{"title":"Suatu Tinjauan Kecocokan Kayu Jati (Tectona grandis Linn F) Cepat Tumbuh untuk Bahan Baku Furnitur","authors":"Siska Anggiriani, Nurhanifah, Jajang Sutiawan","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.430","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.430","url":null,"abstract":"Jati merupakan jenis kayu yang paling populer, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan banyak digunakan bahan baku furnitur. Jati yang banyak digunakan adalah jati rotasi panjang atau jati konvensional. Hal ini menyebabkan persediaannya menurun dan dikembangkan jati cepat tumbuh untuk memenuhi permintaannya. Informasi ilmiah terkait karakteristik kayu jati cepat tumbuh dan kecocokannya sebagai bahan baku wooden furniture belum tersedia. Oleh karena itu, tulisan ini meninjau kesesuaian jati cepat tumbuh sebagai bahan baku furnitur berdasarkan sifat fisis, mekanis, dan keawetannya. Jati cepat tumbuh dapat digunakan sebagai bahan baku furnitur karena memenuhi kriteria utama kayu sebagai bahan baku furnitur pada SNI 7555.16, 17, dan 18, SNI 7555.1, 2, dan 3. Beberapa jenis jati cepat tumbuh perlu perlakuan pengawetan atau peningkatan mutu serta rotasi tebang yang lebih panjang untuk meningkatkan kualitasnya. Jati cepat tumbuh potensial digunakan sebagai bahan baku furnitur karena telah memiliki sifat fisis, mekanis, dan keawetan yang baik dengan waktu pemanenan yang lebih pendek.","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129106907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Examining Agricultural Communities' Views on Provisioning Ecosystem Services from the Batang Toru Forest","authors":"Hamid Arrum Harahap, Yonariza, Endrizal Ridwan, Yuerlita","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.433","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.433","url":null,"abstract":"Our study investigates the significance of ecosystem services for agricultural production and rural livelihoods, specifically focusing on the Batang Toru forest in North Sumatera. Through household surveys and descriptive analysis, we gather data on farmers' preferences for specific ecosystem services and examine their benefits for agriculture. Our findings highlight the crucial role of provisioning services, including food crops and non-timber forest products, in sustaining farmers' livelihoods within the study area. We also underscore the prevalence of agroforestry practices and stress the necessity for targeted interventions to enhance sustainability and productivity. Furthermore, our study provides valuable insights into the intricate relationship between farmers' perceptions of ecosystem services and various influencing factors in the Batang Toru forest context. Positive correlations are observed between land size, frequency of interactions with forested areas, benzoin farmers, and farmers engaged in other non-timber forest products, signifying the importance of these factors in shaping farmers' recognition of the forest's contributions. By understanding these factors, policymakers and practitioners can develop effective strategies to promote the sustainable management and utilization of ecosystem services in the Batang Toru forest region, benefiting both farmers and the surrounding environment.","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123903010","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Musdalifah dkk, Tata Kelola Kelembagaan, kelompok tani, Hutan Malaka, Hutan Kemasyarakatan, DI Desa Cenrana, Baru Kecamatan, Cenrana Kabupaten, Adrayanti Sabar
{"title":"Tata Kelola Kelembagaan Kelompok Tani Hutan Malaka 01 Hutan Kemasyarakatan di Desa Cenrana Baru Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros","authors":"Musdalifah dkk, Tata Kelola Kelembagaan, kelompok tani, Hutan Malaka, Hutan Kemasyarakatan, DI Desa Cenrana, Baru Kecamatan, Cenrana Kabupaten, Adrayanti Sabar","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.424","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.424","url":null,"abstract":"Keberadaan Kelompok Tani Hutan dinilai sangat penting, karena dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan pada pengelolaan hutan kemasyarakatan yang berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi pengelolaan hutan agar tetap lestari. Salah satunya KTH Malaka 01 yang telah mendapatkan persetujuan usaha pemanfaatan hutan kemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan tata kelola kelembagaan dan menganalisis faktor pendorong dan faktor penghambat pengelolaan HKm. