{"title":"对进攻城市周边地区的干扰性能分析仍然存在","authors":"Arief Budiman, Dwi Esti Intari","doi":"10.36055/JFT.V5I2.1252","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Simpang Boru merupakan simpang bersinyal dengan empat lengan yang menghubungkan antara jalan raya cipocok, jalan raya petir dan jalan Syech Moh Al-bantani. Kondisi limgkungan di persimpangan tersebut merupakan daerah komersil yang ditandai dengan adanya pertokoa disekitar simpang Boru. Tujuan penelitian ini adalah untuuk meganalisa kinerja simpang Boru dalam kondisi eksist ing serta memberikan alternatif solusi pemecahan masalah yang timbul pada simpang Boru. Pengambilan data didasarkan pada data primer dan data sekunder dan metode yang digunakan pada analisa kinerja simpang ini adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Berdasarkan hasil penelitian pada simpang Boru dapat diket ahui bahwa pada satu pendekat mengalami jenuh yaitu pada pendekat Utara dengan derajat kejenuhan (Ds) sebesar 0.77 (Ds 0.75 jenuh). Panjang antrian tertinggi pada simpang adalah sebesar 40.70 m. besar nilai angka henti seluruh simpang adalah 0.70 stop/smp. Tundaan rata-rata simpang yang dihasilkan adalah 30.96 det/smp dan masuk tingkat pelayanan simpang (LOS) dengan tingkat D dimana nilai tundaan 25.1-40 det/smp Untuk meningkatkan kinerja simpang Boru dilakukan alternatif perbaikan dengan melakukan perubahan waktu siklus, perubahan fase, pelebaran geometrik serta kombinasi antara pelebaran geometrik dan perubahan fase. Dari keempat alternatif tersebut dipilih alternatif pelebaran geometrik dan perubahan fase dimana hasil derajat kejenuhan pada pendekat utara = 0.35, pendekat selatan = 0.45, pendekat barat = 0.52 serta pendekat utara = 0.52 dengan tingkat pelayanan simpang berada pada tingkat B","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"433 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"ANALISA KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG BORU KOTA SERANG\",\"authors\":\"Arief Budiman, Dwi Esti Intari\",\"doi\":\"10.36055/JFT.V5I2.1252\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Simpang Boru merupakan simpang bersinyal dengan empat lengan yang menghubungkan antara jalan raya cipocok, jalan raya petir dan jalan Syech Moh Al-bantani. Kondisi limgkungan di persimpangan tersebut merupakan daerah komersil yang ditandai dengan adanya pertokoa disekitar simpang Boru. Tujuan penelitian ini adalah untuuk meganalisa kinerja simpang Boru dalam kondisi eksist ing serta memberikan alternatif solusi pemecahan masalah yang timbul pada simpang Boru. Pengambilan data didasarkan pada data primer dan data sekunder dan metode yang digunakan pada analisa kinerja simpang ini adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Berdasarkan hasil penelitian pada simpang Boru dapat diket ahui bahwa pada satu pendekat mengalami jenuh yaitu pada pendekat Utara dengan derajat kejenuhan (Ds) sebesar 0.77 (Ds 0.75 jenuh). Panjang antrian tertinggi pada simpang adalah sebesar 40.70 m. besar nilai angka henti seluruh simpang adalah 0.70 stop/smp. Tundaan rata-rata simpang yang dihasilkan adalah 30.96 det/smp dan masuk tingkat pelayanan simpang (LOS) dengan tingkat D dimana nilai tundaan 25.1-40 det/smp Untuk meningkatkan kinerja simpang Boru dilakukan alternatif perbaikan dengan melakukan perubahan waktu siklus, perubahan fase, pelebaran geometrik serta kombinasi antara pelebaran geometrik dan perubahan fase. Dari keempat alternatif tersebut dipilih alternatif pelebaran geometrik dan perubahan fase dimana hasil derajat kejenuhan pada pendekat utara = 0.35, pendekat selatan = 0.45, pendekat barat = 0.52 serta pendekat utara = 0.52 dengan tingkat pelayanan simpang berada pada tingkat B\",\"PeriodicalId\":231649,\"journal\":{\"name\":\"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil\",\"volume\":\"433 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-11-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36055/JFT.V5I2.1252\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36055/JFT.V5I2.1252","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISA KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG BORU KOTA SERANG
Simpang Boru merupakan simpang bersinyal dengan empat lengan yang menghubungkan antara jalan raya cipocok, jalan raya petir dan jalan Syech Moh Al-bantani. Kondisi limgkungan di persimpangan tersebut merupakan daerah komersil yang ditandai dengan adanya pertokoa disekitar simpang Boru. Tujuan penelitian ini adalah untuuk meganalisa kinerja simpang Boru dalam kondisi eksist ing serta memberikan alternatif solusi pemecahan masalah yang timbul pada simpang Boru. Pengambilan data didasarkan pada data primer dan data sekunder dan metode yang digunakan pada analisa kinerja simpang ini adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Berdasarkan hasil penelitian pada simpang Boru dapat diket ahui bahwa pada satu pendekat mengalami jenuh yaitu pada pendekat Utara dengan derajat kejenuhan (Ds) sebesar 0.77 (Ds 0.75 jenuh). Panjang antrian tertinggi pada simpang adalah sebesar 40.70 m. besar nilai angka henti seluruh simpang adalah 0.70 stop/smp. Tundaan rata-rata simpang yang dihasilkan adalah 30.96 det/smp dan masuk tingkat pelayanan simpang (LOS) dengan tingkat D dimana nilai tundaan 25.1-40 det/smp Untuk meningkatkan kinerja simpang Boru dilakukan alternatif perbaikan dengan melakukan perubahan waktu siklus, perubahan fase, pelebaran geometrik serta kombinasi antara pelebaran geometrik dan perubahan fase. Dari keempat alternatif tersebut dipilih alternatif pelebaran geometrik dan perubahan fase dimana hasil derajat kejenuhan pada pendekat utara = 0.35, pendekat selatan = 0.45, pendekat barat = 0.52 serta pendekat utara = 0.52 dengan tingkat pelayanan simpang berada pada tingkat B