Rahmi Dewi, Safuwan Safuwan, Cut Ita Zahara, Nur Afni Safarina
{"title":"Analisis Strategi Coping Orang Tua Yang Memiliki Anak Korban Kekerasan Seksual","authors":"Rahmi Dewi, Safuwan Safuwan, Cut Ita Zahara, Nur Afni Safarina","doi":"10.51849/j-p3k.v3i1.140","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v3i1.140","url":null,"abstract":"Pemerintah Aceh masih punya pekerjaan rumah dalam menangani kasus kekerasan terhadap anak. Berdasarkan pelaporan pada Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMPONI PPA) hingga 3 Juni 2021 terdapat 3.122 kasus kekerasan terhadap anak. Penelitian ini tentang analisis Strategi coping orang tua yang memiliki anak korban kekerasan seksual. Tujuan dari peneitian ini yaitu untuk dapat memberikan gambaran tentang strategi coping pada orang tua yang memiliki anak korban kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Deskriptif. Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. Objek dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak korban kekerasan. Subjek penelitian ini menggunakan teknik sampling non probability sampling purposive dengan purposive sampling yang berjumlah 5 orang. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data observasi langsung terlibat pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber data, triangulasi metode/teknik, dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini adalah orang tua lebih fokus dalam memikirkan masa depan anak.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130178761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan BSP (Brainspotting Therapy) dalam menurunkan Kecemasan pada Penderita Dermatitis Atopik","authors":"Nursan Junita, Hafnidar Hafnidar, Yara Andita Anastasya","doi":"10.51849/j-p3k.v3i1.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v3i1.134","url":null,"abstract":"Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas, kronis dan kerap mengalami kekambuhan. Penderita mengalami gatal, sakit pada kulit yang diperparah dengan garukan. Kondisi ini berdampak terhadap masalah psikososial seperti kecemasan. Penyakit ini genetik sehingga akan tetap dialami seumur hidup. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan cara untuk membantu penderita menurunkan kecemasan agar kekambuhan dapat terkontrol. BSP merupakan tehnik terapi untuk mengatasi emosi negatif seperti stress, trauma, cemas, malu, panik, dan rendahnya rasa percaya diri. BSP adalah sebuah metode “Brain-Body integrated based”, terapi yang menggunakan posisi mata, karena mata memiliki akses kebagian area sub kortika yang disebut area bawah sadar sehingga membantu proses healing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian case report dengan tiga orang subjek wanita yang berusia 22 tahun dengan diagnosis DA. Ketiga Subjek diberikan SUD (Subjek Unit Disturbance) untuk melihat tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Sesi intervensi dilakukan sebanyak 4 sesi dengan waktu 45 - 60 menit menggunankan instrumen pointer. Penelitian menunjukan penerapan BSP efektif untuk kasus kecemasan pada Dermatitis Atopik. Subjek dapat insight baru dan hal ini membantu subjek mengontrol kecemasannya, sehingga kekambuhan tidak menyebar. Penelitian lanjut terkait coping penting untuk dilakukan untuk mengetahui berbagai coping yang dilakukan agar pencetus kecemasan tidak memperparah kondisi.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124823922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Subjek Dengan Keluhan Respon Fisiologis Ketika Menghadapi Stresor Menggunakan Formulasi Kasus Ingram","authors":"Ichwan Cahyono, E. R. Surjaningrum","doi":"10.51849/j-p3k.v3i1.151","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v3i1.151","url":null,"abstract":"Dalam menangani kasus klinis, terkadang klinisi mendapati kasus yang tidak terpetakan dalam diagnostik psikiatri terstandard (seperti DSM IV, ICD-10, PPDGJ, dll). Selain itu diagnosis standard tidak menjelaskan penyebab yang mendasari masalah pasien dan treatment yang sesuai terkait penyebab tersebut. Formulasi kasus mampu mengisi kesenjangan antara diagnosis dan treatment. Formulasi kasus klinis merupakan hal yang sangat penting dan disorot dalam banyak buku dan artikel. Penelitian tentang penerapan formulasi kasus klinis belum banyak dituliskan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan penerapan formulasi kasus klinis kepada Subjek dengan keluhan respon fisiologis ketika menghadapi stresor menggunakan formulasi kasus yang dikembangkan oleh Ingram. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed-method) dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, scaling, dan alat tes psikologi (grafis, SSCT, dan CFIT). Hasil penelitian menunjukkan penerapan formulasi kasus klinis terhadap Subjek dengan keluhan respon fisiologis ketika menghadapi stresor menggunakan formulasi kasus yang dikembangkan Ingram dapat membantu: \u0000(1) merumuskan gejala atau masalah yang perlu diubah; (2) menyusun data dan informasi yang diperoleh; \u0000(3) menyusun skema konseptual yang memberikan penjelasan; dan (4) mengambil keputusan treatment yang mengarah pada prosedur spesifik. Dengan demikian, penerapan formulasi kasus klinis yang dikembangkan oleh Ingram terbukti efektif untuk menangani Subjek dengan keluhan respon fisiologis ketika menghadapi stresor.