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Mei 2022 di kawasan hutan kemasyarakatan desa cenrana baru. Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data diperoleh diidentifikasi melalui tabel kriteria dan indikator penilaian kemampuan tata kelola, kemudian dianalisis melalui metode Force Field Analysis (FFA) dan Analysis Hierarki Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tata kelola kelembagaan KTH Malaka 01 dikategorikan tidak baik atau dikatakan masih belum optimal dilakukan, hal ini dilihat berdasarkan tiga aspek, yaitu kelola kelembagaan, kawasan, dan usaha. Faktor pendorong pengelolaan HKm terdiri atas persetujuan IUPHKm, struktur kepengurusan kelompok, pengetahuan pendamping, potensi jasa lingkungan, sarana prasarana yang mendukung, dan keinginan untuk bermitra. Faktor penghambat terdiri atas pertemuan KTH tidak rutin, pendamping tidak aktif, partisipasi pengurus dan anggota dalam kegiatan belum optimal, tanaman agroforestri belum dikembangkan, dan tidak ada sosialisasi dari pemerintah dalam membuat unit usaha.","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130720962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Perubahan Penutupan Lahan di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat","authors":"Petrus A. Dimara, Amilda Auri","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.428","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.428","url":null,"abstract":"Alih fungsi lahan merupakan dampak dari kurangnya ketersediaan sumberdaya alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan penutupan lahan tahun 2012 sampai 2022 di Kabupaten Manokwari Selatan. Metode yang digunakan adalah metode penginderaan jauh dan SIG melalui pengolahan citra digital (citra Landsat 8 TM tahun 2012 dan tahun 2022) yang dipadukan dengan survei lapangan dan analisis statistik. Hasil interpretasi citra satelit landsat 8 tahun 2022 dan pengamatan lapangan Kabupaten Manokwari Selatan terdapat 16 jenis penutupan lahan. Penutupan lahan terbesar yaitu hutan lahan kering primer seluas 133.168 ha. Penutupan terkecil terdapat pada penutupan lahan pelabuhan sebesar 6,55 ha dan belukar rawa sebesar 203,45 ha. Pada tahun 2022 Kabupaten Manokwari Selatan memiliki tutupan lahan berhutan sebesar 203.970,21 ha dan tutupan lahan non hutan sebesar 101.922,90 ha. Selama periode 2012 – 2022, Kabupaten Manokwari Selatan kehilangan areal berhutan sebesar 71.328,53 ha dengan rata-rata laju penyusutan hutan mencapai lebih dari 7.132,85 ha setiap tahunnya. Penutupan lahan hutan lahan kering primer telah mengalami pengurangan luas 8.023,74 ha/tahun. Hutan lahan kering primer mengalami konversi atau perubahan menjadi lima jenis penggunaan lahan, yaitu semak/belukar, savana, hutan lahan kering sekunder, perkebunan dan sawah. Hutan mengrove primer juga telah mengalami perubahan menjadi hutan lahan kering sekunder dan semak belukar. Laju penambahan luas terbesar terjadi di penutupan lahan savana/padang rumput sebesar 7.081,47 ha/tahun dan diikuti oleh laju penambahan luas hutan lahan kering sekunder sebesar 897,10 ha/tahun dan pemukiman 27,95 ha/tahun. \u0000 ","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115720592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENTIAL ANALYSIS AND PHYSICAL SUPPORTING CAPACITY of HATUSUA BEACH TOURISM AREA, KAIRATU DISTRICT, WEST SERAM DISTRICT","authors":"Billy Seipalla, Lesty Latupapua","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.327","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.327","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi biofisik pada kawasan wisata pantai Hatusua Beach dan mengetahui kapasitas daya dukung fisik pada kawasan objek wisata Hatusua Beach. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan melakukan observasi langsung ke Kawasan wisata Hatusua Beach. Data analisis menggunakan analisis potensi Flora dan Fauna memakai kriteria penilaian dari Fandeli (2005) yaitu penilaian potensi biofisik yang meliputi flora dan fauna pada kawasan wisata dengan memakai beberapa kriteria yaitu Baik, Sedang, Agak Buruk, dan Buruk serta menganalisis daya dukung fisik Kawasan wisata Hatusua beach untuk mengetahui jumlah maksimal wisatawan secara fisik sehingga akan diketahui ambang batas jumlah maksimum wisatawan per rotasi kunjungan. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengetahui daya dukung fisik wisata pantai Hatusua beach yaitu dengan menggunakan metode Cifuentes (1992) dengan rumus (Fandeli, 2002). Terdapat komponen utama yang menjadi penilaian yaitu potensi flora dan fauna, fasilitas serta daya dukung kawasan wisata Hatusua Beach. Hasil penelitian menunjukkan potensi flora dan fauna pada pada Kawasan Hatusua beach dikategorikan “Sedang” dan kapasitas daya dukung kawasan wisata Hatusua beach untuk kunjungan wisatawan diasumsikan berjumlah 1.233 orang/hari, sedangkan untuk peak season kawasan wisata Hatusua beach diasumsikan bisa menampung wisatawan sebanyak 1.850 orang/hari. Hal ini menunjukkan Kawasan wisata Hatusua beach sebagai salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi. \u0000Kata kunci: potensi biofisik, daya dukung, analisis penilaian, wisata pantai","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123106958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Terenius Kiwo, Soetjipto Moeljono, Antoni Ungirwalu, Agustinus Murdjoko
{"title":"Jenis Kelapa Hutan (Pandanus spp.) pada Tipologi Kebun Pekarangan Masyarakat Suku Lanny","authors":"Terenius Kiwo, Soetjipto Moeljono, Antoni Ungirwalu, Agustinus Murdjoko","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.423","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.423","url":null,"abstract":"Famili Pandanaceae seluruhnya diperkirakan sekitar 600 jenis yang menyebar di daerah tropis pada habitat mulai dari tepi-tepi pantai, daerah dataran tinggi sampai ke pegunungan. Suku Dani dan Suku Lanny mengenal dan memanfaatanakn jenis pandan kelapa hutan dengan nama lokal “Tuke” dan “Woromo”. Untuk itu dilakukan survei dan pengamatan di lapangan terkait potensi dan sebarannya pada jenis kelapa hutan (Pandanus spp.) pada Distrik Malagai Neri dan Distrik Melagi Kabupaten Lanny Jaya. Hasil penelitian menjumpai tiga jenis kelapa hutan pada habitat tipologi kebun pekarangan yang dimanfaatakan suku Lanny yaitu Gawin (Pandanus julianettii Martelli), Owandak (Pandanus iwen B.C.Stone) dan Woromo (Pandanus brosimos Merr. & L.M.Perry). Ketiga jenis ini dikelompokan dalam dua klasifikasi penamaan lokal suku Lanny yaitu berdasarkan morfologi buah yaitu “Omawi” atau keras dan jenis buah yang “Lebenak-ndeak” atau lunak. Pandanus julianettii Martelli ditemukan tersebar merata pada tipologi habitat kebun pekarangan Suku Lanny jika dibandingkan dengan kedua jenis lainnya. Tingkat kerapannnya jenis kelapa hutan pada habitat kebun pekaranangan mencapai 78% dan diikuti jenis Araucaria sp., Casuarina oligodon L.A.S.Johnson. (5%) dan Araucaria sp. (3%) dengan membentuk dua kelompok pola penyebaran utama.","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"129 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129389941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Obed N Lense, Soetjipto Moelyono, Benyamin Yodokus Inanosa
{"title":"Persepsi Masyarakat Suku Sebyar Terhadap Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Distrik Taroi Kabupaten Teluk Bintuni","authors":"Obed N Lense, Soetjipto Moelyono, Benyamin Yodokus Inanosa","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.425","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.425","url":null,"abstract":"Penduduk Distrik Taroi saat telah merasakan manfaat dari rehabilitasi hutan pesisir pantai Taroi yang telah direhabilitasi sejak tahun 2005 yang didukung oleh Pemerintah Daerah maupun Pihak Swata. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki komitmen memelihara dan menjaga lingkungan sebagai sistem penyangga kehidupannya. Kawasan hutan mangrove seperti ini perlu dijaga dan akan menjadi tempat untuk belajar menilai hubungan yang harmonis antara kawasan hutan dengan masyarakat karena hubungan yang baik tercermin lewat hutan yang lestari. Sehingga kajian mengenai persepsi masyarakat adat suku sebyar di Distrik Taroi dalam upaya perlindungan ekosistem mangrove yang direstorasi perlu diketahui. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana persepsi masyarakat dalam pelestarian ekosistem hutan Mangrove yang ada di wilayah pesisir Distrik Taroi, Kabupaten Teluk Bintuni. Hasil Penelitian menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap kegiatan rehabilitasi hutan di pesisir pantai taroi memiliki indeks persepsi masyarakat (IPm) sebesar 0,86 yang berada pada rentan positif.","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134581430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Noviani Sarah Agusthina Duka, Maria Bano, Fadlan Pramatana, Maria M.E. Purnama
