{"title":"PENGARUH TQM ( TOTAL QUALITY MANAGEMENT ) DAN SCM ( SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ) TERHADAP DAYA SAING PADA INDUSTRI KONSTRUKSI ( STUDI KASUSPADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKAT ISO 9001 DI DKI JAKARTA )","authors":"Andi Maddeppungeng","doi":"10.36055/JFT.V5I2.1262","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/JFT.V5I2.1262","url":null,"abstract":"Perusahaan yang bergerak dibidang industri konstruksi yang menerapkan Total Quality Management (TQM) di era globalisasi inilah yang menuntut kontraktor memakai sistem TQM maupun SCM, agar dapat menghasilkan kebutuhan sesuai dengan permintaan pelanggan.Penerapan sistem tersebut berlaku bagi kontraktor swasta/negeri agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Konsep penelitian ini, mengembangkan variabel Total Quality Management (TQM), variabel Manajemen Supply Chain Management (SCM) (aliran barang, uang, informasi), dan variabel daya saing (biaya, waktu, mutu). Serta menguji pengaruh TQM dan SCM terhadap daya saing pada industri konstruksi secara terpisah ataupun secara bersamaan. Dengan menggunakan kuisoner sebagai alat ukur dan softwareAMOS v.21 untuk aplikasi pengolahan data. Hasil menunjukkan bahwa pengaruh TQM terhadap daya saing industri konstruksi pada hasil path diagram analisis adalah sebesar 0,441 atau 44%. Serta pengaruh SCM terhadap daya saing adalah sebesar 0,547 atau sebesar 55%. Sedangkan TQM berpengaruh besar dan signifikan terhadap SCM sebesar 0,819 atau sebesar 82%","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133051181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON NORMAL TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS","authors":"Soelarso Soelarso, Baehaki Baehaki","doi":"10.36055/jft.v5i2.1254","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/jft.v5i2.1254","url":null,"abstract":"Sangat diperlukan suatu teknologi konstruksi yang dapat mengurangi eksploitasi alam dan dapat memanfaatkan limbah-limbah beton. Salah satu contoh upaya mengurangi dampak tersebut adalah menggunakan kembali limbah beton untuk penggunaan beton baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh limbah beton sebagai pengganti agregat kasar terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas. Penelitian ini merencanakan beton normal dengan kuat tekan yang ditargetkan adalah 25 MPa dan menggunakan slump 30-60 mm serta menggunakan Portland Pozzolan Cement (PPC). Penggunaan proporsi agregat limbah dalam penelitian ini adalah 25%, 50%, 75% dan 100 % dari berat total agregat alami dengan umur pengujian 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Jumlah benda uji 48 buah (3 benda uji untuk setiap umur pengujian dan proporsi). Hasil kuat tekan dan modulus elastisitas akan dibandingkan dengan nilai teoritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar penggunaan limbah beton, semakin besar penurunan yang terjadi pada nilai kuat tekan dan modulus elastisitas. Berdasarkan hasil pengujian, penggunaan limbah pada beton dengan proprosi 25% menunjukkan penurunan rata-rata nilai kuat tekan dan modulus elastisitas yang cukup signifikan yaitu 45,39% dan 77,35%. Berlanjut proporsi berikutnya yaitu 50% menunjukkan penurunan 56,99% dan 77,45%. Proporsi 75% menunjukkan penurunan 61,65% dan 79,26%. Proporsi 100% menunjukkan penurunan 66,62% dan 79,12%. Proporsi paling optimum dari penelitian ini adalah proporsi limbah 25%. Variabilitas kualitas limbah mengakibatkan perbedaan sifat-sifat material beton yang dihasilkan dan cenderung menurunkan kuat tekan dan modulus elastisitas.","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123095736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG BORU KOTA SERANG","authors":"Arief Budiman, Dwi Esti Intari","doi":"10.36055/JFT.V5I2.1252","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/JFT.V5I2.1252","url":null,"abstract":"Simpang