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125485796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Kerja Karyawan RSUD dr M. Thomsen Nias","authors":"Yuliani Lase, Sahyar Sahyar","doi":"10.51849/j-p3k.v3i1.146","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v3i1.146","url":null,"abstract":"Masalah di dalam penelitian ini adalah masih rendahnya komitmen kerja karyawan RSUD dr M Thomsen Nias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar Pengaruh lingkungan kerja, kepemimpinan, dan kepuasan kerja terhadap komitmen kerja karyawan. Populasi penelitian sebanyak 160 orang tenaga keperawatan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik ramdom sampling. Sampel penelitian terdiri dari 61 orang tenaga keperawatan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari jawaban responden dalam mengisi angket dan tes. Metodologi analisis dengan menggunakan Analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja, dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen kerja. Sedangkan variabel kepemimpinan tidak memiliki pengaruh atau tidak signifikan terhadap komitmen kerja. Variabel lingkungan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) pada penelitian ini memiliki hasil yang berpengaruh positif terhadap komitmen kerja dan disimpulkan signifikan terhadap komitmen kerja, sedangkan variabel kepemimpinan tidak berpengaruh dan tidak signifikan.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133250206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pentingnya Teknik Empati Dalam Proses Konseling Individual","authors":"Y. Yunita","doi":"10.51849/j-p3k.v2i3.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.128","url":null,"abstract":"Artikel ini menjelaskan tentang pentingnya teknik empati dalam proses konseling individual. Teknik empati adalah menyelaraskan diri (peka) terhadap apa, bagaimana, dan latar belakang perasaan dan pikiran orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya. Teknik empati merupakan salah satu dari berbagai teknik dalam proses konseling. Sedangkan Proses Konseling adalah proses bantuan yang dilakukan melalui wawancara, yang dilakukan oleh seorang ahli disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah disebut konseli apabila di lingkungan formal dan disebut klien apabila diluar lingkungan formal. Tujuan dari dilakukan konseling adalah bermuara pada teratasinya masalah yang sedang dialami. Individual atau sendiri adalah mengenai atau berhubungan dengan manusia secara pribadi yang bersifat perseorangan. Dimana Proses konseling individual hanya dapat dilakukan secara face to face dengan kata lain tidak ada orang lain atau orang ketiga selain dari konselor dan klien. Proses konseling individual tidak hanya dapat dilakukan didalam ruangan melainkan dapat dilakukan diluar ruangan seperti halaman, taman, dan lain-lain. Diharapkan setelah membaca artikel ini dapat melakukan proses konseling individual dengan menggunakan teknik empati secara maksimal dan efektif baik di lingkungan formal, non formal dan informal.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"26 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114106353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dinamika Psikologis Remaja HIV-AIDS Yang Melakukan Hubungan Seks Pranikah di Aceh Utara","authors":"Ella Suzanna, Cut Ita Zahara, Rahmi Dewi","doi":"10.51849/j-p3k.v2i3.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.75","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dinamika psikologis remaja HIV-AIDS yang pernah melakukan hubungan seks pranikah di Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis. Subjek berjumlah empat remaja berusia 14-16 tahun yang sudah terinfeksi HIV AIDS dan pernah aktif melakukan hubungan seks pranikah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Informan mempercayai penyakit ini adalah suatu bentuk hukuman dari Tuhan bagi mereka dan keluarganya. Mereka mengalami rasa bersalah yang mendalam dan rasa malu yang berlebihan. Beberapa subjek juga mengalami harga diri rendah dan takut untuk berhadapan dengan orang banyak. Harga diri rendah membuat mereka melakukan percobaan bunuh diri. Stigma juga dating dari masyarakat yang mengetahui status atau dugaan HIV mereka. Masyarakat menilai mereka yang terkena penyakit ini berasal dari keluarga yang kacau. Remaja yang terdiagnosis HIV ini mengalami beberapa simptom-simptom psikologis yang buruk, yaitu insomnia, agresi, halusinasi, depresi, sulit konsentrasi, dan hilang harapan akan masa depan.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"71 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120856042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kompetensi Guru : Studi Kuantitatif","authors":"Iridhoi Daeli, Sahyar Sahyar, A. Silalahi","doi":"10.51849/j-p3k.v2i3.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.115","url":null,"abstract":"Kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (kepemimpinan, pelatihan kerja dan motivasi) terhadap variabel Y (Kompetensi guru). Penelitian ini dilakukan pada Sekolah SMKN 1 Gunungsitoli Alo'oa dan SMKN3 Gunungsitoli, Gunungsitoli pada Bulan September 2020 dengan total sampel sebanyak 71 guru. Hasil pengujian hipotesis menjelaskan bahwa dari data yang ditolak memeiliki arti yakni kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap kompetensi guru. Hipotesis kedua menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pelatihan guru terhadap kompetensi guru di SMKN1 Alo’oa dan SMKN3 Gunungsitoli. Hasil pengujian hipotesis ketiga menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi guru terhadap kompetensi guru di SMKN1 Alo’oa dan SMKN3 Gunungsitoli. Hasil pengujian hipotesis keempat menjelaskan bahwa kepemimpinan, pelatihan, dan motivasi berpengaruh terhadap kompetensi guru di SMKN1 Alo’oa dan SMKN3 Gunungsitoli.