{"title":"Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Potensi Ekowisata Hutan Wisata Nostalgia di Buiko, Nusa Tenggara Timur","authors":"Noviani Sarah Agusthina Duka, Maria Bano, Fadlan Pramatana, Maria M.E. Purnama","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.447","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.447","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan menyusun strategi untuk pengembangan Hutan Wisata Nostalgia. Penelitian ini berlangsung selama satu bulan yaitu pada bulan Juni 2022 di Buiko, Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Responden berjumlah 67 orang terdiri dari 4 orang pihak pengelola dan 43 orang masyarakat setempat yang diperoleh menggunakan metode purposive sampling dan rumus slovin, sedangkan 20 orang pengunjung yang diperolah menggunakan metode random sampling (sempel acak), dan dianalisis menggunakan metode analisis ADOODTWA dan analisis SWOT. Hasil penelitian yang didapat (1) nilai total kelayakan dari 7 variabel penilaian adalah 78,61% jadi dapat disimpulkan bahwa Hutan Wisata Nostalgia layak untuk dikembangkan menjadi ekowisata. (2) Strategi pengembangan yaitu dengan mempromosikan lokasi wisata, mengoptimalkan sistem pengeloaannya, membangun kerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat lokal.","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115074114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Carl Lewis Kapitarauw, Christian S. Imburi, Matheus Beljai
{"title":"Analisis Spasial Deforestasi Kawasan Hutan Lindung Arfak di Kabupaten Manokwari","authors":"Carl Lewis Kapitarauw, Christian S. Imburi, Matheus Beljai","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.434","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.434","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi permasalahan antara lain: 1) apakah telah terjadi deforestasi di kawasan hutan lindung Arfak? 2) dimana letak kawasan areal yang mengalami deforestasi di wilayah kawasan lindung Arfak? 3) mengetahui bentuk-bentuk deforestasi yang telah terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan mentransformasi data satelit Landsat dari tahun 2014 hingga 2022 ke dalam indeks perbedaan normalisasi perbedaan vegetasi yang mana diklasifikasikan dan dioverlay guna mendapatkan tutupan lahan dair tahun 2014 hingga 2022, dimana ditemukan bahwa telah terjadi deforestasi. Pengecekan lapangan (ground check) dilakukan juag guna memperoleh data kesesuaian dengan menggunakan tallysheet sehingga diperoleh kesesuaian data analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan tutupan lahan dari areal berhutan menjadi tidak berhutan dari periode tahun 2014 hingga 2022 sebesar 139,01 ha di kawasan hutan lindung Arfak. Bentuk-bentuk deforestasi yang ditemukan antara lain pertanian lahan kering, pemukiman, semak belukar, lahan terbuka dan sebagian kecil berupa erosi yang terjadi.","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121827873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Keefektifan Inokulum Arbuscular Mycorrhiza (AM) Fungi pada Pertumbuhan Tiga Jenis Tanaman Di Tailing ModADA Timika","authors":"Aiko Fifi Djuuna, R. H. Siburian","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.427","DOIUrl":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.427","url":null,"abstract":"Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) berasosiasi dengan sebagian besar tanaman dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas inokulum FMA terhadap pertumbuhan 2 jenis tanaman kehutanan (Samanea saman dan Calliandra surinamensis) dan 1 jenis tanaman pertanian (Zea mays) di tanah tailing. Percobaan pot dengan Rancangan Acak Lengkap dilakukan di screen house Mile Point 21 PT Freeport Indonesia di Timika. Tailing digunakan sebagai media pertumbuhan dengan lima perlakuan inokulum yaitu Inokulum 1 (dari ModADA bawah), Inokulum 2 (dari ModADA tengah), Inokulum 3 (dari ModADA atas), Inokulum 4 (dari MP 21), dan Inokulum 5 (Mycofer) dengan 3 ulangan. Tinggi tanaman dan diameter batang, dan jumlah daun diamati pada 28, 56 dan 84 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulum FMA memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang Samanea saman dan Calliandra surinamensis dibandingkan dengan tanpa pemberian inokulum, namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada tanaman jagung. Kemampuan inokulum FMA pada tanah tailing menunjukkan bahwa sumber inokulum ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber pupuk biologi dalam program reklamasi lahan tailing.","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128140099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}