Boru merupakan simpang bersinyal dengan empat lengan yang menghubungkan antara jalan raya cipocok, jalan raya petir dan jalan Syech Moh Al-bantani. Kondisi limgkungan di persimpangan tersebut merupakan daerah komersil yang ditandai dengan adanya pertokoa disekitar simpang Boru. Tujuan penelitian ini adalah untuuk meganalisa kinerja simpang Boru dalam kondisi eksist ing serta memberikan alternatif solusi pemecahan masalah yang timbul pada simpang Boru. Pengambilan data didasarkan pada data primer dan data sekunder dan metode yang digunakan pada analisa kinerja simpang ini adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Berdasarkan hasil penelitian pada simpang Boru dapat diket ahui bahwa pada satu pendekat mengalami jenuh yaitu pada pendekat Utara dengan derajat kejenuhan (Ds) sebesar 0.77 (Ds 0.75 jenuh). Panjang antrian tertinggi pada simpang adalah sebesar 40.70 m. besar nilai angka henti seluruh simpang adalah 0.70 stop/smp. Tundaan rata-rata simpang yang dihasilkan adalah 30.96 det/smp dan masuk tingkat pelayanan simpang (LOS) dengan tingkat D dimana nilai tundaan 25.1-40 det/smp Untuk meningkatkan kinerja simpang Boru dilakukan alternatif perbaikan dengan melakukan perubahan waktu siklus, perubahan fase, pelebaran geometrik serta kombinasi antara pelebaran geometrik dan perubahan fase. Dari keempat alternatif tersebut dipilih alternatif pelebaran geometrik dan perubahan fase dimana hasil derajat kejenuhan pada pendekat utara = 0.35, pendekat selatan = 0.45, pendekat barat = 0.52 serta pendekat utara = 0.52 dengan tingkat pelayanan simpang berada pada tingkat B","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"433 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116184750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN ALTERNATIF PALIMA-CURUG ((Studi Kasus : Kota Serang)","authors":"R. Bethary, M. F. Pradana","doi":"10.36055/jft.v5i2.1253","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/jft.v5i2.1253","url":null,"abstract":"Perencanaan jalan alternatif Palima-Curug yang berlokasi di Kota Serang merupakan salah satu prasarana untuk mengalihkan kendaraan besar agar tidak melewati Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, sehingga kawasan pemerintahan bebas dari kendaraan bus, truk atau kendaraan besar lainnya. Menurut peraturan daerah Kota Serangnomor 6 tahun 2011 tentangrencana tata ruang wilayah Kota Serang tahun 2010-2030, Strategi untuk menyediakan sarana dan prasarana penunjang di pusat -pusat kegiatan dan antar pusat kegiatan sesuai standar yang berlaku, yaitu dengan mengembangkan sistem prasarana utama berupa jaringan transportasi jalan raya dalam mendukung pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sub pusat pelayanan kota. Oleh karena itu pembuatan jalan baru merupakan solusi yang baik untuk meningkatkan prasarana transportasi. Tujuan penelitian adalah merencanakan bentuk geometrik jalan sesuai kelas dan fungsinya, yaitu jalan kolektor kelas III, guna menghasilkan geometrik jalan yang memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pemakai jalan. Metode yang di gunakan adalah metode Bina Marga No. 038 T/BM/1997. Hasil dari perencanaan geometrik jalan dengan panjang 4,617 KM, klasifikasi medan yang ada pada jalan rencana merupakan daerah datar, kecepatan rencana 60 km/jam dan lebar jalan yang direncanakan adalah 4x3,5 meter, direncanakan 3 tikungan Spiral-Spiral dan 8 tikungan Spiral-Circle-Spiral, untuk alinemen vertical direncanakan 5 alinemen vertikal cekung dan 4 alinemen vertikal cembung","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"233 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122677889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINJAUAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS TANAH (Studi Kasus : Jalan Carenang Kabupaten Serang)","authors":"Rama Indera Kusuma, Enden