{"title":"Amputasi Ekstremitas Atas Akibat Luka Bakar Listrik : Laporan Kasus","authors":"Rahadi Arie Hartoko, Andi Amirah Shaleha Junaedi","doi":"10.24252/alami.v7i2.39075","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i2.39075","url":null,"abstract":"Amputasi adalah pembedahan yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh anggota badan atau beberapa hasil pertumbuhan abnormal dari tubuh. Prevalensi amputasi sekitar 1,6 juta pada tahun 2005 di Amerika Serikat dan akan meningkat dua kali lipat sebesar 3,6 juta pada tahun 2050. Penyebab utama amputasi ekstremitas atas adalah trauma yaitu sekitar 80% terutama pada orang dewasa muda dengan insiden amputasi akibat trauma luka bakar listrik sekitar 2% (terutama transradial dan transhumeral). Efek arus listrik bergantung pada jenis arus, voltase, daya tahan jaringan, kekuatan arus, jalur yang dilalui arus melalui tubuh, durasi kontak, dan kerentanan individu. Individu yang menjalani amputasi ekstremitas atas membutuhkan rehabilitasi secara komprehensif oleh dokter, fisioterapis, terapis okupasi, ahli prostesis, dan psikolog. Program rehabilitasi yang tepat dan prostesis yang nyaman (termasuk pemeliharaan panjang ekstremitas) bertujuan pada rekonstruksi prostesis. Selain program rehabilitasi, teknik amputasi yang tepat juga dapat memfasilitasi individu pada proses pemulihan secara fungsional.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133642252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Alifka, Riska Amalia, A. Sakinah, A. Nurdin, Arlina Wiyata Gama, Mukhlis Mukhtar, Islam Negeri, Alauddin Makassar
{"title":"Hubungan Kesehatan Mental dengan Maternal Functioning pada Ibu Postpartum","authors":"Nur Alifka, Riska Amalia, A. Sakinah, A. Nurdin, Arlina Wiyata Gama, Mukhlis Mukhtar, Islam Negeri, Alauddin Makassar","doi":"10.24252/alami.v7i2.36608","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i2.36608","url":null,"abstract":"Angka kejadian kesehatan mental terkait kecemasan, depresi dan stress postpartum di Asia cukup tinggi dan sangat bervariasi yaitu antara 26-85%, sementara di Indonesia antara 50-70% pada ibu postpartum. Maternal functioning merupakan konsep multidimensi yang mencakup perawatan pribadi, bayi, keluarga, aktivitas sosial serta pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesehatan mental dengan maternal functioning pada ibu postpartum. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah ibu postpartum yang memenuhi kriteria dengan jumlah sampel sebanyak 100 sampel. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medis dan data primer melalui kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dan maternal functioning sedangkan untuk depresi dan stress tidak didapatkan hubungan yang signifikan dengan maternal functioning pada ibu postpartum.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121506244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kombinasi Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation pada Dorsolateral Prefrontal Cortex kiri dengan Repetitive Peripheral Magnetic Stimulation Menurunkan Skala Nyeri pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Kronik","authors":"Rauly Rahmadhani, Andi Kurnia Bintang, Andi Weri Sompa, Rina Masadah","doi":"10.24252/alami.v7i2.38868","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i2.38868","url":null,"abstract":"Prevalensi nyeri punggung bawah kronik (NPBK) masih tinggi, saat ini belum ada pengobatan farmakologis yang efektif dengan efek samping yang minimal apabila dikonsumsi dalam jangka panjang sedangkan pengobatan NPBK pada umumnya membutuhkan pengobatan nyeri jangka panjang. Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh intervensi kombinasi repetitive Transcranial Magnetic Stimulation ( rTMS) dan repetitive Peripheral Magnetic Stimualtion (rPMS) terhadap perubahan skala nyeri pada pasien nyeri punggung bawah kronik. Jenis penelitian adalah studi eksperimental menggunakan consecutive sampling yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok perlakuan mendapat pengobatan farmakologis dan terapi intervensi rTMS dan rPMS selama dua minggu, kelompok kontrol hanya diberikan pengobatan farmakologis. Pengukuran skala nyeri dilakukan pada kedua kelompok pada hari pertama, ke-enam, dan hari ke-tiga belas. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan penurunan nyeri yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penurunan skala nyeri pada kelompok perlakuan jauh lebih besar dengan nilai mean -6.07 dibanding kelompok kontrol nilai -3.00, signifikan dengan nilai p 0.001. Setelah 10 kali sesi intervensi kombinasi rTMS dan rPMS terdapat pengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada pasien nyeri punggung bawah kronik.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126161009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efek Simvastatin terhadap Urin dan Jaringan Buli-Buli pada Tikus Model Sistitis Interstisial Akut yang Diinduksi Protamin Sulfat","authors":"Abdi Dzul Ikram Hasanuddin, Rahmawati Minhajat, Mirna Muis","doi":"10.24252/alami.v7i2.39062","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i2.39062","url":null,"abstract":"Sistitis interstitial memiliki patogenesis yang kompleks dan berhubungan dengan penggunaan obat statin dengan mekanisme yang belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek simvastatin pada jaringan makroskopis urin dan kandung kemih setelah pengobatan simvastatin pada model tikus sistitis interstitial akut yang diinduksi protamin sulfat. Dua belas tikus Wistar betina dewasa dimasukkan. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok (masing-masing n=4), yaitu kelompok plasebo+protamin sulfat (KP), kelompok simvastatin 10 mg/kgBB + protamin sulfat (S10P), dan kelompok simvastatin 50 mg/kgBB + protamin sulfat (S50P). Semua hewan diobati baik dengan plasebo CMC 0,5% atau simvastatin dengan gavage oral selama 30 hari diikuti dengan instilasi protamine sulfate (10 mg/ml) intraveska. Semua hewan diterminasi untuk sampel urin dan jaringan kandung kemih tiga hari setelah induksi. Derajat hematuria pada kedua kelompok simvastatin secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol (p = 0,03). Hanya berat kandung kemih relatif pada kelompok S50P yang secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol (p=0,032). Derajat edema dan hemoragik makroskopis buli-buli pada kedua kelompok simvastatin tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol. Sebagai kesimpulan, simvastatin dapat berkontribusi pada kronisitas sistitis interstitial akut melalui modulasi hipervaskularisasi jaringan dan keadaan hipertrofi.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115283905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Berat Badan Lahir, Status Imunisasi, dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar","authors":"Tiara Putri Ramli, Darmawansyih, Andi Alifia Ayu Delima","doi":"10.24252/alami.v7i2.36197","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i2.36197","url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi kronis dimana keadaan tubuh menjadi sangat pendek dari usia seharusnya yang diukur berdasarkan Panjang Badan menurut umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut umur (TB/U) dengan nilai pada tabel antropometri <-2SD sesuai dengan referensi internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir, status imunisasi, riwayat penyakit infeksi diare dan riwayat penyakit ISPA dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Puskesmas Kassi-Kassi. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah balita di lingkup kerja Puskesmas Kassi-Kassi sebanyak 1.433 balita dengan menggunakan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi sehingga didapatkan sampel sebanyak 251 balita. Terdapat hubungan antara berat badan lahir (p-value 0,000), status imunisasi (p-value 0,000), riwayat penyakit infeksi diare dengan kejadian stunting (p-value 0,023) dan tidak didapatkan adanya hubungan antara riwayat penyakit ISPA dengan kejadian stunting (p-value 0,551) pada balita di Puskesmas Kassi-Kassi.