{"title":"PERSENTASE ORGAN DALAM BABI BALI YANG DIBERIKAN PAKAN DASAR JAGUNG-POLLARD DENGAN SUPLEMENTASI ASAM-ASAM AMINO ESENSIAL","authors":"Budiadnyana I G., A. Wibawa, I. K. Sumadi","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p03","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi asam-asam amino esensial pada pakan dasar jagung-pollard terhadap persentase bobot organ dalam babi bali jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Sindureja, Banjar Batu Paras, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat selama 12 Minggu. Babi yang digunakan adalah babi bali jantan sebanyak 9 ekor dengan rata-rata berat badan awal 11,41 ± 0,91kg. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah babi bali jantan yang diberikan ransum jagung kuning 50%, pollard 49%, NaCl 0,5% dan campuran mineral 0,5% (P0), babi bali jantan yang diberikan ransum P0 + suplementasi asam-asam amino lisin 0,75%, metionin 0,20% dan triptofan 0,07% (P1), dan babi babi jantan yang diberikan ransum rekomendasi dengan ME/CP ratio = 2800 kkal/kg/16% (P2). Variabel yang diamati adalah persentase bobot jantung, bobot paru-paru, bobot hati, bobot ginjal, bobot pankreas, bobot lambung, bobot usus halus, dan bobot usus besar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan (P1) nyata (P<0,05) mampu menurunkan persentase bobot jantung, paru-paru, hati, ginjal, pankreas, lambung, usus halus, dan usus besar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi asam-asam amino esensial lisin, metionin, dan triptofan dalam pakan dasar jagung-pollard mampu menurunkan persentase bobot jantung, paru-paru, hati, ginjal, pankreas, lambung, usus halus dan usus besar. \u0000 \u0000Kata Kunci: babi bali, suplementasi, asam amino, organ dalam","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131165227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENGGANTIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN TEPUNG LIMBAH KECAMBAH KACANG HIJAU DIFERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI","authors":"Witarja N. M. L. E., N. W. Siti, A. Wibawa","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p02","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi terhadap penampilan itik bali jantan umur 0-8 minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, tiap perlakuan menggunakan lima ulangan dan setiap ulangan menggunakan tiga ekor itik bali jantan dengan berat badan itik 43,8 ± 0,96 g. Perlakuan yang diberikan yaitu; P0 (ransum komersial 100%), P1 (penggantian 12,5% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi) dan P2 (penggantian 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah berat badan awal, konsumsi ransum, konsumsi air minum, berat badan akhir, pertambahan berat badan dan Feed Convertion Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian 12,5% dan 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, konsumsi air minum, berat badan akhir, pertambahan berat badan dan FCR. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan penggantian sampai 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi tidak menurunkan penampilan itik bali jantan. \u0000 \u0000Kata kunci : Itik bali, limbah,kacang hijau, ransum komersial, fermentasi","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129802331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penggantian Ransum Komersial dengan Tepung Limbah Kecambah Kacang Hijau Difermentasi terhadap Sistem Pencernaan Itik Bali Jantan","authors":"M. A, I. M. Suasta, D. Candrawati","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p01","url":null,"abstract":"Limbah kecambah kacang hijau merupakan bagian dari kecambah kacang hijau yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dalam proses produksi, bahkan biasanya terbuang sia-sia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi terhadap sistem pencernaan itik bali jantan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu; P0 (ransum komersial 100%), P1 (penggantian 12,5% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi) dan P2 (penggantian 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase berat tembolok, persentase berat proventrikulus, persentase berat ventrikulus, persentase berat hati, persentase berat pankreas, persentase berat empedu, persentase berat usus halus dan panjang usus halus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian 12,5% dan 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) meningkatkan persentase berat tembolok dengan P1 dan P2 masing-masing sebesar 40,90% dan 86,36% lebih tinggi dari perlakuan ransum komersial 100% (P0), tetapi berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap terhadap persentase berat proventrikulus, persentase berat ventrikulus, persentase berat hati, persentase berat pankreas, persentase berat empedu, persentase berat dan panjang usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggantian 12,5% dan 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi meningkatkan persentase berat tembolok, tetapi memberikan hasil yang sama terhadap persentase berat proventrikulus, persentase berat ventrikulus, persentase berat hati, persentase berat pankreas, persentase berat empedu, persentase berat dan panjang usus halus. \u0000 \u0000Kata kunci : Limbah kecambah kacang hijau, itik bali jantan, fermentasi, sistem \u0000 pencernaan","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130429997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN DUA SISTEM KEMITRAAN AYAM BROILER PADA KANDANG CLOSED HOUSE","authors":"I. Mahardika, I. W. Sukanata","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p14","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p14","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan dua sistem kemitraan ayam broiler pada kandang closed house yang dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Oktober sampai dengan bulan November 2019. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, deplesi, Feed convertion ratio (FCR), Indeks performa (IP), kontrak sistem A dan sistem B. Penelitian menggunakan data selama 7 periode pemeliharaan. Data penelitian dianalisis secara deskriptif pada aspek pola kemitraan dari sitem A dan B serta performa produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan sistem A dan B sama-sama menerapkan kemitraan inti plasma dan terdapat perbedaan pada pemberian bonus, sistem A memberikan bonus FCR, deplesi dan IP sedangkan sistem B memberikan bonus FCR dan harga pasar. Hasil penelitian ini juga menunjukan bobot rata-rata ayam pada umur 29 hari sebesar 1,317 kg/ekor, rataan pertambahan bobot badan 1,278 kg/ekor, rataan konsumsi rasum 1,920 kg/ekor, rataan nilai FCR 1,488, rataan tingkat deplesi 2,276 dan rataan indeks performa ayam broiler sebesar 297,490. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem A dan sistem B memiliki perbedaan pada sistem pembagian bonus serta rata-rata performa produksi dari 7 periode pemeliharaan masih di bawah standar sistem A dan sistem B. \u0000Kata kunci: sistem kemitraan, ayam broiler, closed house","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115075428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}