaik berdasarkan nilai RSS terkecil, kemudian mencari bobot matrik dan bobot kriging. Dan dilanjutkan dengan mengestimasi cadangan emas dengan metode blok kriging. Hasil penelitian cadangan estimasi terbesar terdapat pada blok yang dipartisi pada lokasi ke 17 dengan nilai sebesar 0.1696 dan nilai variansi sebesar 0.0131.Kata kunci: Emas, Semivariogram,blok kriging","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"186 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124720825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN METODE ILLINOIS PADA PENENTUAN BESAR CADANGAN PREMI ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA","authors":"Irma Friyanti, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana","doi":"10.26418/bbimst.v8i3.33184","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i3.33184","url":null,"abstract":"Asuransi jiwa dwiguna merupakan perpaduan antara asuransi jiwa berjangka dan asuransi jiwa seumur hidup. Dalam asuransi jiwa dwiguna, peserta asuransi baik meninggal dunia maupun bertahan hidup akan dibayarkan uang pertanggungan. Sebagian dari premi yang diterima oleh perusahaan harus dicadangkan sebagai cadangan premi, sehingga bila dimasa yang akan datang terjadi klaim maka perusahaan tidak kesulitan membayarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya cadangan yang diperoleh dengan menggunakan metode Illinois yang merupakan perluasan dari cadangan prospektif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Tabel Mortalita Indonesia 2011 untuk sepasang suami istri dengan usia suami 30 tahun dan usia istri 27 tahun, lama masa pertanggungan asuransi 25 tahun, lama masa pembayaran premi 22 tahun, tingkat suku bunga 2,5% dan besar santunan yang akan diterima sebesar Rp200.000.000,-. Nilai cadangan yang dihasilkan untuk tahun pertama sebesar Rp451.799,- dan akan semakin besar setiap tahunnya selama masa pertanggungan sehingga nilai cadangan akan sama dengan santunan yang diterima oleh tertanggung ketika masa periode berakhir. Kata Kunci: Asuransi Dwiguna, Cadangan Premi, Metode Illinois","PeriodicalId":265420,"journal":{"name":"Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya","volume":"124 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128185383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}