{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP ORGAN DALAM ITIK BALI YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU","authors":"Suwardisayoga I M. D., N. W. Siti, N. Sukmawati","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p17","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p17","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik melalui air minum terhadap organ dalam itik bali yang diberi ransum mengandung kulit kecambah kacang hijau. Penelitian dilaksanakan di Farm Sesetan Fakultas Perternakan Universitas Udayana, Jalan Raya Sesetan Gang Markisa no. 5 Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar selama 8 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 kali ulangan, sehingga terdapat 15 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan menggunakan 3 ekor itik bali betina dengan kisaran berat badan 46,98 ± 7,18 g. Ketiga perlakuan tersebut adalah itik yang diberi air minum tanpa probiotik sebagai kontrol (A), itik yang diberi air minum + 2,5 ml probiotik (B), dan itik yang diberi air minum + 5 ml probiotik (C). Variabel yang diamati yaitu persentase jantung, hati, provetrikulus, ventrikulus, empedu, ginjal, usus halus dan panjang usus halus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persentase organ dalam itik yang diberi probiotik 2,5 ml dan 5 ml cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa diberi probiotik (kontrol) seiring dengan meningkatnya level yang diberikan, namun secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik melalui air minum sebanyak 2,5 ml dan 5 ml/ekor/hari pada itik yang diberi ransum mengandung kulit kecambah kacang hijau tidak berpengaruh terhadap persentase organ dalam (persentase jantung, hati, proventrikulus, ventrikulus, empedu, ginjal, usus halus dan panjang usus halus) itik bali betina umur 8 minggu. \u0000Kata kunci: Itik bali betina, organ dalam, probiotik","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127667885","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN MINERAL SILASE BATANG PISANG DENGAN BERBAGAI LEVEL KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea)","authors":"Kartikasari D, I. Mahardika, N. Suryani","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p15","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p15","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level penambahan kembang telang ditinjau dari bahan organik dan mineral. Penelitian ini dilaksanakan di Farm Sesetan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jl. Raya Sesetan, Gang Markisa, Denpasar. Pengujian bahan organik dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana dan pengujian mineral dilakukan di laboratorium Analitik Universitas Udayana. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A (65% batang pisang + 30% pollar + 5% (molasis + EM4)), B (55% batang pisang + 10% C. ternatea + 30% pollar + 5% (molasis + EM4)), C (45% batang pisang + 20% C. ternatea + 30% pollar + 5% (molasis + EM4)), D (35% batang pisang + 30% C. ternatea + 30% pollar + 5% (molasis + EM4)). Variabel yang diamati adalah bahan organik dan mineral (Ca, P, dan Zn). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase bahan organik mengalami peningkatan secara nyata ( P<0,05). Mineral Ca, P, dan Zn mengalami peningkatan dan tertinggi pada perlakuan C masing – masing 32,58 ml/L, 0,75% dan 19,26 mg/kg. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan kembang telang pada silase batang pisang dapat meningkatkan kandungan bahan organik dan mineral (Ca, P, dan Zn). Penambahan 30% kembang telang menghasilkan bahan organik tertinggi, sedangkan penambahan 20% kembang telang menghasilkan mineral (Ca, P, dan Zn) tertinggi pada silase batang pisang. \u0000 \u0000Kata kunci: batang pisang, bahan organik, kembang telang , mineral Ca, P, Zn","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129921571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KUALITAS TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 95 MINGGU YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DENGAN TAMBAHAN GRIT KULIT KERANG SEBAGAI SUMBER KALSIUM","authors":"Ningsih N. W. A., G. Dewi, I. W. Wijana","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p13","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p13","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam Isa Brown umur 95 minggu yang diberi ransum komersial dengan tambahan grit kulit kerang sebagai sumber kalsium. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem Bali dan dilanjutkan analisis sampel di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan dimana tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan yaitu ayam yang diberikan ransum komersial (P0), ayam yang diberikan ransum komersial ditambah 1% kulit kerang (P1), ayam yang diberikan ransum komersial ditambah 2% grit kulit kerang (P2) dan ayam yang diberikan ransum komersial ditambah 3% grit kulit kerang (P3). Variabel yang diamati meliputi berat telur, indeks telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur, pH telur dan Haugh Unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum komersial dengan tambahan grit kulit kerang 1%, 2% dan 3% sebagai sumber kalsium dapat menghasilkan berat telur, indeks telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur, pH telur dan haugh unit telur yang berbeda tidak nyata (P>0,05) daripada ayam yang yang diberikan ransum komersial (P0). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum komersial dengan tambahan grit kulit kerang sebagai sumber kalsium tidak dapat meningkatkan berat telur, indeks telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur pH telur dan Haugh Unit. \u0000Kata kunci : kalsium, grit kulit kerang, isa brown, telur","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"257 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133914700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN RANSUM KOMERSIAL DITAMBAH TEPUNG KULIT KERANG SEBAGAI SUMBER KALSIUM TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 95 MINGGU","authors":"Rusnadi I. N. S., G. Dewi, A. T. Umiarti","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p08","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi telur ayam Isa Brown umur 95 minggu yang diberi ransum komersial ditambah tepung kulit kerang sebagai sumber kalsium. Penelitian dilaksanakan di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem selama 4 minggu. Materi penelitian yang digunakan ayam petelur Isa Brown umur 95 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu ransum komersial tanpa tambahan tepung kulit kerang kalsium sebagai kontrol (A), ransum komersial ditambah1% tepung kulit kerang (B), ransum komersial ditambah 2% tepung kulit kerang (C), dan ransum komersial ditambah 3% tepung kulit kerang (D), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 ulangan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur harian (hend day production), bobot telur, dan FCR. Hasil penelitian yang diperoleh setelah pemberian perlakuan ransum komersial ditambahkan 1%, 2%, dan 3% tepung kulit kerang dapat meningkatkan bobot telur yang memperoleh rataan masing-masing sebesar 0,44%, 0,49%, 0,78% nyata lebih tinggi secara statistik berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan A, sedangkan semua perlakuan secara statistik tidak berpengaruh terhadap variabel konsumsi ransum, produksi telur harian (hand day production), dan FCR. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum komersial dengan penambahan 2%, dan 3% tepung kulit kerang dapat meningkatkan bobot telur tetapi tidak memberikan hasil yang diharapkan terhadap produksi telur harian (hen day production), konsumsi ransum dan FCR dari ayam Isa Brown umur 95 minggu. \u0000Kata kunci : tepung kulit kerang, Isa Brown, produksi telur, ransum komersial","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114958840","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN MINYAK KALSIUM DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP BERAT POTONG DAN LEMAK ABDOMEN BROILER","authors":"Andi I M., I. M. Suasta, I. G. Bidura","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p09","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p09","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak kalsium dalam ransum komersial terhadap berat potong, lemak bantalan, lemak mesenterium, dan lemak ventrikulus broiler. Penelitian dilaksanakan selama 35 hari di Farm Fakultas Peternakan Universitas Udayana Bukit Jimbaran. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Tiap petak percobaan diisi dengan 5 ekor ayam broiler umur 7 hari dengan berat badan homogen. Keempat perlakuan tersebut adalah ayam yang diberi ransum tanpa minyak kalsium sebagai kontrol (A), dengan pemberian 1% minyak kalsium dalam ransum komersial (B), pemberian 2% minyak kalsium dalam ransum komersial (C), dan pemberian 3% minyak kalsium dalam ransum komersial (D). Variabel yang diamati yaitu berat potong, lemak bantalan, lemak mesenterium, dan lemak ventriculus. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian minyak kalsium 1-3%, dalam ransum komersial ternyata berat potong perlakuan B tidak berbeda nyata (P>0,05) perlakuan C dan D nyata lebih rendah (P<0,05) dibandingkan perlakuan A. Lemak bantalan ayam yang mendapat perlakuan B, C, dan D nyata (P<0,05) lebih rendah dari perlakuan A sedangkan lemak mesenterium dan lemak ventriculus tidak berbeda nyata (P>0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak 1-3% dalam ransum komersial dapat menurunkan kandungan lemak abdomen broiler dan pemberian 2-3% menurunkan berat potong. \u0000 \u0000Kata Kunci : Broiler, Lemak Bantalan, Minyak kalsium","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"192 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114221806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PRODUKSI KARKAS AYAM PERSILANGAN WHITE GOLD X LANCY YANG DIBERI JUS KULIT BUAH NAGA (Hylocereus sp) PADA AIR MINUM","authors":"Anestika N.P.P., G. Dewi, I. W. Wijana","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p10","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p10","url":null,"abstract":"Studi ini bertujuan untuk mengkaji bobot dan potongan karkas ayam kampung persilangan White Gold X Lancy yang diberi jus kulit buah naga melalui air minum. Telah dilaksanakan di kandang milik peternak yang berlokasi di Jalan Cekomaria, Peguyangan, Banjar Kedua, Denpasar. Selama 8 minggu. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu: R0: Tanpa pemberian jus kulit buah naga melalui air minum, R1: Penambahan 5% jus kulit buah naga melalui air minum, R2: Penambahan 10% jus kulit buah naga melalui air minum dan R3: Penambahan 15% jus kulit buah naga melalui air minum. Variabel yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot dada, paha, sayap, dan punggung. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian perlakuan R1, R2 dan R3 masing – masing 5,64%, 8,20% dan 8,87% lebih tinggi (P<0,05) dari pada R0 (kontrol). Sedangkan perlakuan R1 2,77% lebih rendah dari R2 (P>0,05) pada bobot dada. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jus kulit buah naga sebanyak 5%, 10% dan 15% berpengaruh terhadap bobot dada, paha dan persentase karkas, tetapi tidak berpengaruh terhadap bobot potong, bobot karkas,sayap dan punggung ayam persilangan White Gold X Lancy umur 14 minggu. \u0000Kata kunci: jus kulit buah naga, karkas, recahan karkas, ayam persilangan","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125284503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KUALITAS TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 100-104 MINGGU YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DENGAN TAMBAHAN TEPUNG KULIT KERANG","authors":"Aziz F., G. Dewi, M. Wirapartha","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p07","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam Isa Brown umur 100-104 minggu yang diberi ransum komersial dengan tambahan tepung kulit kerang. Penelitian dilaksanakan di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, dan berlangsung selama 4 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, dan setiap ulangan menggunakan 5 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan yaitu; ransum komersial tanpa tambahan tepung kulit kerang (A), ransum komersial dengan tambahan 1% tepung kulit kerang (B), ransum komersial dengan tambahan 2% tepung kulit kerang (C), ransum komersial dengan tambahan 3% tepung kulit kerang (D).Variabel yang diamati adalah berat telur, indeks telur, berat kerabang telur, tebal kulit telur, Haugh Unit, pH telur, dan warna kuning telur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ransum komersial dengan tambahan tepung kulit kerang 1%, 2%, dan 3% memberikan hasil yang secara statistik tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap berat telur, indeks telur, berat kerabang telur, tebal kulit telur, Haugh Unit, pH telur dan warna kuning telur dibandingkan dengan perlakuan kontrol (A). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kulit kerang dengan 1%, 2% dan 3% pada ayam Isa Brown umur 100–104 minggu tidak berpengaruh terhadap kualitas telur yang meliputi berat telur, indeks telur, berat kerabang telur, tebal kulit telur, Haugh Unit, pH telur dan warna kuning telur serta belum mampu meningkatkan kualitas telur pada warna kuning telur sedangkan kualitas telur pada berat telur, indeks telur, berat kerabang, tebal kulit telur, Haugh Unit, dan pH masih memiliki kualitas yang baik. \u0000Kata kunci : kualitas telur, tepung kulit kerang, isa brown","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134544100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN PADA SAPI BALI INDUK PASCA MELAHIRKAN","authors":"Kristina N. L. P., N. P. Mariani, T. I. Putri","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p06","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level penambahan konsentrat yang mampu meningkatkan kecernaan nutrien ransum pada sapi bali induk pasca melahirkan. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Ternak Sedana Bakti Pertiwi di Desa Kesiman, Denpasar Timur selama tiga bulan, menggunakan 12 ekor sapi bali induk pasca melahirkan. Analisis sampel ransum dan feses dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama satu bulan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan empat kelompok sebagai ulangan. Perlakuan tersebut adalah hijauan (rumput gajah, rumput lapangan, batang jagung dan kulit jagung) ad lib (P0), 0,5kg konsentrat + hijauan ad lib (P1), dan 1kg konsentrat + hijauan ad lib (P2). Variabel yang diamati meliputi kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO), kecernaan protein kasar (KCPK), dan kecernaan serat kasar (KCSK). Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi penambahan konsentrat pada ransum, maka semakin meningkat pula kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik sapi, dengan nilai masing-masing 63,73% -71,18% dan 88,45%-74,70% secara statistik menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05). Kecernaan protein kasar dan kecernaan serat kasar semakin meningkat dengan nilai masing-masing 66,88%-73,32% dan 74,70%-77,45% namun secara statistik menunjukkan perbedaan tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan level konsentrat 0,5kg dan 1kg belum mampu meningkatkan kecernaan nutrien ransum secara maksimal. \u0000Kata kunci: konsentrat, kecernaan nutrien, sapi bali induk pasca melahirkan","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131192683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SIFAT FISIK DAN KANDUNGAN SERAT KASAR SILASE BATANG PISANG DISUPLEMENTASI BERBAGAI LEVEL HIJAUAN KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea)","authors":"Deswanto ., I. W. Suarna, N. Suryani","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p05","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level penambahan hijauan kembang telang (Clitoria ternatea) pada silase batang pisang ditinjau dari sifat fisik dan kandungan serat kasar. Pembuatan silase dilakukan di Stasiun riset Sesetan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Denpasar. Analisis sifat fisik dan kandungan serat kasar dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A: 65% batang pisang + 30% pollar + 5% (molasis + EM4), B: 55% batang pisang + 10% C. ternatea + 30% pollar + 5% (molasis + EM4), perlakuan C: 45% batang pisang + 20% C. ternatea + 30% pollar + 5% (molasis + EM4), dan perlakuan D: 35% batang pisang + 30% C. ternatea + 30% pollar + 5% (molasis + EM4). Variabel yang diamati adalah densitas, daya serap air, daya larut air dan kandungan serat kasar.Hasil penelitian menujukkan densitas nyata (P<0,05) lebih tinggi pada perlakuan D yaitu 0,17 g/mldibandingkan perlakuan A, B dan C. Daya larut air nyata(P<0,05)lebih tinggi pada perlakuan Dyaitu 48,38% dibandingkan perlakuan A, B dan C.Daya serap air nyata (P<0,05)lebih tinggi pada perlakuan A yaitu232,26% dibandingkan perlakuan B, C dan D. Kandungan serat kasar tidak menujukkan perbedaan yang nyata diantara semua perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa silase batang pisang disuplementasi 10-30% hijauan kembang telang (Clitoria ternatea) dapat meningkatkan densitas, daya larut air dan menurunkan daya serap air dan kandungan serat kasar. Belum diperoleh level penambahan Citoria ternatea yang optimal. \u0000 \u0000 Kata kunci: silase, batang pisang, kembang telang, sifat fisik, kandungan serat.","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131637362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO ESENSIAL PADA PAKAN BERBASIS JAGUNG-POLLARD TERHADAP DIMENSI TUBUH BABI BALI","authors":"Lewis I K. L., I. K. Sumadi, A. Wibawa","doi":"10.24843/jpt.2020.v08.i02.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jpt.2020.v08.i02.p04","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi asam amino lisin, metionin, triptofan pada ransum berbasis jagung-pollard terhadap dimensi tubuh babi bali jantan. Penelitian dilaksanakan selama 12 minggu di Jalan kresna, Banjar Batuparas, Desa Padang Sambian Kaja. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Perlakuan P0 (50% jangung kuning + 49% pollar + 0,5% NaCl dan + 0,5% campuran mineral), P1 (50% jangung kuning + 49% pollar + 0,5% NaCl + 0,5% campuran mineral + asam amino lisin + metionin + triptofan), P2 (Ransum rekomendasi dengan ME/CP ratio = 2800 kkal/kg/16% ) yang di ulang sebanyak 4 kali, setiap ulangan terdiri dari 1 ekor ternak, sehingga menggunakan 12 ekor babi bali jantan. Variabel yang diamati adalah dimensi tubuh babi bali jantan yaitu lingkar dada, lingkar perut, tinggi pundak, tinggi punggung, tinggi pinggul dan panjang badan. Hasil penelitian menunjukkan suplementasi asam amino lisin, metionin,dan triptofan pada dimensi tubuh babi bali jantan memiliki pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) pada variabel yang meliputi lingkar dada, panjang badan, tinggi pundak, lingkar perut, tinggi punggung, tinggi pinggul. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa penambahan asam amino lisin, metionin dan triptofan pada ransum berbasis jagung pollar dapat meningkatkan dimensi tubuh babi bali jantan yang meliputi lingkar dada, panjang badan, tinggi pundak, lingkar perut, tinggi punggung, dan tinggi pinggul. \u0000Kata Kunci: Babi bali jantan, dimensi tubuh, suplementasi asam amino (lisin, metionin,dan triptofan)","PeriodicalId":256303,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Tropika","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123245278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}