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131323752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konstruksi dan Validasi Alat Ukur Workplace Well-Being di Indonesia","authors":"Vianda Maulidina, A. Kadiyono","doi":"10.51849/j-p3k.v2i3.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.119","url":null,"abstract":"Penelitian dalam mengukur kesejahteraan karyawan di tempat kerja (workplace well-being) semakin banyak dilakukan oleh para peneliti di Indonesia. Page (2005) telah mengembangkan sebuah instrumen untuk melakukan pengukuran workplace well-being yaitu Workplace Well-being Index (WWBI) yang terdiri dari 17 aitem. Sejauh penelusuran peneliti, belum ada penelitian yang secara khusus melakukan pengembangan alat ukur workplace well-being dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk melakukan konstruksi alat ukur workplace well-being berdasarkan konsep teori Page (2005). Pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur ini dilakukan terhadap 102 karyawan tetap yang bekerja pada berbagai bidang perusahaan di Kota Bandung. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk pengujian validitas konstruk, dan teknik Alpha Cronbach untuk pengujian reliabilitas alat ukur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil konstruksi alat ukur Workplace Well-Being (WWB) yang diajukan dinyatakan valid dan reliabel. Artinya, alat ukur ini dinilai mampu mengukur workplace well-being seorang karyawan dengan tepat dan konsisten, sehingga dapat digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"2015 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127621595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dampak Toxic Parents dalam Kesehatan Mental Anak","authors":"Oktariani Oktariani","doi":"10.51849/j-p3k.v2i3.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.107","url":null,"abstract":"Dalam pola toxic parenting, orang tua memperlakukan anaknya dengan tidak hormat sebagai individu, contoh tidak memuji pekerjaan anak atau ,meremehkan hal-hal yang sudah anak lakukan dalam hidup kesehariannya. Atau orang tua yang suka membanding – bandingkan anak dengan anak lainnya atau membandingkan dengan saudara kandungnya sendiri sehingga mengakibatkan turunnya rasa percaya diri pada anak. Orang tua yang melakukan pola asuh ini atau toxic parents memiliki perilaku yang buruk,seperti melakukan kekerasan fisik dan juga kekerasan verbal, sehingga pada akhirnya ini menjadi racun dalam pribadi anak dan hal ini jarang di sadari oleh orang tua. Toxic parents memberikan efek negatif yang sangat besar untuk anak-anak. Anak-anak dapat menderita secara mental. Anak tipe penurut akan berusaha sekeras mungkin untuk membahagiakan orangtuanya dengan cara menekan segala hal yang mereka inginkan. Sementara untuk yang anak tipe pemberontak akan menjadi pembangkang untuk orang tuanya. Jika toxic parents ini berlangsung sepanjang kehidupan anak maka kesehatan mental anak akan mengalami gangguan. Jika kesehatan mental anak terganggu, maka akan mempengaruhi kepada perilaku anak didalam kehidupan kesehariannya.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128964716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Pelayanan Publik dan Profesionalisme Perangkat Kelurahan Terhadap Kepuasan Masyarakat","authors":"Vina Yanti Br Purba","doi":"10.51849/j-p3k.v2i3.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.113","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pelayanan Publik dan Profesionalisme Perangkat Kelurahan Terhadap Kepuasan Masyarakat Di Kelurahan Batang Terap Kabupaten Serdang Bedagai. subyek penelitian ini adalah masyrakat Kelurahan Batang Terap yang berjumlah 65 orang sampel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner (angket). Observasi dan kuesioner yang diberi skor menggunakan Skala Likert. Teknik pengumpulan sampel menggunakan accidental sampling. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menggunakan uji t menunjukkan bahwa Pelayanan Publik berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat dengan nilai 4.121 > 1.998 nilai signifikan < 0,05 atau 0,000 < 0,05. Sedangkan Profesionalisme tidak berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat dengan nilai 1.504 < 1.998 terlihat pada nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 0,138 > 0,05. Berdasarkan perhitungan menggunakan koefisien determinasi nilai Adjusted R Square (R2) adalah 0,785 atau 78,5% sedangkan sisanya 21,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa variabel Pelayanan Publik memiliki pengaruh terhadap kepuasan masyarakat sedangkan variabel Profesionalisme tidak berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat di Kelurahan Batang Terap Kabupaten Serdang Bedagai.","PeriodicalId":244931,"journal":{"name":"JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K)","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129087188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}