Mina","doi":"10.36055/jft.v5i2.1255","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/jft.v5i2.1255","url":null,"abstract":"Jalan raya memegang peranan yang sangat penting untuk memperlancar arus barang, jasa dan mempercepat komunikasi antar wilayah. Agar jalan raya dapat berfungsi sesuai dengan harapan, perlu diperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi fungsi konstruksi tersebut, antara lain sifat tanah dasar dimana perkerasan jalan diletakkan di atasnya. Tanah di jalan Carenang Kabupaten Serang memiliki karakteristik tanah yang kurang baik. Hal ini menyebabkan permukaan jalan menjadi bergelombang, retak, dan amblas sehingga terjadi kerusakan pada permukaan jalan. Untuk alasan inilah peneliti ingin mengetahuisifat fisis dan sifat mekanis tanah di jalan Carenang Kabupaten Serang.Pada penelitian ini dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian sifat fisis dan sifat mekanis tanah. Pengujian sifat fisis tanah diantaranya analisa Saringan, berat jenis tanah, kadar air, batas cair dan batas plastis. Sedangkan pada pengujian sifat mekanis tanah diantaranya kuat geser tanah dan Dynamic Cone Penetrometer (DCP).Hasil pengujian sifat fisis tanah menurut klasisfikasi sistem Unified menunjukkan bahwa sampel A tanah tersebut masuk pada golongan tanah pasir bergradasi baik –pasir berlanau dengan plastisitas sedang dan presentasi tertahan saringan no. 200 sebesar 92.3%, berat jenis =2.696, kadar air mula-mula = 17.744%, Batas Cair (LL)= 35.75%, Batas Plastis (PL)= 26.984%, indeks plastis (PI)= 8.766%,sedangkan pada sampel B dan sampel Ctanah tersebut masuk pada golongan tanah pasir berlempung dengan plastisitas sedang dan presentasi tertahan saringan no. 200 sebesar 81.6% & 85.7%, berat jenis = 2.688 &2.682, kadar air mula-mula = 23.803%& 22.203%, Batas Cair (LL)= 43.5%& 40.5%,Batas Plastis (PL)= 26.786 & 27,5%, indeks plastis (PI)= 16.711% & 13%. serta hasil pengujian sifat mekanis tanah pada pengujian kuat geser tanah pada sampel A, B dan C didapat nilai cA = 0,013 kg/cm² cB = 0,031 kg/cm² , cC= 0,008 kg/cm² dan OA= 26o, OB= 16o dan O= 15o, dan pengujian DCP pada sampel A,B dan C di dapat nilai CBR = 27.833%, 15% dan 7.167%.","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123871385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS BANJIR MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS 4.1.0 (Studi Kasus Sub DAS Ciberang HM 0+00 - HM 34+00)","authors":"Restu Wigati, Soedarsono Soedarsono","doi":"10.36055/JFT.V5I2.1261","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/JFT.V5I2.1261","url":null,"abstract":"Salah satu fenomena alam yang mengancam keberadaan hidup manusia dibeberapa wilayah di Indonesia setiap masuk musim penghujan yaitu banjir.Setiap tahun Kabupaten Lebak umumnya mengalami banjir terutama di daerah masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai. Hal ini disebabkan berkurangnya kapasitas penampang sungai sehingga dimensi sungai tidak mampu menampung debit yang ada dan menyebabkan Sungai Ciberang meluap. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya debit banjir Sungai Ciberang dengan Q50 dan mengidentifikasi daerah rawan banjir serta memberikan solusi masalah banjir yang terjadi di Sungai Ciberang. Pada Penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder berupa Curah hujan harian selama 19 tahun dan data dimensi penampang melintang sub-DAS Ciberang. hasil hitungan hujan rencana dengan kala ulang 50 tahun yaitu 105,875 mm, hujan jam-jaman durasi 6 jam dengan durasi puncak pada jam ke 3 yaitu = 57,713 mm sedangkan debit rencana dengan metode HSS SCS didapat nilai debit puncak sebesar 523,174m3/s, adapun dengan menggunakan metode HSS Snyder didapat sebesar 1228,162 m/s, langkah dilanjutkan menggunakan softwareHEC-RAS 4.1.0 untuk mengetahui kapasitas tampung sungai dengan menggunakan debit Snyder. Setelah dianalisis menggunakan software, sub-DAS Ciberang tidak dapat menampung debit aliran