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132019740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"A CASE OF AVASCULAR NECROSIS OF THE BILATERAL CAPUT FEMORAL IN FEMALE PATIENTS WITH SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS","authors":"Femi Syahriani, Muhammad Andry Usman, Nur Fatma","doi":"10.24252/alami.v7i1.35924","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i1.35924","url":null,"abstract":"Nekrosis avaskular (osteonekrosis, nekrosis aseptik, atau nekrosis iskemik) keadaan patologi yang disebabkan oleh berbagai etiologi yang menyebabkan penurunan suplai vaskuler sehingga mengakibatkan iskemik tulang. Nekrosis avaskular meningkatkan morbiditas pada pasien systemic lupus erythematosus (SLE). Beberapa faktor yang berkontribusi yaitu suplai vaskular pada tulang, penggunaan kortikosteroid, vaskulitis, siklofosfamid dan SLE sendiri merupakan faktor risiko nekrosis avaskular. Dilaporkan kasus perempuan berusia 20 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada kedua pinggul menyebabkan pasien kesulitan dalam berjalan dan aktivitas fisik sehari-hari. Pasien didiagnosis SLE sejak tahun 2017 dan salah satu terapi yang dikonsumsi adalah glukokortikoid selain obat DMARD (Disease Modifiying Atritis Reumatoid Drugs). Pemeriksaan fisis didapatkan keterbatasan Range of Movement (ROM) baik fleksi maupun ekstensi pada hip join bilateral. Radiografi Hip Joint Bilateral didapatkan gambaran avaskular nekrotik kaput femoris bilateral. Selanjutnya dilakukan total hip replacement dan mengalami perbaikan.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123521913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
P. H. Hidayati, Gina Isni Djanuaresty Iskandar, Mufia Muin, Nurul Faiqah, Agung Sukriadi, Rahmawati Mamille
{"title":"EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricate Linn) TERHADAP PERUBAHAN KADAR FRAKSI LIPID PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) YANG MENGALAMI DISLIPIDEMIA","authors":"P. H. Hidayati, Gina Isni Djanuaresty Iskandar, Mufia Muin, Nurul Faiqah, Agung Sukriadi, Rahmawati Mamille","doi":"10.24252/alami.v7i1.35608","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i1.35608","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Dislipidemia berhubungan dengan angka mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler. Daun sirsak adalah obat tradisional yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Studi mengenai efektivitas daun sirsak terhadap kadar kolesterol masih kurang dan mendapatkan hasil bervariasi. Tujuan: Mengetahui efek ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap perubahan kadar fraksi lipid pada.Tikus jantan putih yang mengalami dislipidemia. Metode: Penelitian ini menggunakan one group pre-test post-test pada 15 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama diberi ekstrak daun sirsak, kelompok kedua diberi simvastatin dan kelompok ketiga diberi placebo. Hasil: Pada awal penelitian, pada kelompok tikus yang mendapat ekstrak Annona muricata, rerata kadar kolesterol total adalah 188,4 mg/dL, trigliserida 107,4 mg/dl, LDL 94 mg/dl, dan HDL 24,8 mg/dl. Setelah perlakuan didapatkan rata rata kadar kolesterol total 136,2 mg/dL (p=0.023), trigliserida 90,4 mg/dL (p=0.018), LDL 81 mg/dL (p=0.000), HDL 28.8 mg/dL (p=0.02). Kesimpulan: Ekstrak daun Annona muricata L dapat menurunkan secara signifikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, serta juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL pada kelompok tikus hiperkolesteromia yang diinduksi oleh diet.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125714466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rosdianah, Anna Khuzaimah, Yusril Ihsanul Mukarram, Aura Audhilla Khadiamsi
{"title":"PERBANDINGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL YANG TERPAPAR DAN TIDAK TERPAPAR ASAP ROKOK DI DESA TAENG KABUPATEN GOWA","authors":"Rosdianah, Anna Khuzaimah, Yusril Ihsanul Mukarram, Aura Audhilla Khadiamsi","doi":"10.24252/alami.v7i1.35410","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i1.35410","url":null,"abstract":"Anemia merupakan kondisi kadar hemoglobin ibu berada di bawah normal sesuai dengan usia kehamilan. Salah satu faktor resiko terjadinya anemia adalah paparan asap rokok sebelum dan selama hamil dikarenakan pada asap rokok mengandung banyak zat yang berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan kejadian anemia pada ibu hamil yang terpapar dan tidak terpapar asap rokok. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 57 sampel. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 29 sampel (50,9%) terpapar asap rokok dan mengalami anemia, sedangkan sebanyak 7 sampel (12,3%) terpapar asap rokok tapi tidak mengalami anemia. Untuk sampel yang tidak terpapar asap rokok namun mengalami anemia sebanyak 3 sampel (5,2%) dan sebanyak 18 sampel (31,6%) tidak terpapar asap rokok dan juga tidak mengalami anemia. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah angka kejadian anemia akan lebih tinggi pada ibu hamil yang terpapar asap rokok dibandingkan dengan yang tidak terpapar asap rokok.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127094792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The Relationship Between the Duration of Gadget Use and Emotional and Hyperactivity-Inattention Behavior in Adolescent","authors":"Andi Nurul Hidaya Azzahara, Ulfah Rimayanti, Arlina Wiyata Gama, Trisnawaty","doi":"10.24252/alami.v7i1.35343","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i1.35343","url":null,"abstract":"Backgrounds Adolescence is a physical and mental development period that various factors could influence. Aims This research aims to determine the relationship between the duration of gadget use and emotional symptoms and hyperactivity disorder in adolescents. Methods This research is a cross-sectional study with a quantitative approach using the Strengths & Difficulties Questionnaire (SDQ) to determine adolescents’ emotional and hyperactivity-inattention behavior. This research is a correlational study in which 142 students at SMA Negeri 4 of Wajo Regency selected as research subjects. We analyze research data using the Chi-Square test with a significance level of 5%. Results The results of the Chi-Square test indicate that the p-value amount to 0.062 (emotional symptoms) and 0.170 (hyperactivity disorder). Emotional symptoms and hyperactivity-inattention indicate a p-value of >0.05 (more than 0.05). Conclusion From this research, there are differences between groups with different duration of gadget use and emotional symptoms, as well as groups with different duration of gadget use and hyperactivity-inattention in adolescents, but they were statistically insignificant.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121396436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BAYI DENGAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SALO PINRANG TAHUN 2021","authors":"Azka Namirah, Andi Tihardimanto, Syatirah Jalaluddin, Utami Murti Pratiwi, Muh. Sadiq Sabri","doi":"10.24252/alami.v7i1.35005","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/alami.v7i1.35005","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Tumbuh kembang anak di Indonesia masih butuh atensi yang serius. Angka keterlambatan pertumbuhan serta perkembangan masih cukup tinggi yakni sekitar 5-10% mengalami keterlambatan perkembangan umum. Kekurangan gizi pada tahun-tahun pertama kehidupan menyebabkan sel otak berkurang 15-20%. Proses ini menyebabkan gangguan perkembangan seperti gangguan pada psikomotor, kognitif dan prilaku sosial. Tujuan Penelitian: untuk melihat gambaran perkembangan motorik halus pada bayi dengan ASI eksklusif di Puskesmas Salo Pinrang tahun 2021. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Adapun Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 135 sampel. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS uji analisis univariat kemudian melihat gambaran berdasarkan dari hasil distribusi sampel. Hasil Penelitian: Diperoleh bahwa bayi yang memperoleh ASI eksklusif sebanyak 93 bayi (68.89%) dan yang tidak memperoleh ASI eksklusif sebanyak 42 bayi (31.11%). Dan diperoleh bahwa bayi yang memiliki motorik halus meragukan sebanyak 31 bayi (68.89%) dan bayi yang memiliki motorik halus sesuai sebanyak 104 bayi (77.04%). Kesimpulan : Sebagian besar bayi pada puskesmas Salo Pinrang sudah mendapatkan ASI eksklusif dan sebagian perkembangan motorik halus pada bayi di Puskesmas Salo Pinrang sudah sesuai.","PeriodicalId":247575,"journal":{"name":"Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal","volume":"275 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134534190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}