yang terjadi, oleh karenanya perlu adanya perbaikan sungai berupa normalisasi sungai dan peninggian tanggul","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123339337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS SISTEM DINAMIK KETERSEDIAAN BAJA PROFIL SEBAGAI INFRASTRUKTUR (Studi Kasus : Kota Cilegon)","authors":"Andi Maddeppungeng","doi":"10.36055/jft.v5i2.1260","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/jft.v5i2.1260","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129787575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH FLY ASH TERHADAP NILAI CBR DAN SIFAT-SIFAT PROPERTIS TANAH Studi Kasus : Jalan Raya Bojonegara km 19 Serang Banten","authors":"Enden Mina, Rama Indera Kusuma","doi":"10.36055/jft.v5i2.1256","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/jft.v5i2.1256","url":null,"abstract":"Jalan Raya Bojonegara km 19 Serang Banten, mengalami kerusakan akibat dari tanah yang bersifat ekspansif dan terpengaruh dari beban truk yang melintasi jalan tersebut. Tanah yang bersifat ekspansif mengakibatkan tanah menjadi retak-retakbergelombang. Tujuan dari penelitian ini yaitu memperkuat tanah dengan bahan tambah fly ash dan melihat pengaruhnya terhadap nilai CBR dan sifat -sifat propertis tanah. Pada penelitian ini dilakukan uji fisis dan pemadatan dilaboratorium tanpa bahan aditif. Kemudian dilakukan pencampuran bahan aditif berupa fly ash untuk pengujian California Bearing Ratio (CBR), batas cair, batas plastis, kadar air, dan berat jenis. Kadar fly ash yang digunakan untuk stabilisasi tanah yaitu 0%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Sedangkan pemeraman dilakukan selama nol hari. Abu terbang ini memiliki sifat semen bila diaplikasikan dengan tanah akan menambah kekuatan pada tanah ekspansif. Beradasarkan hasil pengujian fisik bahwa tanah tersebut masuk pada golongan tanah lempung anorganik dengan plastisitas rendah (CL), yang lolos saringan no. 200 sebesar 54.34%. Berdasarkan hasil pengujian CBR terlihat bahwa presentasefly ash 20% dapat meingkatkan nilai CBR yaitu pada penetrasi 0.1” sebesar 37.2% dan penetrasi 0,2” sebesar 38.6%. Pengujian sifat fisis tanah dengan campuran 20% fly ash, didapat berat jenis yaitu 3.40, kadar air yaitu 17.49%, Batas Cair (LL) yaitu 45%, Batas Plastis (PL) yaitu 24.93%, Indeks Plastistas (IP) yaitu 20.07%. Penambahan fly ash dapat menurunkan nilai batas cair dan batas plastis kemudian nilai indeks plastisitas cenderung mengalami penurunan juga","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121028620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA KAPASITAS DUKUNG PONDASI CEMENT SILO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM GEO5 (Studi Kasus Proyek Pembangunan Prabik Semen Merah Putih Bayah Provinsi Banten)","authors":"Enden Mina, Rama Indera Kusuma","doi":"10.36055/jft.v5i1.1250","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/jft.v5i1.1250","url":null,"abstract":"Berat bangunan dari silo semen yang cukup besar yang harus ditahan oleh struktur bawah dan lokasi yang jauh dari perkotaan yang tidak memungkinkan untuk mendistribusikan secara terus menerus untuk mengangkut pondasi dalam, maka pondasi bored piledipilih untuk diaplikasikan pada proyek pembangunan Semen Merah Putih di Bayah Banten. Pondasi Bore Pile memungkinkan untuk mendesain sendiri ukuran dimensi yang dipakai untuk meningkatkan efisiensi dalam jumlah tiang. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa kapasitas dukung dari pondasi bored pile pada bangunan silo semen, kapasitas dukung pondasi menggunakan beberapa metode diantaranya yaitu teori menurut Skempton (1966) dan teori dari O’neill and Reese (1989). Serta menggunakan bantuan program Geo 5. Berdasarkan hasil analisa daya dukung pondasi diperoleh bahwa daya dukung pondasi tunggal diameter 1m adalah 1876.97 ton. Sedangkan daya dukung pondasi tunggal diameter 1.2 m adalah 2121.76 ton dengan safety faktor terkecil 4,37. Hasil perhitungan daya dukung kelompok tiang dengan jumlah 4 tiang dan diameter 1.2 m diperoleh daya dukung 5567.50 ton dengan safety faktor terkecil 3.8. Haasil analisa penurunan pondasi diperoleh besarnya penurunan total adalah 1,39 cm lebih kecil dari penurunan yang disyaratkan. Perhitungan menggunakan software GEO5 menunjukkan bahwa daya dukung pondasi kelompok adalah 15502 ton dengan safety faktor 8.6","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132226888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Container Port Development Projects on The Java Sea, Indonesia","authors":"B. Priyambodho","doi":"10.36055/jft.v5i1.1245","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/jft.v5i1.1245","url":null,"abstract":"Port Development Projects have a some positive and constructive conclusions, combined with certain recommendations, but only if I am familiar with, and have explored, all kinds of values in port development. I will explain the underpinning a potential problem in more detail and how it can be used, and of value, in world port cities where several common problems occur: particularly matters relating to economic growth, climate change and urbanisation. First, economic growth and development are two of the essentials of the world’s economy. They allow developing countries to trade abroad the commodities of their homeland and raise their economic standards. Fundamentally, the development of an economy and its accompanying population usually goes along with the increasing of quantities and infrastructures of ports[1]. This commercial advancement potential forms opportunities for port expansion, so allowing the port owner (s) to gain an increased number of benefits. In addition, since the port serves as a backbone of economic growth, it is very important to address this capacity problem in order to enlarge the growth of the national economy. Economic growth has several values over and above economics, such as reputational and societal. Second, climate change is a big challenge to ports, both in developing and developed countries. The threat of flooding is imminent to those countries which are located in low-lying areas and deltas. Climate change engenders several effects, such as increased sea water levels (SWL), river floods, high waves, atmospheric greenhouse gases and tropical cyclone activities; all of which could devastate coastal areas and transportation systems. These effects will increase the number of climate-related risks, causing loss of life, social disruption and decreased economic standards and levels of activity. However, recent research revealed t hat, at this moment, a few port authorities have started to handle, or at least confront, the issue of climate change [1,2]. Climate change impacts have several dimensions such as safety, sustainability and accessibility. Third, the process of urbanisation is very important. This process, in fact, will increase the excess of water surface run off, including maximum and minimum flows. The first indicators have shown that increasing land use is causing a decrease in water infiltration. This influence is crucial to be recognized as it will greatly impact water quality and ecosystems [3-5], urbanisation’s embrace and impact several values such as safety, societal and accessibility. In this paper will be on the Indonesia’s port cities, and the potential conflicts arising between the port and city. One of the major challenges now, and in the future, is to balance and reconcile different values, as well as to find innovations which satisfactorily cover more than one value at a time. The aim of this research is to investigate how to effectively balance and reconcile different identified values and the ","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122558612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}